Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Sabtu, 21 Juli 2018

Setelah Lee Kuan Yew, Surabaya Kota Terbaik Yokatta Wonderful Indonesia Tourism Award 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya)  Deretan penghargaan yang diraih Pemerintah Kota Surabaya terus bertambah. Setelah sebelumnya berhasil meraih penghargaan Lee Kuan Yew World City Prize kategori Special Mention di Singapura, Senin (9/7/2018). Kini, Surabaya kembali meraih penghargaan, yaitu Yokatta Wonderful Indonesia Tourism Awards 2018. Bahkan, dalam penghargaan ini, Kota Surabaya berhasil meraih kategori best of the best diantara semua daerah di Indonesia.

Penghargaan ini pun diberikan langsung oleh Menteri Pariwisata (Menpar) RI Arief Yahya kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, pada Jumat (20/7/2018) malam. Yokatta Wonderful Indonesia Tourism Awards 2018 merupakan bentuk penghargaan kepada Kabupaten atau Kota yang memiliki komitmen, performansi, inovasi, kreasi dan leadership dalam membangun pariwisata daerah. Award ini merupakan apresiasi bagi Pemerintah Daerah yang memiliki peran yang sangat besar untuk mengembangkan pariwisata daerahnya.

Dengan diterimanya penghargaan ini, maka berarti Kota Pahlawan berhasil mengalahkan Kota Denpasar (Bali) yang berada di posisi kedua dan Bandung (Jawa Barat) yang berada di posisi ketiga dari 34 Kota atau Kabupaten Provinsi yang ada di Indonesia.

"Selamat kepada para pemenang, terutama Surabaya yang size dan pertumbuhan tertinggi di atas 40 persen performancy-nya," kata Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya saat malam penganugerahan itu.

Menurut Menteri Arief, penghargaan itu sangat penting jika ingin menjadi pemain dunia dan harus menggunakan global standart. Sebab, penghargaan atau award itu memiliki unsur 3C yakni; calibration (kalibrasi), confidence (kepercayaan diri), credibility (kredibilitas).

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa kesuksesan suatu daerah itu karena unsur 3 A (Atraksi, Aksestabilitas dan Amenitas). Makanya, tidak berarti nanti apabila pemerintah daerah itu tidak komitmen untuk mengembangkan pariwisata.

“Yang lebih penting dari 3A adalah CEO commitment atau komitmen kepala daerah. Karena kalau CEOnya tidak komitmen hal itu tidak akan tercapai. Pariwisata itu paling mudah dan Paling murah, sayang sekali jika rekan-rekan tidak memanfaatkanya,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Menpar Arief juga memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Yokatta Wonderful Indonesia Tourism Awards 2018. Sebab, penghargaan ini mengapresiasi potensi pariwisata di Indonesia. Selain itu, penghargaan ini juga untuk memicu para pegiat dan pelaku pariwisata di Indonesia untuk senantiasa melakukan pembaruan dalam kemajuan bersama sektor pariwisata di Indonesia.

Menteri Arief juga menambahkan bahwa kampanye branding Wonderful Indonesia telah meningkatkan performance Indonesia.

“Hal ini terlihat dari popolaritas Wonderful Indonesia melonjak dari status tidak tercatat menjadi ranking 47 dunia, sedangkan Truly Asia (Malaysia) dan Amazing (Thailand) masing-masing berada di posisi 83 dan 97 dunia," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Dewan Juri Yokatta Wonderful Indonesia Tourism Award 2018 Didien Junaedi mengatakan, ada 4 indikator penting yang mempengaruhi penilaian dalam penghargaan ini, yaitu Pertama, kinerja usaha pariwisata (akomodasi dan makan minum): PDRB dan tenagakerja, dampak/outcome, serta (Data Statistik BPS) dengan bobot 40%.

Kedua, Indeks Pariwisata Indonesia: daya sain 30%. Ketiga, Indonesia’s Attractiveness Award: dimensi pariwisata 15%, dan Keempat; Penghargaan Internasional dan Nasional (Kementerian/Lembaga) 15%.

“Jadi, penilaiannya sangat komplek dan komplit,” tegas Didien.

Didien menjelaskan, awalnya hanya dipilih top-10 kota terbaik, top-10 kabupaten terbaik, dan top-1 dari masing-masing provinsi di Indonesia. Hasilnya, 10 Kabupaten terbaik itu adalah Kabupaten Badung, Kabupaten Sleman, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Bantul, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Bandung.

Sementara untuk 10 Kota terbaik ditempati oleh Kota Surabaya, Kota Denpasar, Kota Bandung, Kota Semarang, Kota Batam, Kota Yogyakarta, Kota Padang, Kota Makassar, Kota Balikpapan, Kota Palembang.

“Sementara untuk best of the best-nya jatuh ke Kota Surabaya dengan skor 7,36, terpaut 0,32 poin dari posisi kedua Provinsi Bali dengan Kota Denpasar,” ujar Didien.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengucapkan terimakasih kepada warga Surabaya dan semua pihak yang telah bekerja keras demi membangun Kota Surabaya. Namun, perjuangan belum usai, Wali Kota Risma dan jajarannya masih akan terus memperbaiki dan mempercantik Surabaya ke depannya.

“Perjuangan kita bersama belum selesai. Mari kita terus bersama-sama membangun Kota Surabaya,” kata Risma. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar