Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Minggu, 21 Februari 2021

Jakarta Banjir, PDIP Sebut Tak Ada Pengerukan Waduk Sejak 2017


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Politikus PDIP Djarot Saiful Hidayat, menyindir kerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai banjir merendam sejumlah titik di Ibu Kota, Sabtu (20/2/2021) kemarin.

Djarot menyebut kerja Anies dalam membenahi Jakarta belum kelihatan. Padahal, Anies telah menjabat gubernur sejak 2017.

“Pak Gubernur, Pak Anies ini harus kita bantu karena kerja tiga tahun ini masih belum kelihatan. PDI Perjuangan sepakat untuk bisa membantu rakyat DKI sebetulnya,” kata Djarot dalam keterangan tertulis, Minggu (21/2/2021).

Djarot mencontohkan dengan kondisi Waduk Cincin di Jakarta Utara yang tidak terawat. Menurutnya, waduk yang terkoneksi dengan Ciliwung itu tidak dirawat dengan baik.

Dia menyebut, tak ada pengerukan dasar waduk sejak 2017. Djarot berkata waduk ini selalu dibersihkan dan dirawat Pemprov DKI saat ia menjabat. Bahkan, waduk saat itu dijadikan lokasi wisata air.

“Saya tadi ngomong-ngomong dengan orang sini sudah berapa tahun di sini tidak dikeruk? Tiga tahun belum dikeruk, makanya baunya sedikit agak menyengat, sulfur,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Djarot juga menyoroti pembangunan sodetan Kali Ciliwung ke Banjir Kanal Barat ditelantarkan. Ia menyebut hal itu jadi pemicu banjir di Jakarta Selatan saat ini.

“Mungkin filosofinya lebih arif, air itu ditahan saja biar lama supaya kita bisa dapat ikan di situ bikin kolamnya. Air ini kan seharusnya dialirkan ke laut,” ucap Djarot mencibir.

Djarot mengingatkan banjir adalah bencana alam yang bisa diprediksi. Ia menyarankan Anies agar terus bekerja keras membenahi kondisi Jakarta.

“Ini menuntut kepala daerah bekerja ekstrem, bekerja keras untuk mengantisipasi perubahan iklim. Kalau kerjanya biasa-biasa saja susah,” tuturnya.

Sebanyak 113 RW di DKI Jakarta terendam banjir usai hujan deras, Sabtu (20/2/2021). Pemprov DKI menyebut luas area tergenang sekitar 4 kilometer persegi. Sebanyak 44 titik pengungsian didirikan.

Sejumlah jalan besar bahkan tak bisa dilalui. Wilayah Kemang dan Duren Tiga Jakarta Selatan sempat putus akibat terendam banjir.

0 komentar:

Posting Komentar