Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Pilkada Surabaya 2024 Tanpa Bakal Calon Perseorangan

KPU Kota Surabaya menyatakan pemilihan kepala daerah tahun 2024 tanpa diikuti pasangan bakal calon kepala daerah perseorangan karena faktor kurangnya syarat dukungan yang harus dipenuhi oleh para bakal calon tersebut.

Wali Kota Eri Cek Penggunaan Dana Kelurahan

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi blusukan ke perkampungan untuk mengecek penggunaan Dana Kelurahan (Dakel) yang digunakan untuk membangun saluran.

Bapaslon Independen Pilkada Kecewa Sikap KPU Surabaya

Bapaslon independen Pilkada Surabaya, Pandu Budi Raharjono-Kusrini Purwijanti menyasalkan sikap komisioner KPU Surabaya yang tak mau menerima copy data pendukung meskipun hanya terlambat cuma dua menit.

Sambut HJKS ke-731, Pegawai Pemkot Surabaya Cat Ulang Curbing Median Jalan

Menyambut Hari Jadi Kota Surabaya ke-731, seluruh pegawai di lingkup Pemkot Surabaya melakukan kerja bakti dengan mengecat ulang curbing median jalan atau pembatas jalan yang meliputi 51 ruas jalan di Kota Surabaya.

Pemkot Surabaya Bangun 8 Wisata Rakyat

Upaya Pemkot Surabaya memanfaatkan aset agar memberikan kontribusi sekaligus menciptakan lapangan kerja antara lain dilakukan dengan membangun Wisata Rakyat di 8 lokasi, khususnya di wilayah Surabaya Barat.

Jumat, 13 Desember 2013

Tanggapi Pernyataan KPK Soal Ada Koruptor Kelas Wahid di Jatim, Wayan Titip Anggap Jaksa dan Polisi di Jatim Mandul

KABARPROGRESIF.COM : Pakar Hukum Universitas Airlangga I Wayan Titib Sulaksana mengatakan seharusnya penegak hukum di Jawa Timur, Kepolisian dan Kejaksaan, 'tertampar' dengan pernyataan Ketua KPK Abraham Samad, yang mengatakan bahwa di Jatim sebenarnya ada koruptor kelas wahid, tapi sulit diusut."Ini menunjukkan kepolisian dan kejaksaan di Jatim mandul sampai ditunjukkan oleh KPK. Seharusnya penegak hukum di Jatim yang mengusut itu," kata Wayan Titib, Kamis(12/12/2013).

Abraham mengeluarkan pernyataan itu menjawab pertanyaan peserta seminar politik kebangsaan di kantor
International Conference of Islamic Scholars (ICIS), di Jakarta, Kamis (12/12/2013). Dia ditanya kenapa KPK terkesan tidak berani menyentuh kasus korupsi di Jatim."Di Jawa Timur itu perampoknya kelas wahid, pelakunya berpengalaman, bahkan kategori tak bisa dimaafkan," kata Abraham.

Dia mengaku kesulitan mengusut karena praktik korupsi di Jatim terbilang canggih dan rapi sehingga sulit
dicari jejaknya. Tapi dia berjanji untuk mengusut.Wayan Titib mengaku sepakat dengan pernyataan Abraham. Dia sendiri mengaku tahu korupsi macam apa dan siapa aktornya yang dimaksud Abraham. Sayang, dia enggan berbagi informasi rinci soal dugaannya itu. "Itu jumlah kerugiannya setara kasus Century kalau ditotal. Dari tahun 2004 sampai sekarang," ujar Wayan.

Seharusnya, lanjut Wayan, langkah pengusutan kasus-kasus korupsi jumbo di Jawa Timur ditangani Kejaksaan Tinggi (Kejati) atau Polda. Namun, menurutnya masyarakat banyak tak percaya karena institusi penegak hukum di Jatim seringkali tidak tuntas dalam penanganan kasus korupsi."Kasus WW (Wishnu Wardhana, mantan Ketua DPRD Surabaya) di Polrestabes, sampai berganti Kapolres beberapa kali hingga kini masih tetap tersangka. Kasus korupsi Persebaya berkas laporan saya dihilangkan Kejati. Karena tak
percaya makanya banyak yang lapor langsung ke KPK," tandas pakar hukum yang terkenal ceplas-ceplos itu, memberi contoh.

Sementara itu, Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Kejati Jatim, Muljono, mengatakan mestinya KPK berbagi data langsung dengan kejaksaan jika memang mencium adanya korupsi jumbo dengan aktor korupsi kelas wahid di Jatim. "Mestinya serahkan data ke kami atau supervisi kasus-kasus yg mereka anggap ada di jatim," ujarnya.

Menanggapi sindiran pakar hukum I Wayan Titib Sulaksana, Muljono mengaku kejaksaan bukan tidak berniat untuk mengusut secara serius kasus-kasus korupsi di Jatim. Menurutnya tidak mudah mengusut kasus kategori kejahatan luar biasa(extra ordinarry crime) karena butuh proses dan alat bukti kuat. "Kita bekerja sesuai fungsi dan fakta," tegas Kasipenkum asal Surabaya itu. (Komang)

Surabaya Dipercaya Menjadi Tuan Rumah Simposium

KABARPROGRESIF.COM : Berkat kepedulian terhadap pengarusutamaan Gender, Kota Surabaya dipilih Kementrian Luar Negeri menjadi tuan rumah Simposium Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan, Mensinergikan Peluang dan Tantangan, Rabu (12/12), di Hotel Bumi. Simpoium ini merupakan salah satu bentuk kerjasama bilateral dengan Negara-negara Asia Selatan dan Tengah.

Negara-negera peserta simposium Afganistan, Azerbaijan, Bangladesh, Bhutan, India, Iran, Kazakhstan, Kyrgzstan, Maladewa, Nepal, Pakistan, Sri Lanka, Tajikistan, Turkmenistan, dan Uzbekistan.

Pengarusutamaan Gender (PUG) merupakan upaya untuk menegakkan hak-hak perempuan dan laki-laki atas kesempatan yang sama, pengakuan yang sama, dan penghargaan yang sama di masyarakat.  Keberhasilan pelaksanaan PUG  memperkuat kehidupan sosial, politik, dan ekonomi bangsa, dengan mengintegrasikan perspektif gender ke dalam proses pembangunan di setiap bidangnya.

Kesetaraan dan keadilan gender menghendaki laki-laki dan perempuan mempunyai kesempatan yang sama untuk ikut serta dalam proses pembangunan, akses yang sama terhadap pelayanan serta memiliki status sosial dan ekonomi yang seimbang.

Menurut Asisten Kesejahteraan Rakyat, Sekretaris Kota Surabaya, Eko Hariyanto mengatakan bahwa kerjasama yang terjalin dengan Kementerian Luar Negeri RI terjalin dengan baik. Makanya, Kemenlu RI kembali menggelar kegiatannya di Surabaya. Hal ini sangat bagus, semakin banyak pejabat Negara-negara berkunjung ke Surabaya.“Sehingga, Surabaya bisa lebih banyak lagi melakukan kerjasama dengan Negara-negara lain. Di Kota Surabaya perempuan sudah banyak menempati posisi strategis di Pemerintahan. Hal ini mennujukkan Kota Surabaya sangat memberikan ruang terhadap perempuan,” tuturnya.

Disamping itu, lanjut Eko, pemberdayaan perempuan yang telah dilakukan Kota Surabaya menjadi salah satu poin Kemenlu RI menunjuk Surabaya sebagai tuan rumah kegiatan ini. “Mulai dari program responsif Gender Pemkot Surabaya sudah dianggarkan dalam APBD. Di semua lini pun pengarusutamaan Gender juga telah dilakukan sejak lama. Tak salah, apabila Surabaya menjadi jujugan daerah lain untuk belajar,” jelasnya.

Eko menjelaskan dihadapan para peserta simposium bahwa dalam pelaksanaan PUG ini, Pemerintah Kota Surabaya setiap tahunnya melatih ibu-ibu dari keluarga miskin untuk meningkatkan ekonomi keluarganya guna meningkatkan ketrampilan diri sebagai bekal bekerja dan berwirausaha.“Disamping itu terus mendorong munculnya kelompok-kelompok usaha baru serta meningkatkan kualitas dan kemandirian kehidupan perempuan keluarga miskin. Hal ini bertujuan agar kaum perempuan juga mampu mandiri, bekerja dan berwirausaha. Kebijakan dan pelayanan publik serta program yang adil dan responsif gender akan membuahkan manfaat yang adil bagi seluruh rakyatnya,” terangnya.

Sementara itu, Perwakilan dari Kementrian Luar Negeri RI, Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Sulistiowati mengatakan Perempuan di Indonesia telah banyak memiliki peran penting sejak taun 1945, maka itu tahun mendatang akan banyak lagi perempuan yang menempati di strategis semakin banyak.
“Isu pengarusutamaan Gender merupakan tantangan bagi kita semua untuk terus meningkatkan jumlah perempuan menempati posisi strategis. Saya berharap hasil dari simposium ini mampu menemukan solusi  yang positif dan konstruktif. Sehingga, Indonesia bisa menjadi barometer dunia dalam pengarusutamaan Gender,” ujarnya. (*/arf)

Sebanyak 51 RT Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Rungkut Dilantik

KABARPROGRESIF.COM : Selain Kelurahan Kali Rungkut, kini Kelurahan Wonorejo juga menggelar pelantikan Ketua RT, pelantikan yang diikuti sebanyak 51 ketua terpilih digelar senin malam ( 9/12/2013) di Pendopo Kelurahan setempat.

Menurut Habib, S.Sos Lurah Wonorejo berharap dengan Rt terpilih ini bisa menjalin terhadap pemberdayaan kemasyarakatan,” Harapan untuk RT terpilih nantinya bisa memberikan pemberdayaanya terhadap masyarakat dalam bidang Pendidikan, Kesehatan dan Ekonomi,”jelasnya

Selain bentuk Pemberdayaan terhadap masyarakat, pria mantan Sekretaris Kelurahan Wonorejo ini juga
menginginkan agar RT dan pemerintah harus menjaga kesernigian,” Antara RT terpilih nantinya bisa saling bekerja sama dan memberikan pelayanaan terhadap masyarakat dengan sebaik-baiknya,”terangnya.

Sementara itu, Drs.Ridwan Mubarun, M,Si  Camat Rungkut mengharapkan, kedepan RT terpilih bisa saling menjaga kekompakan dalam bidang kemasyarakatan, sehingga roda pembangunan akan berjalan dengan baik. “Harapan kedepan untuk Ketua RT yang terpilih dapat bekerjasama dalam rangkah untuk pemberdayaan masyarakat, sehingga pembangunan pemerintah kedepan bisa berjalan dengan baik.” ujarnya. (Adji )

86 RT Kel. Kali Rungkut, Kec Rungkut Dilantik


KABARPROGRESIF.COM. Sebanyak 86 Rukun Tetangga (RT) di Kelurahan Kali Rungkut, Kecamatan Rungkut, selasa (10/12/2013) akhirnya resmi dilantik.

Pelantikan RT periode 2013 hingga 2016 tersebut dilaksanakan di pendopo Kelurahan berlangsung cukup sederhana.

Fadjar Basuki, S.Sos Lurah Kalirungkut, ditemui KABARPROGRESIF.COM usai menghadiri pelantikan menjelaskan, pelantikan RT ini berdasarkan surat keputusan peraturan walikota (SK Perwali) No 68 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota dan Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pedoman organisasi LKMK, RW dan RT. “Dari Pelantikan ini, akan mengukuhkan mereka (RT) sebagai mitra kerja Pemkot Surabaya, dalam hal ini di tingkat kelurahan dan kecamatan,”ujarnya.

Setelah dilantik, Fadjar berharap kepada RT agar mampu berkoordinasi dengan masyarakat dan pemerintah untuk mewujudkan pembangunan di segala sektor,” Saya harapkan kerja sama antara RT dan lurah dalam bidang pendidikan, kesehatan, kemiskinan dan sosial bisa bersinergi.” Pintanya. (Adji)

Rabu, 11 Desember 2013

Pemkot Utamakan Akuntabilitas dalam Pembangunan Kota

KABARPROGRESIF.COM : Akuntabilitas merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa diabaikan, terlebih dalam konteks melaksanakan pembangunan. Hal tersebut diungkapkan Walikota Surabaya Tri Rismaharini saat menghadiri Regional Public Sector Conference III di Gramedia Expo, Rabu (11/12).

Walikota menyatakan, seluruh kepala dinas serta staf di jajaran Pemkot Surabaya idealnya mendapat pelatihan akuntansi. Hal itu dimaksudkan agar akurasi dan perhitungan proyek pembangunan tepat sasaran. Apalagi mengingat jumlah proyek di Surabaya per tahunnya mencapai 23 ribu. “Untuk itu, kami mendorong seluruh pegawai pemkot yang terkait wajib menjalani pelatihan khusus akuntansi. Sebab, jika perhitungan tidak tepat maka akan menimbulkan dampak kerugian pula bagi masyarakat,” kata walikota yang akrab disapa Risma ini. Bahkan, intensitas pelatihan untuk tahun 2014 bakal ditingkatkan.

Dalam konferensi yang digelar dalam rangka HUT IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) ke-56 itu, Risma menyebut, usulan pembangunan yang dihimpun dari masyarakat melalui mekanisme musrenbang elektronik rata-rata sekitar 16 ribu proyek per tahun. Usulan yang diajukan meliputi saluran, perbaikan jalan, penerangan jalan umum (PJU), dan lain sebagainya.

Menurut mantan kepala Bappeko ini, mengelola ribuan proyek bukan perkara mudah. Perlu perhitungan dan perencanaan yang dapat dipertanggung jawabkan. Sehingga ke depan tidak akan merugikan masyarakat. “Nah, di sinilah pentingnya akuntabilitas yang akurat,” paparnya dihadapan para anggota IAI se-Indonesia.
Lebih lanjut, walikota menerangkan, proyek pembangunan yang disetujui langsung masuk sistem e-budgeting pada masing-masing dinas. Sistem tersebut menggunakan mekanisme elektronik, sehingga detail pengeluaran bisa terlihat secara rinci. “Semua proses mulai dari awal hingga akhir dilakukan secara elektroni. Kami sudah tidak menggunakan pembayaran cash lagi,” terangnya.

Sistem elektronik, di sisi lain juga sudah merambah ke sektor perizinan. Pemkot Surabaya kini mulai menghapus sistem pengurusan perizinan manual dan menggantinya dengan sistem online yang dikenal dengan Surabaya Single Window (SSW). Walikota mengatakan, tingginya jumlah perizinan yang diajukan di Kota Pahlawan, yakni rata-rata per hari mencapai 500 perizinan, membuat pemkot harus berhati-hati dalam memproses pengajuan izin.“Memang pemkot lebih mempermudah mekanisme pengajuan izin, tapi di satu sisi kami juga harus cermat supaya izin yang dikeluarkan bisa dipertanggung jawabkan. Sebab, jika tidak demikian, bisa tersandung masalah hukum,” ujar Risma yang namanya sempat masuk nominasi walikota terbaik dunia ini.

Terbaru, Risma membeberkan bahwa pemkot bekerja sama dengan Dirjen Pajak siap menjalankan e-Audit. Dengan e-Audit, besaran pajak yang dipungut pemkot serta alurnya bisa langsung diketahui. (*/arf)

Pemilihan LKMK Bulak, H. Nur Muslimin Terpilih Untuk Kedua Kalinya

KABARPROGRESIF. COM : Pembentukan LKMK ( Lembaga Ketahanan Masyarakat Kelurahan ) Bulak Periode 2013 hingga 2016 di Kecamatan Bulak Senin malam ( 9 / 12 ) telah usai digelar.

Sekitar 100 undangan telah hadir untuk mengikuti jalannya Pemilihan Ketua LKMK tersebut.

Acara yang digelar Kantor Kelurahan Bulak berjalan dengan lancar, meski dalam pelaksanaannya diwarnai dengan guyuran hujan, namun semangat para pemilih untuk menentukan calon LKMK Bulak berlangsung dalam suasana Guyub.

Pada saat Pemilihan LKMK Bulak terdapat 4 calon dari  perwakilan RW, masing-masing perwakilan RW
terdapat nama H. Nur Muslimin, Wagiono, Harmadi Simbolon dan Antok K. Proses untuk jalannya pemilihan LKMK panitya hanya menunjuk perwakilan RW untuk memilih calon LKMK.

Terdapat 7 RW yang ada Kelurahan Bulak untuk menjadi wakil dalam pemilihan tersebut, setelah dilakukan pemilihan secara demokrasi, H.Nur Muslimin yang merupakan LKMK sebelumnya, telah terpilih lagi menjadi LKMK  untuk periode 2013 sampai 2016.

Menurut H.Prayitno, S.Sos. MSi Camat Bulak berharap, kedepan masalah bidang pembangunan seperti fasilitas akses jalan lebih diutamakan oleh masyarakat ,” Salah satu yang diharapkan tokoh masyarakat disini adalah pembangunan infrastruktur ,”ujar mantan Sekretaris Kecamatan Rungkut

Hal senada juga diungkapkan oleh H.M. Khusnul Amin.Sip.MSi Lurah Bulak setelah adanya LKMK terpilih kedepan dalam roda pembangunan antara masyarakat dan pemerintah bisa menjadi yang terbaik,” Saya mengharap antara Lurah, LKMK, tokoh masyarakat beserta jajaran yang ada di wilayah ini kedepan pembangunannya akan lebih maju,”jelasnya

Pembangunan yang diharapakan nantinya, masih menurut pria kelahiran Gresik  adalah pembangunan dalam bidang pemberdayaan masyarakat, pendidikan dan kesehatan,” Masalah pembangunan yang dilakukan nanti merupahkan gorong-gorong, musrembang dan kegiatan sosial lainnya,” terangnya  

H.Nur Muslimin LKMK terpilih akan melaksanakan program-program pembangunan yang ada di Wilayah
Kelurahan Bulak.tentunya bersama masyarakat,” Program selanjutnya kita akan merangkul semua lapisan bawah  untuk bersama-sama membangun Wilayah Bulak agar kedepan menjadi yang lebih baik.”katanya

Dalam acara pemilihan LKMK, selain Camat dan Lurah yang menghadiri juga terdapat Babinkamtibmas,
Bimaspol, tokoh agama dan masyarakat. (Adji)





70 Calon Pasukan Penjaga Perdamaian PBB dari Koarmatim Ikuti seleksi prajurit Peace Keeper


 KABARPROGRESIF.COM : Sebanyak 70 prajurit Koarmatim mengikuti seleksi sebagai pasukan penjaga perdamaian (peace keeper) dibawah bendera Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

Seleksi dibagi menjadi empat gelombang tahapan test. Saat ini, gelombang tiga mengikuti test pengoperasian komputer digelar di Ruang Rapat Disinfolahta Koarmatim, Ujung Surabaya, Selasa (10/12/2013).

Pelaksanaan test komputer meliputi kemampuan menguasai program Microsoft  Word, Microsoft Power Point, Microsof Exel dan penguasaan tentang Internet. Peserta diberi waktu selama satu jam untuk mengerjakan soal tertulis dan praktek komputer.

Pada kesempatan lain, gelombang satu melaksanakan test kesehatan di RSAL dr Ramelan, gelombang dua
melaksanakan test kemampuan bahasa Inggris di Laboratorium Bahasa Inggris Kolat Koarmatim sedangkan gelombang empat melaksanakan test dan pengenalan mengemudi kendaraan besar steer kiri.

Jumlah seluruh peserta dari Kotama TNI AL wilayah timur sebanyak 275 personel. Rencananya para prajurit yang lolos seleksi akan diambil sebanyak 200 prajurit. Prajurit pilihan tersebut akan melaksanakan tugas dibawah Satuan Tugas Kontingen Garuda (Konga) gabungan pasukan dari TNI AL, TNI AD dan TNI AU dan akan dikirim ke beberapa negara konflik di kawasan Timur Tengah dan Afrika dibawah bendera PBB.

Diantara penugasan tersebut yaitu United Nations Organization Stabilization Mission in the Democratic Republic of the Congo (MONUSCO) di Kongo, kemudian Mission des Nations Unies pour la stabilisation en Haiti (MINUSTAH) atau United Nations Stabilization Mission in Haiti, selanjutnya United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) di Lebanon serta United Nations Hybrid Operation in Darfur (UNAMID) di Darfur Sudan.@Dispenarmatim

Selasa, 10 Desember 2013

Kasi Penyidikan Pidsus Kejati Plin Plan, Gagal Periksa Kadis DKCTR

KABARPROGRESIF.COM : Kasi Penyidikan Pidana Khusus Kejati Jatim, Rohmadi terkesan plin plan dalam memberikan statment terkait jadwal  pemeriksaan Kepala Dinas  Cipta Karya dan Tata Ruang (DKCTR) Pemkot  Surabaya Ery Cahyadi atas  dugaan korupsi dana titipan pajak reklame Pemkot Surabaya Rp 8 miliar

Sebelumnya, Rohmadi mengaku kalau pemeriksaan Ery Cahyadi akan dilakukan pada Jumat (6/12) lalu, Dimana sebelumnya Ery tidak memenuhi panggilan penyidik Kejati dengan alasan dinas. lalu.

Namun sampai saat ini, Selasa (10/12/2013) pemeriksaan Ery tak pernah dilakukan oleh Kejati Jatim. Bahkan Rohmadi terkesan menutup-nutupi, kapan Kadis DKCTR ini akan periksa. Kasi Penyidikan Pidsus ini malah berdalih, kalau pihaknya belum menjadwalkan pemanggilan untuk Ery. “Memang Belum ada jadwalnya , bukan tidak datang dalam pemeriksaan, Untuk pemanggilan selanjutnya, kami masih belum mengetahui kapan jadwal Kadinas DKCTR dipanggil ke Kejati,” ujar Kasidik Pidsus Kejati Jatim, Rohmadi,kepada wartawan Selasa (10/12/2013).

Mengenai kapan pemanggilan Ery Cahyadi, Rohmadi masih belum dapat menjelaskan hal tersebut. Menurutnya, untuk saat ini penyidik Kejati Jatim belum menentukan jadwal pemanggilan Kadinas DKCTR Pemkot Surabaya itu.“Mengenai pemanggilannya, kami belum mengetahui jadwalnya. Yang jelas belum ada panggilan atas Ery Cahyadi,” ujar Rohmadi.

Untuk pengusutan kasus ini, Rohmadi mengaku, pihaknya berharap agar pada pemeriksaan nantinya, Kepala Dinas DKCTR dapat memenuhi panggilan penyidik. Menurutnya, dengan terkumpulnya bukti-bukti maupun data-data yang diperlukan penyidik, pihaknya dapat segera menuntaskan kasus yang sudah beberapa bulan lalu. “Dengan terkumpulnya bukti-bukti yang kuat, saya berharap penyelesaian kasus ini segera tuntas,” imbuhnya.

Seperti diketahui, sebelumnya penyidik Kejati Jatim, telah memeriksa Agus Imam Sonhaji, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko), sekaligus ketua tim reklame pemkot Surabaya. Namun, dalam pemeriksaannya, Agus Imam Sonhaji enggan memberitahukan kedatangannya di ruang penyidik di Kejati Jatim.

Sementara, Kepala DPPKD Pemkot Surabaya, Justamadji, sebelumnya  membenarkan jika uang Rp 8 miliar itu merupakan dana Jambong, dan uang itu masih ada di kas kantor dinasnya. Menurut Justamadji, uang itu tidak ada yang berani mengotak-atik. “Uang itu masih utuh, jumlahnya Rp 8 miliar dan tidak ada yang bisa mengotak-atik uang tersebut dari kas kantor kami,” ungkap Justamadji saat itu.

Namun mengacu laporan Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) Jatim beberapa waktu lalu, ada
kemungkinan dana jasa bongkar bisa lebih dari itu. Belum lagi dugaan menguapnya dana titipan pajak dari pengusaha reklame di DPPKD. Namun stelah melalui proses pemeriksaan pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket), Kejati tidak menemukan adanya indikasi korupsi. Dan muncul persoalan lain, yakni adanya dana Rp 8 miliar yang sempat tidak diketahui berasal darimana. (Komang)

Kasus Cabul di Bawah Umur 'Ngendon' Ditangan Polrestabes

KABARPROGRESIF.COM : Meski telah membuat laporan resmi ke Polrestabes Surabaya pada 13 Oktober 2013 lalu, Namun hingga saat ini, berkas perkara pencabulan gadis di bawah umur berinisial WDY (alamat dirahasiakan, red) tidak pernah sampai ditangan  Kejaksaan.

Perkara pencabulan ini  dilaporkan langsung oleh  Jenny, ibu korban, ke Polrestabes Surabaya dengan bukti laporan polisi bernomor: STTLP/K/1385/X/2013/JATIM/RESTABES SBY, tertanggal 30 Oktober 2013.

