Rabu, 19 Oktober 2016



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mendorong warga ekonomi lemah menjadi lebih berdaya, membuahkan hasil. Ada banyak contoh nyata dari warga Surabaya yang telah menjadi berdaya setelah mendapatkan intervensi positif dari Pemkot. Salah satunya Siti Aminah.

Warga Tembok Dukuh XI yang dulunya hanya menggantungkan pendapatan dari orang lain dengan membantu membuat pesanan kue tetangga nya, kini telah berubah. Berkat bantuan dari Pemkot Surabaya, ibu empat anak ini kini bisa mendapatkan penghasilan rutin dari hasil berjualan di depan rumahnya.

Siti Aminah kini berjualan mie goreng, makanan ringan dan juga minuman. Dia bercerita, bila jualannya sedang ramai, dari pukul 10 pagi hingga malam, dirinya bisa mendapatkan uang hingga Rp 60 ribu. Angka yang tidak terlalu besar. Tapi, itu membuatnya bersyukur.
“Alhamdulillah saya sekarang sudah bisa punya usaha sendiri. Setiap hari bisa mendapat pemasukan. Itu berkat bantuan dari Pemkot. Saya ingin jadi orang sukses. Makanya, meski sekarang pendapatan belum menentu, saya akan perjuangkan,” ujar Siti Aminah.  

Sebelumnya, perempuan berusia 53 ini sempat kehilangan harapan ketika dirinya mengidap penyakit paru-paru. Penyakit itupula yang membuat suami nya meninggal dunia beberapa tahun lalu. Termasuk juga anak pertamanya. Karena arahan dari Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang kemudian ditindaklanjuti oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bapemas KB) Kota Surabaya, Siti Aminah bisa ditangani di Puskesmas dan juga RSUD dr Soewandhi. Setelah menjalani pengobatan selama beberapa bulan dan serangkaian cek rutin, dia lantas dinyatakan sembuh. “Sekarang sudah sembuh total. Terima kasih kepada Pemkot yang telah membantu saya berobat hingga sembuh,” sambung Siti Aminah.

Kepala Bapemas KB Kota Surabaya, Nanis Chairani mengatakan, Siti Aminah mendapatkan bantuan langsung dari Wali Kota Tri Rismaharini yang pernah bertemu dengan ibu yang juga mengasuh seorang anak yatim ini ketika ada program pengobatan gratis di kawasan tersebut. Bantuan pribadi wali kota itu untuk pengobatan dan juga modal usaha. “Ibu Siti Aminah ini ditemukan ketika ada program kesehatan Pemkot. Ibu wali lalu memberikan bantuan pribadi sampai dia sembuh. Ketika sembuh, bantuan nya kemudian diperuntukkan modal usaha jualan,” ujar Nanis Chairani.

Dijelaskan Nanis, Pemkot Surabaya melalui Bapemas KB, memang memiliki komitmen untuk mendorong warga menjadi lebih berdaya seperti proses yang telah dilalui Siti Aminah. Diantaranya dengan memberikan pelatihan kepada warga, utamanya dari kalangan ekonomi lemah. Pelatihan yang diberikan berkaitan dengan kegiatan kewanitaan. Seperti memasak, menjahit atau membuat kerajinan handicraft.

“Pelatihan ini untuk warga yang belum memiliki keterampilan khusus. Ini sesuai dengan peranan kami di Bapemas untuk mendorong dan memotivasi agar mereka berdaya. Ada ribuan warga Surabaya yang telah mendapatkan pelatihan. Selain berasal dari data warga miskin, juga ada dari usulan ibu wali kota dan juga usulan dari Musrenbang,” tegas mantan Kabag Humas Pemkot Surabaya ini.

Selain memberikan pelatihan, Bapemas KB Kota Surabaya juga memberikan akses permodalan kepada warga. Ketika warga mengikuti pelatihan dan mampu berdaya, mereka diarahkan untuk bisa mendapatkan permodalan. “Kami arahkan mereka ke koperasi,” sambung Nanis. 

Pemkot, sebut Nanis, tidak melepas begitu saja warga yang mencoba berdaya seperti Siti Aminah. Tetapi akan melakukan pendampingan secara kontinyu agar usaha nya tetap berjalan. Setelah memberikan pelatihan produksi dan akses permodalan, Bapemas ingin memberikan pelatihan pembukuan. “Untuk warga seperti Ibu Aminah ini, kami akan berikan pelatihan pembukuan agar paham manajemen keuangan. Jangan sampai modal nya habis tersedot kebutuhan sehari-hari,” sambung mantan Camat Tambaksari ini.(arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Rumah Sakit (RS) Onkologi Surabaya akhirnya keok. Kepastian itu muncul setelah majelis hakim yang diketahui Sigit Sutanto mengabulkan gugatan perdata yang diajukan Husin Rayesh Mallaleng, pemilik apotik Arta Farma terhadap RS Onkologi. Hakim menghukum RS Onkologi membayar seluruh tunggakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas penjualan obat yang dilakukannya dengan menggunakan nama apotik Arta Farma sebesar Rp 6 miliar.

