Kamis, 10 Januari 2019


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Animo jumlah kunjungan masyarakat di Taman Lansia dan Paliatif yang tinggi, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus mengoptimalkan pemanfaatan kedua taman itu. Bahkan, tahun 2019, kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis pada Sabtu dan Minggu, kembali digelar, agar pemanfaatan  kedua taman itu terus optimal.

Tak lupa, berbagai hiburan menarik, seperti live musik dan permainan sulap, sengaja dihadirkan untuk memanjakan para pengunjung. Animo jumlah pengunjung yang tinggi itu, tidak lepas dari sinergitas antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Surabaya, yang sebagian besar terlibat dalam kegiatan tersebut.

Sekretaris Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya Ipong Wisnoewardono memastikan agar masyarakat yang berkunjung ke Taman Lansia dan Paliatif merasa nyaman, pihaknya telah melakukan berbagai perawatan, agar kedua taman itu tetap terjaga kebersihannya. Apalagi, saat ini memasuki musim penghujan, sehingga membuat jajaran DKRTH lebih intens lagi melakukan perawatan kedua taman itu.

“Kalau perawatan, kami setiap hari biasa melakukan bersih-bersih, penyiraman tanaman, hingga pemupukan. Sedangkan untuk perawatan secara berkala, kami melakukan perbaikan mainan anak, pengecatan (fasilitas), pemotongan ranting pohon, dan perawatan batu terapi,” kata dia, Selasa, (08/01/18).

Ia mengungkapkan kunjungan masyarakat ke Taman Lansia dan Taman Paliatif dominan ramai pada pagi hari. Masyarakat biasanya berolahraga atau sekedar jalan-jalan di batu terapi. Terlebih, kalau hari libur, mereka biasanya datang bersama keluarga.

“Kalau hari biasa, di Taman Lansia kebanyakan pagi yang ramai oleh lansia. Terus kalau hari libur, pagi sampai sore terus ramai. Selain lansia, anak-anak dan remaja juga ramai kalau pas hari libur,” ungkapnya.

Tingginya kunjungan masyarakat ke kedua taman itu, terkadang masih ada beberapa warga yang membuang sampah sembarangan. Kendati demikian, ia berpesan kepada masyarakat yang berkunjung ke taman itu, agar tidak membuang sampah sembarangan. Sebab, di beberapa titik lokasi taman, pihaknya telah menyediakan fasilitas tempat sampah.

“Kadang-kadang yang hadir di taman itu masih meninggalkan sampah. Karena itu, saya berharap masyarakat tidak buang sampah sembarangan, dan ikut peduli menjaga kebersihan taman,” pesannya.

Berbagai kegiatan yang digelar di Taman Lansia dan Taman Paliatif ini, mendapat respon positif dari warga Surabaya. Salah satunya Marta Yulia (53), warga Jalan Gresikan, Tambak Sari Surabaya. Marta mengaku setiap akhir pekan selalu datang ke Taman Paliatif untuk mengikuti kegiatan senam.

"Kalau senam saya setiap Sabtu-Minggu rutin ikut. Kalau cek kesehatan sih, biasanya sebulan sekali di Taman Paliatif," ujarnya.

Menurutnya, kegiatan di Taman Paliatif banyak bernilai positif. Karena, selain pemkot menyediakan pemeriksaan kesehatan gratis, juga menyuguhkan senam dan hiburan. Sehingga warga yang berkunjung ke taman itu, tidak merasa bosan. Ia berharap, agar ke depannya pemkot terus melanjutkan kegiatan di taman tersebut.

“Kalau bisa kegiatan ini terus dilanjutkan, yang datang ke sini juga macam-macam orangnya, ada warga dari Ambengan, Gresikan, Bogen, jadi bisa kenal dengan warga lain,” terangnya.

Tanggapan positif juga disampaikan oleh Sunarji (63), warga Jalan Bratang Gede Surabaya. Setiap hari Minggu, ia selalu mengikuti kegiatan senam di Taman Lansia. Bahkan, Sunarji mengaku rutin melakukan tes kesehatan secara berkala setiap tiga bulan sekali di Taman Lansia.

"Saya biasanya cek kesehatan tiga bulan sekali, seperti cek gula darah, tensi, sama berat badan. Taman Lansia pemeriksaannya lengkap, ada psikotesnya juga," katanya.

Sunarji menambahkan kegiatan pemeriksaan kesehatan di Taman Lansia ini sangat bermanfaat bagi masyarakat kurang mampu. Sebab menurutnya, jika satu kali saja periksa di sebuah klinik, biaya yang dikeluarkan minimal Rp 50 ribu. Karena itu, ia berharap kepada Pemkot Surabaya agar bisa menambah lokasi kegiatan pemeriksaan gratis di beberapa taman lagi.