Saat di telusuri ke  Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya maupun Kejari Tanjung Perak, Selasa (10/12/2013), institusi Adhyaksa ini  memastikan tidak pernah menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyelidikan (SPDP) dari Polrestabes Surabaya.

Dari sumber Informasi yang dihimpun  di Polrestabes Surabaya, bahkan sejak polisi menerima laporan perkara ini, tersangkanya tidak pernah ditahan.

Menurut Kepala Seksi Pidana Umum (Kasi Pidum) Kejari Tanjung Perak, Suseno, kalau laporannya ke polisi tertanggal 30 Oktober, mestinya laporan SPDP-nya sudah masuk ke kejaksaan. "Bahkan seharusnya sudah pelimpahan berkas, minimal pelimpahan Tahap I," ujarnya.

Hingga berita ini diturunkan, Suseno mengaku belum pernah menerima SPDP perkara pencabulan gadis di bawah umur ini. "Tapi saya coba cek lagi, barangkali saja SPDP-nya sudah masuk tapi saya tidak tahu," katanya.

Namun, lanjut Suseno, kalau melihat TKP-nya, bisa jadi SPDP-nya dikirim ke Kejari Surabaya. Dikonfirmasi terpisah, Kasi Pidum Kejari Surabaya, Judhy Ismono, memastikan SPDP perkara ini tidak pernah diterimanya. "Sudah saya cek di system, tidak ada perkara masuk dengan nama tersangka Aldo," ucapnya.

Diceritakan, perkara ini bermula dari perkenalan korban yang masih berusia 17 tahun itu dengan Aldo (22), seorang mahasiswa asal Kampung Asemrowo yang berkuliah di salah satu kampus elit Kota Malang melalui jejaring sosial Facebook.keduanya lantas bertemu. Pada suatu malam, tanggal 26 Oktober lalu, Aldo mengajak WDY berpesta di sebuah diskotik Kota Surabaya. Pulangnya diinapkan di Hotel Cosmo, Jl Embong Malang. Di sanalah korban mengaku kegadisannya direnggut Aldo.

Akibatnya WDY yang masih belia itu  berhari-hari merasakan sakit perih di kemaluannya. Saat itulah WDY akhirnya mengaku ke ibunya kalau keperawanannya diambil  oleh seorang pemuda yang dikenalnya lewat Facebook. Mendengar pengakuan anaknya, Jenny langsung melaporkan peristiwa itu ke Polisi. (Komang)

Ahli Unair : Dugaan Korupsi di Bank Jatim Bukan Kerugian Negara

KABARPROGRESIF.COM : Perkara dugaan korupsi Bank Jatim cabang Hr Muhammad Surabaya senilai Rp 52,3 miliar dengan terdakwa Carolina Gunadi, terhitung senin (9/12/2013)  disidangkan dua kali dalam seminggu, yakni senin dan kamis.

Hal itu dilakukan lantaran majelis hakim Tipikor Surabaya tidak ingin terdakwa bisa lepas demi hukum (LDH), akibat masa penahanan terdakwa yang akan berakhir pada akhir desember ini

Sementara, pada persidangan yang digelar diruang sidang cakra PN Surabaya, senin (9/12/2013) menghadirkan Agus Widyantoro SH MH sebagai  ahli perbangkan dan perseroan dari Universitas Airlangga (unair) Surabaya.

Dalam keterangannya, ahli perbangkan dan perseroan ini menjelaskan, terdakwa Carolina Gunadi bukan merupakan pihak dalam perjanjian kredit Bank Jatim melainkan hanyalah sebagai sekutu komanditer dalam CV atau pihak ke III yang menjaminkan aset pribadi di Bank Jatim."Artinya apabila ada kredit yang macet sebagai akibat perjanjnian sekutu pekerja dengan Bank Jatim maka terdakwa tanpa syarat apapun mengizinkan aset pribadinya untuk dieksekusi,"jelas Agus dihadapan majelis hakim yang diketuai Ahmad fauzi.

Selain itu, Agus menerangkan status Bank Jatim yang bukan lagi milik negara melainkan sudah menjadi perusahaan go publik, sehingga dampak yang dialami Bank Jatim atas kasus ini bukanlah merugikan negara melainkan kerugian PT Bank Jatim Tbk. "Bank Jatim adalah kekayaan negara yang telah dipisahkan, dalam arti kekayaan negara dalam  Bank Jatim hanyalah berupa kepemilikan saja. Sedangkan aset adalah milik Bank Jatim seutuhnya yang tunduk pada Undang Undang Perseroan Terbatas, dengan demikian kerugian Bank Jatim adalah kerugian PT Bank Jatim Tbk, bukan kerugian negara,"jelas Agus.

Diakhir keterangannya , Agus menerangkan, berbagai penyimpangan kredit bermasalah pada perbangkan tidak bisa dijerat dengan Undang Undang Korupsi melainkan lebih tepat digunakan UU perbangkan. "setau saya UU perbangkan sama sekali tidak menyinggung kerugian negara,"terangnya.

Seperti diketahui, perkara ini diungkap oleh Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, pada Februari lalu. Carolina resmi menjalani penahanan pada 27 Februari 2013 lalu. Mantan istri Yudi Setiawan itu disebut-sebut menjadi salah satu dalang di balik suksesnya pengajuan kredit fiktif di Bank Jatim. Ia diketahui membawa dua CV untuk membantu Yudi yang saat itu masih menjadi suaminya, guna menjadi penjamin pengajuan kredit senilai Rp 52,3 miliar di Cabang Jl HR Muhammad.

Selain Carolina, Mabes Polri Juga menetapkan Yudi Setiawan, Bagus Prayogo (Kacab Bank Jatim HR Muhammad) Tony Bahrawan, empat auditor Bank Jatim dan Enam Direktur perusahaan fiktif milik Yudi Setiawan menjadi tersangka. (Komang)

Kodam V/Brawijaya Gelar Pameran Tank dan Helly Tempur


KABARPROGRESIF.COM : Dalam rangka memperingati Hari Juang Kartika dan Hari Ulang Tahun ke-65 Kodam V/Brawijaya tahun 2013. TNI AD menyelenggarakan Pameran Alutsista dan Industri Strategis Berskala Nasional di buka untuk masyarakat umum secara gratis yang rencana di buka oleh Kasad pada tanggal 13 Desember 2013 setelah sholat Jumat bertempat di Balai Prajurit dan Lapangan Kodam V/Brawijaya. Pameran yang akan berlangsung sampai tanggal 17 Desember 2013 pukul 08.00 s.d 21.00 juga akan dimeriahkan oleh Demonstrasi Terjun Payung oleh beberapa prajurit TNI AD antara lain dari Kopassus dan Kostrad pada tanggal 15 Desember 2013 pukul 08.00. Selain itu juga ada Atraksi Fly Pass Helikopter tempur dan Drum Band Canka Lokananta Taruna Akademi Militer Magelang serta Bela Diri Militer dan Kesenian Masyarakat Jawa Timur.

Pada tanggal 15 Desember 2013 setelah Upacara Hari Juang Kartika dilanjutkan Defile Pasukan TNI AD dan Kendaraan Alutsista, masyarakat diberikan kesempatan untuk menaiki Tank-Tank TNI AD secara gratis pula. Tidak Ketinggalan pula bagi masyarakat yang punya hobby Fotografer diberikan kesempatan untuk mengikuti Lomba Foto pada tanggal 13 sd. 16 Desember 2013 dengan obyek Foto Pameran Alutsista.  Dan bagi Pemenang akan dibeikan hadiah uang tunai yang cukup lumayan (syarat dan ketentuan lihat di website : http://www.kodam5-brawijaya.mil.id/).

Untuk itu Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya Kolonel Arm Totok Sugiarto, mengajak kepada masyarakat Jawa Timur untuk nonton Pameran Alutsista dan Industri Strategis Berskala Nasional ini, karena Pameran tahun 2013 ini mumpung  diselenggarakan dan bertempat di Kodam V/Brawijaya Jl. R. Wijaya No. 1 Surabaya.

Kolonel Arm Totok Sugiarto juga menjelaskan tentang Alutsista yang di Pamerkan antara lain sebagai berikut  Tank Leopard, Tank Marder 1A3, 14 Unit Tank Tarantula, 13 Unit Tank AMX 105 mm, 13 Unit Tank Anoa,  2 Unit Tank Panhard, 2 Unit Tank Saladin, 45 Unit Tank Scorpion, 2 Unit Tank Scorpion Non 90, Tank Stormer Komando, Tank Stormer APC, 6 Pucuk Meriam 105 mm/Tarik M101, 6 Pucuk Meriam 105 mm, 12 pucuk Meriam 57 mm, 6 Pucuk Rain Metal 20 mm, 3 Unit Helly Bolco 105, 3 Unit Helly Serbu MI-35 (Rusia), 4 Unit Helly Serbu MI 17 (Rusia), 2 Unit Helly Bell 205 dan 3 Unit Helly Bell 412. Tank Leopard dan Tank Marder sudah datang pada 9/12 pukul 20.00 WIB di Lapangan Makodam V/Brawijaya. (*/arf)

Pengedar Narkoba Lapas Madiun Dijerat Pasal Berlapis‬


KABARPROGRESIF.COM : Benni (narapidana penghuni Lapas Madiun), beserta dua kurirnya yakni Suep bin Umri, dan Edi Simon yang merupakan para terdakwa jaringan peredaran narkoba dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Madiun, Selasa (10/12/2013)  menjalani persidangan di PN Surabaya.‬

‪Dalam persidangan yang dihelat di ruang sari 2, ketiga sindikat narkoba ini di jerat pasal berlapis oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) Nur Rachman dari Kejati Jatim. " Kami jerat Pasal 114 ayat (2), Pasal 112 ayat (2), Pasal 137 huruf (a) dan (b) Jungto Pasal 132 ayat (1) dan Pasal 131 Undang-Undang No 35
tahun 2009, tentang narkotika," ujar JPU Nurachman.‬

‪Penangkapan Benni ini bermula dari penangkapan enam pelaku lain yang berhasil dibekuk BNNP Jatim dan hanya menyisahkan satu orang buron.‬

‪Sementara, pengungkapan jaringan narkoba antar Lapas dan antar kota ini, bermula dari penangkapan seorang tersangka bernama Suep bin Umri (23), asal Madura, Jawa Timur. Suep yang berperan sebagai kurir itu, ditangkap di daerah Dukuh Kupang Barat, Kec Dukuh Pakis, Surabaya, pada 6 September lalu.‬

‪Suep mengaku mendapatkan barang haram miliknya itu dari seorang narapidana di Lapas Lowokwaru, Malang bernama Junaidi. Kemudian barang tersebut disimpan di sebuah gudang atau bengkel mobil milik tersangka Andy.‬ lantas petugas menangkap tersangka Andy (26) , selaku pemilik bengkel mobil De Workshop yang berada di Jalan Dukuh Kupang 17 No 10 A, Kec Dukuh Pakis, Surabaya. Tak hanya Andy, petugas juga menangkap penjaga bengkel milik Andy yang digunakan sebagai gudang penyimpanan narkoba tersebut, yaitu tersangka Ponidi (62) di Jalan Dukuh Kupang Barat No 62 (lokasi bengkel mobil).‬

Setelah menangkap tiga tersangka ini, BNNP terus mengembangkan kasusnya dan kembali menangkap tersangka Edi Simon alias Ali. Edi yang berperan sebagai gudang dan kurir narkotika jenis ekstasi plus sabu-sabu itu ditangkap Jalan Semut Gg Semprong No 22, Pabean Cantikan, Surabaya.‬

‪Selanjutnya BNNP Jatim menangkap seorang perempuan bernama Sujani Sima, usia 49 tahun, juga warga Surabaya. Sujani ini berperan sebagai penerima uang hasil peredaran narkoba dari para tersangka.‬

‪Dari para kelima tersangka itulah akhirnya petugas berhasil membekuk big bos-nya, yaitu Benni, seorang
narapidana penghuni Lapas Madiun.‬ ‪Terdakwa Benni merupakan pengendali sekaligus pemilik
narkotika jenis ekstasi, sabu-sabu dan pil hppy five.‬

‪Meski sudah membekuk enam orang tersangka, petugas menyayangkan lepasnya satu orang tersangka bernama Wenny (29), warga Surabaya yang berperan sebagai pengelola keuangan hasil peredaran narkoba yang dikendalikan Benni dari Lapas Madiun.‬

Dari penangkapan enam tersangka ini, petugas berhasil menyita barang bukti berupa 132 gram sabu, 2665 butir ekstasi dan 190 butir happy five.‬

‪Selain barang bukti narkoba, petugas juga menyita barang bukti non-narkoba, yaitu uang tunai Rp 41,6 juta, tiga unit motor, dua passport atas nama Sujana dan Andy, empat buku tabungan BCA atas nama Sujani dan Andy, 22 unit HP dan 9 simcard, tiga unit laptop, satu unit timbangan elektronik dan 12 kartu ATM. (Komang)

Minta Keadilan Ke YPTS, 11 Karyawan ITATS Korban PHK Sepihak Dihadang Preman


KABARPROGRESIF.COM : Meski telah memenangkan gugatannya pada tingkat kasasi di Mahkamah Agung, pada 6 Desember 2012 lalu, Namun hingga saat ini, 11 Karyawan Institut Teknik Adi Tama Surabaya (ITATS) yang menjadi korban PHK sepihak belum bisa bekerja kembali lantaran  pihak  Yayasan Pendidikan Teknik Surabaya (YPTS) belum bisa di temui.

Menurut Kuasa hukum dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Lentera. yang menangani 11 karyawan, Rahmanu Wijaya menjelaskan ,  putusan MA itu sudah diterima oleh pihaknya pada 22 November lalu dalam bentuk petikan. Lalu pada 28 November lalu, pihaknya menerima salinan putusan. "Barulah pada Jumat (29/11) lalu, kami melaksanakan perintah dengan mendatangi ITATS bersama klien tapi gagal," jelas Rahmanu menjawab pertanyaan wartawan, Selasa (10/12/2013) di PN Surabaya.

Dijelaskannya, kedatangan mereka ke ITATS tak hanya meminta pembatalan pemecatan atas 11 karyawan itu. Mereka juga meminta kejelasan  status ketenagakerjaan kliennya  diperjelas, dimana YPTS wajib membayar upah 11 karyawannya itu yang belum dibayar hampir dua tahun silam, atau sejak November 2011. "Nominalnya hampir Rp 300 juta pada 11 karyawan itu," jelasnya.

Namun, upaya sebelas karyawan ini menemui kendala. Kemudian, karena di atas angin, mereka berniat bekerja kembali pada Jumat (6/12) lalu, tapi mereka malah dihadang belasan pria berbadan kekar yang diduga preman. "Yang Kami minta adalah  hak dan kewajiban klien kami ini dikembalikan. Kalau tak mau, ya ayo temui kami untuk berbicara. Jangan dihambat dengan cara-cara membenturkan kami dengan orang tak dikenal. Ini namanya intimidasi," ungkapnya.

Hingga saat  ini, pihaknya  masih membicarakan hal ini dengan pengurus ITATS. Bila menemui jalan buntu, pihaknya  telah menyiapkan langkah hukum untuk menindaklanjuti penolakan ini. Bahkan juga akan melapor kepada Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Surabaya, Pengadilan Hubungan Industrial dan PN Surabaya. "Kami akan tetap sabar mengikuti jalur hukum. Tinggal YPTS saja bagaimana. Kasasi mereka di MA ditolak tapi tak tunduk pada hasil putusan MA. Ini menimbulkan preseden buruk bagi institusi pendidikan seperti ITATS," terangnya.

Sebelumnya, putusan MA menguatkan putusan sebelumnya di PHI, dimana gugatan para karyawan korban PHK itu diterima seluruhnya, yakni dipekerjakan kembali dan pembayaran upah yang ditunggak pihak kampus. Namun pihak YPTS mengajukan kasasi di MA dan ditolak.

Sedangkan Masliyah, salah seorang korban PHK sepihak yang merupakan dosen ITATS mengatakan, bahwa
statusnya adalah karyawan YPTS. Ia dan rekan lainnya akan kembali bekerja karena tunduk dan patuh pada putusan MA yang membatalkan PHK. "Tapi saat kami menjalankan hak dan kewajiban, kami dihadang dan diusir dengan kasar oleh beberapa orang berbadan kekar," ujarnya.

Diakuinya, Selama 15 tahun bekerja di ITATS, dia tidak pernah kenal dengan belasan orang itu. Dia dan
teman-temannya mengira mereka adalah petugas keamanan kampus. Namun, setelah diperhatikan, mereka tak mengenakan seragam satpam. ”Kami tak mau berspekulasi mereka siapa. Yang jelas mereka tak pakai seragam dan hanya mengenakan kaos," ungkapnya.

Agar Tak dianggap membolos atau mangkir kerja, para karyawan sepakat membubuhkan tanda tangan untuk absensi pada selembar kertas. Kemudian mereka meminta petugas keamanan resmi kampus untuk tanda tangan sebagai bukti kehadiran mereka. (Komang)

Senin, 09 Desember 2013

Pemkot Mantapkan Grand Design Penutupan Lokalisasi

KABARPROGRESIF.COM : Langkah Pemkot Surabaya merehabilitasi kawasan prostitusi semakin jelas. Lembaga yang dipimpin Walikota Tri Rismaharini itu mematangkan desain penutupan lokalisasi. Dalam desain tersebut terpapar jelas seperti apa wajah kawasan eks lokalisasi ke depan, plus alokasi anggaran yang disiapkan. Menariknya, dolly termasuk salah satu dari dua belas unit pengembangan (UP) yang mendapat prioritas lebih dari pemkot.“Pemkot Surabaya memprogramkan pembangunan prioritas terhadap 12 wilayah, yang lantas disebut dengan istilah unit pengembangan (UP). Nah, dolly yang merupakan bagian dari wilayah sawahan masuk dalam program UP,” papar

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Agus Sonhaji, Senin (9/12).Agus menjelaskan, daerah itu (dolly) memang sudah masuk radar pemkot sejak beberapa waktu lalu. Tidak seperti sekarang yang identik dengan prostitusi dan perumahan padat serta jalan yang sempit, di masa mendatang, dolly diproyeksikan sebagai sentra bisnis dan perdagangan. Direncanakan, Jalan Putat lebarnya sekitar 25 meter. Tujuannya, lanjut Agus, agar akses transportasi dan bisnis terbuka sehingga kawasan tersebut bisa lebih berkembang. “Disamping itu tentu juga dibarengi dengan pembenahan sarana penerangan dan saluran air,” ujarnya.

Untuk pembangunan fasilitas umum (fasum), pemkot menyertakan Rp 5 miliar sebagai modal awal. Dana itu digunakan untuk membeli wisma, yang lantas dibangun fasum berupa taman, fasilitas olahraga dan lain sebagainya.Masih kata Agus, rehabilitasi lokalisasi tidak hanya menjadi tanggung jawab pemkot, melainkan juga pemprov dan pemerintah pusat. Ketiganya bersinergi dengan melaksanakan peran sesuai porsinya masing-masing. Yang jelas, semuanya menggelontorkan anggaran guna mendukung penutupan lokalisasi.

Mantan Kabag Bina Program ini mengungkapkan, pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Sosial (kemensos) membantu anggaran sebesar Rp 858 juta. Dana tersebut untuk stimulus modal para mantan pekerja seks komersial (PSK). Pun demikian halnya dengan Pemprov Jatim yang mengalokasikan Rp 1 miliar lebih khusus bagi keluarga rentan ekonomi (para mantan mucikari). Sedangkan pemkot menggelontorkan Rp 25 miliar yang digunakan untuk kegiatan pelatihan, pembangunan fasum, dll. “Angka tersebut rinciannya untuk lokalisasi klakah rejo, sememi, morokrembangan, dan dupak bangunsari. Belum termasuk dolly karena masih dikaji lebih detail mengenai kebutuhan persisnya,” katanya.

Lebih jauh, Agus menerangkan, langkah pemkot merehabilitasi kawasan eks lokalisasi terbagi dalam empat hal. Yakni, pemberdayaan sosial, ekonomi, lingkungan, dan bantuan langsung melalui mekanisme hibah. Pemberdayaan sosial fokus kepada bagaimana mengubah perilaku PSK sehingga berimbah pada masyarakat sekitar. Hal ini diungkapkan Agus lantaran merasa miris terhadap adanya anak-anak yang menjadi “pelanggan” di lokalisasi. “Kita berharap PSK bisa berubah sebab apa yang dilakukannya berdampak pada warga di sekitarnya, khususnya anak-anak,” tegasnya.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya Supomo mengatakan, pemkot menggunakan Perda 7/1999 sebagai dasar hukum melakukan rehabilitasi pembanguan kawasan eks lokalisasi. Sebab, dalam perda tersebut dijelaskan bahwa bangunan yang berdiri di wilayah Surabaya dilarang digunakan sebagai tempat asusila.

Untuk itu, pihaknya gencar membekali para PSK yang berniat alih profesi. Karena dia yakin dalam waktu dekat kawasan lokalisasi segera berubah fungsi. (*/arf)

Pemkot Surabaya Dukung Mobil Listrik

KABARPROGRESIF.COM : Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendukung rencana Kementrian Riset dan Teknologi (Kemenristek) Republik Indonesia  dalam penerapan kendaraan massal berbasis listrik (electric vehicle). Kendaraan massal berbasis listrik dinilai selaras dengan misi Pemkot Surabaya untuk mewujudkan Surabaya sebagai green city.Hal itu disampaikan Sekretaris Kota (Sekkota) Surabaya, Ir Hendro Gunawan ketika menyambut perwakilan dari Kemenristek di acara gathering academies business government community and media (ABG CM) di Balai Kota Surabaya, Senin (9/12). Hadir dari Kemenristek, Asisten Deputi Iptek Pemerintah, Dr Ir Pariatmono, serta Kabiro Hukum dan Humas Kemenristek sekaligus coordinator uji coba mobil listrik, David Herdiki.

Dikatakan Hendro Gunawan, uji coba mobil listrik di Surabaya dan beberapa kota di Indonesia ini diharapkan bisa menjadi start awal. Jikalau mobil listrik ini memang sudah baik, pemerintah pusat seharusnya tidak perlu ragu lagi untuk menerapkannya. Sebab, gaung penciptaan mobil listrik ini memang sudah lama.  “Ini langkah awal yang semoga menjadi langkah besar untuk mewujudkan green city dengan meminimalkan polusi kendaraan. Kalau sudah diterapkan, saya yakin akan bisa berpengaruh cepat dalam menciptakan kondisi kota yang bersih dari polusi,” tegas Hendro Gunawan.

Menurut Hendro, dengan pertimbangan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) terus menipis serta besarnya anggaran untuk subsidi BBM, keberadaan mobil listrik menjadi keharusan. Jika memang nanti mobil listrik sudah siap digunakan, Pemkot Surabaya siap menggunakannya. Apalagi, Walikota Surabaya, Ir Tri Rismaharini juga mendukung.“Kalau ini diterapkan akan luar biasa dan kami bangga. Kami siap pakai mobil listrik jika memang sudah siap dan tentunya perlu penyesuaian maintenance,” sambung mantan Kepala Bappeko Surabaya ini.

Kabiro Hukum dan Humas Kemenristek sekaligus koordinator uji coba mobil listrik, David Herdiki menjelaskan, kegiatan uji coba untuk mengenalkan mobil listrik ini digelar di berbagai kota di Indonesia. Dimulai di Jogjakarta pada 21-22 November 2013, Bandung (26-27 November 2013), Solo (3-4 Desember 2003), Surabaya (9 Desember 2013) dan ditutup di Jakarta pada 21-22 Desember 2013.

Khusus untuk uji coba di Surabaya, David mengaku gembira karena mobil listrik ini disambut antusias oleh masyarakat. Sebelumnya, mobil listrik yang diberi nama “Selo” ini sudah dipamerkan ketika acara Car Free Day, Minggu (8/12).

Banyak warga Surabaya yang tertarik melihat langsung “Selo” dan menanyakan hal teknis hingga berfoto.
“Saya kira Surabaya juga memiliki semangat yang cocok dengan mobil listrik low carbon ini karena kotanya sekarang lebih hijau,” ujar David. 

Menurut David, sesuai versi nya, mobil yang dilaunching ini berada pada level 6. Kemenristek nantinya akan mencoba mengembangan mobil listrik sampai level 9 sehingga akan aman untuk dipakai masyarakat. “Ini beberapa pemerintah daerah sudah ada yang pesan (mobil listrik),” sambung David. 

Sementara Asisten Deputi Iptek Pemerintah, Dr Ir Pariatmono mengatakan, uji coba mobil listrik ini sebagai upaya untuk mendukung industrialisasi kendaraan listrik di Indonesia. Sebab, penggunaan BBM selama ini didominasi oleh kendaraan pribadi yang mencapai sebesar 47 persen atau hampir separo dari stok BBM.“Kita ingin mengubah hal ini. Pak Presiden pada tahun 2012 lalu juga menyampaikan harapan agar lima tahun ke depan, kita sudah bisa membuat mobil listrik kemudian masuk ke ranah industri yang artinay diproduksi massal untuk masyarakat,” jelas Pariatmono.

Dijelaskan Pariatmono, program mobil listrik di Indonesia sebenarnya sudah dimulais ejak than 2009. Kala itu, Kemenristek memulai di LIPI (Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia) dengan mengisi batre mobil jenis kijang yang mesinnya sudah diambil. Lalu pada tahun 2011, Kemenristek berhasil membuat bus listrik.

Namun, sambung Pariatmono, ada beberapa tantangan ke depan yang harus diselesaikan jika mobil listrik ini dioperasionalkan. Salah satunya infrastruktur pengisian batere. Bisa jadi, tempat parkir di gedung-gedung bisa memiliki sarana pengisian batere. Untuk saat ini, batere terbaik yang sudah dicharge, maksimal bisa membuat mobil listrik melaju sejauh 200 kilometer. Jika punya daya besar, minimal batere di-charge selama 45 menit. Tetapi, jika dayanya normal, butuh waktu tiga atau empat jam hanya untuk men-charge batere. Nah, keberadaan batere berkualitas nomro satu inilah yang akan terus dikembangkan Kemenristek.“Kita ingin paling depan depan dalam teknologi batere. Saya yakin, perkembangan waktu akan membuat kita bisa membuat batere yang masa charging nya makin cepat dan bisa menempuh jarak lebih jauh,” sambung Pariatmono. 

Ini juga terkait dengan penggunaan subsidi BBM serta penerapan angkutan massal,” tegas Hendro Gunawan. (*/arf)












ANJANGSANA KE MARKAS LVRI SURABAYA

KABARPROGRESIF.COM : Kodam V/Brawijaya tetap ingat kepada para sesepuhnya, tak melupakan jasa pendahulunya terbukti dengan dilaksanakan anjangsana ke markas LVRI Surabaya Jl. Mastrip Kedurus Surabaya. Anjangsana yang dipimpin oleh Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI Asma’i dilaksanakan pada hari jum’at (6/12). Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Juang Kartika dan HUT ke-65 Kodam V/Brawijaya tahun 2013.

Hadir dalam kegiatan ini Aspers Kasdam V/Brawijaya dan wakil ketua Persit PD V/Brawijaya beserta 20 orang pengurus Persit. (*/arf)


Ramai-ramai Tanam Pohon di Pantai Kenjeran


KABARPROGRESIF.COM : Walikota Surabaya Tri Rismaharini bersama seluruh pegawai pemkot melakukan penanaman pohon di sepanjang pantai batu-batu Kenjeran, Jumat pagi (6/12). Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari gerakan nasional 1 milyar pohon yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.Ribuan pohon yang sebagian besar berjenis cemara udang ditanam di sepanjang garis pantai, mulai dari THP Kenjeran hingga Sentra Ikan Bulak (SIB). Untuk urusan tanam-menanam dan penghijauan, reputasi Surabaya memang tidak diragukan lagi. Tahun lalu, Kota Pahlawan dinobatkan menjadi juara I gerakan 1 milyar pohon.

Kendati demikian, Walikota Tri Rismaharini menyatakan bahwa tujuan utama dilakukan penanaman bukanlah semata mengejar penghargaan. Melainkan bagaimana menyelamatkan kota dari kemungkinan terjadinya bencana. Sebab, berdasar prediksi dari sejumlah pakar, kota-kota yang terletak di pesisir pantai, termasuk Surabaya, terancam bencana gelombang pasang. Hal itu seiring global warming yang memicu pencairan es di kutub utara. “Dengan begitu, permukaan air laut naik drastis,” ujar walikota yang akrab disapa Risma ini.

Soal jenis pohon cemara udang yang banyak ditanam di pesisir Kenjeran, Risma yang pernah menjabat Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan mengaku terinspirasi dari Phuket, Thailand. Di sana, ada lokasi yang selamat dari terjangan gelombang tsunami. Usut punya usut, ternyata tempat tersebut dibentengi pohon jenis cemara udang. “Makanya sekarang juga banyak menanam cemara udang,” terangnya.

Sepanjang pantai batu-batu Kenjeran memang kerap dimanfaatkan pedagang kaki lima (PKL) untuk berjualan. Namun, pemkot menegaskan tidak akan memberi toleransi lagi terhadap PKL yang masih bandel. Pasalnya, pemkot sudah memfasilitasi pedagang dengan membangun SIB sebagai tempat jualan. Penataan pedagang tersebut, kata Risma, merupakan bagian dari upaya merevitalisasi pantai kenjeran. “Ini bukan masalah laku atau tidak laku, ini masalah penataan. Kami ingin kawasan kenjeran ini menjadi indah dan sukses sebagai ikon Kota Surabaya,” jelasnya.

Risma melanjutkan, pantai kenjeran milik masyarakat Surabaya. Bukan milik segelintir orang. Oleh karenanya, dia merasa sudah menjadi tanggung jawabnya menggaransi semua masyarakat bisa menikmati keindahan pantai. Menurut walikota, keberadaan PKL liar sangat mengganggu estetika pantai. Mirisnya, PKL-PKL tersebut acap kali terbukti menjual minuman keras. Saat malam hari, tak jarang pula pasangan muda-mudi yang berbuat tak senonoh di lokasi tersebut. “Ini tentu berdampak buruk bagi generasi muda. Untuk itu, saya harap PKL bisa pindah ke tempat yang sudah disediakan. Yakni, SIB. Kecuali kalau saya tidak menyediakan itu baru saya yang salah,” tegasnya.

Tekad pemkot merevitalisasi pantai kenjeran bukannya tanpa landasan. Rencananya, pemkot bakal membangun jembatan yang diproyeksikan mampu menjadi ikon wisata baru. Selain itu, akses menuju pantai kenjeran juga akan dibenahi. Dengan begitu diharapkan investor tertarik menanamkan modalnya sehingga kawasan kenjeran bisa lebih maju. “Nantinya, monorel juga lewat sini,” ujar Risma. (*/arf)

BENTUK JIWA KORSA, KEBERSAMAAN DAN SOLIDITAS LEWAT OLAH RAGA BERSAMA

KABARPROGRESIF.COM : Suasana didepan Lapangan Makodam V/Brawijaya  Surabaya pada pagi hari ini tampak begitu berbeda dengan hari-hari sebelumnya, sejak pukul 05.00 telah ramai dikunjungi ribuan Prajurit, PNS dan keluarga besar Kodam V/Brawijaya serta masyarakat umum yang berada di  wilayah Jawa Timur dengan menggunakan pakaian olahraga. Pagi hari yang cerah seluruh keluarga besar Kodam V/Brawijaya sangat berbahagia dan dengan penuh semangat  bersama-sama melaksanakan gerak jalan santai. Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI Asma’i melepas bendera start sebagai tanda dimulainya  Gerak Jalan Santai dalam rangka Hari Juang Kartika dan HUT ke-65 Kodam V/Brawijaya tahun 2013.

Kegiatan yang bertujuan untuk mewujudkan jiwa korsa, kebersamaan dan soliditas antara TNI, Polri dan Masyarakat ini melibatkan 1.500 peserta yang terdiri dari personil TNI sebanyak 750, Polri sebanyak 250 dan masyarakat umum sebanyak 500 orang. Selain itu hadir juga pada acara ini Walikota Surabaya, Irwasda Polda Jatim, Kapolrestabes Surabaya dan Danrem 084/BJ.

Demi keamanan dan kelancaran lalu lintas maka route yang dilewati menggunakan jalur yang tidak mengganggu arus lalu lintas, namun tujuan untuk menciptakan kebersamaan antara Prajurit, PNS, keluarga dan masyarakat tetap dapat terwujud,   peserta  melintasi garis start dari Lapangan Depan  Makodam V/Brawijaya Jl. Raden WIjaya - Jl. Kesatrian - Jl. Hayam Wuruk - Jl. Kutai - Jl. Diponegoro - Jl. Indragiri -Jl. Adityawarman - Jl. Brawijaya - Jl. Kesatrian kemudian Finish di Lapangan Depan Makodam V/Brawijaya.

Setelah menempuh rute jalan santai, kegiatan dilanjutkan dengan berbagai olah raga antara lain senam massal, volly ball dan tennis lapangan dan diakhiri dengan panggung hiburan dan pengundian door price.

Gerak jalan santai dan Olah Raga Bersama kali ini disamping menyehatkan juga menggembirakan karena hadiah utama sepeda motor sebanyak 3 buah, Sepeda gunung 10 buah, TV 10 buah, Kulkas 10 buah dan Mesin cuci 10 buah, dan hadiah hiburan lainnya. Setelah kegiatan gerak jalan santai ini selesai, peserta dihibur oleh penyanyi Kota Surabaya dan makanan gratis khas Surabaya.(*/arf)

Jumat, 06 Desember 2013

Anggota DPRD Jatim ngaku sudah kembalikan dana Japung




KABARPROGRESIF.COM : Anggota DPRD Jatim ngaku sudah kembalikan dana Japung - Bambang DH mengaku jadi korban - Sabron Djamil Pasaribu, Ketua Komisi A DPRD Jawa Timur

Kasus dugaan korupsi Jasa Pungut (Japung) yang menyeret sejumlah nama pejabat Pemkot dan DPRD Kota Surabaya, termasuk Mantan Walikota Surabaya, Bambang Dwi Hartono (BDH) yang saat ini sudah dijadikan tersangka, semakin memanas.

BDH merasa bahwa dirinya menjadi korban tebang pilih dalam penanganan perkara ini. Dia menyebut, pencairan dana Japung juga dilakukan oleh Pemprov Jawa Timur kepada DPRD tingkat I. “Pencairan dana Japung juga terjadi di beberapa daerah, termasuk di pusat,” kata Bambang beberapa waktu lalu.

Di lingkungan DPRD Jatim, kader PDIP ini juga menuding seluruh anggota yang duduk di DPRD Jatim juga menerima uang hasil japung. Bahkan, nominalnya jauh lebih besar.

Dikonfirmasi kebenaran hal itu, Ketua Komisi A DPRD Jatim, Sabron Djamil Pasaribu mengakui dirinya memang pernah menerima uang japung. Dia menjelaskan, pihaknya berani menerima uang Japung itu lantaran ada peraturan yang menyebutkan bahwa Japung diperbolehkan sebagai hasil jerih payah anggota DPRD dalam meningkatkan perekonomian di Jatim.

Tapi uang japung tersebut saat ini telah dikembalikan, karena dalam implementasi peraturannya ternyata yang diperbolehkan menerima Japung hanya dari kalangan eksekutif saja.“Nilainya itu tidak besar kok, ya sekitar Rp 1 juta lah. Dan itu sudah saya kembalikan,” ungkapnya, Kamis (05/12/2013).

Tanggapi pernyataan BDH yang minta kasus japung juga diusut di lingkungan Pemprov dan DPRD Jatim, dia menilai Bambang DH seperti golek bolo (mencari teman) dalam kasus korupsi yang nilainya mencapai Rp 720 juta.“Bambang itu jangan seperti nggolek bolo seperti itulah. Lebih baik dia fokus mengurusi urusannya sendiri. Jangan sibuk mencakup institusi lainnya,” tegas pria yang menjabat anggota DPRD Jatim selama dua periode.

Terpisah, Anggota Komisi E DPRD Jatim yang juga kader PDIP Jatim, Saleh Ismail Mukadar mengatakan kasus Japung BDH merupakan wujud dari adanya unsur politik.Sebab, kebijakan pemberian japung ini sendiri memang sudah berlaku hampir di seluruh Indonesia. Bahkan, dirinya mengakui adanya pemberian japung kepada anggota DPRD Jatim. Namun, uang tersebut telah dikembalikan.“Jadi tidak ada satu senpun kerugian negara karena uang tersebut memang sudah dikembalikan semuanya,” tepis Saleh. (*/arf)

Fathorrasjid: Ada kepentingan politis dalam kasus P2SEM

KABARPROGRESIF.COM : Mantan Ketua DPRD Jatim periode 2004-2009, Fathorrasjid beberkan adanya kepentingan politis dalam kasus dugaan korupsi dana Program Penanganan Sosial Ekonomi Masyarakat (P2SEM) yang membuatnya mendekam 4 tahun di penjara.

Hal itu diungkapkan Fathorrasjid, saat menjadi saksi atas kasus dugaan korupsi P2SEM Situbondo. Fathorrasid dihadirkan jaksa penuntut umum (JPU) sebagai saksi atas dua terdakwa, Edy Mustafa dan Asy’ari Rusydi. Keduanya diseret pengadilan setelah diduga memotong dana yang berasal dari APBD Jatim tahun anggaran 2008 untuk 122 lembaga penerima P2SEM di Situbondo.

Dalam sidang Kamis (05/12/2013) di Pengadilan Tipikor Surabaya, Fathorrasjid mengaku pernah mengenal kedua terdakwa saat pengajuan proposal dana bantuan P2SEM tahun 2008 dari APBD melalui DPRD Jatim. Selaku pimpinan dewan saat itu, maka Fathor menyetujui beberapa proposal sebagaimana yang diajukan untuk 122 lembaga di Situbondo.“Pertemuan selanjutnya saat keduanya memberikan keterangan bohong di Polda Jatim atas kasus saya,” ujar mantan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu di hadapan majelis hakim ketua Sri Herawati.

Menurut Fathorrasjid, pada tahun 2008, Ia setidaknya menandatangani tiga proposal yang pengajuannya di
koordinatori oleh terdakwa Edy Mustofa yang kala itu sebagai koordinator wilayah Bungatan, Situbondo. Dana yang disetujui yakni permohonan Pesantren Nurul Yaqin, Pembangunan Madrasah Diniyah Radlatul Athfal dan PAUD Nuriyah Qomariyah. Dana P2SEM yang disetujui sebesar Rp 400 juta.“Saya laporkan karena mereka beri kesaksian bohong jika pemotongan diserahkan kepada saya selaku penyetuju proposal,” jelasnya.

Kala itu, Fathor mengetahui jika dana P2SEM yang diajukan Nurul Yaqin sebesar Rp 150 juta. Namun terdakwa Edy melakukan pemotongan mencapai 35 persen atau sebesar Rp 41,3 juta. Nah, dana itu disebut-sebut terdakwa untuk disetorkan kepada pimpinan pusat yang tak lain Ketua DPRD Jatim melalui seseorang bernama Hj Imron.“Saya tidak pernah membuat kebijakan seperti itu. Dana itu, seperti yang saya ketahui merupakan kesepakatan antara Hj Imron dengan terdakwa di rumahnya,” tegas Fathorrasjid.

Sama halnya dengan dua permohonan lain yakni Pembangunan Madrasah Diniyah Radlatul Athfal dan PAUD Nuriyah Qomariyah. Sesuai proposal, dua terdakwa juga melakukan pemotongan dana hingga mencapai 70 persen dari pengajuan masing-masing Rp 125 juta. Terdakwa lantas diketahui juga membagi hasil pemotongan kepada Hj Imron yang tak lain pengasuh Madrasah Diniyah.“Dari empat nama yang pernah saya ketahui, dua nama diantaranya adalah para terdakwa selaku penerima dana pemotongan bantuan P2SEM,” imbuhnya.

Ditemui usai sidang Fathorrasjid mengaku sengaja menjebloskan dua terdakwa karena memberikan keterangan palsu atas kasus P2SEM yang juga menjerat dirinya. Ia menduga, kedua terdakwa ditunggangi oleh kepentingan politis pesaingnya di DPRD Jatim yang sengaja menjagal langkahnya yang saat itu mencalonkan diri sebagai pimpinan salah satu kabupaten di Jatim.“Dulu mereka ini bersaksi dan berikan keterangan palsu. Kelihatan sekali kepentingan politisnya,” tegasnya.

Bahkan dalam keterangan dua terdakwa pada saat itu, Fathor disebut-sebut menerima aliran pemotongan hingga mencapai Rp 1,9 miliar. Sayang, pengakuan terdakwa justru dibantah dan dijadikan novum atau temuan baru yang diajukan Fathor untuk tidak menjalani pidana subsider atas kasusnya.“Novum saya diterima hakim dan tanggal 26 Desember saya bebas. Ini bukti persaingan politis yang ingin jatuhkan
saya,” tandasnya.

Edy Mustafa dan Asy’ari Rusydi diseret ke pengadilan setelah penyidik Kejari Situbondo menetapkan keduanya melakukan tindakan korupsi secara bersama-sama untuk menguntungkan diri sendiri atas laporan mantan Ketua DPRD Jatim, Fathorrasid. Saat itu, dua terdakwa diketahui melakukan pemotongan dana bantuan P2SEM untuk 122 lembaga di Sidtubondo hingga mencapai 70 persen per pencairan.

Akibatnya negara diduga mengalami kerugian mencapai Rp 1,9 miliar. Terdakwa pun diancam pidana 20 tahun penjara dengan sangkaan pada pasal pasal 2 dan 3 ayat (1) jo pasal 18 UU No. 31/1999 jo UU No. 20/2001 perubahan UU No. 31/1999 tentang pemberantasan tipikor. (Komang)

DONOR DARAH DI RST SURABAYA

KABARPROGRESIF.COM : Suasana di RST Surabaya hari ini tampak begitu berbeda dengan hari-hari sebelumnya, mulai pagi Rumah Sakit Tentara ini sudah dipenuhi oleh prajurit TNI AD, Kowad, PNS, Persit dan masyarakat umum yang siap untuk mendonorkan darahnya. Kegiatan Donor Darah ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Hari Juang Kartika dan HUT ke-65 Kodam V/Brawijaya tahun 2013.

Kegiatan donor darah ini merupakan kegiatan sosial untuk menolong sesama manusia, meskipun hanya setetes darah, itu sangat bermanfaat bagi yang memerlukannya guna menjaga kelangsungan hidup dan lebih daripada itu bahwa kegiatan ini juga bermanfaat untuk memelihara dan mempertahankan kesehatan bagi mereka yang mendonorkan darahnya.  Disamping itu kegiatan donor darah ini merupakan sesuatu kegiatan yang mulia demi kemanusiaan tanpa memandang segala perbedaan baik agama dan kepercayaan, golongan, suku bangsa, warna kulit maupun perbedaan jenis kelamin.

Kegiatan donor darah ini dimulai pada pukul 07.00 sampai selesai dengan petugas dari Satuan Kesdam V/Brawijaya, serta petugas dari PMI Surabaya. Sebelum melakukan donor darah, pendonor terlebih dahulu akan diperiksa kondisi kesehatannya, golongan darahnya, diukur  tensi darahnya dan termasuk masa lamanya pendonor untuk mendonorkan kembali dst.  Hal ini dilakukan guna menjaga kesehatan pendonor dan mencegah resiko penularan penyakit kepada penerima darah nantinya. (*/arf)

Balas Dendam, Anak Tewas Disemen, Misnawi Bantai Taufik

KABARPROGRESIF.COM : Kurang dari 24 jam, petugas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, berhasil menangkap pelaku pembunuhan H Taufik (66) orang tua Solikhin tersangka pembunuh anak dengan cara disemen, Rabu (04/12/2013) sekitar pukul 22.15 WIB.

Pelakunya adalah Misnawi (47), warga Jl Endrosono, Surabaya yang tak lain tetangga dekat korban.

Setelah membunuh Taufik, Rabu (4/12/2013) sekitar pukul 15.30 WIB kemarin, Wisnawi sempat melarikan diri ke Madura.

Kasat Reskrim Polres KP3 AKP Anton Prasetyo mengungkapkan, pembunuhan sadis ini dilatari balas dendam. Sebab Misnawi merupakan ayah kandung dari seorang Fahri Romadhon, ocah 3,5 tahun yang dibunuh dengan cara disemen oleh Solikhin, anak Taufik pada 16 Februari lalu.“Kami amankan tersangka setelah melakukan pendekatan dengan keluarga dan tokoh masyarakat. Kami jemput tersangka di Madura,” ujarnya.

Selain menangkap pelaku, petugas juga mengamankan arang bukti sebilah celurit yang dipakai untuk mengeksekusi korban.

Menurut Anton, saat melakukan pembunuhan, pelaku tidak beraksi sendiri, melainkan tiga orang rekannya yang bertugas sebagai joki. “Sementara kami amankan 1 tersangka, untuk lebih lanjut kami masih melakukan penyidikan terhadap tersangka juga memitai keterangan saksi,” lanjutnya.

Dihadapan petugas, Misnawi mengaku nekat membunuh sebab dirinya teringat almarhum anaknya saat melihat korban tengah berjalan di Jl Karang Tembok.“Saya langsung teringat anak saya yang meningggal saat melihat Taufik. Saya langsung ambil celurit. Saat kami bertemu di Jalan Wonokusumo, saya langsung membacoknya,” katanya.

Akibat perbuatanya, Misnawi dijerat pasal berlapis yakni 338 pembunuhan biasa, 340 pembunuhan berencana, 351 penganiayaan berat menyebabkan orang mati, dengan ancaman hukuman minimal 20 tahun penjara maksimalnya hukuman mati

Diketahui, pembunuhan sadis ini terjadi pada Rabu (04/12/2013) sore Jl Wonokusumo. Saat itu, korban yang melintas dihadang empat orang yang menggunakan dua motor. Dua orang yang dibonceng langsung turun dan membacok korban hingga luka parah.

Korban mengalami luka bacok di kepala, leher, punggung dan perut, sempat mendapat pertolongan dibawa ke rumah sakit Dr Sotomo, karena terlalu banyak mengeluarkan darah, Taufik akhirnya meninggal dalam perjalanan. (Iko)

Orang Tua Sholikhin Pembunuh Bocah Yang Disemen, Dibacok Orang

KABARPROGRESIF : H. Taufik (55) warga Jl Endrosono, Gg VII, orang tua Solikhin tersangka jagal anak yang disemen di belakang rumahnya, rabu (1/12/2013) sekitar pukul 15.30 WIB, dibacok orang yang di Jl Wonokusumo.

Korban yang mengalami luka bacokan di pundak, leher dan badan sempat dilarikan ke RS dr. Soetomo untuk mendapat pertolongan. namun, nyawanya tidak dapat tertolong karena luka yang terlalu parah.

Menurut saksi mata, yang tidak mau disebut identitasnya, korban yang sedang menggunakan motor seorang diri, dari arah utara Jalan Wonokusumo, tiba-tiba di hadang 4 orang laki-laki yang mengedarai 2 motor.

Kedua pria yang dibonceng langsung menebaskan celurit yang dibawanya, sedang dua orang lainnya, menungu diatas motor. Ketika terjatuh usai mendapat tebasan clurit, dalam keadaan terkapar, korban masih terus mendapat bacokan.

Menurut Kabaghumas polres Kp3, AKP Lily Djafar, petugas sedang mengejar pelaku yang identitasnya sudah dikantongi pihak kepolisian. “Kami berharap pelaku cepat tertangkap agar dapat mengungkap motif dari kejadian ini,” terang Lily.

AKP Lily membenarkan jika korban adalah orang tua Sholikhin yang membunuh yang disemen. Bisa jadi ini adalah akibat dendam keluarga bocah yang telah dibunuh Solikhin.“Tapi kami tidak dapat menyimpulkan ini bagian dari balas dendam, masih terlalu dini kita mengaitkan kesana,” tambah Lily. (Iko)

Rabu, 04 Desember 2013

Disidang Perdana, 17 Pelaku Kerusuhan Puger Jember Berlagak 'Bloon'


KABARPROGRESIF.COM : Sidang perdana kasus kerusuhan Syiah-Sunni di Kecamatan Puger akhirnya  digelar di PN Surabaya. Dakwaan yang berbeda, membuat sidang digelar terpisah dalam lima berkas.

Sidang perdana yang pertama adalah sidang dari kelompok Syiah dengan tujuh terdakwa, yakni Romli Hidayat (guru Ponpes Darus Solihin), Sulam Taufik (counter ponsel), H Ahmad Rofik (pelayar), Abdurohim (nelayan), Sugito (nelayan), Solikin (nelayan), Lukman Hakim (kuli angkut). Dalam sidang itu, mereka terlihat tergang sehingga meski Jaksa Penuntut Umum (JPU) Eko Wahyudi telah membacakan berkas dakwaan, mereka tak paham akan jeratannya. "Bagaimana, paham dengan dakwaannya ?" jelas ketua majelis hakim, Suhartoyo dalam sidang, Rabu (4/12/2013).

Mereka lalu terdiam dan setengah bingung dengan pertanyaan hakim. Mereka lalu mengaku tak mengerti dan minta dijelaskan. Lantas hakim pun meminta Jaksa menjelaskan ulang  inti dakwaan pada para terdakwa itu.

Tak lama kemudian , mereka  berkonsultasi dengan kuasa hukumnya, Hosnan, apakah akan mengajukan eksepsi atau tidak. "Kami akan mengajukan eksepsi minggu depan," terang Hosnan yang mewakili LBH Surabaya ini.

Dalam sidang itu, puluhan polisi ikut mengamankan jalannya persidangan itu. Adapun dalam dakwaan pada tujuh tersangka, JPU membeberkan perbuatan mereka. Kejadian itu berawal pada Rabu (11/9/2013) lalu, dimana Romli Hidayat dkk sedang berpawai terkait acara 17 Agustusan di Kecamatan Puger.

Lalu terdakwa ditelepon kalau rumahnya dirusak massa kelompok pengajian Nurul Mustofa pimpinan Ahmad Fauzi (NU).

Terdakwa dkk kemudian membalasnya dengan mengejar beberapa warga yang diduga melakukan perusakan, termasuk warga bernama Eko Mardi. Dengan membawa kayu dan celurit, mereka memburu Eko (yang ternyata bukan pelaku perusakan) dan menghajarnya hingga meninggal dunia.

Akibat perbuatan mereka, oleh Jaksa, Para terdakwa dijerat melanggar  pasal 170 ayat 1 KUHP tentang
pengeroyokan dan atau pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman penjara diatas 5 tahun. (Komang)

Empat Pamen Terima Brevet Kehormatan Artileri Korps Marinir


KABARPROGRESIF.COM : Empat perwira menengah (pamen) menerima brevet kehormatan artileri korps Marinir di Bhumi Marinir Karangpilang, Surabaya, Rabu (4/12/2013). Mereka adalah Wadan Lantamal V Surabaya Kolonel Marinir Bambang Sutrisno, Danpomal Lantamal V Surabaya Kolonel Laut (PM) Zulkifli Mahmud, Aspers Pasmar-1 Kolonel Marinir Bambang Sukarno, dan Asrena Pasmar-1 Kolonel Marinir Agus Dwi Laksana Putra.

Penyerahan brevet kehormatan itu dilakukan dalam upacara resmi yang dipimpin Komandan Resimen Artileri-1 Marinir Kolonel Marinir M Nadir. Sebelum dilaksanakan penyematan brevet kehormatan Artileri Korps Marinir, keempat Pamen tersebut melaksanakan penembakan dengan menggunakan senjata meriam Howitzer 105 mm.

Suara ledakan pun mengiringi mereka sebelum mendapatkan brevet yang disematkan di dada sebelah kanan. Usai acara, Kolonel (Mar) M Nadir mengatakan, pemberian dan penyematan brevet kehormatan Artileri Korps Marinir berdasarkan penilaian dan apresiasi atas perhatian, kontribusi dan kerjasama yang telah diberikan oleh keempat Pamen tersebut terhadap peningkatan kemajuan organisasi dijajaran Menart-1 Mar.“ Brevet Artileri Korps Marinir, merupakan simbol spesialisasi kesenjataan Artileri Marinir yang terdiri dari Artileri Medan dan Artileri Pertahanan Udara yang dilandasi oleh rasa kebanggaan, disiplin, motivasi, semangat juang dan profesionalisme prajurit Artileri Korps Marinir yang senantiasa harus dijunjung tinggi,” kata Nadir.

Dalam kesempatan itu, atas nama pribadi dan seluruh keluarga besar prajurit Menart-1 Mar ia menyampaikan ucapan selamat atas penyematan dan pemakaian brevet  kehormatan Artileri Korps Marinir kepada keempat Pamen tersebut, dengan harapan kerjasama yang telah terjalin dengan baik selama ini dapat dipertahankan dan ditingkatkan dimasa yang akan datang.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wadan Menart-1 Marinir Letkol Marinir F. Simanjorang, para Perwira Staf dan Komandan Satlak dijajaran Menart-1 Marinir. (*/arf)

KASDAM V/BRAWIJAYA TUTUP LATIHAN ANTAR KECABANGAN


KABARPROGRESIF.COM : Selama 14 hari, para peserta telah secara optimal disertai semangat berlatih dan disiplin yang tinggi mengikuti kegiatan Latihan  Taktis Antar Kecabangan. Yang dalam pelaksanaannya para pelaku telah menerapkan mekanisme hubungan Komandan dan Staf dalam proses pengambilan keputusan untuk menghadapi tugas operasi yang diasumsikan dalam skenario latihan.

Dan hari ini Selasa (3/12), Kasdam V/Brawijaya Brigjen TNI Asma’i bertindak selaku Irup pada upacara penutupan Latihan Taktis Antar Kecabangan Brigif 16/ Wira Yudha TA. 2013 di Lapangan Upacara Marinir Karang Tekok Situbondo.

Pelaksanaan Latihan Taktis Ancab ini banyak manfaat yang dapat dipetik, terutama meningkatkan kemampuan tempur perorangan sampai kerja sama antar Kecabangan. Kerja sama dalam wadah Brigade Tim Pertempuran melalui Operasi Tempur yang didukung oleh Operasi Intelijen dan Operasi Teritorial.

Dalam amanat Pangdam V/Brawijaya yang dibacakan oleh Kasdam V/Brawijaya menyampaikan bahwa dalam kegiatan Latihan antar kecabangan ini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki untuk mencapai tingkat kesempurnaan hasil latihan yang diharapkan. Dengan memahami kekurangan dalam latihan, hendaknya dijadikan pengalaman untuk memacu diri dan meningkatkan kemampuan perorangan dan satuan didalam menghadapi latihan-latihan dimasa mendatang.

 Tak lupa Jenderal Bintang Dua ini menyampaikan Kepada semua pihak yang terlibat dalam latihan agar segera menginventarisir semua materiil dan personil untuk dapat melaksanakan tugas selanjutnya di satuan masing-masing.

Obyektivitas dalam pembuatan laporan hasil latihan akan dapat dijadikan acuan dan pedoman bagi penyelenggaraan Latihan Taktis Ancab pada waktu yang akan datang.

Di akhir amanatnya Pangdam menekankan beberapa hal yang perlu dipedomani: Pertama, Segera adakan evaluasi yang mendalam terhadap kekurangan dan kelemahan selama pelaksanaan latihan sebagai bahan untuk menyempurnakan latihan berikutnya. Kedua, Dengan bekal latihan ini tingkatkan penguasaan taktik dan setrategi tingkat Brigade Tim Pertempuran. Kembangkan kreativitas, inisiatif dan inovasi bagi unsur pimpinan dalam mengambil keputusan secara tepat dan cepat, sesuai dengan situasi yang dihadapi. Ketiga, Jaga dan pelihara kerjasama dan kebersamaan yang telah terbentuk antar unsur pimpinan Satpur, Satbanpur dan Satbamin yang tergabung dalam Brigade Tim Pertempuran. Gunakan setiap kesempatan tugas untuk berbuat yang terbaik bagi keberhasilan dalam melaksanakan tugas pokok satuan. (*/arf)

Dua Kelurahan di Kecamatan Gunung Anyar, Surabaya Gelar Pelantikan RT


KABARPROGRESIF.COM : Sebanyak 39 Ketua RT ( Rukun Tetangga ) Periode 2013 hingga 2016 yang terpilih di wilayah Kelurahan Gunung Anyar Tambak kemarin  ( 28/ 11 )  melakukan Pelantikan.

Meskipun pada malam acara pelantikan telah diguyur hujan deras,namun minat para ketua RT untuk menghadiri undangan pelantikan yang di gelar di pendopo kelurahan tetap berjalan dengan baik.

Pada acara pelantikan juga dihadiri pula oleh Camat serta Lurah-lurah , RT, RW, LKMK, Kapolsek, Koramil beserta Tokoh masyarakat se Wilayah Kecamatan Gunung Anyar.

Hj.Dra. Dwi Wismiarsih satu-satunya Perempuan yang menjadi   ketua RT 04 RW 03 Kelurahan Gunung Anyar menuturkan, kedepannya akan mengguyubkan warga dan akan menjaga Lingkungannya.” Salah satu tugasnya  akan memberi kerukunan terhadap masyarakat dan program kedepan juga menghidupkan penanaman pohon bersama warga untuk penghijauan.

Menurut Jaelani, S.Sos Lurah Gunung Anyar Tambak menuturkan bahwa setelah adanya pelantikan  RT yang terpilih ini,diharapkan mereka bisa menjembatani segala titik persoalan yang ada di Wilayah masing-masing.” RT merupakan mitra kerja Lurah dan Camat,sebagai kepanjangan tangan masyarakat khususnya permasalahan yang ada di Wilayah RT,menyangkut Pembangunan Fisik, masalah Pendidikan dan menyangkut masalah Sosial itu semua bertumpuh pada RT.” Katanya pada KABARPROGRESIF.COM

Masih Jaelani,selain  RT sebagai alat untuk tumpuhan terhadap masyarakat, RT juga bisa mengatasi segala
persoalan yang ada dalam lingkungan setempat.” Musrenbang merupakan tugas rutin yang diadakan tiap tahun sekali yang digelar di kelurahan, namun RT, RW  bisa memberikan usulan melalui Camat hingga pemerintah kota.terhadap fasum yang menjadi kendala.sebab setiap usulan nantinya akan menjadi pertimbangan dari pemerintah kota,” bebernya

Ditempat yang sama Dewanto Camat Gunung Anyar menambahkan setelah adanya pelantikan RT diharapkan jajaran pemerintah dan masyarakat setempat bisa saling bekerja sama,” Saya harapkan antara tugas RT maupun RW pemerintah kota saling bersinergi, sehingga kedepan akan memberikan kebaikan terhadap pembangunan yang ada di wilayah ini,” terangnya

Selain Kelurahan Gunung Anyar Tambak, pelantikan ketua RT juga digelar di kelurahan Gunung Anyar
Kecamatan Gunung Anyar. Acara yang dilaksanakan pada hari Jum’at ( 29/11 ) malam juga berjalan dengan baik.

Pelantikan ketua RT periode tahun 2013 hingga 2016 dihadiri langsung oleh Camat, Lurah-lurah,RW, dan
Muspika se-wilayah Kecamatan Gunung Anyar

Annita Hapsari Oktorina Sesoria, S.STP, Lurah Gunung Anyar, setelah adanya pelantikan ketua RT ini, diharapkan kedepannya bisa saling menjaga kekompakan antara masyarakat dan pemerintah.sehingga bisa
mewujudkan pembangunan di segala bidang,” Harapan kerja sama antara RT dalam bidang pembangunan, kemasyarakatan dan pemerintah bisa bersinergi.” katanya. (Adji)


Kejaksaan Belum Eksekusi Jaminan Aset Korupsi Bank Jatim

KABARPROGRESIF.COM : Meski telah menentukan angka kerugian Rp 52,3 miliar pada dugaan korupsi pinjaman fiktif di Bank Jatim cabang HR Muhammad Surabaya, Namun hingga saat ini Kejaksaan belum juga menyita aset aset milik para terdakwa.

Hal itu diungkapkan Mikchel Hariyanto, pengacara dari Carolina Gunadi, terdakwa dugaan  Korupsi Bank Jatim. Penyitaan aset itu diperlukan untuk mengetahui seberapa besar nilai aset yang dimiliki para terdakwa."Kejaksaan belum lakukan itu dan kami harus tau itu, lebih besar mana aset yang dimiliki para tersangka dengan potensi kerugian negara,"ungkapnya saat dikonfirmasi di PN Surabaya, Selasa (3/12/2013).

Seperti diketahui, dalam perkara kredit fiktif di Bank Jatim ini, Mabes Polri telah menetapkan beberapa tersangka, diantaranya Carolina Gunadi,  Yudi Setiawan, Bagus Prayogo (Kacab Bank Jatim HR Muhammad) Tony Bahrawan, empat  auditor Bank Jatim dan Enam Direktur perusahaan fiktif milik Yudi Setiawan. (Komang)

Selasa, 03 Desember 2013

Alibi Urusan Dinas, Kadis DCKTR Mangkir Dari Pemeriksaan Penyidik Kejati.

KABARPROGRESIF.COM : Usai melakukan pemeriksaan terhadap Kepala Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko), pada Senin (26/11/2013) lalu, siang  tadi, Selasa (3/12/2013)penyidik Kejati  Jatim dijadwalkan akan melakukan pemeriksaan terhadap Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (DCKTR) Pemkot  Surabaya Ery Cahyadi. Namun Pemeriksaan itu gagal, lantaran Ery tidak mengindahkan Panggilan Penyidik Kejati dengan berdalih ada  urusan kedinasan.

Sebelumnya,  Kepala Dinas Pengelolaan Tanah dan Bangunan (DPTB), Jumadji Juga ikut diperiksa, Ia  telah memenuhi panggilan penyidik pada Kamis (28/11) lalu, guna menyerahkan berkas, terkait titik reklame.“Semestinya hari ini kita periksa, tapi  yang bersangkutan berhalangan hadir,” ujar Kasidik Pidsus Kejati Jatim, Rohmadi, Selasa (3/12/2013).

Akibat Mangkir dari panggilan penyidik, lanjut Rohmadi, Pemeriksaan Ery  akan dilakukan kembali pada Jumat (6/12/2013).

Ditanya  mengenai adakah tersangka dalam kasus ini, Rohmadi menegaskan, untuk saat ini pihaknya belum
menetapkan satu tersangka pun. Selain itu, Rohmadi juga mengaku belum berani menentukan adanya indikasi korupsi di dalam kasus titipan pajak pengusaha reklame dan uang tak bertuan senilai Rp 8 miliar di Pemkot Surabaya.“Tim penyidik masih mengumpulkan data-data penguat. Kalau data sudah terkumpul, barulah kita korscek lagi. Sedangkan, untuk indikasi korupsi, kami masih belum menemukan hal tersebut,” papar Rohmadi.

Rohmadi berharap, agar pada pemeriksaan nantinya, Kepala Dinas DCKTR dapat memenuhi panggilan penyidik. Menurutnya, dengan terkumpulnya bukti-bukti maupun data-data yang diperlukan penyidik, pihaknya dapat segera menuntaskan kasus yang sudah beberapa bulan lalu. “Dengan terkumpulnya bukti-bukti yang kuat, saya berharap penyelesaian kasus ini segera tuntas,” imbuhnya. (Komang)

Walikota Motivasi Ibu-ibu Pelaku UKM

KABARPROGRESIF.COM : Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memotivasi puluhan pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kota Surabaya untuk lebih berdaya saing demi menghadapi tantangan era Asean Free Trade Area (AFTA) pada 2015 mendatang.

Para pelaku UKM yang kebanyakan ibu-ibu rumah tangga tersebut nampak antusias mendengarkan kalimat demi kalimat motivasi yang disampaikan dalam seminar pelaku UKM Kota Surabaya tahun 2013 di Balai Pemuda Surabaya, Selasa (3/12).

Walikota Surabaya, Ir Tri Rismaharini MT meyakinkan puluhan pelaku UKM yang kebanyakan ibu-ibu rumah tangga tersebut untuk optimistis bahwa produk yang mereka hasilkan tidak kalah dengan produk dari luar negeri. “AFTA 2015 nanti tidak bisa kita tolak. Tetapi kita bisa mempersiapkan diri. Kita bisa kalahkan mereka. Jangan takut,” tegas Walikota Risma yang disambut aplaus ibu-ibu pelaku UKM.

Walikota Risma mengingatkan ibu-ibu pelaku UKM bahwa kerudung kini sudah diproduksi di Malaysia. Bahkan, produk tempe kini hak patennya sudah ada di Jepang. Padahal, dua produk itu merupakan produk yang bisa dihasilkan pelaku UKM di Surabaya. Karenanya, walikota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini berharap para pelaku UKM di Surabaya untuk tidak minder bersaing.“Panjenengan bisa buat kerudung, kenapa harus direbut Malaysia. Karena itu, ndak usah takut. Jangan sungkan untuk bertanya. Kalau ada masalah ceritakan. Saya ndak mau kalau ada masalah panjenengan mundur, maju terus. Apa yang susah, Pemkot siap menfasilitasi,” sambung Walikota Risma.

Sementara Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Surabaya, Hadi Mulyono mengatakan, seminar bertemakan “pelaku usaha berdaya saing Kota Surabaya dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN tahun 2015”  ini merupakan rangkaian kegiatan pembinaan dari pembinaan yang sudah dilakukan selama tahun 2013. Selama ini, jelas Hadi.

Pihaknya sudah melakukan berbagai upaya seperti temu usaha, pahlawan ekonomi serta mengikutsertakan produk UMK di pameran bazaar untuk menggairahkan perkembangan UKM di Kota Pahlawan.“Nah, sekarang saatnya kita tingkatkan kualitasnya, kita beri wawasan supaya para pelaku ekonomi yang tumbuh di Surabaya tidak sekadar jago kandang. Jadi mereka siap menghadapi tantangan dan melakukan terobosan menyambut 2015 merekas,” tegas Hadi Mulyono.

Hingga akhir tahun 2013 ini, ada sekitar 23 ribu UKM yang dibina oleh Dinas Koperasi dan UMK Kota Surabaya. Hadi meyakini, produk-produk dari UMK di Surabaya nantinya bisa bersaing dengan produk-produk dari luar negeri.

Namun, kata dia, yang tidak kalah penting adalah meyakinkan para pelaku UKM bahwa apa yang mereka lakukan memiliki makna dan bisa masuk dalam persaingan. Untuk itulah, pihaknya intensif melakukan temu usaha, membuka jaringan usaha dan pengembangan bisnis termasuk mengikutkan produk-produk UMK asli Surabaya dalam pameran.“Sehingga mereka bisa mengenalkan produknya dan menguji produk nya di pasaran. Kita juga membangun kerja sama dengan bank agar UKM ini bisa mendapatkan KUR (Kredit Usaha Rakyat),” sambung Hadi.

Salah satu pelaku UKM di Kota Surabaya, Suliani (57), mengapresiasi seminar pelaku UMK ini. Ibu rumah tangga asal Tambak Langon ini yang mengembangkan usaha kerupuk payus sejak tahun 80-an ini mengaku membutuhkan kegiatan seperti ini untuk menambah wawasan, utamanya untuk mengatasi kendala yang dihadapi.“Insya Allah kita siap menghadapi AFTA nanti. Makanya kita ikut kegiatan ini supaya lebih maju. Selama ini, kendala kita adalah ketika turun hujan karena kerupuknya ndak kering dan modalnya naik tiga kali lipat,” ujar Suliani yang produk kerupuk payusnya dipasarkan di Surabaya hingga ke Gresik. (*/arf)

Hitungan Hari, Caronila Terancam Lepas Demi Hukum


KABARPROGRESIF.COM : Carolina Gunadi, terdakwa perkara dugaan korupsi kredit fiktif Bank Jatim HR Muhammad Surabaya senilai Rp 52,3 miliar  dalam hitungan hari, bakal terancam  lepas dari jeratan hukum. Pasalnya, masa penahanannya akan berakhir pada akhir desember 2013 mendatang.

Padahal persidangan perkara ini masih dalam tahapan saksi saksi. Kamis (5/12/2013) Jaksa dari Kejari Surabaya masih akan mengajukan saksi ahli dari  PPATK dan BPKP.

Menyikapi hal itu, saat dikonfirmasi melalui ponselnya, Kasipidsus Kejari Surabaya, Nurcahyo Jungkung Madyo tidak mengangkat meski terdengar nada dering, SMS pun juga tidak dibalas.

Sementara, Michael Hariyanto, salah seorang pengacara dari terdakwa Carolina membenarkan masa akhir penahanan kliennya akan berakhir dibulan ini."Kalau tanggalnya saya lupa tapi akhir desember ini akan habis masa waktu penahanannya,"ujar Michael saat dikonfirmasi di PN Surabaya.

Seperti diketahui, Carolina ditahan Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polripada 27 Februari 2013 lalu.  Mantan istri Yudi Setiawan itu disebut-sebut menjadi salah satu dalang di balik suksesnya pengajuan kredit fiktif di Bank Jatim. Ia diketahui membawa dua CV untuk membantu Yudi yang saat itu masih menjadi suaminya, guna menjadi penjamin pengajuan kredit senilai Rp 52,3 miliar di Cabang Jl HR Muhammad. (Komang)

Jeratan Hukum Carolina Lemah, Bank Jatim Sudah Berbentuk Perseroan Tbk



KABARPROGRESIF.COM : Kejaksaan harus bekerja ekstra dalam mengungkap dugaan korupsi kredit fiktif Bank Jatim Cabang HR. Muhammad Surabaya sebesar 52,3 milliar yang menjerat Carolina Gunadi (penjamin kredit) sebagai tersangka.Hingga saat ini proses hukum Carolina terus bergulir di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Surabaya di Juanda.

Persidangan perkara Carolina sendiri terganjal dengan tidak bisanya Jaksa Pada Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya menghadirkan Yudi Setiawan (Suami Carolina, yang juga sebagai Debitur dan pemilik PT PT Cipta Inti Parmindo (CIP),red)

Sebelumnya Kasi Pidana Khusus (Pidsus) Kejari Surabaya, Nurcahyo Jungkung Madyo menjelaskan, pada awalnya Yudi Setiawan akan dihadirkan sebagai saksi dalam perkara Carolina, bersama dengan 18 orang lainnya. Namun setelah Jaksa Penuntut Umum (JPU) kasus ini menelaah lebih dalam, ternyata kesaksian Yudi tak mampu menguatkan dakwaan pada Carolina. "Pada keterangan Yudi di berkas dakwaan seperti itu. Selain itu, kalau jadi saksi, keterangan Yudi malah akan meringankan Carolina," paparnya Minggu (24/11/2013) lalu.

Diuraikan Nurcahyo, tanpa kehadiran dan kesaksian Yudi, pihaknya tetap dapat menjerat Carolina Gunadi. Itu seiring dengan hadirnya beberapa saksi yang adalah pejabat di beberapa daerah, termasuk Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasha. "Saya pikir masih banyak saksi lain yang bisa memberikan bukti cukup," katanya.

Sementara, Michael Hariyanto. Salah seorang pengacara Carolina Gunadi mengungkapkan Keganjalan dalam kasus yang didera kliennya. Pasalnya Michael menganggap Kliennya hanya sebatas penjamin, Meski debiturnya adalah suaminya."Bagaimana bisa, Penjamin dianggap bersama sama korupsi, Padahal proses pengucuran kredit itu semuanya sudah ditempuh melalui prosedur Bank Jatim dan apalagi perkara pokoknya belum diperiksa dan diadili,"ungkap Michale saat dikonfirmasi di PN Surabaya, Selasa (3/12/2013).

Selain itu Michael menganggap, Kepolisan dan Kejaksaan belum memahami secara pasti status Bank Jatim yang sudah berubah menjadi perusahaan TBK (ada pemegang saham swasta). Sehingga Ia mempertanyakan siapa yang dirugikan dalam kasus ini, Bank Jatim atau Negara."inilah lemahnya dakwaan Carolina,"ujarnya.

Dijelaskan Michael, Kejaksaan sendiri belum dapat menghitung unsur kerugian negara, Pasalanya dalam dakwaan Jaksa tertulis Rp 52,3 milliar, Padahal Yudi Setiawan telah mengangsur ke Bank Jatim hingga Rp 5 miliar. Selain itu, Kredit yang dikucurkan Bank Jatim ke Yudi Setiawan, ternyata juga telah diasuransikan."Kerugian negaranya saja belum jelas, berapa hitungan proposionalnya, apalagi kreditnya sudah diasuransikan di Jamkrindo,"ungkapnya.

Untuk diketahui, perkara ini diungkap oleh Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri, pada Februari lalu. Carolina resmi menjalani penahanan pada 27 Februari 2013 lalu. Mantan istri Yudi Setiawan itu disebut-sebut menjadi salah satu dalang di balik suksesnya pengajuan kredit fiktif di Bank Jatim. Ia diketahui membawa dua CV untuk membantu Yudi yang saat itu masih menjadi suaminya, guna menjadi penjamin pengajuan kredit senilai Rp 52,3 miliar di Cabang Jl HR Muhammad.

Selain Carolina, Mabes Polri Juga menetapkan Yudi Setiawan, Bagus Prayogo (Kacab Bank Jatim HR Muhammad) Tony Bahrawan, Auditor Bank Jatim dan Enam Direktur perusahaan fiktif milik Yudi Setiawan menjadi tersangka.Ke enam Direktur itu, Yakni Hery Triyatna di CV Aneka Karya Prestasi, Adi Surono di CV Cipta Pustaka Ilmu, Mochammad Kusnan di CV Aneka Pustaka Ilmu, Mohammad Setiawan di CV Bangun Jaya, Rachmat Anggoro di CV Media Sarana Pustaka, dan Wimbo Handoko di CV Kharisma Pembina Ilmu. (Komang)