Dalam pertimbangannya, hakim Sigit menilai bahwa RS Onkologi telah terbukti melawan hukum karena tidak mau membayar tunggakan pajak penjualan obat apotik Artha Farma. "Mengabulkan gugatan penggugat untuk seluruhnya," ujar hakim Sigit di Pengadilan Negeri Surabaya, Rabu (19/10/2016).

Atas putusan ini, rumah sakit khusus penyakit kanker itu dihukum untuk membayar seluruh tunggakan pajak sebesar Rp 6 miliar. Selain itu, hakim juga memutuskan bahwa seluruh denda dari tunggakan pajak penjualan obat tersebut menjadi tanggung jawab RS Onkologi.

Usai sidang, John Thamrun, kuasa hukum Husin mengaku bersyukur atas diterimanya gugatan yang diajukan Husin. Menurutnya, hakim telah menerapkan hukum sesuai aturannya. "Jadi putusan hakim mengabulkan seluruhan gugatan yang kami ajukan. Ini terbukti bahwa para tergugat telah melakukan pelanggaran perbuatan melawan hukum," ujarnya didamping kuasa hukum Husin lainnya yaitu Yudi Wibowo Sukinto dan Andi Yusuf Maulana.

Atas putusan itu, lanjut John, RS Onkologi tidak punya pilihan lain selain membayar seluruh tunggakan pajak sebesar Rp 6 miliar. "Yang Rp 3 miliar kan sudah dibayar sama RS Onkologi, jadi tinggal Rp 3 miliar lagi yang harus dibayar RS Onkologi," jelasnya.

Menurutnya putusan hakim Sigit merupakan putusan yang serta merta, artinya meskipun belum berkekuatan hukum tetap, namun putusan ini sudah bisa dijalankan. "Selanjutnya kami akan berkordinasi dengan Dirjen pajak atas putusan ini," terang Jhon.

Sementara itu, Eko Budi, kuasa hukum RS Onkologi mengaku belum bisa memutuskan apakah pihaknya bakal mengambil langkah hukum banding atau tidak. "Kami belum bisa putuskan, kami akan berkordinasi lebih dulu dengan RS Onkologi," singkatnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, dalam gugatannya, Husin mengajukan gugatan ini lantaran RS Onkoligi tidak mau membayar tunggakan pajak penjualan obat apotik Artha Farma sebesar Rp 6 miliar. Kasus ini berawal saat RS Onkologi meminjam nama dan izin apotik Artha Farma milik Husin agar bisa menjual obat.

RS Onkologi berjanji akan membayar semua tunggakan pajak penjualan obat apotik Artha Farma tersebut. Namun nyataannya, selama tahun 2009-2011 nama apotik Artha Farma dipinjam, RS Onkologi ternyata justru tak membayarkan pajak tersebut.

Anehnya, Estiningtyas Nugraeni yang saat itu menjabat sebagai Direktur Utama RS Onkologi justru membayar sebagian tunggakan pajak penjualan obat itu sebesar Rp 3 miliar. Lucunya lagi, RS Onkologi justru meminta sisanya sebesar Rp 3 miliar dibebankan kepada Husin. Padahal Husin tidak pernah menikmati hasil penjualan obat yang dilakukan oleh RS Onkologi. (Komang)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) PT XL Axiata Tbk (XL) sebagai Industri seluler terus meningkatkan kualitas produk dan selalu melopori inovasinya untuk mendongkrak layanan terhadap pelanggan XL.kini di usia ke 20 tahun,PT XL Axiata Tbk (XL) telah siap memberikan berkontribusi dalam mewujudkan visi 1 miliar koneksi oleh Industri Telekomunikasi Nasional di masa mendatang

Untuk mendongkrak perkembangan XL, kini XL sebagai operator telah meluncurkan XL Biz untuk membidik dari  pelanggan dan kalangan pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia.

Dalam Seminar Teknologi Peranan Mobile Broadband Untuk Inovasi Digital yang diadakan di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Selasa, 18 Oktober 2016, PT XL Axiata Tbk (XL) mengenalkan produk unggulan terbarunya kepada ratusan mahasiswa yang turut hadir dalam seminar tersebut.

Seperti yang disampaikan Vice President XL East Region Desy Sari Dewi, bahwa dalam rentang 20 tahun berkiprah melayani masyarakat Indonesia, XL telah mempelopori banyak hal bukan saja turut memajukan industri, namun juga meningkatkan layanan kepada pelanggan, serta memperbesar kontribusi sektor telekomunikasi pada pembangunan nasional

" Lebih dari itu, sebagai entitas bisnis di Indonesia, kami memiliki tanggung jawab untuk ikut meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui penyediaan layanan telekomunikasi dan kini juga layanan internet dan Data yang mampu menunjang kinerja dan produktivitas masyarakat." kata Desy saat gelar prescon pada acara Seminar Teknology Peranan Mobile Broadband untuk Inovasi Digital di Kampus ITS, Selasa, (18/10/16).

XL akan terus berupaya memperbesar kontribusi kepada masyarakat dan negara dengan meningkatkan layanan, baik secara qkualitas, inovasi produk, juga jangkauan layanan. XL juga siap menghadirkan layanan-layanan yang bersifat one shop solution yang melalui jaringan internet akan mampu diakses dari berbagai penjuru dunia

Saat ini XL telah mengadopsi dan mengimplementasikan jaringan berteknologi 4G berbasis LTE. Seiring dengan perluasan 4G LTE ke berbagai daerah layanan, XL juga sudah mulai melangkah lebih maju dengan implementasi teknologi 4T4R untuk memaksimalkan 4G LTE hingga 2 kali lipat.

" Penerapan teknologi 4T4R ini sekaligus menunjukkan kesiapan XL dengan menghadirkan layanan 4,5G, yang memiliki kemampuan layanan akses internet yang lebih baik lagi." ujar Desy

Ditempat yang sama Mis Sales Strategic and Management XL, Aston Fredy juga mengatakan, melalui program XL Biz, pihaknya memberikan solusi kepada pelaku UKM berupa seperangkat mobile broadband router, paket data dan layanan bernilai tambah (value added service) seperti web hosting, domain, storage cloud, XL Tunai, CUG, nomor XL virtual dan berbagai solusi lainnya.

"Solusi tersebut bisa digunakan oleh pelaku UKM untuk mengembangkan dan akselerasi bisnis di era digital. Selama rentang waktu lima tahun ke depan, diperkirakan sebanyak 48 juta UKM sudah memanfaatkan layanan digital dan teknologi untuk mengembangkan usahanya," ungkap Aston.

Dengan potensi yang besar tersebut, hingga akhir tahun nanti, XL optimis sebanyak 12.000 UKM memanfaatkan XL yang telah diluncurkan.

" Tahun berikutnya, XL menargetkan mampu melayani 80.000 pelanggan UKM, atau naik hingga 600 persen. " tutup Aston.  (Dji)

Selasa, 18 Oktober 2016



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Terdakwa Yudy Afiantha akhirnya divonis hukuman 12 tahun penjara oleh majelis hakim yang diketuai Jihad Arkhanuddin. Majelis hakim berpendapat bahwa Yudi telah berbuat keji karena sebagai orang tua angkat ternyata justru telah tega mencabuli Mawar (nama samaran).

"Mengadili, menyatakan terdakwa Yudy Afiantha telah bersalah melakukan tindak pidana dengan sengaja memaksa korbannya (Mawar) untuk melakukan persetubuhan. Menjatuhkan hukuman selama 12 tahun penjara kepada terdakwa," ujar hakim Jihad membacakan amar putusannya pada persidangan di PN Surabaya, Selasa (16/10/2016).

Selain hukuman badan, hakim Jihad juga menjatuhkan hukuman denda kepada terdakwa Yudy. "Menjatuhkan denda sebesar 100 juta. Jika tidak bisa membayar denda, maka terdakwa wajib mengganti denda dengan hukuman kurungan selama 2 bulan," tegasnya.

Dalam amar putusannya, hakim Jihad menegaskan bahwa perbuatan terdakwa Yudy sangat keji. Pasalnya sebagai orang tua angkat sekaligus paman, terdakwa Yudy tega mencabuli Mawar. "Sebagai orang tua angkat sekaligus Paman seharusnya terdakwa bisa melindungi Mawar. Namun terdakwa justru telah merusak masa depan Mawar," ungkapnya.

Hakim Jihad juga mengungkapkan modus terdakwa Yudy saat melakukan perbuatan bejatnya tersebut. "Perbuatan (pencabulan) tersebut dilakukan saat istrinya tengah sibuk mengurusi barang dagangan di lantai dua rumah. Saat itulah terdakwa memaksa Mawar untuk bersetubuh dengannya," bebernya.

Lebih kejinya lagi, pencabulan itu dilakulan terdakwa sejak Mawar masih berada di bangku Sekolah Dasar (SD). Perbuatan bejat terdakwa Yudy kepada Mawar akhirnya diketahui setelah adanya pemeriksaan dari dokter. "Saat diperiksa dokter, diketahui bahwa Mawar ternyata menderita sakit seperti orang dewasa," papar hakim Jihad membacakan amar putusannya.

Vonis yang dijatuhkan majelis hakim lebih ringan tiga tahun dari tuntutan yang diajukan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Wilhelmina Manuhutu. Atas vonis tersebut, terdakwa Yudy dan jaksa Wilhelmina sema-sama mengambil langkah hukum banding.

Usai sidang, terdakwa Yudy mengaku tidak terima atas vonis 12 tahun penjara yang dijatuhkan hakim Jihad. "Saya akan mengajukan banding karena saya tidak pernah melakukan (pencabulan)," terang terdakwa Yudy kepada wartawan sembari menuju ruang tahanan.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus pencabulan yang dilakukan terdakwa terhadap anak angkatnya sendiri ini terjadi sejak Maret 2015 lalu. Perbuatan bejat itu dilakukan terdakwa selama 5 tahun, sejak Mawar masih berusia 8 tahun hingga berumur 13 tahun. Mawar terpaksa menutupi perbuatan bejat itu lantaran berkali-kali mendapat ancaman dari terdakwa.

Terungkapnya kasus ini setelah orang tua membawa Mawar ke dokter. Dokter menyebut Mawar menderita penyakit keputihan seperti orang yang sudah bersuami. Setelah didesak ibunya, Mawar akhirnya mengaku dan bercerita bahwa selama 5 tahun dirinya telah menjadi budak sex terdakwa.(Komang)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wali kota Tri Rismaharini tak kuasa membendung air mata tatkala menerima penghargaan Institute for Housing and Urban Development Studies (IHS) Alumni International. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Utusan Khusus Perwakilan Kerajaan Belanda Henk Ovink di sela-sela rangkaian forum Habitat III di Quito, Ekuador, Senin (17/10) malam waktu setempat.

IHS Alumni International Awards diberikan kepada para ‘jebolan’ IHS yang dinilai berprestasi dan mampu membawa perubahan positif di lingkup tempat kerjanya. Tahun ini, Risma -sapaan Tri Rismaharini- dinobatkan menjadi pemenang utama IHS Alumni Internasional Awards. Pada posisi runner up ditempati Profesor Alfredo Garay dari Argentina dan Chief Willie Abiano asal Nigeria.

Awalnya, Risma tampak semringah menerima penghargaan tersebut. Namun, saat diberi kesempatan menyampaikan sepatah-dua kata, raut wajah orang nomor satu di Pemkot Surabaya itu mulai berubah. Tetes air mata haru mulai membasahi pipi Risma. Dia terkenang perjuangannya saat menempuh pendidikan jurusan Urban Development di IHS, Rotterdam, Belanda hingga menjadi Wali Kota Surabaya.

“Perjuangan menjadi wali kota tidak mudah. Banyak hambatan dan tanggung jawab yang harus dipikul sangat berat,” ujarnya dengan nada bergetar.

Tak terkecuali, lanjut dia, saat menggagas e-procurement atau sistem lelang berbasis elektronik dan sistem e-government untuk mempermudah kinerja manajemen pemerintahan. Saat itu, Risma merasakan tekanan sangat berat. Bahkan, dia sempat mengalami intimidasi dan ancaman-ancaman pembunuhan yang dialamatkan kepada keluarganya.

Namun, seiring berjalannya waktu, sistem yang digagas dengan penuh perjuangan itu terbukti membawa manfaat riil bagi pemkot. Dengan sistem elektronik, pemkot mampu menekan angka pengeluaran sehingga anggaran pun dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien.

Suasana haru berubah menjadi ceria manakala Risma menceritakan kenangan-kenangan semasa menimba ilmu di IHS pada 1996. Saking tingginya minat mantan Kepala Bappeko itu akan dunia manajemen perkotaan, dia sampai mengisi setiap waktu luangnya dengan hal-hal yang berbau tata kota.

“Saat itu konsentrasi saya hanya pada pengelolaan suatu kota. Sampai-sampai, di waktu senggang saya bermain game Sims City (permainan membangun kota,red). Jadi, saya tetap belajar dan berlatih tentang tata kota melalui game itu,” ungkap Risma disambut senyum dan tawa para undangan.

Intinya, Risma menyebut ilmu yang didapat dari IHS sangat berguna bagi masyarakat Surabaya. Dia berharap, ke depan makin banyak anak-anak Surabaya yang belajar di luar negeri lalu kembali untuk membangun tanah airnya. “Kalau selama saya menjabat wali kota pendapatan asli daerah (PAD) Surabaya naik 300 persen, itu sedikit-banyak juga karena penerapan ilmu-ilmu yang saya peroleh dari IHS,” pungkasnya.

Utusan Khusus Perwakilan Kerajaan Belanda Henk Ovink mengatakan, Wali Kota Tri Rismaharini memang layak menyandang pemenang IHS Alumni International Awards 2016 karena dipandang mampu menyeimbangkan antara pikiran dan hati. “Artinya, yang dipikirkan bukan hanya pembangunan fisik saja, tapi juga perhatian sangat besar pada sisi manusianya,” tuturnya.

Sementara, Presiden IHS-Alumni International Board, Mansi Jasuja menjelaskan, IHS Alumni International Awards diselenggarakan setiap dua tahun sekali. Penghargaan ini pertama kali digelar pada 2012. “Jadi, Ibu Tri Rismaharini ini merupakan pemenang edisi ketiga IHS Alumni International Awards,” kata Mansi. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) hari ini menggelar unjuk rasa di depan gedung DPRD Surabaya, Selasa (18/10/2016).

Dalam aksinya, mereka membawa beberapa poster yang bertuliskan tuntutan pencabutan PP No 78 Tahun 2015, serta tuntutan pencabutan Undang Undang Pengampunan pajak (Tax Amnesty).

Salah aspirasi yang disampaikan para buruh adalah menolak rencana sentralisasi masalah perburuan oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Propinsi Jawa Timur.

Mereka tidak sepakat independensi Disnaker Kota Surabaya, diambil oleh Propinsi Jatim. Mengingat Disnaker Jatim terbukti gagal dalam mengawal masalah perburuan.

"Kita menolak rencana sentralisasi pengawasan oleh Disnaker Jatim. Mereka terbukti gagal dalam mengawal setiap masalah buruh yang ada. Misalnya dalam kasus dengan Maspion," tegas salah satu orator.

Demonstran juga menyinggung rencana penetapan upah minimum daerah oleh Propinsi Jawa Timur. Secara tegas para buruh menolak wacana tersebut.

Demonstran menilai upah minimum daerah secara kasat mata merugikan beberapa daerah yang masuk ring satu seperti Surabaya dan Sidoarjo. Hal itu merujuk mekanisme penghitungan UMK.

"Buruh di Surabaya akan dirugikan dengan kebijakan ini," tegasnya.

Upah daerah diambilkan dari UMK terendah ditambah inflasi. Saat ink UMK terendah di Jatim adalah di Kabupaten Trenggalek, Magetan dan Pacitan sebesar Rp. 1.283.000.

"Ditambah inflasi nanti UMK hanya Rp. 1.400.000. Sangat tidak masuk akal jika kebutuhan hidup warga di Surabaya dibandingkan dengan daerah lain," teriaknya.

Para buruh tetap bersikukuh UMK 2017 naik Rp. 650.000 ribu atau menjadi Rp. 3.700.000 pada 2017. Nilai itu berdasarkan kenaikan inflasi dan kebutuhan hidup layak.

"Melalui anggota dewan Surabaya, kita minta bisa mengawal aspirasi para buruh," tandasnya. (arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Jangan terkejut bila dalam waktu dekat, berbagai produk Usaha Kecil Menengah (UKM) yang diproduksi warga Surabaya, akan merambah ke Pakistan. Pasalnya, berbagai produk UKM seperti tas dan sepatu buatan warga Kota Pahlawan, berhasil memikat pengusaha-pengusaha Pakistan yang Selasa (18/10) kemarin datang ke Surabaya.

Ada 10 pengusaha Pakistan yang tergabung dalam Pakistan Indonesian Business Forum (PIBF) yang bertamu ke Balai Kota Surabaya. Mereka didampingi Konsulat Jenderal (Konjen) Republik Indonesia di Pakistan, Hadi Santoso serta Vice/Consul Economy Konjen RI di Karachi (Pakistan), Oktorian Saleh Hakim.

Mereka diterima Kepala Bagian Kerja Sama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Dewi Wahyu Wardani serta beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Diantaranya Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, serta Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal (BKPPM).

Pertemuan yang berlangsung lebih dari satu jam tersebut membicarakan banyak hal. Mulai potensi pariwisata di Surabaya, hingga suasana kota nya yang nyaman. Namun, porsi bahasan yang paling diminati adalah tentang potensi ekonomi di Surabaya.

Kabag Kerja Sama menjelaskan, Kota Surabaya memiliki cukup banyak kegiatan pariwisata. Salah satunya event tahunan, festival lintas budaya (cross culture) yang rutin digelar di bulan Juli dengan menampilkan ragam budaya dari beberapa negara sister city. Dia mempersilahkan bila Pakistan ikut berpartisipasi dalam agenda Cross Culture tahun depan. “Selain pariwisata, Surabaya juga memiliki banyak potensi ekonomi yang bisa diexplore. Kami punya banyak UKM yang menghasilkan berbagai produk menarik dan bnerkualitas,” ujarnya.

Potensi ekonomi di Surabaya itulah yang rupanya diendus oleh forum pengusaha ini. Seperti dikatakan Konjen RI di Pakistan, Hadi Santoso, bahwa PIBF selama ini telah mendengar potensi Surabaya dan Jawa Timur. Nah, dengan datang langsung ke Balai Kota, dia berharap bisa mendapatkan gambaran lebih detail tentang potensi Surabaya.

“Pertemuan ini merupakan penjajakan. Kami ini menfasilitasi. Kami bawa mereka ke sini untuk melihat secara langsung potensi Surabaya dan Jawa Timur yang sangat potensial. Dengan melihat langsung, mereka bisa tahu produk apa yang sekiranya cocok untuk dipasarkan di Pakistan. Pertemuan ini,” ujar Hadi.

Vice Consul Economy, Oktorian Saleh Hakim menambahkan, selama ini, pengusaha Pakistan ini mengenal Indonesia hanya Jakarta dan Bali. Karenanya, konsulat ingin mengenalkan PIBF ke Jawa Timur. Sebelum ke Surabaya, para pengusaha ini sudah dibawa ke Jember. Menurut Okto, setelah dari Balai Kota, para pengusaha tersebut akan diajak melihat langsung beberapa UKM di Surabaya. “Mereka tertarik melihat produk tas dan sepatu juga produk dari batik. Selain produk jadi, mereka juga ingin bahan mentah. Mungkin nanti desainnya dari sana dan dibuat di sini. Karena mereka yang lebih paham pasar di sana (Pakistan),” ujar Okto.

Chairman PIBF, Shamoon Zaki menyampaikan, PIBF merupakan forum yang dibentuk untuk concern di berbagai bidang. Tidak hanya pariwisata, tetapi juga perdagangan, agrikultur dan pendidikan. Untuk sektor perdagangan, dia menyebut Pakistan punya potensi karena pelabuha di Karachi menjadi perlintasan bagi negara-negara tetangga seperti Turkmenistan dan Uzbekistan. “Selama ini KBRI aktif mendorong kami untuk berkembang. Diantaranya dengan menfasilitasi datang kemari untuk melihat komoditas unggulan di Surabaya,” ujar Shamoon.(arf)



KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta)18 Oktober 2016, Iwan Sunito sebagai salah satu pemenang penghargaan Australian Property Person of The Year 2015, memaparkan pendapat dan pemikirannya guna memperkuat eksistensi diaspora dalam acara forum bisnis Diaspora Indonesia beberapa waktu yang lalu di jakarta

Iwan Sunito, CEO dan Founder Crown Group yang lahir di Surabaya dan besar di Pangkalan Bun, Sulawesi Tengah, mengungkapkan bahwa harus ada perspektif baru tentang Diaspora.

“Diaspora adalah aset nasional. Diaspora bukan hanya merupakan Diaspora Capital, tapi juga Financial, Human dan Social Capital." katanya pada siaran persnya,selasa ( 18/10/2016 )

Menurut Iwan Sunito, Saya percaya bahwa tema ‘Pulang Kampung’ yang dicanangkan pada saat kongres Diaspora tahun 2012 di Jakarta bukanlah semata hanya slogan, namun sebuah gerakan baru yang saat ini sedang terjadi secara global

Melihat peran Diaspora dalam keberhasilan Vietnam, Tiongkok, India dan Meksiko dalam mengembangkan negara mereka, Iwan kembali menyatakan pandangannya.

“Peluang global membutuhkan jaringan global. Kita harus terhubung dan berkolaborasi, bukan berkompetisi nvestasi Diaspora di negara asal mereka cenderung untuk meningkatkan kewirausahaan lokal sehingga menciptakan lingkaran untuk pertumbuhan di masa depan.” jelas Iwan

Investor tidak perlu harus membuat pilihan antara menetap di luar negeri atau pulang ke Negara asalnya. Mereka dapat melakukan keduanya dan membantu negara-negara asal mereka selama masih terlibat dan terhubung di negara yang mereka tinggali saat ini


Berpindah Ke Negara Lain Tidak Harus Menjadikan Brain Drain, Karena Jika Kita Jaga Bisa Menjadi ‘Brain Gain’ Dan ‘Brain Exchange

Iwan menjelaskan, kita bisa memasuki dunia baru yaitu ‘Dunia Global saat ini Dunia lebih mengglobal, saling berhubungan dan saling ketergantungan dari sebelumnya

“Sekarang ini adalah tentang bagaiman 'menghubungkan ke' dan 'berkolaborasi dengan' daripada 'bersaing dengan' dan ini merupakan peran kunci dari para anggota Diaspora.” jrentek Iwan

Iwan menambahkan,diaspora adalah jembatan pengetahuan, keahlian, sumber daya dan pasar bagi Negara asal. pandangannya perihal eksistensi dan penguatan hubungan antara Diaspora dengan pemerintah Republik Indonesia,selalu mengingatkan tentang pentingnya redefinisi konsep Patriotisme.

“Patriotisme sudah tidak bisa lagi disamakan dengan ‘harus tinggal di tempat di mana kita dilahirkan,tempat dimana kita tinggal secara fisik, tidak serta merta membuat justifikasi kadar komitmen dan rasa cinta kita terhadap negara asal” ungkapnya

Perbedaan geografi tidak sama dengan identitas, bahkan banyak melihat orang Indonesia di luar negeri yang lebih ‘Indonesia’ dibandingkan dengan mereka yang tinggal ataupun berada di Indonesia.

juga sempat mengutip kata-kata mantan Perdana Mentri Jamaika, Portia Simpson Miller yang menyatakan,”Kita harus meredifinisi konsep berbangsa. Bangsa saat ini bukanlah bersifat territorial; tidak terikat dengan ruang fisik. Bangsa adalah sebuah konstruksi social dan politik. Di dalam Dunia tanpa batasan, bangsa sudah tidak lagi terbatasi secara geografis

Dalam acara forum Bisnis Diaspora Indonesia, masih kata Iwan, keyakinannya tentang masa depan merupahkan abadnya indonesia

“Dan bersama kita bisa menjadi pemimpin dan bukan pengikut inovator dan bukan  Imitator memimpin dan bukan mengikuti.",tutup Iwan Sunito  (Dji)



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Setelah dilauncing pada awal Agustus lalu, ternyata produk OPPO F1s semakin menjadi daya tarik bagi masyarakat surabaya.betapa tidak,produk andalan Oppo di seri selfie expert terbukti dalam penjualannya sebanyak 10.000 unit di hari pertama peluncurannya paling laris.di seri Oppo F1s ini dengan keunggulan kamera depan 16 MP untuk pengalaman selfie lebih maksimal

“ Kami sangat puas dengan antusiasme masyarakat Indonesia terhadap produk OPPO F1s. Produk ini menjadi salah satu kontributor utama yang memungkinkan kami meraih posisi nomordua di Indonesia. Kami berharap kesuksesan ini dapat menjadi inspirasi bagi OPPO untuk terus memperkenalkan produk-produk yang inovatif dan terdepan, " ujar Ivan Lau selaku CEO OPPO Indonesia saat gelar prescon di Surabaya ( 18/10/2016 )

Menurut Ivan Lau, untuk menjangkau pengguna F1s lebih luas, OPPO menggandeng musisi berbakat tanah air

" Musisi kenamaan Raisa Andriana akan menggelar rangkaian konser OPPO Raisa Handmade Tour 2016. Konser ini diselenggarakan di 5 kota besar Indonesia, di mana Surabaya menjadi kota kedua." katanya

Hal senada diungkapkan David Lee selaku Regional Manager OPPO Indonesia untuk wilayah Jawa Timur, mengatakan, kesuksesan OPPO di Surabaya sangat didukung oleh penjualan F1s yang menyumbang hingga 30% dari total penjualan, terutama untuk warna rose gold yang dapat terjual sebanyak empat unit setiap jamnya.

" Memahami haI tersebut, kami menjadikan upaya peningkatan layanan purna jual sebagai salah satu bentuk keseriusan kami dalam mengantisipasi kebutuhan pasar yang semakin tinggi." terangnya

David Lee menambahkan, untuk saat ini OPPO sedang dalam proses pembangunan pusat layanan purna juaI di daerah Gubeng dan wilayah Madura untuk memberikan lebih banyak akses bagi para konsumen yang tersebar di wilayah Jawa Timur.

" Saat ini di Surabaya, OPPO telah memiliki 13 service center yang siap melayani konsumen di wiIayah ini." jelasnya

Mengenai target untuk wilayah Surabaya, Masih kata David Lee, saat ini OPPO berada pada posisi kedua market share penjualan smartphone di Surabaya. Kedepan OPPO sangat berambisi untuk menguasai pasar Surabaya dengan target market share hingga 20%.

" OPPO F1s adalah perangkat ketiga OPPO dari seri Seljie Expert. Perangkat ini dilengkapi dengan kamera depan 16MP dengan fitur Beautify 4.0 yang memastikan para pengguna mendapatkan hasil selfie maksimal setiap saat. SeIain itu, terdapat Iitur pemindai sidik jari ”Fast Touch Access” yang dapat secara cepat mengakses apiikasi piIihan pengguna." tutupnya (Dji)



KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Untuk menunjukan karya kreatifitas terbaik mereka dalam memodifikasi mobil Datsun GO & GO + Panca, PT Nissan Motor Indonesia (NMI)  menggelar Datsun Xplore Your Style 2016 di Kota Medan,kegiatan tersebut merupahkan rangkaian Brand Datsun untuk mengunjungi kota medan sebagai ajang kompetisi untuk menantang risert penggemar modifikasi mobil di Medan

Head of Datsun Indonesia, Indriani Hadiwidjaja, mengatakan,melihat animo yang sangat besar dari para risers dalam ajang kompetisi modifikasi yang telah diselenggarakan oleh Datsun tahun lalu, kami kembali mengadakan kegiatan Datsun Xplore Your Style di tahun ini

" Beberapa kota yang memiliki potensi dan antusiasme besar dalam modifikasi, seperti Medan, Surabaya dan Jakarta. Medan adalah kota pertama yang akan unjuk gigi dalam Datsun Xplore Your Style 2016 ." katanya dalam keterangan siaran persnya, selasa (18/10/2016).

Menurut Indriani Hadiwidjaya, pihaknya berharap ajang kompetisi ini bisa menjadi komunitas bagi para risers untuk terus berinovasi dalam berkarya

" Kami berharap Datsun Xplore Your Style dapat menjadi wadah resmi para risers untuk menyalurkan kreativitas mereka.” ujarnya

Masih kata Indriani,Kompetisi yang terselenggara berkat kerjasama dengan National Modificator and Aftermarket Association (NMAA) dalam proses penjuriannya,para peserta akan bersaing dalam 10 kategori
" Kategori penjurian meliputi The Breakthrough Body Kit, The Most Stylish Sticker Art, The Attractive Paint, The Airbrush Master, Stand Out Under Carriage, The Stylish Interior, The Racers Interior, The Risers Gadget, The Stylish Audio Cosmetic, dan The Durable and Fastest Risers." terangya

Dalam rangkaian Datsun Xplore Your Style, selain kompetisi risert Kegiatan ini juga di buka dengan mengenalkan  pameran produk-produk Datsun pada tanggal 17 hingga 21 Oktober 2016 di Atrium Plaza Medan

Saat ini telah lebih dari 60 karya desain dari Medan masuk ke panitia. Sepuluh finalis nantinya akan dipilih untuk ikut penjurian pada 21 – 23 Oktober 2016. Satu pemenang terbaik sebagai The Regional Champ dari Medan akan diumumkan pada 23 Oktober 2016 dan berhak mendapatkan hadiah uang tunai Rp. 10 juta. Pemenang ini nantinya akan terbang ke Jakarta untuk bertanding di tingkat Nasional pada Final Battle Xplore Your Style di 16 – 18 Desember mendatang.

Yunus Yulio, salah satu Juri Modifikasi dari NMAA menambahkan, para juri akan mengevaluasi hasil modifikasi para peserta berdasarkan berbagai aspek. Tidak hanya kreativitas dan keunikan, tapi detail proses pembuatan juga ikut menentukan hasil modifikasi dan penilaian

" Beberapa kriteria yang kami jadikan penilaian dalam Datsun Xplore Your Style adalah modifikasi di sektor eksterior interior, mesin, audio/teknologi ditambah keunikan dan kebersihan dari keseluruhan modifikasi. Kami berharap satu orang pemenang dari Medan nantinya dapat memaksimalkan kesempatan ini untuk mengasah kemampuannya sehingga dapat bersaing dengan para pemenang dari kota lain.” pungkasnya (Dji)

Senin, 17 Oktober 2016



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Setalah sempat mangkir dua kali, Dahlan Iskan, mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akhirnya memenuhi panggilan penyidik Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim, Senin (17/10/2016). Pria yang akrab disapa DI itu menjalani pemeriksaan sebagai saksi atas kasus dugaan penjualan aset PT Panca Wira Usaha (PWU) yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pempriv Jatim.

Dahlan tiba di Kantor Kejati di Jalan Jenderal Ahmad Yani, Surabaya dengan menggunakan mobil pribadi miliknya. Dengan mengenakan kemeja berwarna biru, Dahlan keluar mobilnya tanpa mengeluarkan kata sepatah pun. Bos media besar di Jatim itu hanya tersenyum saja saat diberondong pertayaan wartawan.

Dahlan diperiksa dalam kapasitasnya sebagai mantan Direktur PT PWU pada 2000-2010. Penyidik Kejati Jatim menduga Dahlan mengetahui dan bertanggung jawab atas penjualan aset milik PT PWU.

"Hari ini pemeriksaan pada Dahlan Iskan sebagai saksi. Yang bersangkutan sudah dua kali dipanggil, namun tak hadir. Jadi ini pemanggilan ketiga kalinya," ujar Maruli Hutagalung, Kepala Kejati Jatim.

Saat ditanya apa saja materi pemeriksaan Dahlan terkait kasus dugaan korupsi penjualan aset PT PWU, sayangnya Maruli enggan membeberkannya. Namun mantan Direktur Penyidikan pada Jampidsus Kejaksaan Agung itu memperkirakan sebanyak 10 pertanyaan telah disiapkan penyidik untuk Dahlan.

Kejati Jatim menyelidiki kasus dugaan korupsi raibnya sejumlah aset milik PT PWU sejak beberapa waktu lalu. Dari hasil penyelidikan terungkap bahwa sejumlah aset negara berupa tanah dan bangunan yang menyusut.

Sebelumnya atas kasus ini, Kejati Jatim telah menahan Wisnu Wardhana (WW), mantan Ketua DPRD Surabaya. WW diangga bertanggung jawab atas hilangnya aset karena saat itu dirinya menjabat sebagai Kepala Biro Penjualan Aset PT PWU. (Komang)



KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Rencana Revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 52 dan Nomor 53 Tahun 2000, mengenai interkoneksi dan network sharing dan Peraturan Pemerintah tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit Satelit (PP No.53 Tahun 2000) yang diajukan oleh Kementrian Komunikasi dan Informasi ( Menkominfo) diduga merupakan pesanan perusahaan China.

Demikian disampaikan oleh Sekretaris Jendral Tri Sasono dalam siaran pers yang diterima wartawan, Senin (17/10/2016)

”Kami memiliki bukti bahwa rencana revisi itu merupakan pesanan asing,” ujarnya.

Dijelaskan Tri, Perusahaan China yang bernama Telecom Cooporation Limited yang akan membeli saham salah satu operator Jasa telekomunikasi seluler kedua dan ketiga terbesar di Indonesia dimana revisi PP 52 dan 53 sebagai sebuah syarat di dalam perjanjian.

Kata Tri, Conditional sale and purchase agreement yang di tanda tangani pihak China Telcom Corporation Limited dan kedua perusahaan operator Jasa telekomunikasi seluler apa bulan juni 2016.

Dalam klausul pasal 3 perjanjian tersebut bahwa pihak Penjual memberikan jaminan dan pernyataan untuk membantu pihak China Telcom dimana kedua operator telepon seluler tersebut dapat menjamin pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk revisi PP 52 dan PP 53 terkait spectrum sharing antar Telkom Group dan operator lainnya

Maksud dan tujuan klausul pasal 3 tersebut agar pihak China Telcom setelah mengambil alih saham kedua perusahaan operasi jasa telekomunikasi tanpa perlu mengeluarkan biaya Investasi besar untuk penambahan alokasi spectrum Frekwensi dengan pemerintah melakukan revisi PP 52 dan 53

“Begitu juga Revisi PP 52 terkait tarif interkoneksi antar operator ( off net ) yang juga menjadi klausul yang harus dijamin dengan penurunan Tarif interkoneksi oleh pemerintah agar Telcom China dapat menguasai pasar Industri telekomunikasi tanpa harus membangun infrastruktur jaringan untuk menambah pelanggan,” tegasnya.

Dibalik semua itu juga menurut Tri, Telcom China setuju untuk membiayai biaya operasional untuk dapat menjadikan sebuah pembenaran agar Menkominfo menyetujui Revisi PP 52 dan PP 53 sebagai syarat yang diminta pihak Telcom China.

Karena itu, lanjut Tri, Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu dari awal sudah menduga bahwa ada ketidakberesan dengan Revisi PP 52 dan PP 53. Revisi kedua PP juga akan merugikan satu-satunya BUMN telekomunikasi di Indonesia yaitu Telkom dengan rencana kebijakan perhitungan biaya interkoneksi, network sharing, dan spectrum sharing.

“Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu akan menyurati KPK untuk menyelidiki adanya dugaan korupsi Kertas putih berupa Revisi PP 52 dan 53 yang diduga dilakukan oleh para Mafia telekomunikasi yang berkumpul di Kemenkominfo yang diduga pesanan China Telcom,” pungkasnya. (adji)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive