Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Gempa Tuban, Robohkan Lima Bangunan di Surabaya

Lima bangunan roboh di Surabaya terdampak gempa yang berpusat di Timur Laut Tuban, salah satunya bangunan di RSUD Soewandhie.Tetapi sejauh ini tak ditemukan korban jiwa.

Dibuka 25 Maret, Ayo Daftar - Dishub Jatim Sediakan Mudik Gratis dengan Kapal Laut

Pendaftaran Mudik Gratis Melalui Jalur laut dibuka secara online tanggal 25 Maret 2024. Program mudik gratis yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan itu bisa diikuti dengan syarat menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga.

Bantuan Korbrimob Polri untuk Korban Bencana Jateng

Sebanyak 5.000 paket sembako dikirim langsung dari Mako Brimob Kelapadua, Cimanggis, Kota Depok untuk korban bencana banjir di beberapa Kabupaten Jateng akibat hujan deras dengan intensitas tinggi.

HUT ke-105 Damkar dan Penyelamatan Nasional 2024 Akan Digelar di Surabaya

HUT ke-105 Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Nasional tahun 2024 akan berlangsung di Kota Surabaya, dimulai pada 27 Februari 2024 hingga puncak peringatan 1 Maret

Pasca Gempa Tuban, Pasien RS Unair Dirawat di Tenda Darurat

Pendaftaran Mudik Gratis Melalui Jalur laut dibuka secara online tanggal 25 Maret 2024. Program mudik gratis yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan itu bisa diikuti dengan syarat menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga.

Tampilkan postingan dengan label Metropolis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Metropolis. Tampilkan semua postingan

Rabu, 30 Desember 2020

Pemkot Surabaya Intensifkan Pengawasan Saat Malam Tahun Baru, Ini Lokasinya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama instansi terkait menggelar rapat koordinasi di ruang rapat Wali Kota, Lobi Lantai II Balai Kota Surabaya.

Rapat koordinasi bersama TNI dan Polri ini terkait persiapan pengamanan jelang malam perayaan Tahun Baru 2021 dan pasca libur panjang. 

Ini dilakukan sebagai upaya mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 di Surabaya.

“Sudah kita siapkan semua dari teman-teman jajaran TNI dan Polri juga siap membantu kita. Nantinya akan ada filterisasi di delapan titik batas kota. Kita juga siapkan 10 tempat swab hunter,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, Selasa (39/12).

Ia menjelaskan, delapan titik pos pengawasan itu tersebar di beberapa wilayah perbatasan Kota Surabaya. Yakni, Pakal, Terminal Benowo, Wiyung, Lakarsantri, Karang Pilang, Bundaran Waru (Cito), Gunung Anyar (Merr) dan Jembatan Suramadu. 

“Makanya untuk pengendalian Covid-19 ini betul-betul kita matangkan,” ungkap dia.

Menurut dia, filterisasi di pos perbatasan pintu masuk Kota Surabaya pada tanggal 31 Desember 2020 nanti, akan dimulai sejak pukul 17.00 WIB. 

Nantinya warga luar kota yang tidak ada kepentingan mendesak, diimbau untuk tidak masuk ke Surabaya. 

“Pada tanggal 31 Desember 2020 nanti, seluruh aktivitas kegiatan di Surabaya juga harus selesai pukul 8 malam,” katanya.

Untuk mengintensifkan pengawasan saat malam Tahun Baru, kata Whisnu, jajaran di 31 kecamatan Surabaya bersama instansi terkait juga bakal menggelar razia serentak. 

Sasarannya adalah seluruh tempat yang masih melakukan aktivitas kegiatan di atas pukul 20.00 WIB. 

“Jadi seluruh kecamatan dan kelurahan juga kita libatkan untuk merazia tempat-tempat yang masih melakukan kegiatan itu selesai jam 8 malam,” paparnya.

Tak hanya itu, Whisnu menyebut, untuk mencegah terjadinya penularan, Pemkot Surabaya juga menyiapkan 10 titik lokasi swab hunter. 

Bagi warga yang akan keluar masuk ke Kota Surabaya dan dinilai perlu dilakukan swab, maka akan diarahkan ke lokasi itu.

“Kalau memang harus diswab itu kita siapkan di 10 titik swab hunter. Jadi tidak semua yang masuk (Kota Surabaya) itu diswab. Jadi cuma filterisasi bagi yang diperbolehkan keluar masuk Surabaya,” terangnya.

Di samping itu pula pemantauan juga dilakukan kepada para penghuni hotel di Surabaya. Pihaknya pun mengaku telah berkoordinasi dengan pengelola atau pemilik hotel agar melaporkan hasil swab para penghuninya. 

“Akan ada pemantauan juga di sana (hotel),” pungkasnya. (Ar)

Tok! Rumah Kelahiran Bung Karno Jadi Aset Pemkot Surabaya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Rumah kelahiran Bung Karno yang berada di Jalan Pandean IV Nomor 40, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya, menjadi aset milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. 

Pelepasan tanah dan bangunan seluas 78 meter persegi itu telah melalui beberapa tahapan dan kesepakatan bersama antara pemkot dan ahli waris atau pemilik tanah.

Proses Pelepasan Hak Atas Tanah dan Bangunan rumah kelahiran Bung Karno ini dimulai sejak tahun 2013. Proses ini melalui beberapa tahapan karena adanya kendala saat di awal.

“Karena di awal-awal dulu 2013, pemiliknya belum sepakat karena menawarkan harga cukup tinggi sehingga pemkot belum bisa merealisasikan kegiatan pelaksanaan pengadaan bangunan dan tanah itu,” kata Kepala Dinas Pengelolaan Bangunan dan Tanah (DPBT) Kota Surabaya, Maria Theresia Ekawati Rahayu, Selasa (29/12).

Sehingga pada 5 Maret 2020, Pemkot Surabaya kembali melakukan proses pelepasan bangunan cagar budaya tersebut. 

Proses itu di antaranya melalui tahapan penyusunan dokumen perencanaan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Surabaya, kemudian dilanjutkan dengan identifikasi, penilaian appraisal, dan balik nama sertifikat.

Menurut Yayuk sapan lekatnya, balik nama sertifikat ini dilakukan karena satu di antara empat pemegang sertifikat sudah meninggal dunia. 

Karenanya harus diperlukan balik nama sertifikat kepada para ahli warisnya. Sementara dalam proses balik nama itu, ahli warisnya ada 14 orang. 

“Sehingga proses administrasinya itu memakan waktu kurang lebih 2 - 3 bulan,” papar dia.

Kemudian, pada tanggal 23 Desember 2020, Pemkot Surabaya kembali menawarkan harga ganti untung kepada ahli waris senilai Rp 1.251.941.000. 

Alhasil, pihak ahli waris menyetujuinya dan hari ini dilakukan proses penandatanganan perjanjian pelepasan ganti untung tanah dan bangunan yang terletak di Jalan Pandean IV Nomor 40 Surabaya.

“Mulai hari ini bangunan cagar budaya yang terletak di Jalan Pandean IV Nomor 40 Surabaya sudah menjadi aset milik Pemkot Surabaya. Selanjutnya akan kita fungsikan sesuai dengan perencanaan yaitu sebagai destinasi wisata, terutama sebagai tempat untuk belajar sejarah,” ungkapnya.

Proses Pelepasan Hak Atas Tanah dan Bangunan di Jalan Pandean IV Nomor 40 Surabaya itupun dilakukan pemkot bersama ahli waris serta didampingi tim dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya di hadapan Notaris.

Ia menyatakan, setelah resmi menjadi aset milik Pemkot Surabaya selanjutnya pihaknya akan melakukan proses balik nama sertifikat tanah dan bangunan itu atas nama pemerintah Kota Surabaya. 

Nantinya sertifikat cagar budaya seluas 78 meter persegi itu akan dibalik nama menjadi Pemkot Surabaya.

“Setelah ini tahapannya adalah kami akan memberikan tanda di sana bahwa itu adalah aset Pemkot Surabaya berupa papan aset. Kemudian balik nama sertifikat akan kita lakukan di Kantor Pertanahan II Surabaya,” terang Yayuk.

Dalam setiap tahapan proses pelepasan itu, pemkot selalu didampingi Kejari Surabaya sebagai tim pengaman pelaksanaan pembelian bangunan rumah bung karno. 

Sebab, dalam proses ganti untung ini memang perlu kehati-hatian agar tidak menimbulkan permasalahan dikemudian hari.

Sementara itu, Kasi Intel Kejari Surabaya, Fathurrohman mengungkapkan, proses pelepasan cagar budaya itu memerlukan waktu yang panjang. 

Hal itu salah satunya dikarenakan 1 di antara 4 orang nama yang ada di sertifikat telah meninggal. Karena itu harus yang ada penetapan hukum yang jelas kepada siapa penggantinya. 

"Dari 4 orang yang ada di sertifikat rumah tapi 1 orang meninggal. Nah sehingga dana pengganti miliknya dialihkan ke saudara lainnya," kata Fathur.

Menurut Fathur, pengalihan dana milik satu orang kepada 14 orang lainnya inilah yang menjadi faktor lamanya proses ganti untung. 

Sebab kebanyakan dari ahli waris tidak berdomisili di Surabaya. Namun tersebar di berbagai kota, pulau bahkan luar negeri.

"Berdasarkan putusan penetapan Pengadilan Agama harus dilaksanakan, kita harus mencari keberadaan dari ahli waris lainnya dan Alhamdulillah lancar," pungkasnya. (Ar)

Didampingi Kejari Surabaya, Pemkot Surabaya Bayar Rumah Kelahiran Bung Karno ke 14 Ahli Waris


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akhirnya memberi ganti untung rumah kelahiran Presiden Pertama RI Soekarno dari ahli waris di Jalan Peneleh gang Pandean IV nomor 40, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya, Selasa (29/12).

Proses penyerahan ganti untung sebesar Rp 1251.941.000 itu juga disaksikan oleh tim dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya.

"Kita (Kejari Surabaya) sebagai tim pengaman pelaksanaan pembelian bangunan rumah bung karno," kata Kasi Intel Kejari Surabaya, Fathurrohman, Selasa (29/12).

Fathur menambahkan dalam proses ganti untung ini memang perlu kehati-hatian agar tidak menimbulkan permasalahan dikemudian hari.

Pasalnya rumah kelahiran Presiden Pertama RI Soekarno dari ahli waris di Jalan Peneleh gang Pandean IV nomor 40, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng, Kota Surabaya tercatat hanya ada 4 orang nama yang ada disertifikat.

Namun satu orang ahli waris tersebut telah meninggal. Artinya harus yang ada penetapan hukum yang jelas kepada siapa penggantinya.

"Dari 4 orang yang ada di sertifikat rumah tapi satu orang meninggal. Nah sehingga dana pengganti miliknya dialihkan ke saudara lainnya, ada 10 orang. Jadi total ahli waris ada 14 orang," paparnya.

Pengalihan dana milik satu orang kepada 10 orang lainnya inilah kata Fathur menjadi faktor lamanya proses ganti untung.

Sebab kebanyakan dari ahli waris tidak berdomisili di Surabaya. 

Namun tersebar di berbagai kota, pulau bahkan luar negeri.

"Berdasarkan putusan penetapan pengadilan agama harus dilaksanakan, kita harus mencari keberadaan dari ahli waris lainnya, ada yang di Jerman, Bantul, Bekasi, Krian. Alhamdulillah lancar saat pembayaran ganti untung di notaris," pungkasnya. (Ar)

Selasa, 29 Desember 2020

Penanganan Sektor Kesehatan dan Ekonomi di Surabaya Dilakukan Secara Seimbang


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pandemi Covid-19 telah berdampak kepada semua aspek kehidupan. Baik itu aspek ekonomi maupun kesehatan. 

Karena itu perlu dilakukan penanganan yang seimbang agar roda perekonomian tetap berjalan seiring dengan penegakan disiplin protokol kesehatan.

Hal ini disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana saat membuka peluncuran Aplikasi Jempolku melalui video teleconference di ruang kerja Wali Kota Surabaya, Selasa (29/12/2020).

"Prinsipnya memang dalam menangani kondisi pandemi yang sudah hampir setahun ini, kita dari Pemkot Surabaya harus betul-betul cermat membalancing antara bagaimana kita menangani kesehatan juga menangani ekonominya," kata Whisnu.

Sebab, kata Whisnu, apabila pemkot hanya fokus menangani kesehatan, maka hal ini dapat berdampak besar pada kondisi ekonomi masyarakat di bawah. 

Sementara jika penanganannya hanya difokuskan pada ekonomi, maka kasus Covid-19 akan semakin tidak terkendali. 

Makanya di Surabaya penanganannya dilakukan secara seimbang antara ekonomi dan kesehatan.

"Jadi harus balancing kita mengatur itu. Berpikir masalah ekonomi memang ini Alhamdulillah sudah banyak kreativitas-kreativitas dari masyarakat Surabaya bagaimana memulai usaha dengan kondisi pandemi saat ini," papar dia.

Pria yang akrab disapa WS inipun mengapresiasi dan merespons positif diluncurkannya salah satu inovasi yang bertujuan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat. 

Ia berharap, ke depan semakin banyak lagi kreasi-kreasi yang dimunculkan oleh warga Surabaya. 

"Khususnya untuk peningkatan ekonomi masyarakat di bawah. Itu yang kita harapkan," ungkap dia.

Di sisi lain, WS juga menyatakan, saat ini kondisi ekonomi masyarakat Surabaya terus merangkak naik. Kondisi seperti ini diharapkan dapat terus berjalan. 

"Jadi kita bisa sebetulnya bangkit dalam kondisi pandemi seperti ini. Jadi jangan pernah putus asa, Pemkot Surabaya akan selalu hadir di sana untuk membantu masyarakat," pesan dia.

Apalagi, WS juga mengaku, selama ini Pemkot Surabaya terus memberikan stimulus melalui berbagai program pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya kepada pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). 

Baik itu dari sisi pemasaran maupun kegiatan di lingkup Pemkot Surabaya yang melibatkan mereka. 

"Kita juga instruksikan ke lurah camat agar setiap kegiatan untuk memberdayakan warga sekitarnya. Hal-hal seperti ini yang coba terus kita suplai," pungkas dia. (Ar)

Senin, 28 Desember 2020

DPRD Usulkan Whisnu Sakti Buana Sebagai Walikota Surabaya Definitif


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) DPRD Kota Surabaya mengusulkan pemberhentian Tri Rismaharini sebagai Wali Kota Surabaya periode 2016-2021 dan pengangkatan Wakil Wali Kota Whisnu Sakti Buana  menjadi Wali Kota serta pemberhentian sebagai Wakil Wali Kota Surabaya periode 2016-2021 di dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Surabaya, Senin (28/12/2020).

Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan,   DPRD Kota Surabaya sudah melaksanakan proses rapat paripurna  menindaklanjuti surat dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri). 

Kemudian usulan ini akan kami kirim kepada Mendagri melalui Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. 

"Saat ini status Whisnu Sakti Buana (WS) sebagai Plt wali kota. Namun paripurna ini juga mengusulkan beliau diangkat sebagai wali kota secara definitif dan pemberhentian sebagai wakil wali kota," kata Adi Sutarwijono di Gedung DPRD Kota Surabaya.

Adi Sutarwijono menjelaskan, bahwa DPRD Kota Surabaya hanya mempunyai kewenangan hanya mengusulkan pergantian jabatan kepala daerah Pemkot Surabaya. 

"Karena surat keputusan penetapan Whisnu sebagai wali kota langsung dari Mendagri," tandasnya. 

Sementara itu, Plt Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana mengapresiasi kinerja DPRD Kota Surabaya sangat responsif dalam satu hari kerja dapat melaksanakan rapat paripurna tersebut. 

Artinya proses pergantian atau  pengangkatan wali kota secara definitif bagian dari proses formalitas yang harus dilakukan.

"Intinya kita semua menjalankan fungsinya masing-masing. Prinsipnya jangan sampai pelayananan terhadap masyarakat Surabaya menurun menjelang akhir tahun," katanya. 

Menjelang pergantian tahun, lanjut WS, lebih kosentrasi untuk penanganan persiapan pasca libur panjang agar Covid-19 di Surabaya tidak terjadi peningkatan. 

Serta koordinasi dengan seluruh forkopimda pengamanan pada malam tahun baru 2021. 

Selain itu, pihaknya juga akan tetap melanjutkan program-program bu Risma selama dua bulan dengan baik. 

"Yang paling urgen dirinya bersama satgas covid-19 melakukan operasi besar-besaran pelarangan penjualan trompet dan pembatasan  penjualan kembang api serta pada malam tahun barunya seluruh kegiatan sudah tutup selesai pukul 20.00 wib malam," terangnya.

Lebih jauh, kata WS, dari delapan posko batas kota yang masuk ke Surabaya akan di delitfiltrasi tapi bukan penutupan total. 

Agar di area posko ada rapid test dan swab test masal bagi warga yang mau masuk Kota Surabaya. 

"Kami imbau bagi warga luar kota yang tidak ada kepentingan khusus bekerja di Surabaya kita arahkan untuk kembali," pungkasnya. (Ar)

Antisipasi Penularan Covid-19 Melalui Droplet, Pemkot Surabaya Razia Pedagang Terompet


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Jelang malam perayaan tahun baru, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bakal memasifkan razia kepada para pedagang terompet. 

Ini dilakukan untuk mencegah potensi penularan Covid-19 yang dapat terjadi melalui droplet atau percikan air liur.

Pengawasan atau razia serentak ini bakal intens dilakukan di 31 wilayah kecamatan Surabaya. 

Tak hanya di tempat-tempat kerumunan, pengawasan juga dilakukan di pasar, toko, pusat-pusat perbelanjaan hingga perbatasan pintu masuk ke Kota Surabaya.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana menyatakan, saat ini pemkot fokus untuk pengamanan malam tahun baru dan pasca libur panjang. 

Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19. 

"Yang pasti akan ada operasi besar-besaran baik camat sudah kita instruksikan untuk pelarangan penjualan terompet dan pembatasan penjualan kembang api," kata Whisnu, Senin (28/12/2020)

Di samping itu pula, kata Whisnu, Pemkot Surabaya juga telah mengeluarkan Surat Edaran terkait pembatasan operasional aktivitas usaha di Surabaya saat malam tahun baru. 

Pembatasan operasional usaha pada 31 Desember 2020 nanti, diberlakukan hingga pukul 20.00 WIB.

"Semua (aktivitas usaha) jam 8 malam (tutup), saat malam tahun baru. Itu sudah kita tetapkan bersama Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) dan nanti kita tegaskan juga, sosialisasikan lewat camat-camat," papar dia.

Bahkan, untuk mengintensifkan pengawasan saat malam tahun baru, pemkot bersama instansi terkait juga mendirikan posko di delapan perbatasan Kota Surabaya. 

Bagi warga luar kota yang tidak punya kepentingan atau urusan pekerjaan, diimbau agar tidak ke Surabaya saat malam tahun baru.

"Delapan batas kota yang masuk Surabaya juga akan kita lakukan filtrasi. Artinya, bukan penutupan total, tapi kita filter dari Dinkes (Dinas Kesehatan) juga siap, kita buka posko di delapan titik. Untuk masuk Surabaya ada posko untuk rapid test atau swab massal di sana," katanya.

Nantinya saat malam tahun baru, bagi warga Surabaya yang akan masuk ke kota diharuskan mengikuti swab yang telah disiapkan di delapan posko tersebut. 

Sementara itu, untuk warga luar Surabaya diimbau agar tidak masuk ke Kota Pahlawan jika tidak ada urusan mendesak. 

"Tapi kalau memang dia (warga luar Surabaya) ada kerja malam (di Surabaya), tetap boleh masuk dengan swab di tempat," kata WS sapaan lekatnya.

Whisnu menambahkan, pihaknya juga telah menginstruksikan para camat dan lurah agar mendata warganya yang usai bepergian ke luar kota saat libur Natal dan Tahun Baru. 

"Jadi yang datang warganya yang habis dari liburan lebih dari 3 hari akan kita lakukan swab lewat Puskesmas terdekat," jelas dia.

Di sisi lain, saat ini Pemkot Surabaya sedang merampungkan Peraturan Wali Kota (Perwali) yang baru terkait penegakan protokol kesehatan. 

Dalam Perwali baru itu, para camat dapat melakukan penegakan protokol kesehatan kepada warga yang melanggar, sehingga mereka tidak harus tergantung pada petugas Satpol PP. (Ar)

Plt Wali Kota Berkunjung ke Kejari Surabaya, Sinergi Pemkot dan Kejaksaan Akan Terus Dilanjutkan


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana melanjutkan silaturrahmi dan koordinasinya dengan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya. 

Setelah sebelumnya berkunjung ke Kapolrestabes Surabaya, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, dan Danrem Bhaskara Jaya, kini Whisnu berkunjung ke kantor Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya, Senin (28/12/2020).

Seusai bertemu Kajari Surabaya, Whisnu menjelaskan bahwa pada prinsipnya dia ingin menyelesaikan masa jabatannya dalam kondisi aman dan clear semuanya. 

Apalagi dia harus mengelola Surabaya yang besar ini hanya dalam waktu sekitar dua bulanan, sehingga dia berharap bisa aman semuanya.

“Termasuk dalam rangka menghadapi malam tahun baru ini, saya tadi sampaikan mohon tuntunan dan bimbingannya, karena saya yang paling junior di sini,” kata Whisnu.

Menurutnya, selama dua bulan ini ia mengaku akan melanjutkan berbagai hal yang telah ditinggalkan oleh Tri Rismaharini (Risma) yang saat ini sudah menjabat Menteri Sosial. 

Selain itu, Whisnu mengaku sudah meminta bimbingan Kajari Surabaya untuk proses pertanggungjawaban akhir tahun.

“Supaya semuanya clear. Surabaya kan selama ini dari urusan pengeluaran pemerintah sudah WTP (wajar tanpa pengecualian) selama delapan tahun berturut-turut. Kita akan pertahankan itu terus,” tegasnya.

Oleh karena itu, ia memastikan hari ini akan menggelar rapat internal dengan jajaran Pemkot Surabaya untuk menginventarisir apa saja yang bisa dikerjakan dalam waktu dua bulan ke depan ini. 

Termasuk soal pencairan dana hibah ke Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo, soal sekolah tatap muka hingga soal persiapan kedatangan vaksin Covid-19 ke Surabaya. 

“Jadi, habis ini kita akan rapat internal,” tegasnya.

Di samping itu, ia juga memastikan bahwa Forpimda siap memberikan contoh untuk dilakukan vaksinasi, sehingga dia mengaku bersama Forpimda sudah siap untuk divaksin pertama kali jika vaksin itu sudah turun ke Surabaya. 

“Iya siap. Mungkin Pak Kajari juga nanti, kita akan memberikan contoh untuk divaksin pertama kali jika vaksin itu sudah turun ke Surabaya,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Surabaya Anton Delianto memastikan jajaran Kejaksaan Negeri Surabaya akan terus membantu dan memberikan pendampingan kepada Pemkot Surabaya sesuai dengan MoU atau perjanjian yang telah dilakukan sebelumnya.

“Termasuk pendampingan dalam pelaporan pertanggungjawaban, dan juga pengembalian aset pemkot. Itu masih tetap, karena surat kuasa khusus dari pemkot ke Kejari Surabaya. Jadi, sinergitas yang sudah terbangun selama ini akan terus dilanjutkan,” pungkasnya. (Ar)

Pemkot Surabaya Perketat Pengamanan Malam Tahun Baru, Danrem: TNI Siap Dukung!


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana melanjutkan silaturrahmi dan koordinasinya dengan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya. 

Setelah sebelumnya berkunjung ke Kapolrestabes Surabaya dan Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, kini Whisnu berkunjung ke kantor Danrem Bhaskara Jaya di Jalan Ahmad Yani No 1, Siwalankerto, Surabaya, Senin (28/12/2020).

Dalam beberapa kunjungannya itu, ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan memperketat pengamanan malam tahun baru, dan terus bersinergi dalam penanganan Covid-19 di Surabaya.

“Tadi kita bicarakan khususnya pengamanan malam tahun baru dan penanganan Covid-19. Karena selama ini penanganan Covid-19 di bawah, tiga pilar itu sudah efektif, sehingga kami berharap ini bisa terus dilanjutkan dan bisa terus bekerjasama dengan baik,” kata Whisnu usai bertemu Danrem.

Oleh karena itu, supaya ada persiapan matang tentang pengamanan malam tahun baru, maka dia memastikan akan menggelar rapat koordinasi antar Forpimda. Rapat tersebut khusus membahas persiapan pengamanan malam tahun baru dan pasca libur tahun baru.

“Mungkin nanti juga akan membahas persiapan penerimaan vaksin, sehingga kita bisa bersiap nanti,” tegasnya.

Ia juga memastikan bahwa Forpimda siap memberikan contoh untuk dilakukan vaksinasi, sehingga dia mengaku bersama Forpimda sudah siap untuk divaksin pertama kali jika vaksin itu sudah turun. 

“Iya siap. Kita akan memberikan contoh untuk divaksin,” imbuhnya.

Sementara itu, Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya, Brigjen TNI Herman Hidayat Eko Atmojo mengatakan kedatangan Plt Wali Kota Surabaya itu memang untuk berkoordinasi soal pengamanan malam tahun baru. 

Ia juga memastikan bahwa sudah menyiapkan sejumlah personil untuk membantu pengamanan malam tahun baru.

“Nah, lebih rincinya nanti kita rapatkan lebih lanjut bersama Forpimda, termasuk tempat-tempatnya atau pos-posnya,” kata Brigjen TNI Herman.

Menurutnya, salah satu tugas prajurit TNI adalah membantu pemerintah daerah, sehingga dia memastikan bahwa personilnya nanti siap membantu pengamanan malam tahun baru.

“Kami siap mendukung! Kapan saja waktu dan kekuatannya berapa kami siap. Siapapun yang menjabat di situ (Pemkot Surabaya), TNI siap membantu dan mensukseskan kegiatan yang direncanakan oleh pemerintah kota,” pungkasnya. (Ar)

Minggu, 27 Desember 2020

Sebagai Bentuk Penghormatan, Pejabat Pemkot Antarkan Risma hingga ke Ponorogo


KABARPROGRESIF.COM: (Ponorogo) Para pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya mengantarkan Tri Rismaharini hingga ke Kabupaten Ponorogo sebelum menuju ke DKI Jakarta, Minggu (27/12). 

Mereka pun turut serta blusukan bersama Menteri Sosial RI itu untuk menyalurkan bantuan sosial ke desa-desa di Ponorogo.

Meski di hari libur, para pejabat Pemkot Surabaya ini merelakan waktunya untuk mengawal Risma menggunakan mobil pribadi hingga ke Kabupaten Ponorogo. 

Bahkan, tak sedikit pula di antara mereka yang mengajak keluarganya. Ini dilakukan mereka sebagai bentuk penghormatan dan kecintaan kepada sosok perempuan yang pernah menjabat Wali Kota Surabaya itu.

Mereka di antaranya, M Fikser (Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Surabaya), Wiwiek Widiyanti (Kabag Umum dan Protokol Pemkot Surabaya), Eddy Christijanto (Kepala Satpol PP Surabaya), Irvan Wahyudrajat (Kepala Dishub Surabaya), Erna Purnawati (Kepala Dinas PU dan Bina Marga Surabaya), Febriadhitya Prajatara (Kabag Humas Pemkot Surabaya), Febria Rachmanita (Kepala Dinas Kesehatan Surabaya) hingga Ikhsan (Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Surabaya).

Mewakili seluruh pejabat dan karyawan di lingkungan Pemkot Surabaya, Kadiskominfo Kota Surabaya, M Fikser menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada Tri Rismaharini atas dedikasinya selama ini untuk warga Kota Pahlawan. 

Menurut dia, banyak pelajaran hidup yang diberikan Risma ketika dulu masih menjabat Wali Kota Surabaya.

"Terima kasih untuk seluruh pelajaran kehidupan yang selama ini diberikan kepada kami para stafnya di lingkungan Pemkot Surabaya. Dan ilmu itu sangat bermanfaat untuk kami bekerja di Surabaya bagaimana harus melayani warga Surabaya dengan baik," kata Fikser usai mengantarkan Risma hingga ke Ponorogo, Minggu (27/12).

Tak lupa, Fikser bersama seluruh karyawan di Pemkot Surabaya juga turut serta mendoakan Risma agar selalu diberikan kesuksesan dan kelancaran dalam menjalankan tugasnya sebagai Menteri Sosial RI.

"Kami mendoakan beliau (Risma, red) agar sehat selalu dalam menjalankan amanah yang lebih besar untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), amanah dari Presiden dan amanah dari rakyat Surabaya," tuturnya

Ia meyakini bahwa Risma mampu menjalankan amanahnya sebagai Menteri Sosial (Mensos) RI. 

Terutama dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial yang ada di seluruh pelosok negeri. 

"Kami yakin bahwa Ibu (Risma) pasti bisa menyelesaikan amanah itu dengan baik. Karena beliau mempunyai kemampuan yang efektif untuk menyelesaikan masalah-masalah itu," jelasnya.

Mantan Kabag Humas Pemkot Surabaya ini pun mengaku rindu dan kangen saat dimana Risma mengajaknya makan bersama-sama usai bekerja. 

"Yang paling dirindukan pas najak makan. Karena bahasanya ibu (Risma) kalau ngajak makan itu kayak seorang ibu ngajak anaknya," ungkapnya.

Apalagi, kata Fikser, saat makan bersama Risma tidak pernah membedakan mana staf maupun pejabat struktural di Pemkot Surabaya. 

Selain itu, di saat makan pula Risma selalu memberikan masukan-masukan atau solusi terkait masalah pekerjaan.

"Bagi kami orang timur tempat makan itulah tempat yang sakral bagi keluarga. Karena beliau (Risma) membangun tim ini seperti keluarga. Karena di situ (meja makan, red) kita dinasihati, ditegur dan dikasihkan solusi," pungkas Fikser. (Ar)

Tangis Haru Warnai Perpisahan Risma dengan Pejabat Pemkot Surabaya


KABARPROGRESIF.COM: (Ponorogo) Bola mata Tri Rismaharini pun berkaca-kaca saat berpamitan dengan para pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya. 

Bahkan, Menteri Sosial (Mensos) RI yang baru dilantik itu pun tak kuasa menahan air mata saat naik mobil dan akan meneruskan perjalanannya menuju DKI Jakarta.

"Terima kasih. Terima kasih. Makasih ya," kata Risma kepada para pejabat pejabat Pemkot Surabaya usai menyalurkan bantuan sosial di dua lokasi di Kabupaten Ponorogo. Yakni, LKS Orsos Rumah Kasih Sayang Desa Krebet, Kecamatan Jambon, serta Rumah Harapan di Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (27/12).

Kendati sudah berada didalam mobil, Risma enggan memerintahkan sopirnya untuk meninggalkan lokasi. 

Tak banyak kata yang diucapkan Risma selain kalimat terima kasih kepada para pejabat Pemkot Surabaya yang meluangkan waktunya di hari libur untuk hadir melepas kepergian mantan pemimpinnya itu untuk menjalankan tugas barunya sebagai Mensos.

Tak hanya bola mata Risma yang terlihat berkaca-kaca. Namun hal serupa juga terlihat pada beberapa pejabat Pemkot Surabaya yang rela hadir dimasa akhir melepas tugas dari mantan Wali Kota Surabaya itu.

Selain memberi ucapan rasa terima kasihnya pada para pejabat Pemkot Surabaya, Risma juga memberikan ucapan yang sama kepada para jurnalis yang setiap hari ngepos di lingkungan Pemkot.

"Makasih yo rek," pungkas Risma sambil menyatukan kedua tangannya memberi salam. (Ar)

Risma Ingin Dirjen di Kemensos Bersinergi Tuntaskan Permasalahan Sosial Masyarakat


KABARPROGRESIF.COM: (Ponorogo) Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini menjelaskan, permasalahan kesejahteraan sosial yang ada di masyarakat itu bersifat kompleks. 

Makanya penanganannya harus dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi. 

Meski demikian, ia mengaku harus mempelajari resource-resource apa yang ada di Kementerian Sosial.

Pernyataan itu, Risma sampaikan usai menyalurkan bantuan sosial di dua lokasi di Kabupaten Ponorogo. Yakni, LKS Orsos Rumah Kasih Sayang Desa Krebet, Kecamatan Jambon, serta Rumah Harapan di Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Minggu (27/12).

"Jadi ini lagi saya coba saya belum tahu resource-nya sumber-sumber yang bisa digunakan apa. Insya allah kita akan menanganinya secara komprehensif dan terintegrasi," kata Risma usai kunjungannya itu.

Oleh sebab itu, Risma ingin ke depan antar Direktorat Jenderal (Dirjen) yang ada di Kementerian Sosial bisa saling bersinergi dan bahu membahu dalam menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat. Terutama masalah terkait kesejahteraan sosial.

"Jadi antar Dirjen itu bisa saling membantu. Kalau itu bisa maka penyelesaiannya itu akan terintegrasi cepat menyelesaikan masalah," paparnya.

Terkait penanganan masalah sosial di dua desa tersebut, Mensos Risma menyatakan, bahwa memang harus ada treatment khusus yang dilakukan. 

Pasalnya, di setiap daerah itu pasti kondisi wilayah maupun warganya berbeda. 

"Karena memang kan ada khusus. Jadi treatmennya ya harus khusus. Tidak bisa kemudian dibandingkan daerah lain yang kondisi warganya normal itu tidak bisa. Jadi apa-apa yang mereka bisa kerjakan maka itulah yang akan menjadi penyelesaian masalah," ungkapnya.

Makanya, dalam kunjungannya ini, Mensos Risma juga membawa bibit lele untuk dibagikan kepada warga di Desa Krebet. 

Ia berharap bibit lele itu dapat segera dibudidayakan warga untuk menambah omzet penghasilan.

"Tadi kan kita lihat bagaimana bisa menambah income secepatnya. Maka kemudian, contohnya ternak ayam petelur, lele, yang mudah seperti itu. Itu akan mudah membantu selain tadi kerajinan tangan," terangnya.

Tak hanya itu, mantan Wali Kota Surabaya itu juga ingin, ke depan tak hanya lele maupun ayam petelur yang dapat dibudidayakan warga. 

"Nanti apa lagi kalau (bertanam) sayur, pengeluarannya (warga) kan bisa turun," pungkasnya. (Ar)

Berangkat Jakarta, Mensos Mampir ke Ponorogo Blusukan ke Desa Salurkan Bantuan


KABARPROGRESIF.COM: (Ponorogo) Sebelum menuju ke Jakarta, Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini blusukan ke desa-desa untuk menyalurkan bantuan sosial, Minggu (27/12). 

Dalam kunjungannya yang pertama, Risma bersama rombongan mendatangi LKS Orsos Rumah Kasih Sayang Desa Krebet, Kecamatan Jambon Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Di tempat rehabilitasi sosial bagi para lansia ini, Risma menyerahkan bantuan sosial berupa sembako, alat permainan edukatif, kursi roda hingga paket Suplemen vitamin, hand sanitizer, masker, dan sabun cair.

Setelah menyerahkan bantuan, rupanya Risma tak langsung tolak meneruskan perjalanannya. 

Justru ia memilih mendatangi satu persatu rumah warga PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) yang berada di area sekitar dengan berjalan kaki.

Menurut Risma, bencana kemanusiaan itu jauh lebih berat dibandingkan terkena musibah bencana alam. 

Sebab, sepanjang hidupnya warga tersebut tidak bisa melakukan apa-apa dan membutuhkan bantuan orang lain.

“Saya mendengar ada warga di sini yang karenanya tidak bisa dibiarkan. Kalau dibiarkan kan semakin berat. Artinya akan terjadi ketergantungan kepada orang lain,” kata Risma di sela kunjungannya.

Karena itu, Risma mendorong pilar-pilar sosial yang ada di sana baik Pendamping PKH, Tagana maupun TKSK agar dapat bersinergi menjadi ujung tombak Kementerian Sosial dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial di masyarakat.

"Kita menolong orang lain itu tidak harus  mengeluarkan uang, justru di tangan teman-teman bisa membantu banyak sekali. Tuhan pasti akan memberikan uluran tangannya untuk membantu orang lain," pesan dia.

Mensos Risma juga menyatakan, bahwa pilar-pilar sosial adalah mata, telinga, mulut dan kepanjangan tangan dari Kementerian Sosial (Kemensos). 

Oleh sebab itu, dia berharap para relawan ini dapat membantu melaporkan setiap kondisi perkembangan warganya.

"Karena kalau kita hanya memberikan bantuan-bantuan kita tidak pernah tahu progresnya, kalau kita lupa maka mereka terlantar lagi," tuturnya.

Di sisi lain, mantan Wali Kota Surabaya ini juga berpesan kepada masyarakat agar selalu bersyukur. 

Sebab, di luar sana masih banyak warga yang membutuhkan bantuan atau uluran tangan dari orang lain. 

Karenanya ia yakin, dengan sinergitas antara pemerintah dan pilar-pilar sosial ini masalah PMKS di masyarakat dapat segera terselesaikan. 

“Mereka bisa makan kalau ada pembagian, itu tidak bisa. Saya pengalaman di Surabaya bisa menyelesaikan hal tersebut. Saya yakin bisa menyelesaikan hal itu. Kita harus berusaha, memang berat, itu tugas kita,” pungkasnya.

Setelah membagikan bantuan melalui dor to dor ke rumah-rumah warga, Mensos Rima kembali meneruskan perjalanannya menuju Rumah Harapan di Desa 
Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo. 

Di tempat tersebut, ia bersama rombongan kembali menyalurkan bantuan sosial untuk Anak Berkebutuhan Khusus. (Ar)

Kunjungi Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Plt Wali Kota Surabaya Koordinasi Pengamanan Malam Tahun Baru hingga Penanganan Covid-19


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Surabaya Wisnu Sakti Buana terus keliling ke kantor atau markas Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya. 

Setelah sebelumnya ke Mapolrestabes Surabaya, kini Wisnu bersilaturrahmi dan berkoordinasi dengan Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Sabtu (26/12/2020).

Kunjungan WS-sapaan Wisnu Sakti Buana disambut langsung oleh Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum dan pejabat utama (PJU). 

Dalam silaturahmi itu, WS menyampaikan terima kasih karena selama ini sudah bersinergi dengan jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.

“Jadi, saya ini berkomunikasi dengan Forpimda khususnya soal pengamanan malam tahun baru dan akhir tahun ini, termasuk pula penanganan Covid-19 yang sudah bagus selama ini, dan supaya ini lebih bagus lagi,” kata Wisnu.

Ia berharap selama natal dan tahun baru ini tidak ada lonjakan lagi di Surabaya, karena sudah ada penurunan hingga masuk zona orange saat ini. 

Syukur-syukur jika ke depannya bisa segera hijau dan segera terangkat pandemi ini. 

“Apalagi nanti kalau vaksin datang, itu pasti bisa membantu sekali, makanya saya keliling ini berkomunikasi untuk sama-sama melakukan pengamanan Surabaya ke depannya,” tegasnya.

Oleh karena itu, ia mengaku juga ada masukan dari Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak untuk melakukan tes swab atau rapid test di beberapa titik krusial. 

Makanya, nanti akan dibikinkan posko-posko, termasuk di Jembatan Suramadu, karena dia mengaku sudah meminta izin Gubernur untuk menutup sementara Suramadu di malam tahun baru.

“Alhamdulillah diizinkan, nanti kita bikin posko di sana. Nanti mobil puskesmas untuk swab juga. Minimal mereka takut kalau di swab, wong dirapid tes aja sudah takut. Nanti kita tulisi tes swab gratis. Swab masal paling tidak supaya tidak ada kerumunan di sana,” ujarnya.

Wisnu juga menegaskan bahwa semua kegiatan nanti pada malam tahun baru terakhir pukul 20.00 WIB. 

Namun, karena mungkin warga masih ada yang keluar, maka perlu dilakukan berbagai langkah-langkah. 

“Dan kampung tangguh nanti akan kita aktifkan lagi. Bahkan, nanti dana hibah dari Pemkot Surabaya juga akan kita turunkan. Kemarin saya sudah komunikasi dengan Pak Sekda, insyallah minggu depan bisa diturunkan dan kampung tangguh mulai aktif lagi,” tegasnya.

Menurutnya, jika kampung tangguh ini bisa diaktifkan kembali, maka minimal mereka bisa melarang warganya untuk keluar pada saat malam tahun baru. 

Ia mencontohkan anak-anak muda yang barangkali mau keluar pada saat malam tahun baru, mungkin nanti bisa dicegat untuk tidak keluar dan cukup di rumah saja.

“Dengan cara ini, pasti akan sangat membantu untuk memecah kerumunan massa di tengah kota, sehingga nanti penanganan di tengah kota bisa lebih ringan karena sudah diantisipasi dari hulunya,” ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Ganis Setyaningrum memastikan ke depannya kampung tangguh yang ada di wilayah Pelabuhan Tanjung Perak akan digiatkan lagi. 

Sebab, beberapa waktu lalu memang agak kendor dan akan coba digiatkan lagi ke depannya. 

“Bagaimana pun juga, kampung tangguh ini sangat efektif untuk menekan Covid-19,” kata Ganis usai bertemu WS.

Ia juga menegaskan bahwa jajaran kepolisian dari Pelabuhan Tanjung Perak siap mendukung rencana penutupan Suramadu. 

Sebab, sudah disampaikan oleh Plt Wali Kota Surabaya bahwa sudah meminta izin kepada Gubernur Jatim.

“Tentunya, nanti ada pos pantau di Suramadu dan nanti kita akan melakukan pengamanan di sana. Bahkan, nanti kami akan melakukan pola-pola tertentu agar tidak ada kerumunan di sana, terutama pada saat malam tahun baru ini,” pungkasnya. (Ar)

Sabtu, 26 Desember 2020

Bersihkan Kemensos dari Korupsi, Risma Enggan Bocorkan Caranya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini mengaku akan melakukan bersih-bersih di tubuh Kementerian Sosial (Kemensos).

Hal tersebut dilakukannya pasca Menteri sebelumnya Juliari Batubara tersandung kasus korupsi bantuan sosial (Bansos).

Namun sayangnya, Risma sapaan Tri Rismaharini enggan menyebut pos pengelolaan anggaran di Kemensos yang dibidiknya terlebih dahulu untuk dilakukan bersih-bersih itu.

"Iya sebetulnya saya nggak mau ngomong detail. Karena itu pun akan saya lakukan, tapi paling penting adalah bagaimana kontrol keuangan itu bisa dilakukan dengan tepat," kata Risma di Kafe Bober, Jemursari, Surabaya, Jumat (25/12).

Menurut Risma, bersih-bersih di tubuh Kementerian Sosial (Kemensos) ini tidaklah mudah. 

Sebab, di Kemensos itu, kata Risma, ada anggaran Non APBN-nya cukup besar.

Sedangkan saat ini, ia harus bekerja ekstra cepat, membagi waktunya apalagi dituntut segera menuntaskan penyaluran dana bansos yang harus segera dicairkan pada awal tahun melalui sistem elektronik.

"Tapi masalahnya, Kementerian sosial itu ternyata bukan hanya ngelola yang APBN, ternyata ada beberapa anggaran yang jumlahnya besar, termasuk izin-izin melakukan donasi dan sebagainya. Jadi, sistem itu memang berat, itu hampir seperberapa dikelola APBN. Yang non APBN itu juga besar sekali katanya. Saya belum tahu persis, kemarin saya hanya serah terima sebentar ketemu dengan para pejabatnya, kemudian saya sowan ke Bu Mega kemudian setelah itu saya kembali ke Surabaya," ungkap Risma.

Namun ketika disinggung pengawasan anggaran, lagi-lagi Risma enggan membocorkannya.

Ia hanya mengaku telah menyiapkan formula bagaimana cara agar kinerja Kementerian Sosial menjadi lebih baik seperti yang sudah diterapkannya di Pemkot Surabaya. (Ar)

Risma Kaget Lihat Nilai Anggaran Salah Satu Pos di Kemensos: Ini Bukan Gede, Tapi Guede


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini mengaku sangat kaget saat mengetahui besarnya nilai anggaran di salah pos Kementerian yang ia pimpinnya.

Sayangnya Risma sapaan Tri Rismaharini enggan menyebutkan nilai anggaran sebesar Rp 1,3 Triliun itu berada di pos anggaran mana.

"Yang aku kaget itu duitnya, duitnya buanyak sekali. Saya dibilangin Rp 1,3 triliun, Masya Allah," kata Risma di Kafe Bober, Surabaya, Jumat (25/12).

Maka dari itu, Risma meminta jajaran Kemensos untuk lebih berhati-hati dalam mengontrol dan mengelola anggaran keuangan.

Ia juga berharap agar jajrannya dapat lebih berhemat lagi mengelolanya agar bisa membantu yang lain.

"Saya ngomong kepala Pusdatinya, Pak ini bukan gede, tapi guede. Saya bilang gitu. Besar pak. Kita harus hati-hati pak. Tapi kita harus bisa hemat, supaya uangnya bisa kita gunakan bantu orang lain. Mudah-mudahan mereka mau mendengarkan," ungkapnya.

Kendati ada perbedaan besarnya anggaran, Risma mengaku tidak ada perbedaan dalam mengelola keuangan selama di Pemkot Surabaya dan Kemensos. Semuanya tetap dibutuhkan kehati-hatian dalam mengelola uang rakyat.

"Mungkin ya ndak (ada perbedaan) sebetulnya. Cuman ini kan butuh kehati-hatian betul mengelola uang. Masalahnya ini bukan duitku ya kan. Sementara masyarakat itu mengumpulkan duit dengan keringat, aku harus hati-hati sekali, itu kan dari pajaknya rakyat," paparnya.

Bahkan agar tak terjadi penyalahgunaan, saat ini Risma berupaya memperbaiki sistem yang lebih canggih dari sebelumnya.

"Itu makanya aku mikir membuat sistem. Kalau semuanya pakai elektronik, maka insyaallah berkurang. Kalau ada, ya itu manusianya. Tapi bahwa sistem itu harus dibuat. Jadi bisa mengelola, semuanya bisa akuntabel," pungkasnya.

Seperti diketahui, Risma dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (23/12) sebagai Menteri Sosial menggantikan kader PDIP lainnya yang tersandung kasus korupsi bansos, Juliari Batubara. (Ar)

Meski Piala Dunia U-20 Tahun 2021 Ditunda, Pemkot Tetap Kebut Renovasi Stadion GBT


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Piala Dunia U-20 yang akan digelar di Indonesia pada tahun 2021 akhirnya ditunda oleh FIFA, karena masih adanya pandemi Covid-19. Rencananya even Piala Dunia U-20 ini digelar pada tahun 2023 mendatang.

Meski diundur pelaksanaannya, Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana menyatakan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tetap melakukan persiapan untuk menyambut gelaran Piala Dunia U-20 tersebut.

"Persiapan sudah, termasuk persiapan Stadion GBT (Gelora Bung Tomo). Tinggal memaintenance stadion itu supaya tetap siap di tahun 2023," kata Whisnu usai kegiatan audiensi di Mapolrestabes Surabaya, Jum'at (25/12/2020).

Pria yang akrab disapa WS itu menilai, penundaan Piala Dunia U-21 di tahun 2023 mendatang justru akan menguntungkan Kota Surabaya. 

Sebab, dalam jangka waktu itu pemkot dapat melengkapi kebutuhan sarana dan prasarana pendukung lainnya. 

"Malah kita punya waktu 2 tahun untuk memperbaiki masalah transportasinya dan sebagainya, malah lebih bagus lagi," terang dia.

Di tempat terpisah, Kabid Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP-CKTR) Surabaya, Iman Krestian mengatakan proses renovasi stadion dan pembangunan lapangan pendukung masih berjalan.

"Kalau proses pembangunan masih sesuai rencana semula bulan Februari FIFA mau cek lokasi. Jadi masih proses, masih kita kebut semua sesuai kontrak yang sudah berjalan," kata Iman.

Bahkan, Iman mengungkapkan, Presiden Joko Widodo juga menginstruksikan agar masing-masing kota segera menyiapkan hal itu sebelum adanya penundaan FIFA ini. 

"Jadi kita kebut semuanya sesuai instruksi Presiden," katanya.

Terkait penundaan, Iman mengaku tidak mempermasalahkannya. Sebab menurutnya, selain diperuntukan untuk gelaran Piala Dunia U-20, Stadion GBT masih bisa digunakan untuk warga Surabaya.

"Kalau penundaan tidak ada masalah. Sebenarnya tanpa tidak dipakai untuk Piala Dunia, bisa dipakai buat warga, klub olahraga, jadi masih tetap kita buka. Jadi bisa dimanfaatkan oleh warga juga. Memang tujuannya buat warga, bukan untuk Piala Dunia saja," jelas Iman.

Di sisi lain, Iman juga menyatakan, pihaknya sudah menyiapkan pemeliharaan lapangan selama tidak dipakai buat venue Piala Dunia U-20 mendatang. 

"Pemeliharaan sudah kita siapkan. Jadi tanpa ada Piala Dunia pun pemeliharaan harus tetap dijalankan," ungkap Iman.

Iman menambahkan, bahwa proses renovasi Stadion GBT dalam tiga bulan ke depan masih masuk dalam masa pemeliharaan kontraktor konstruksi pembangunan. 

"Selama tiga bulan masih ada pemeliharaan dari kontraktor pelaksana," pungkasnya. (Ar)

Mensos Kaget Piala Dunia U-20 Ditunda


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) FIFA secara resmi membatalkan Piala Dunia U-20, yang akan di gelar di Indonesia pada 2021.

Rencananya, turnamen serupa bakal dijadwalkan pada 2023 mendatang.

Alasan pembatalan itu lantaran adanya Pandemi COVID-19.

Alhasil ditundanya Piala Dunia U-20 membuat Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kaget.

"Diundur, oh ya ta, Masyaallah. Lak stadion rusak selak'an (stadionnya keburu rusak nanti)," kata Risma di Kafe Bober, Jemursari, Surabaya, Jumat (25/12).

Kendati kecewa lantaran Risma sapaan Tri Rismaharini saat menjadi Wali Kota Surabaya, ia sangat bersemangat merenovasi Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) serta infrastruktur sekitar pendukung event tersebut.

Namun Risma mengaku ihklas memaklumi penundaan tersebut demi kebaikan bersama karena masih dalam pandemi COVID-19.

"Padahal ngebut dalan ngebut iki, iya ndak papa. Gak ada yang salah kan. Toh nanti kita kan ngadakan tahun 2023," ungkapnya.

Menurut Risma jika Piala Dunia diadakan pada 2023 mendatang, maka proses renovasinya juga menjadi lebih mahal. 

Mulai harga pembelian alat-alat seperti seat (kursi) dipastikan harganya bakal naik.

"Itu juga semua udah mahal. Misalkan kursi aja bisa naik sekian persen kan

Tak hanya soal renovasi stadion GBT, namun ditahun 2023 juga dipastikan harga tanah akses menuju stadion tersebut juga ikut mahal.

"Terus misalkan. Jalan. Pembebasan tanah yang jelas naik kan. Tau gak aku bebskn jalan itu mulai harga Rp 2 juta an, Rp 1,9 juta sampai Rp 20 juta. Jadi gak papa. Kalau uang sekarang cukup tapi kalau uang nanti mungkin agak sulit ya. Gak papa lah. Kadung apik iku, apik e stadiune," pungkasnya. (Ar)

Audiensi Bersama Gubernur Jatim, Plt Wali Kota Surabaya Bahas Antisipasi Covid-19 Pasca Libur Nataru


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya, Hendro Gunawan, melakukan audiensi bersama Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Grahadi, Jum'at (25/12/2020) sore. 

Audiensi ini dalam rangka membahas antisipasi penularan Covid-19 saat Libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru).

Plt Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana mengatakan, ada beberapa hal yang dibahas dalam audiensi ini. 

Di antaranya adalah terkait penanggulangan Covid-19 saat libur panjang serta 'Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo'.

"Tadi ngobrol untuk koordinasi, khususnya penanganan Covid-19 di Surabaya. Ini kan paling sentral untuk Jawa Timur kan Surabaya, apalagi nanti menjelang malam tahun baru ini," kata Whisnu saat ditemui usai audiensi.

Pria yang akrab disapa WS ini juga mengungkapkan, bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Pemprov Jatim juga menyepakati untuk mengaktifkan kembali Kampung Tangguh di setiap wilayah Surabaya. 

Ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya penularan pasca libur Nataru.

"Alhamdulillah tadi kita sudah sepakati. Insya Allah untuk Kampung Tangguh kita aktifkan lagi. Mungkin nanti saya bersama Bu Gubernur dan Forkopimda Provinsi juga kita coba keliling untuk mengaktifkan lagi," ungkap dia.

Untuk mendukung hal itu, ia menyatakan, bahwa bantuan dana hibah bagi Kampung Tangguh bakal segera cair minggu depan. 

Ini diharapkan pula dapat menjadi stimulan bagi warga untuk menjaga kampungnya dari penyebaran Covid-19 saat libur panjang Nataru.

"Insya Allah minggu depan dana bantuan hibah Kampung Tangguh Covid-19 kita turunkan dari pemerintah kota. Sekaligus kita aktifkan, sambil (warga) menjaga kampungnya di era masa libur panjang tahun baru ini," jelas dia.

Menurut dia, selain pengamanan Nataru, fokus utama Pemkot Surabaya saat ini adalah mengantisipasi penularan Covid-19 pasca libur panjang. 

Karenanya pihaknya juga mengimbau Ketua RT/RW agar dapat mendata warganya usai liburan dari luar kota.

"Memang kita fokuskan untuk bisa pengamanan libur panjang tahun baru ini, sambil kita aktifkan lagi RT/RW untuk mendata warganya yang liburan," papar dia.

Tak hanya itu, Whisnu menyebut, untuk mengantisipasi terjadinya kluster baru pasca libur Nataru, pemkot juga menyiapkan puskesmas di 31 kecamatan Surabaya untuk memfasilitasi swab bagi warga yang usai bepergian dari luar kota.

"Sehingga nanti pasca liburan jangan sampai ada kluster baru yang muncul. Kita siapkan juga puskesmas-puskesmas terdekat untuk mendekati warga-warga yang pulang dari liburan untuk kita swab gratis," pungkasnya. (Ar)

Risma Pastikan Senin Mulai Ngantor Ke Kemensos, Balik Jakarta Tanpa Pengawalan


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Menteri Sosial (Mensos) RI, Tri Rismaharini, mulai 'bersih-bersih' dan merapikan pakaiannya, guna boyongan ke Jakarta. 

Dipastikan mulai Senin (28/12) depan, Risma sapaan Tri Rismaharini sudah kembali ke Ibu Kota Negara untuk bekerja. 

Hal tersebut disampaikan Risma ke awak media di Surabaya, Jumat (25/12) siang. Dirinya mengaku belum sempat mempersiapkan diri untuk boyongan ke DKI Jakarta. 

"Waktu dipanggil oleh Presiden Joko Widodo kemarin, saya belum ada persiapan. Maka dari itu ini balik ke Surabaya, untuk 'bersih-bersih' dan bawa keperluan saat kerja disana," kata Risma.

Ia berada di Surabaya hingga nanti pada hari Minggu (27/12) besok, dan kemungkinan besar dia balik ke Jakarta melalui jalur darat. 

"Kemarin balik Surabaya melalui jalur darat, kemungkinan ke Jakarta juga melalui jalur darat juga," ungkapnya. 

Menurutnya dengan menggunakan jalur darat, ia bisa berhenti kapanpun, dan turun ke desa-desa untuk mengecek langsung desa mana yang memerlukan bantuan langsung dari Kemensos. 

"Sekalian melakukan pengecekan pada daerah-daerah yang memerlukan bantuan," jelas Risma. 

Uniknya lagi, pada saat balik ke Surabaya melalui jalur darat, mantan Wali Kota Surabaya ini tidak menggunakan pengawalan. 

Bahkan saat melakukan wawancara dengan awak media Surabaya, tak nampak satu pun seorang pengawal yang mendampingi Risma. (Ar)

Bahas Keamanan Libur Nataru, Plt Wali Kota Surabaya Audiensi Bersama Forpimda


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana, melakukan audiensi bersama Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya, Jum'at (25/12/2020). 

Audiensi yang berlangsung di Gedung 'Museum Aktif/Hidup' Mapolrestabes Surabaya tersebut, membahas terkait koordinasi pengamanan Libur Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 (Nataru) serta penanggulangan Covid-19.

Plt Wali Kota Surabaya yang akrab disapa WS ini mengatakan, koordinasi ini dinilai penting untuk memastikan keamanan dan kenyamanan Kota Pahlawan saat libur Nataru. 

Terutama dalam upaya penanggulangan Covid-19 di Kota Surabaya. "Makanya saya komunikasi dengan Forpimda, khususnya terkait pengamanan liburan Nataru ini," kata WS usai kegiatan audiensi.

Apalagi, kata WS, yang paling penting adalah keamanan menjelang malam peringatan malam Tahun Baru dan pasca liburan nanti. 

Tentunya untuk mewujudkan hal itu diperlukan sinergitas dari semua pihak, baik Polri, TNI, Pemerintah maupun masyarakat Surabaya.

"Yang paling penting bagaimana kita menangani yang liburan ke luar kota dan sebagainya. Makanya kita tetap koordinasi terus, kebetulan beliau (Pak Kapolres) masih ada acara Natal, ini diterima sama Pak Wakapolres," jelas dia.

Sementara itu, Waka Polrestabes Surabaya, AKBP Hartoyo menyambut baik kunjungan yang dilakukan Plt Wali Kota Surabaya tersebut. 

Setidaknya ada tiga hal yang menjadi pembahasan dalam audiensi kali ini. 

"Jadi ada tiga hal yang kita bicarakan tadi. Kaitan dengan pengamanan Natal dan Tahun Baru, penanggulangan Covid-19 dan nanti terkait pengamanan distribusi vaksin," kata AKBP Hartoyo.

Pihaknya memastikan akan terus mendukung Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam upaya mewujudkan Kota Pahlawan yang aman dan nyaman. Baik pengamanan saat malam tahun baru maupun terkait penanggulangan Covid-19.

"Memang pada konteksnya TNI dan Polri mendukung pemerintah kota untuk melaksanakan penanggulangan Covid 19 di Kota Surabaya," katanya. (Ar)