“Saya berharap ditambah lagi lokasinya, atau kalau bisa juga ditaruh di taman-taman lain,” pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta/New York) Rizka Raisa Fatimah Ramli, siswa berusia 17 tahun dari Makassar, Indonesia, menjuarai lomba komik dunia yang diselenggarakan oleh UNICEF dan Comics Uniting Nations untuk membantu menjaga anak-anak dan remaja dari kekerasan di dalam dan di sekolah.

"Cipta" – nama tokoh tersebut- adalah pahlawan super yang dikisahkan memberi anak-anak buku sketsa untuk menggambar benda-benda yang kemudian menjadi nyata dan menghentikan kekerasan serta intimidasi.

"Saya membuat Cipta untuk menarik perhatian pada kekerasan dan perundungan (bullying) yang dihadapi anak-anak di Indonesia dan di seluruh dunia setiap hari," kata Rizka Raisa Fatimah Ramli.

"Melalui menggambar, saya merasa karakter saya hidup dan saya punya kendali atas pelaku bullying. Saya berharap bisa menginspirasi banyak orang, terutama anak-anak, untuk menceritakan kisah mereka dan jika mereka tidak bisa mengatakannya secara langsung, maka mereka bisa melakukannya dengan menggambar."

Lomba komik, yang diluncurkan oleh UNICEF dan Comics Uniting Nations pada Oktober 2018, mengajak anak-anak dan remaja untuk menciptakan superhero komik untuk mengalahkan The Silence (Sang Senyap, dalam Bahasa Indonesia)- karakter supranatural yang menggunakan kekuatan untuk menghentikan anak anak yang ingin berbicara dan mengambil tindakan melawan kekerasan di dan sekitar sekolah. Hampir 3.600 karya dikirim dari lebih 130 negara, dan pemenang ditentukan dari 23.000 suara yang ikut memiliih di situs web.


Rizka akan berkolaborasi dengan tim profesional untuk menghasilkan buku komik lengkap yang menampilkan 'Cipta'. Nantinya, komik itu akan dipamerkan kepada para pemimpin dunia di Forum Politik Tingkat Tinggi (High Level Political Forum) tentang Pembangunan Berkelanjutan di Markas PBB New York pada Juli 2019, serta didistribusikan ke sekolah-sekolah dan anak-anak di seluruh dunia.

"Jumlah karya yang kami terima sangat luar biasa dan membawa pesan yang kuat bahwa anak-anak dan remaja ingin memecah kesenyapan terhadap kekerasan dan intimidasi di sekolah," kata Direktur Komunikasi UNICEF Paloma Escudero. "Selamat kepada Rizka atas desain juaranya, karyanya akan menginspirasi ribuan siswa untuk berbicara dan membantu #ENDViolence dan mengakhiri kekerasan di dalam dan di sekitar sekolah."

Dari perkelahian dan intimidasi hingga pelecehan seksual dan hukuman fisik, kekerasan di dalam dan di sekitar sekolah dapat memiliki konsekuensi jangka panjang yang menghancurkan bagi anak-anak. Lomba komik superhero global ini dirancang untuk mendorong anak-anak dan remaja agar menjadi bagian dari kampanye global UNICEF untuk menyingkap dan bertindak demi mengakhiri kekerasan di sekolah melalui media kreatif desain komik. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Makassar) Prajurit Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan VI Makassar melaksanakan latihan kesiapan tempur di kesatrian Lantamal VI Makassar ,Kamis (10/01/2019)

Diawali dengan Apel organik gelar Personil dan Material yang diambil langsung oleh Komandan Lantamal VI Makassar Laksamana Pertama Dwi Sulaksono ,SH.,M Tr(Han).

Dalam arahannya, Komandan Lantamal VI Makassar mengingatkan agar seluruh prajurit Yonmarhanlan VI Makassar tetap menjaga netralitas TNI dalam pelaksanaan pesta demokrasi, serta meningkatkan profesionalisme prajurit Marinir dengan membina fisik serta kemampuan bertempur masing-masing sehingga menjadi prajurit yang dapat dibanggakan oleh satuan,bangsa dan negara serta menjadi prajurit yang dicintai rakyat.

Dalam rangkaian kegiatan Latihan TW 1 tersebut dilaksanakan beberapa materi latihan antara lain: menembak pistol, menembak senapan laras panjang, renang laut sejauh 2000 meter, latihan patroli muara dan perairan serta Pertempuran Jarak Dekat, rangkaian kegiatan latihan dilaksanakan di  kesatrian Lantamal VI Makassar dan sekitarnya.

Komandan Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan VI Makassar Mayor Marinir Aang Andy Warta  M.Tr (Opsla) dalam arahannya mengatakan agar seluruh prajurit selalu senantiasa Meningkatkan ketakwaan dan keimanan Kepada Tuhan Yang Maha Esa,latihan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan profesionalisme prajurit Marinir sebagai prajurit pasukan pendarat disamping itu kegiatan yang rutin dilaksanakan sebagai bentuk pembinaan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan sesuai standard kualifikasi bagi setiap Prajurit Korps Marinir."pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Otda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Soni Sumarsono memenuhi panggilan pemeriksaan sebagai saksi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (10/1/2019).

Soni menjadi saksi kasus dugaan suap pada proses perizinan proyek pembangunan Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

"Saya memberikan penjelasan, keterangan sebagai saksi kasus Neneng (Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin) dan kawan-kawan ya, terkait kasus Meikarta. Banyaklah pertanyaannya, lupa, sekitar 15-an," kata Soni usai diperiksa.

Salah satu yang disinggung penyidik, kata Soni, adalah rapat yang dilakukannya bersama perwakilan PT Lippo Cikarang, pejabat Badan Pertanahan Nasional, perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Neneng beserta stafnya.

Dalam surat dakwaan Direktur Operasional Lippo Group Billy Sindoro, disebutkan bahwa rapat tersebut membahas perizinan Meikarta.

Dari pertemuan tersebut menghasilkan keputusan bahwa harus ada rekomendasi dari Gubernur Jawa Barat terkait izin proyek Meikarta.

"Ini menjelaskan terkait dengan konteks ini, dalam hubungannya dengan rapat yang dilakukan di Direktorat Jenderal Otonomi Daerah dan surat yang kami layangkan kepada gubernur supaya mencari solusi koordinasi antar kepala daerah provinsi dan kabupaten dengan sebaik-baiknya itu saja," kata dia.

Soni menjelaskan, pertemuan itu dilakukan sebagai tindak lanjut hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPR.

Ia mengaku menindaklanjuti hasil RDP tersebut dengan mempertemukan Gubernur Jawa Barat waktu itu, Ahmad Heryawan, dan Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin.

Sebab, ada polemik antara keduanya terkait perizinan proyek Meikarta tersebut.

"Konfliknya polanya sederhana bahwa kewenangan perizinan semua di Kabupaten, Bupati. Tetapi untuk Meikarta karena menyangkut persoalan metropolitan, maka harus perlu rekomendasi dari gubernur. Perda 12 Tahun 2014 itu mensyaratkan ada peraturan gubernur mengenai tata cara pemberian rekomendasi, itu belum terbit," kata Soni.

Seusai rapat tersebut, lanjut dia, pihaknya mengirimkan surat kepada Gubernur Jawa Barat agar menyelesaikan persoalan tersebut. Salah satunya mendorong gubernur mengeluarkan rekomendasi dengan catatan tertentu.

"Artinya, selama persyaratan-persyaratan semua terpenuhi silakan pembangunan berjalan. Oleh karena itulah sesungguhnya rekomendasi itu belum ada pada hari ini dan kenyataannya memang perizinan belum selesai pembangunan sudah berjalan," kata Soni.

"Jadi kalau persyaratan terpenuhi ya rekomendasi berjalan kalau enggak ya belum berlaku," lanjut dia.

Ia mengaku hanya berurusan hingga pengiriman surat tersebut. Soni tak mengetahui lagi apakah rekomendasi tersebut sudah dikeluarkan atau belum.

"Saya juga enggak tahu apa rekomendasi sudah keluar atau belum karena belum mendapat laporan resmi. Sampai setelah itu saya tidak mengikuti perkembangannya," ujar dia.

Secara terpisah Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, pihaknya memang menggali sejauh mana pengetahuan Soni terkait pertemuan tersebut. KPK perlu memahami bagaimana posisi kewenangan Pemprov Jawa Barat dan Pemkab Bekasi terkait izin Meikarta.

"Sehingga ada porsi juga dari Kemendagri melalui Dirjen Otonomi Daerah pada pertemuan tersebut, itu yang kami dalami lebih lanjut apa arahannya misalnya dari pertemuan itu, dari pihak Kemendagri," kata Febri.

"Karena kami sudah menemukan fakta-fakta yang cukup bahwa proses perizinan proyek Meikarta ini diduga bermasalah sejak awal," ujar dia. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kepedulian Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terhadap masa depan anak jalanan, ternyata bukan isapan jempol belaka. Di Pondok Sosial Kampung Anak Negeri, Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya, yang bertempat di Jalan Wonorejo Timur No. 130 Rungkut, pemkot membina anak-anak jalanan, anak putus sekolah, hingga anak-anak dengan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS). Pembinaan tidak hanya dilakukan secara formal, namun juga pengembangan bakat dan minat hingga anak-anak itu mampu menorehkan prestasi.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Kampung Anak Negeri Dinsos Surabaya Erni Lutfia menyampaikan anak-anak yang tinggal di Kampung Anak Negeri memiliki berbagai latar belakang. Mereka berasal dari anak putus sekolah, anak hasil penjangkauan, hingga anak-anak hasil penertiban razia Satpol PP di jalanan. ”Bagi anak jalanan yang terkena razia Satpol PP selanjutnya didata, jika masih mempunyai keluarga akan dipulangkan. Sementara yang tidak mempunyai keluarga, kami bina di Kampung Anak Negeri,” kata Erni, sapaan-akrabnya, Rabu, (09/02/18).

Erni mengatakan, saat ini Kampung Anak Negeri ditinggali sebanyak 35 anak. Mereka berusia rata-rata mulai dari 7 hingga 18 tahun. Sistem pembinaan yang diterapkan pun ada dua jenis. Yakni pendidikan formal dan non formal.

“Untuk pendidikan formal, mereka bersekolah. Kalau SD di SDN Kedung Baruk, SMPN 23 dan SMKN 10 Surabaya,” tuturnya.

Sementara itu, bagi anak yang mengalami putus sekolah atau di drop out, akan diikutkan kejar paket. Setiap hari, Kampung Anak Negeri tidak pernah sepi dari aktivitas. Sejak pagi, mereka sudah diajak untuk sholat subuh berjamaah. Selanjutnya, bagi yang menempuh pendidikan formal, akan diantar ke sekolah. Sementara itu, bagi anak yang menempuh pendidikan kejar paket, siangnya diberi kegiatan wirausaha. Bahkan, Erni mengaku, ada juga pembinaan untuk keagamaan yang berkaitan dengan baca tulis Al-Qur’an setiap malam sehabis shalat maghrib.

“Untuk malam harinya, usai shalat isya mereka kemudian belajar keterampilan minat dan bakat. Ada yang berlatih seni melukis, musik, olahraga tinju, balap sepeda, dan silat,” katanya.

Tak pelak, banyak dari mereka yang telah berhasil menorehkan berbagai prestasi, baik tingkat regional maupun nasional. Seperti Ari Mukti (14), pernah meraih juara satu pertandingan tinju kelas 38 kilogram, Kejurda Tinju Amatir Yunior Youth Se Jawa Timur tahun 2017. Dari cabang silat, Muhammad Hasyim (14), pernah meraih juara satu tapak suci usia dini, se-Kota Surabaya. Di cabang balap sepeda, Marfel Maulana (7), meraih juara tiga, Kejuaraan Balap Sepeda MTB Piala Koni Kota Surabaya. Dan Luhur Aditya Prasoja (16), juga pernah meraih juara dua, Kejuaraan Balap Sepeda Usia Dini Seri ke 3, Trophy Ketua ISSI Jawa Tengah.

Bahkan, kata Erni, di tempat ini mereka juga diajak belajar berwirausaha. Seperti cuci motor, pembuatan ayam geprek, servis handphone, dan minuman tradisional kunir asam. Beberapa produk mereka kemudian dipasarkan ke hotel dan kantoran. Pihaknya berharap, agar ke depannya anak-anak itu bisa hidup secara mandiri.

“Jadi ada pembinanya juga yang membimbing mereka, dan mereka juga dapat tambahan uang saku dari hasil wirausaha tersebut,” ungkapnya.

Berbagai cerita suka dan duka pun tidak luput dari upaya membimbing anak-anak itu agar meraih masa depan yang cerah. Erni menuturkan, ketika awal mereka tinggal di Kampung Anak Negeri, biasanya akan sulit untuk mulai beradapatasi. Sehingga, beberapa kali anak sempat ingin kabur. Namun demikian, dengan kesabaran dan pendekatan secara psikologis, akhirnya anak-anak itu mau menurut tinggal di Kampung Anak Negeri.

“Kami juga punya tim khusus yang bertugas mencari anak-anak yang kabur. Mereka kami cari mesti ketemu. Kita kemudian lakukan pendekatan assesmen kepada mereka dengan didampingi psikolog,” imbuhnya.

Upaya yang dilakukan Pemkot Surabaya ini, semata-mata tidak lepas dari keseriusan pemerintah untuk memperhatikan masa depan anak bangsa. Menurut Erni, anak-anak yang biasa dipandang sebelah mata oleh masyarakat ini, jika diperhatikan dan dibimbing dengan benar, ternyata juga mampu untuk berprestasi.

“Kita juga dibantu TNI, mereka dilatih belajar disiplin. Yang pasti kita harus terus telaten dan sabar untuk membimbing mereka,” pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Makassar) Komandan Pangkalan Utama TNI AL VI (Danlantamal VI) Makassar Laksamana Pertama TNI Dwi Sulaksono S.H, M.Tr (Han) memimpin apel gelar organik dan Kesiapsiagaan prajurit  Yonmarhanlan VI Makassar bertempat di lapangan arafuru Mako Lantamal VI , Kamis (10/01/2019), dan bertindak sebagai Komandan upacara Danyonmarhanlan VI Makassar Mayor marinir Aang Andy Warta M.Tr (Opsla)

Dalam arahannya Komandan Lantamal VI mengatakan kegiatan ini dalam rangka untuk mengecek kesiapsiagaan prajurit Yonmarhanlan VI yang merupakan salah satu bagian organisasi dari Lantamal VI Makassar.

Dalam arahannya,  Komandan Lantamal VI mengatakan kepada seluruh prajurit Yonmarhanlan VI , untuk lebih meningkatkan kedisiplinan prajurit, serta menghindari segala bentuk pelanggaran prajurit apalagi memasuki tahun politik .

Lebih lanjut dikatakan,  tugas pokok Yonmarhanlan VI sebagai unsur bantuan tempur Lantamal VI diharapkan sanggup dan dapat secara profesional melaksanakan tugas, baik dalam tugas pendukungan, latihan maupun tugas dimedan pertempuran. “ Pasukan Marinir adalah bagian dari operasi laut bersama dalam perebutan pantai” Ujar Danlantamal VI

Pada kesempatan apel gelar organik tersebut, Komandan Lantamal VI  secara langsung mengecek kesiapan seluruh prajurit maupun material dan kesenjataan prajurit Yonmarhanlan VI Makassar. 

Turut hadir dalam apel organik Yonmarhanlan VI Makassar tersebut, Wadan Lantamal VI Kolonel Laut (P) Hanarko Djodi Pamungkas, para Asisten Danlantamal VI, Dansatrol Lantamal VI, dan Kadis serta Kasatker Lantamal VI.

Usai apel gelar organik, pasukan marinir Yonmarhanlan VI Makassar melaksanakan  senam peregangan, renang laut dan latihan tempur bertempat di Mako Lantamal VI. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Innalillahi Wa Innalillahi Rajiun, telah berpulang ke Rahmatullah, Ibunda Soemarlijah Soemarmi orang tua dari Sekretaris Umum Pemuda Pusura, Moch.Taufan Kasianto atau lebih akrab disapa dengan Cak.Taufan. Istri dari mendiang Bapak Soekirno ini menderita sakit Jantung Koroner.

Menurut CakTaufan ibundanya tersebut berjuang melawan sakit jantung koroner hampir 4 tahun.
" Sudah 4 tahun ini ibu berjuang melawan penyakit jantung koroner, namun apa daya kehendak Tuhan berkata lain, diusianya yang genap ke.64 tahun Ibunda tercinta menghembuskan nafas terakhir dirumah, Kalisari Pesarehan Surabaya, Rabu (9/1/19) sekitar pukul 21;55 WIB, setelah tiba rawat jalan dari RS.Dr.Soewandi Surabaya." ujar Taufan.

Sementara itu Keluarga Besar Pemuda Pusura, mengucapkan bela sungkawanya.

"Atas nama keluarga besar pemuda pusura/pusura mengucapkan ikut berduka cita." jelas Ketua Pemuda Pusura, Hoslih Abdullah.

"Innalillahi wainna ilaihi rojiun.. Telah meninggal dunia Ibunda sekretaris umum Pemuda Pusura Mas  Taufan Kasianto. Semoga arwah beliau diterima disisi Allah Swt sesuai dengan amal perbuatan.. amien yra..," tambah Cak Dullah sapaan Hoslih Abdullah dengan do'a.

Mendiang Ibu Soemarlijah Soemarmi ini meninggalkan 3 (tiga) orang anak dan 5 (lima) orang cucu, dan Cak Taufan merupakan salah satu anak pertama dari 3 bersaudara.

