Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Gempa Tuban, Robohkan Lima Bangunan di Surabaya

Lima bangunan roboh di Surabaya terdampak gempa yang berpusat di Timur Laut Tuban, salah satunya bangunan di RSUD Soewandhie.Tetapi sejauh ini tak ditemukan korban jiwa.

Dibuka 25 Maret, Ayo Daftar - Dishub Jatim Sediakan Mudik Gratis dengan Kapal Laut

Pendaftaran Mudik Gratis Melalui Jalur laut dibuka secara online tanggal 25 Maret 2024. Program mudik gratis yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan itu bisa diikuti dengan syarat menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga.

Bantuan Korbrimob Polri untuk Korban Bencana Jateng

Sebanyak 5.000 paket sembako dikirim langsung dari Mako Brimob Kelapadua, Cimanggis, Kota Depok untuk korban bencana banjir di beberapa Kabupaten Jateng akibat hujan deras dengan intensitas tinggi.

HUT ke-105 Damkar dan Penyelamatan Nasional 2024 Akan Digelar di Surabaya

HUT ke-105 Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Nasional tahun 2024 akan berlangsung di Kota Surabaya, dimulai pada 27 Februari 2024 hingga puncak peringatan 1 Maret

Pasca Gempa Tuban, Pasien RS Unair Dirawat di Tenda Darurat

Pendaftaran Mudik Gratis Melalui Jalur laut dibuka secara online tanggal 25 Maret 2024. Program mudik gratis yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan itu bisa diikuti dengan syarat menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga.

Sabtu, 26 Januari 2019

Tabloid Indonesia Barokah Nyasar Disalah Satu Masjid Surabaya


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tabloid Indonesia Barokah juga tersebar di Kota Surabaya. Salah satunya ditemukan di Masjid Al Muhajirin Kutisari V, Tenggilis Mejoyo.

" Kami menerima paketan itu pada hari Rabu (23/1) sekitar pukul 20.30 WIB. Setelah saya buka berisi tiga eksemplar tabloid. Awalnya saya tidak curiga karena alamatnya sama." kata wakil ketua Pengurus Yayasan Masjid Al Mujahirin, Suhadak, Jumat (25/1) malam.

Suhadak menambahkan, setelah ia buka dan membaca beberapa halaman. Ia kemudian mengamankan paket berwarna coklat dari redaksi Tabloid Indonesia Barokah Pondok Melati, Bekasi tersebut dan membawa kerumahnya.

" Setelah saya baca kok isinya agak gimana kemudian saya amankan. Alhamdulillah jemaah belum sempat membaca tabloid ini." Ujarnya.

Sama dengan di daerah lainnya, tabloid dengan 16 halaman ini merupakan edisi I Desember 2018. Pada sampul utama tertulis judul Reuni 212.

Setelah mengamankan tabloid tersebut, Sudah melaporknya ke Panwaslu Kecamatan Tengglis Mejoyo.

" Setelah itu, saya laporkan ke mas Lukman yang sebagai Panwas Kecamatan sini. Kemudian ada Babinsa juga data untuk mendata." ujarnya.

Diakui oleh, Sudahak beberapa isi dari Tabloid Indonesia Barokah berisikan materi salah satu paslon.

" Kontennya adalah salah satu palson. Kalau saya pribadi tak berpengaruh. Tapi nggak tahu kalau orang lain mungkin bisa beda. Apalagi setelah ramai di TV jadi saya yakin untuk melaporkan ke pihak-pihak yang mengurusi pemilu. Karena isinya tidak ada dengan urusan upgrade takmir masjid." pungkasnya. (arf)

Danlantamal VI Sambut Wapres RI Di Makassar Untuk Tinjau Daerah Terdampak Banjir Banjir


KABARPROGRESIF.COM : (Maros) Komandan Pangkalan Utama TNI AL VI (Danlantamal VI) Makassar Laksamana Pertama TNI Dwi Sulaksono,  S.H., M. Tr (Han) dan  Ketua Koordinator Cabang (Korcab VI) Daerah Jalasenastri Armada ll  (DJA II) Ibu Risanti Dwi Sulaksono turut menyambut  kedatangan Wapres RI Jusuf Kalla dan Ibu Mufidah Yusuf Kalla beserta rombongan  di Apron Galaktika Lanud  Sultan Hasanuddin Kab. Maros-Sulsel. Minggu (27/1/2019).

Selama berada di Apron Galaktika Lanud Sultan Hasanuddin, Wapres RI bersama rombongan istirahat sejenak dan langsung melakukan persiapan menuju ke lokasi yang terdampak banjir di Kab. Gowa.

Wapres RI selama di Sulsel  akan melakukan peninjauan lokasi bendungan Bili-bili dan jembatan Pattallaikkang yang roboh serta meninjau korban terdampak bencana banjir di Kab Gowa Sulsel.

Turut hadir pula Gubernur Sulsel dan Ibu, Pangdam XIV Hasanuddin dan Ibu , Kas Koops AU II dan Ibu, Kapolda Sulsel dan Ibu , Danlanud Sultan Hasanudin dan Ibu serta sejumlah pejabat Pemprov. Sulsel lainnya. (arf)

Lurah Bringin Klaim Jalan Rusak Bukan Proyek PDAM Tapi Milik Kementerian PUPR

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Rusaknya jalan yang akan mengarah ke citra land tembus ke RS Bakti Dharma Husada atau tepatnya di depan area pemakaman umum Bringin, Sambikerep yang diklaim warga lantaran adanya proyek galian pipa PDAM Surabaya mendapat sanggahan dari Lurah Bringin, Iwan.

" Proyek pipa air SPAM Umbulan dan pelaksana PT. Wijaya Kusuma Emindo anggaran Kementrian PURR pusat yg tersangkut masalah hukum dengan KPK sehingga proyek terhenti." kata Lurah Bringin melalui pesan Whats App jam 07.49 Wib, sabtu (26/1).

Saat dikonfirmasi ulang termasuk maksud dari pesan yang dikirimkan secara tiba-tiba itu, Iwan mengaku sedang tidak ada dikantornya.

" Ada rapat mas di Inspektorat." katanya singkat.

Tak hanya mengirimkan pesan sanggahannya, Iwan juga mengirimkan 4 gambar sebuah truk terpelosok saat melewati jalan tersebut.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga pengguna jalan yang akan melewati perempatan tepatnya di depan pemakaman Bringin mengeluhkan rusaknya Jalan yang diduga akibat adanya bekas galian pipa milik PDAM Surya Sembada.

Jalan yang akan mengarah ke Citra Land tembus ke RS Bakti Dharma Husada (BDH) itu rusak dengan lebar sekitar 10 meter dan hampir sepanjang 50 meter. Bahkan jalan tersebut  tidak beraspal dan bekas urukan tanah sirtu. Parahnya lagi jalan tersebut becek saat diguyur hujan. Tak hanya itu, bagi pejalan kaki dan pengendara yang melintas jalan tersebut harus bergantian.

Salah satu warga bernama Zaenal Abidin (35) nengaku jika depan makam bringin, Sambikerep rusak sejak ada galian pipa umbulan milik PDAM Surya Sembada.

"Jalan ini rusak sejak akhir Desember 2018 lalu. Rusaknya setelah ada proyek galian pipa umbulan yang tidak selesai." keluh Zaenal warga setempat dilokasi, Jumat (25/1).

Zaenal menambahkan jika proyek galian pipa milik PDAM yang belum tuntas itu, semua pengerjaannya dihentikan. Bahkan semua alat berat dilokasi juga dipindahkan semuanya.

" Lubangnya cukup besar, Proyek belum selesai semuanya diangkut termasuk alat beratnya juga diangkut. Tanah bekas galian juga belum teruruk rata." kata Abdul Hadi.

Agar bisa dilalui oleh pengedara dan warga sekitar, Zaenal mengatakan jika warga melakukan swadaya masyarakat untuk membeli pasir sirtu untuk menguruk jalan yang rusak.

" Tapi pagi semuanya kerja bakti, menguruk dengan sirtu. Sebelumnya warga melakukan swadaya dari kampung. Warga mencoba gimana caranya agar Jalan depan makam bringin bisa dilalui oleh sepeda motor. Akhirnya warga swadaya beli sirtu agar sepeda motor bisa lewat. Karena kalau tidak bisa lewat, warga yang biasa jualan dikawasan ini tidak bisa jualan." katanya.

Kedepan, warga berharap jika Jalan depan makam Bringin itu bisa dilalui seperti sedia kala, sebelum adanya proyek galian pipa.

" Semoga cepet diselesaikan agar bida dilalui kembali." pungkasnya. (arf)

Komandan Pangkalan TNI AL Tegal, Buka PERJUSAMI Saka Bahari


KABARPROGRESIF.COM : (Tegal) Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Tegal, Lantamal V,  Letkol Laut (P) Agus Haryanto SE, M.Tr.Hanla membuka langsung jalanya  Perkemahan Jumat Sabtu Minggu (PERJUSAMI) Saka Bahari Lanal Tegal, di Bumi Perkemahan Wana Samudra, Komplek  Monumen Perjuangan TNI AL  Kalibakung Jl. Raya Yomani-Guci Desa Kalibakung Kec. Balapulang Kab. Tegal, kemarin petang.

Sebanyak 415 anggota Penegak Saka Bahari Binaan Pos TNI-AL  (Posal) jajaran Lanal Tegal, mengikuti kegiatan kemah yang digelar di Lokasi Bumi Perkemahan yang baru diresmikan sebulan lalu ini.

Kegiatan Perjusami tersebut akan berlangsung selama tiga hari, mulai tanggal 25 s.d 27 Januari 2019 serta diakhiri dengan long march menuju OW. PAI.

Komandan Lanal Tegal yang sekaligus menjadi Ketua Mabi Saka Bahari ini menyampaikan bahwa, kegiatan perkemahan ini digelar dalam rangka memperingati  Hari Dharma Samudra dan merupakan Perkemahan yang pertama kalinya digelar Lokasi Monumen sejak renovasi.

Selain bertujuan untuk mendidik siswa agar semakin mampu untuk hidup mandiri lanjut Danlanal Tegal,  kegiatan ini juga ditujukan untuk memupuk rasa persaudaraan antar sesama anggota Saka Bahari.

Perkemahan ini juga sekaligus sebagai sarana pembentukan karakter anggota Saka Bahari yang berjiwa Tegar dan Ksatria.

"Selain itu, pada kesempatan ini saya akan memperkenalkan Bumi Perkemahan Wana Samudera yang mana didalamnya ada monumen perjuangan TNI AL," tegasnya.

Tempat ini lanjutnya memiliki nilai sejarah tinggi, para pejuang TKR Laut menyusun waktu itu menyusun strategi hingga sampai di Desa Kalibakung, mereka berjuang dengan gigih mengorbankan jiwa raganya dalam  menghadapi Agresi Militer Belanda.

Danlanal berharap dan mengajak kepada adik-adik Saka Bahari untuk bersama-sama mengamalkan nilai-nilai sejarah dan nilai-nilai kemaritiman, jadikan kegiatan ini sebagai sarana silakhturahmi memupuk semangat persaudaraan, kebersamaan dan gotong royong. (arf)

Terima SPDP Vigit Waluyo, Kejagung Segera Tunjuk JPU Kasus Pengaturan Skor


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Kejaksaan Agung (Kejagung) RI telah menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) tersangka Vigit Waluyo dalam kasus dugaan tindak pidana suap dalam pengaturan pertandingan sepakbola di Liga Indonesia.

Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Mukri, mengatakan, dengan diterimanya SPDP tersebut, Kejagung akan menerbitkan surat perintah penunjukan tim jaksa penuntut umum.

"Dengan diterimanya SPDP tersebut, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Kejaksaan Agung RI telah menerbitkan surat perintah penunjukan Tim Jaksa Penuntut Umum yang beranggotakan lima orang Jaksa," kata Mukri, melalui keterangan tertulis, Jumat (25/1/2019).

Mukri menjelaskan, lima orang jaksa penuntut umum tersebut akan mengikuti perkembangan penyidikan dan meneliti hasil penyidikan perkara Vigit Waluyo.

Meski demikian, Mukri menyebutkan, hingga saat ini Kejagung masih menunggu berkas perkara dari Penyidik Satgas Antimafia Bola Polri.

SPDP tersangka Vigit Waluyo bernomor: B/02/I/RES.1.24/2019/Satgas tertanggal 10 Januari 2019. Dalam SPDP itu, tersangka disangkakan melanggar Pasal 2 Undang-Undang Nomor 11 tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap dari Satuan Tugas Antimafia Bola Polri (Satgas Antimafia Bola Mabes Polri), pada 18 Januari 2019.

Diketahui, Vigit berstatus sebagai tersangka penyuapan terhadap anggota Komdis PSSI Dwi Irianto. Suap terhadap Mbah Putih, sapaan Dwi Irianto, dimaksudkan untuk membantu dan mengawal PS Mojokerto Putra dan PSS Sleman lolos ke Liga 1. Vigit disebut-sebut sebagai sosok penting dalam pengaturan skor di sepakbola Indonesia. (rio)

Warga Ingin Retribusi IPT Dihapus Dewan Berencana Panggil Kemenkumham dan BPN Pusat


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Banyaknya protes dari warga yang menginginkan dihapusnya retribusi Izin Penyewaan Tanah (IPT) atau surat ijo membuat DPRD Surabaya berencana melakukan audensi dengan Kanwil Kemenkumham Jatim dan BPN Pusat.

" Soal keinginan warga agar biaya retribusi IPT dihapus tidak semudah itu, karena Pemkot Surabaya juga memiliki pedoman yang menguatkan adanya retribusi IPT." Kata Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya, Herlina Harsono Nyoto, sabtu (26/1)).

Herlina menjelaskan, Komisi C sebenarnya memahami keinginan warga yang menempati rumah dengan lahan surat ijo atau IPT agar biaya retribusi dihapus. Namun, hal itu tak semudah yang diharapkan pasalnya Pemkot Surabaya telah berpedoman pada SIMBADA (Sistem Informasi Manajemen Barang Aset Daerah).

" SIMBADA selama ini seperti kitab sucinya Pemkot Surabaya, jadi agak sulit jika warga ingin retribusi IPT dilepas." terang Politisi Demokrat Surabaya ini.

Lebih lanjut Herlina menambahkan, meski sudah diberi pengertian namun warga tetap ngotot agar retribusi IPT dihapus, dan warga melaporkan ke BPN pusat serta Kanwilkumham Jatim.

" Untuk mengclearkan  masalah ini, Komisi C akan panggil dua instansi tersebut pada awal Februari ini." pungkasnya. (arf)

Baru Dilantik Jadi Danrem, Kolonel Rully Langsung Menyatu dengan Masyarakat


KABARPROGRESIF.COM : (Mojokerto) Meski belum genap satu bulan dilantik menjadi Komandan Korem (Danrem), Kolonel Arm Ruly Chandrayadi, S. H, terlihat langsung begitu akrab dengan masyarakat di wilayah tugasnya.

Hal itu, terlihat ketika mantan Aspers Kodam XIV/Hasanuddin itu mengikuti berlangsungnya gowes pagi hari bersama masyarakat Kota Mojokerto. Sabtu, 26 Januari 2019 pagi.

Diawali dari halaman Panti Asuhan Putra Prajurit, Kolonel Ruly mengaku jika dirinya sangat menikmati kegiatan olahraga gowes bersama  warga  Mojokerto tersebut.

“Saya juga ingin bertemu dengan masyarakat lainnya di Kota Mojokerto ini,” ungkap Danrem 082/CPYJ ini.

Dijelaskannya, selain menyapa warga Kecamatan Prajurit Kulon, ia juga menyempatkan diri untuk bertemu dengan warga Kecamatan Sooko dan Puri kabupaten Mojokerto.

“Ketika kami menyusuri setiap wilayah, suasana kenyamanan dan kondusifitas wilayah terlihat begitu kental. Saya berharap, situasi ini dapat terjaga dengan baik,” pinta Kolonel Ruly. (andre).

Jumat, 25 Januari 2019

Diperiksa KPK, Mendagri Akui Berbicang Dengan Bupati Bekasi


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengklarifikasi kesaksian Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin yang menyebut namanya dalam persidangan kasus suap perizinan proyek pembangunan Meikarta di Kabupaten Bekasi.

Dalam persidangan pada Senin (14/1/2019) di Pengadilan Tipikor Bandung, Neneng menyebut nama Tjahjo.

Saat itu, Neneng menjawab pertanyaan jaksa KPK perihal rapat pembahasan izin pemanfaatan penggunaan tanah (IPPT) terkait proyek Meikarta seluas 84,6 hektar.

"Saya sebagai Mendagri ditanya terkait kesaksian Ibu Neneng. Intinya apa yang saya ketahui, apa yang saya dengar, atau apa yang saya bicarakan dengan bupati, sudah itu aja," kata Tjahjo usai diperiksa sebagai saksi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (25/1/2019).

Tjahjo membenarkan dirinya sempat berbincang dengan Neneng. Ia berkomunikasi dengan Neneng via ponsel Direktur Jenderal Otonomi Daerah Soni Sumarsono.

Pada waktu itu, Soni sedang memimpin rapat bersama perwakilan PT Lippo Cikarang, pejabat Badan Pertanahan Nasional, perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Neneng beserta stafnya. Baca juga: KPK Nilai Kasus Meikarta Memiliki Modus yang Rumit

"Saya telepon ke dirjen saya (Soni), sedang ada rapat disampaikan bahwa di dalam ruangan Pak Dirjen ada Bupati (Neneng). Hasil rapat sudah selesai bahwa intinya perizinan itu yang mengeluarkan adalah bupati atas rekomendasi gubernur," kata Tjahjo.

Tjahjo meminta Soni menyerahkan ponselnya ke Neneng. Menurut Tjahjo, dirinya berpesan agar Neneng dan jajarannya beserta Pemerintah Provinsi Jawa Barat menuntaskan polemik perbedaan kewenangan yang menghambat investasi proyek tersebut.

Ia juga menegaskan agar urusan perizinan Meikarta diselesaikan sesuai dengan mekanisme Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). "Kalau sudah beres semua segera bisa diproses. (Neneng menyampaikan) 'Baik Pak, sesuai aturan'.

Baik sesuai aturan, yaudah itu saja," ujarnya. Baca juga: Kasus Meikarta, KPK Identifikasi Lebih dari 20 Anggota DPRD Dibiayai Plesiran ke Thailand Kemendagri berinisiatif mengundang Pemprov Jawa Barat dan Pemkab Bekasi atas saran Rapat Dengar Pendapat (RDP) di DPR.

Saran itu agar Kemendagri mengonsolidasikan kebijakan Pemprov Jawa Barat dan Pemkab Bekasi terkait permasalahan perizinan proyek Meikarta.

"Jangan sampai investasi itu terhambat karena itu investasi di daerah harus didorong. Tapi sesuai aturan. Soal kemudian dalam proses ada kasus oleh KPK, ya itu bukan kewenangan saya," lanjut dia.

Upaya itu ditempuh Kemendagri sebagai bentuk pengawasan sekaligus pembinaan dalam penyelenggaraan pemerintah daerah.

Kemendagri, kata dia, tak bisa mencampuri urusan perizinan proyek tersebut.

"Bukan kewenangan Mendagri untuk memberikan izin investasi di daerah, itu teknis," ujar Tjahjo.

Dalam kasus ini, KPK menetapkan Bupati Bekasi Neneng Hassanah Yasin dan petinggi Lippo Group Billy Sindoro sebagai tersangka.

Selain itu, KPK juga menetapkan Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Bekasi Neneng Rahmi sebagai tersangka.

Kemudian, KPK juga menetapkan tiga kepala dinas sebagai tersangka. Mereka adalah Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bekasi Jamaluddin dan Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Sahat MBJ Nahor.

Kelima orang tersebut diduga menerima suap terkait proyek perizinan proyek pembangunan Meikarta di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Suap diberikan oleh pejabat pengembang properti Lippo Group. (rio)

Ketua Korcab VI DJA II Beri Bantuan kepada Anggota Lantamal VI Dan Masyarakat Korban Banjir


KABARPROGRESIF.COM : (Makassar) Ketua  Korcab VI Daerah  Jalanesastri Armada II  Nyonya Risanti Dwi Sulaksono memberikan bantuan kepada personel Lantamal VI dan masyarakat yang menjadi korban bencana banjir di Gowa dan di Antang Jumat 25/01/2019.

Personel Lantamal VI yang dikunjungi langsung oleh Ketua Korcab VI DJA II yaitu Koptu Ttu Hendro personel Satuan Kapal Patroli Lantamal VI, ABK dari Kapal Angkatan Laut (KAL) Samalona yang berdomisil di poros Malino BTN Nusatamarunang Blok H2/No. 11 RT 10 RW 06 Kab Gowa dan Serka Caya yang berdinas di  Satuan Potensi Maritim(SPOTMAR) Lantamal VI jalan Toadaeng 3 Tello Makassar.

Selanjutnya Ketua Korcab VI DJA II  menyambangi masyarakat  korban banjir untuk melihat  kondisi dan keadaan rumah yang kena dampak banjir, istri dari Danlantamal VI mendengar langsung keluhan keluhan dari masyarakat, "dengan mendengar langsung keluhan masyarakat jadi kita bisa tahu apa yang sekarang mereka butuhkan" ungkap Ny Risanti Dwi Sulaksono.

Dalam kesempatan itu Ketua Jalasenastri Korcab VI DJA II memberikan bantuan berupa bahan makanan  kebutuhan pokok  yang dibutuhkan oleh para korban banjir.

Ketua Korcab DJA II mengharapkan agar personel Lantamal VI dan masyarakat yang terkena musibah banjir dapat bersabar atas kejadian yang terjadi, sehingga dapat diperoleh suatu makna yang positif.

hadir pada kegiatan ini Wakil Ketua Korcab VI DJA II Ny. Inca Hanarko Djodi Pamungkas dan  seluruh pengurus Korcab VI DJA II. (arf)

Wakil Ketua DPRD Bekasi Mengaku Tak Ikut Plesiran ke Thailand Terkait Kasus Meikarta


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bekasi, Jejen Sayuti mengaku tak ikut plesiran ke Thailand.

Hal itu ia ungkapkan usai diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap terkait proses perizinan proyek pembangunan Meikarta di Kabupaten Bekasi.

"Plesiran ke Thailand saya enggak ikut," kata Jejen di depan lobi Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Jumat (25/1/2019).

Ia mengakui memang ada sejumlah anggota DPRD Kabupaten Bekasi yang dibiayai pihak tertentu untuk plesiran ke Thailand.

Akan tetapi, Jejen enggan menjelaskan lebih rinci siapa saja yang menerima fasilitas plesiran itu. Ia hanya menyebutkan beberapa orang yang menerima fasilitas itu juga pernah dipanggil KPK.

"Ya, ada. Kan udah pada dipanggil semua. Rekan-rekan sudah diudak (diperiksa KPK)," katanya.

Saat disinggung materi pemeriksaannya hari ini, Jejen enggan berkomentar lebih jauh. Ia hanya mengatakan, semua keterangannya sudah disampaikan ke penyidik.

"Jadi warga negara yang baiklah. Artinya, sudah saya sampaikan ke penyidik kan," kata dia.

Sebelumnya KPK mengidentifikasi lebih dari 20 anggota DPRD Kabupaten Bekasi diduga mendapatkan biaya plesiran tersebut. Dugaan plesiran ini muncul dalam penyidikan kasus ini.

"Saat ini teridentifikasi lebih dari 20 orang anggota DPRD Kabupaten Bekasi yang mendapatkan pembiayaan jalan-jalan ke Thailand. Ini terus kami klarifikasi dan kami perdalam," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (22/1/2019).

Menurut Febri, selain anggota DPRD, sejumlah staf Sekretaris Dewan DPRD Kabupaten Bekasi diduga juga ikut plesiran ke Thailand.

Saat ini, KPK mendalami bagaimana proses pembiayaan perjalanan tersebut. Ia menjelaskan, waktu plesiran terjadi pada 2018. Mereka diduga mendapat paket wisata 3 hari 2 malam.

Selain itu, mereka juga berkunjung ke sejumlah lokasi wisata di Thailand. Salah satunya ke Pattaya. Febri juga mengungkapkan bahwa sejumlah anggota DPRD yang diperiksa KPK ada yang bersikap kooperatif.

"Beberapa mengakui perbuatannya, ada yang sudah mengembalikan uang, ada yang berencana kembalikan uang. Kami hargai sikap kooperatif tersebut. Justru kalau berikan keterangan tidak benar, ada ancaman pidana sendiri," kata dia.

Ia enggan berkomentar lebih jauh terkait proses lebih lanjut atas temuan tersebut. Sebab, KPK akan mencermati terlebih dulu temuannya.

Saat ini, KPK terus menelusuri dugaan keterkaitan pembiayaan wisata tersebut dengan kepentingan membahas revisi aturan tata ruang di Kabupaten Bekasi.

Sebab, KPK menemukan indikasi perizinan proyek Meikarta sudah bermasalah sejak awal. Salah satu indikasinya, lokasi peruntukan proyek saat ini yang tidak memungkinkan untuk membangun seluruh proyek seluas 500 hektar tersebut.

Apabila dipaksakan, akan melanggar aturan tata ruang. Oleh karena itu, situasi tersebut mendorong adanya dugaan pihak-pihak tertentu berupaya melakukan pendekatan dan mendorong perubahan aturan tata ruang tersebut. (rio)

Cegah Banjir, Prajurit Lantamal VI Bersihkan Saluran Air Di Markasnya


KABARPROGRESIF.COM : (Makassar) Guna mencegah terjadinya bahaya banjir, prajurit Pangkalan Utama TNI AL VI (Lantamal VI) Makassar bersihkan saluran air di Markasnya, Jumat (25/1/2019)

Kegiatan bersih-bersih saluran air yang dilaksanakan usai apel pagi itu dipimpin langsung Palaksa Denma Lantamal VI Mayor Laut (S) Syamsul Arif dengan harapan tidak terjadi banjir yang diakibatkan tersumbatbya saluran-saluran air karena sampah yang bisa jadi penyumbat aliran air.

"Banjir salah satunya disebabkan karena sampah dan lumpur menyumbat saluran air ini. Karena itu kami bersama–sama dengan prajurit  dan PNS Lantamal VI agar di Markas bebas banjir," kata Mayor Laut (S) Syamsul Arif
.
" Dipengecekan tadi, masih  ada sampah tersankut dan tertinggal di saluran air. Karena pagi ini tidak hujan, maka kesempatan ini digunakan pembersihan sampah-sampah yang terbawa air  akibat tiga hari diguyur hujan kemarin dan diharapkan setelah setelah dibersihkan saluran air kembali lancar," katanya. (arf)

Usut Tabloid Indonesia Barokah, Polri Tunggu Dewan Pers


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Kepolisian baru akan menindak Tabloid Indonesia Barokah apabila ada rekomendasi dari Dewan Pers sebab dugaan hoaks dalam tabloid tersebut adalah ranah Dewan Pers. 

“Kita belum bisa melakukan upaya penegakan hukum sesuai dengan Undang-Indang pers, ini ranahnya Dewan Pers. Kalau rekomendasi dari dewan pers ke kami jelas, kita mainkan,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (25/1/2019).

Oleh karena itu, Polri meminta Dewan Pers proaktif menangani kasus tersebut.

“ Dewan pers yang harus lebih proaktif, saya sudah koordinasi dengan Pak Stanley (Ketua Dewan Pers Yosep Stanley Adi Prasetyo) sebagai ketua dewan pers, memang ini ranahnya adalah ranah Dewan Pers dulu,” ujar Dedi.

Jika terdapat dugaan tindak pidana, serahkan ke Polri namun jika terdapat dugaan pelanggaran pemilu, maka tugas Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu) untuk menindaknya.

“Dewan pers sudah mendapatkan pengaduan dari Bawaslu, nanti Dewan Pers secara proaktif akan melakukan assessment terhadap tabloid Indonesia Barokah," kata Dedi.

"Setelah assessment baru akan diketahui apakah ini masuk ke dalam tindak pidana pemilu, kalau masuk ke dalam situ baru akan diserahkan ke Bawaslu,” sambungnya.

Sebelumnya, petugas Bawaslu Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, menemukan 210 eksemplar Tabloid Indonesia Barokah yang diduga berisi informasi menyesatkan alias hoaks.

Tabloid tersebut ditemukan di 12 kecamatan di Kabupaten Ciamis. Petugas menemukannya di sejumlah masjid dan kantor kecamatan.

"Pengecekan selama tiga hari. Ditemukan secara bertahap," kata Komisioner Bawaslu Ciamis Divisi Pencegahan dan Hubungan Antarlembaga Syamsul Maarif saat ditemui di kantor Bawaslu Ciamis, Selasa (22/1/2019).

Dia menjelaskan, pendataan ini merupakan instruksi Bawaslu Provinsi Jawa Barat yang meminta Bawaslu di kota/kabupaten mendata terkait sebaran tabloid tersebut.

Pendataan dilakukan di masjid-masjid dan kantor kecamatan. Ke-12 kecamatan tersebut di antaranya, Pamarican, Cidolog, Ciamis, Panjalu, Baregbeg, Jatinegara, Cisaga, Panawangan, Sadananya dan Sukadana.

Diketahui tabloid tersebut bertajuk "Tabloid Barokah". Kemudian di bawahnya terdapat judul berita terkait reuni 212. (rio)