Jenasah Ibu Soemarlijar akan diistirahatkan di pemakaman umum Pucang Surabaya, kamis(10/01/2019) pukul 09.00 WIB, setelah di Sholatkan di Masjid Annur Kalisari.(Asmo)


KABARPROGRESIF.COM : (Makassar) Komandan Lantamal VI (Danlantamal VI) Laksamana Pertama TNI Dwi Sulaksono, S.H., M. Tr (Han) menerima kunjungan kehormatan Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai (Ka Kanwil DJBC) Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) Padmoyo Tri Wikanto beserta rombongan bertempat di ruang Kajaolaliddo Mako Lantamal VI, Kamis (10/01/2019).

Kunjungan kehormatan ini bertujuan untuk silaturahmi serta menjalin sinergitas antara Kanwil DJBC Subagsel dengan Lantamal VI dalam hal meningkatkan pengawasan dan pelayanan untuk optimalisasi penerimaan negara dan lalu lintas barang khususnya melalui jalur laut.

Danlantamal VI menyampaikan bahwa Sinergitas dan kerjasama serta koordinasi seperti ini sangat diperlukan utamanya dalam hal pengawasan lalu lintas barang di lapangan khususnya jalur laut karena dalam hal tindakan pelanggaran ada beberapa hal yang perlu dikoordinasikan dengan pihak terkait.

“Kami akan senantiasa mendukung dan siap membantu segala kegiatan pengawasan lalu lintas barang khususnya lewat jalur laut karena kerawanan pengiriman barang illegal dari manapun banyak ditempuh melalui jalur laut yang dapat merugikan berbagai pihak dan ini tidak bisa dibiarkan, harus segera ditindak”, ujar Danlantamal VI.

Dalam kunjungan ini juga diadakan saling memberikan cinderamata dari kedua pimpinan Instansi tersebut dan diakhiri dengan foto bersama di depan Monumen Jangkar Mako Lantamal VI.

Hadir dalam kunjungan ini, Wadan Lantamal VI Kolonel Laut (P) Hanarko Djodi Pamungkas dan Para Asisten Danlantamal VI. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pasca penangkapan Manager Perusahaan Jaringan Distribusi PDAM Surya Sembada Surabaya Retno Tri Utomo Alias Gurit oleh tim penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung RI selasa (8/1) sekitar pukul 22.15 WIB dirumahnya daerah Wiyung. Kini Kejari Surabaya mulai menyiapkan jaksa penuntut yang berkompeten menangani perkara korupsi.

" Kita akan memback up Kejagung. Ada tiga tiga jaksa yang sudah kita siapkan." jelas Kasi Pidsus Kejari Surabaya, Heru Kamarullah di ruang kerjanya, rabu (9/1).

Heru menambahkan dalam kasus penyalahgunaan wewenang dan pemerasan yang dilakukan Retno atau Gurit terhadap Direktur PT Cipta Wasesa Bersama (CWB), Chandra Arianto, tak hanya jaksa penuntut dari Kejari Surabaya namun dari Kejagung juga mengirimkan tiga jaksa penuntutnya.

" Totalnya nanti ada 6 Jaksa penuntut, tiga dari Surabaya sedangkan lainnya dari kejagung." pungkasnya.

Seperti diberitakan Manajer pemeliharaan jaringan distribusi PDAM Surya Sembada Retno Tri Utomo atau Gurit selasa (8/1) sekitar pukul 22.15 WIB ini ditahan oleh tim penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung RI dirumahnya sekitar Wiyung Surabaya.

Penangkapan Retno Tri Utomo atau Gurit ini juga diback up Kejati Jatim dan Kejari Surabaya.

Retno Tri Utomo atau Gurit ini terlibat dalam kasus tindak pidana korupsi berupa penyalahgunaan wewenang dan pemerasan terhadap Direktur PT Cipta Wasesa Bersama (CWB), Chandra Arianto.

Alasan penahanan tersebut lantaran Tri Retno Utomo atau Gurit tidak kooperatif dan juga untuk mempermudah proses penyidikan. Untuk itu Retno atau Gurit akan dilakukan penahanan selama 20 hari kedepan di Kejagung RI.

Tak lama kemudian, Gurit langsung digelandang ke Kejati Jatim untuk dilakukan pemeriksaan. Selanjutnya, tadi malam Gurit langsung dibawa penyidik ke Kejagung.

Manajer pemeliharan jaringan distribusi PDAM Surya Sembada Surabaya ini ditetapkan tersangka berdasarkan surat Tap-17/F.2/Fd.2/2019 tgl 3 januari 2019.

Gurit diduga menyalahgunakan wewenang atau kekuasaan yang ada pada jabatannya atau pemerasan dengan meminta uang sebesar Rp 1 miliar kepada Chandra Arianto selaku Direktur PT Cipta Wisesa Bersama yang saat itu ditunjuk sebagai Penyedia Barang/jasa Pembangunan Jaringan Pipa DN-300 dan DN-200 di Jalan Rungkut Madya-Jalan Kenjeran (MEER) Sisi Timur.

Aksi pemerasan ini dilakukan Gurit secara bertahap, yakni sebanyak delapan kali dengan total Rp 900 juta melalui transfer ke rekening bank yang telah ditentukan Gurit.

Dalam kasus ini, Gurit  disangkakan melanggar pasal 12 huruf e Undang-undang No.31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Undang-undang No 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 421 KUHP.  (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kolonel laut (P) Taat Siswo Sunarto, S.E., M.Si resmi menjabat Direktur Umum (Dirum) Komando Pembinaan Doktrin Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal) menggantikan Laksma TNI Bernard Setyo Budi Heruyono. Prosesi serah terima yang dipimpin langsung Komandan Kodiklatal Laksda TNI Dedy Yulianto tersebut dilaksanakan di gedung Martadinata kesatrian Bumimoro Kodiklatal.

Sebelum  menjabat Dirum Kodiklatal Kolonel Laut (P) Taat Siswo Sunarto, S.E., M.Si menjabat....sedangkan Laksma TNI Bernard Setyo Budi Heruyono selanjutnya menempati Jabatan Irbin Itjenal Mabesal Jakarta.

Hadir dalam sertijab tersebut pejabat Utama Kodiklatal diantaranya Wadan Kodiklatal, para Direktur kodiklatal, Komandan Kodikopsla, Inspektur Kodiklatal, Para Komandan Kodik, Komandan Puslat dan Komandan Pusdik jajaran Kodiklatal.

Dalam sambutanya Komandan Kodiklatal Laksda TNI Dedy Yulianto menyampaikan  bahwa serah terima jabatan merupakan dinamika dari sebuah organisasi untuk terus bergerak maju, agar dari waktu ke waktu menjadi semakin baik. Dilaksanakannya upacara serah terima jabatan ini, diharapkan tumbuh semangat baru di lingkungan organisasi Direktorat Umum, sehingga muncul ide-ide dan pemikiran kreatif serta inovatif bagi upaya peningkatan kinerja dan tugas-tugas yang diemban sesuai fungsi direktorat umum.

Menurutnya jabatan direktur umum adalah eselon pembantu Dankodiklatal dalam menyelenggarakan perencanaan dan penganggaran, pengamanan, pembinaan personel dan pembinaan logistik di lingkungan Kodiklatal sesuai dengan tugas dan fungsi yang diemban, maka pelaksanaan program dan kegiatan beserta dukungan anggaran fungsi ditum diarahkan dalam rangka terwujudnya kesiapan operasional kodiklatal.

Lebih lanjut disampaikan dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Kodiklatal secara optimal, Dirum harus mampu melaksanakan upaya upaya sebagai berikut yaitu meningkatkan akuntabilitas penyelenggaraan perencanaan dan penganggaran di lingkungan Kodiklatal, sehingga sasaran program dan kegiatan beserta anggaran yang direncanakan dan dilaksanakan dapat meningkatkan pencapaian pelaksanaan tujuan pembangunan Kodiklatal.

Upaya lainya adalah meningkatkan pembinaan pengamanan di lingkungan Kodiklatal, agar pelaksanaan kegiatan operasional kodiklatal dapat berjalan lancar. Meningkatkan pembinaan personel pengawak organisasi dan tugas Kodiklatal yang kompeten. Meningkatkan pembinaan logistik dalam rangka terpenuhinya kebutuhan perbekalan, material/peralatan, sarpras dan fasilitas untuk menunjang pelaksanaan kegiatan operasional Kodiklatal.

Kepada Laksma TNI Bernard Setyo Budi Heruyono Komandan Kodiklatal, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas segala usaha dan kerja keras selama menjabat sebagai dirum kodiklatal. Semoga penugasan di Kodiklatal menjadi pengalaman terindah selama pengabdian di TNI AL sekaligus guru terbaik untuk melaksanakan tugas di tempat yang baru sebagai Irbin Itjenal.

Selanjutnya kepada Kolonel Laut (P) Taat Siswo Sunarto, S.E., M.Si., Dankokdiklatal mengucapkan selamat atas jabatan yang baru sebagai Dirum Kodiklatal. Kepercayaan dari pimpinan TNI AL ini merupakan amanah yang harus dijawab dengan kiprah nyata meningkatkan kinerja ditum dalam mendukung tugas-tugas Kodiklatal. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengeksekusi terpidana korupsi mantan Auditor Utama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Rochmadi Saptogiri ke Lembaga Pemasyarakatan Klas II A Cibinong, Jawa Barat.

Rochmadi merupakan terpidana kasus suap terkait Laporan Keuangan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Tahun Anggaran 2016.

"(Eksekusi) berdasarkan putusan Mahkamah Agung Nomor 2680 K/Pid.sus/2018 tanggal 6 Desember 2018," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Rabu (9/1/2019).

Dalam putusan tersebut, Rochmadi harus menjalani hukuman 7 tahun penjara dan denda Rp 300 juta subsider 4 bulan kurungan.

"Yang saya dapat informasinya Rochmadi yang dieksekusi sekitar siang hari, sekitar jam 2-an, dibawa jaksa KPK ke lapas yang disebutkan tadi," ungkap Febri.

Rochmadi dinyatakan terbukti bersalah menerima suap Rp 240 juta dari pejabat Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Uang tersebut diberikan agar Rochmadi selaku auditor utama BPK memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas Laporan Keuangan Kemendes tahun anggaran 2016.

Ia juga dinyatakan terbukti menerima satu unit mobil Honda Odissey dari Kepala Sub Auditorat III Auditorat Keuangan Negara BPK Ali Sadli. (rio)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Keberhasilan Kejari Surabaya dalam menangkap Wisnu Wardhana, terpidana 6 tahun kasus korupsi pelepasan aset PT Panca Wira Usaha (PWU) Jatim ternyata menggunakan teknologi IT.

"Kita mapping melalui sinyal HP, dan ternyata tim menemukan titik keberadaan Wisnu Wardhana,"kata Kajari Surabaya, Teguh Darmawan pada awak media diruang kerjanya, Rabu (9/1).

Pelacakan melalui sinyal HP itu, masih kata Kajari Teguh, berbekal dari informasi yang disampaikan masyarakat.

"Kita temukan titiknya sekitar pukul 05.55 pagi di Satsiun Pasar Turi,"ungkap Teguh.

Ternyata informasi tersebut benar, WW panggilan akrab Wisnu Wardhana berada didalam mobil Sigra warna hitam dengan nomor Polisi M 1732 HG. Selanjutnya, tim  melakukan pengejaran hingga kawasan jalan Kenjeran.

"Persisnya dijalan Lebak Jaya II, Mobil tersebut kami hentikan sekitar pukul 06.15,"ungkap Teguh.

Namun saat dihentikan, Mobil yang diketahui dikemudikan anak dari WW ini tak mau berhenti. Nah, untuk menghentikanya, salah satu tim jaksa akhirnya menghalangi laju mobil tersebut,dengan cara memalangkan sepeda motor didepan mobil yang ditumpangi WW.

"Dan akhirnya yang bersangkutan berhasil kami tangkap,"kata Teguh.

Selanjutnya, tim jaksa eksekutor menggelandang WW ke Kejari Surabaya untuk dilakukan pemeriksaan.

"Jam 8 kami membawa Wisnu Wardhana ke Lapas Kelas I Surabaya di Porong untuk melaksanakan putusan pengadilan,"kata Teguh.

Seperti diberitakan sebelumnya,  Hakim Agung menjatuhkan vonis 6 tahun penjara pada Wisnu Wardhana. Upaya hukum kasasi tersebut ditempuh Kejari Surabaya atas putusan Pengadilan Tinggi (PT) Jawa Timur yang menjatuhkan pidana 1 tahun penjara terhadap Wisnu Wardhana.

Sedangkan upaya hukum banding tersebut dilakukan Wisnu Wardhana lantaran tak puas dengan vonis Hakim Pengadilan Tipikor Surabaya yang menjatuhkan pidana penjara selama 3 tahun penjara dan denda Rp 200 juta. Serta uang pengganti senilai Rp 1,5 miliar.

Wisnu Wardhana terjerat korupsi atas pelepasan dua aset PT PWU milik BUMD di Kediri dan Tulungagung pada 2013 silam.

Saat proses pelepasan dua asset itu, Wisnu menjabat sebagai Kepala Biro Aset dan Ketua Tim Penjualan Aset PT PWU.

Pelepasan kedua aset itu dilakukan tanpa mengikuti prosedur, sehingga merugikan keuangan negara sebesar Rp 11 miliar. (Komang)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive