Senin, 29 Mei 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Rencana pembangunan angkutan massal cepat berupa trem di Surabaya kian tak menentu.

Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Senin (29/5) mengakui, hasil pertemuannya dengan Menteri Keuangan beberapa waktu lalu, dirinya diberitahu bahwa jika mengandalkan APBN, sulit direalisasikan.

Namun demikian, ia menegaskan, megaproyek yang membutuhkan anggaran sekitar Rp. 2,2 triliun tersebut sudah diatur dalam Peraturan Presiden.

“Bu Menteri (Keuangan) mengatakan APBN sulit, tapi kan sudah ada perpresnya. Makanya aku bingung,” terangnya, usai mengikuti Rapat Paripurna di DPRD Surabaya.

Risma mengungkapkan, pembangunan moda transportasi massal di Indonesia dilaksanakan di 7 daerah. Namun, seluruh daerah tersebut juga terkendala, karena gak ada alokasi anggaran di APBN.

“Ada 7 daerah, Bandung bahkan sudah lelang. (Anggarannya) gak ada semuanya,” tuturnya.

Walikota mengaku system pembiayaan pembangunan angkutan massal cepat “trem” bisa menggunakan system pembiayaan public private partnership (PPP).

Sistem ini memungkinkan pihak swasta membangun infrastruktur yang dibutuhkan dengan dana sendiri. Kemudian pemerintah akan membayar dengan cara mencicil sesuai dengan kesepakatan jangka pembayaran. Hanya saja menurutnya, khusus Kota Surabaya pelaksanaannya tak bisa dilakukan melalui tender, karena dalam perpres yang mengatur disebutkan BUMN yang membangun.

“Tapi kalau system public private partnership (PPP). harus tender,” tegasnya.

Risma mengaku, Senin (5/6) pemerintah pusat akan kembali mengundang pemerintah kota untuk membahas masalah trem.

“Minggu depan kita diudang rapat lagi,” jelas Mantan kepala Bappeko.

Sementara, mengenai rencana pembangunan moda transportasi massal yang menghubungkan kawasan barat dan timur, risma mengungkapkan, sudah ada pihak investor yang siap membiayai pembangunannya.

“Tapi polanya seperti apa, karena dia (Investor) ingin nyumbang,” pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) TNI AD kembali mendulang keberhasilan di turnamen Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM). Jajaran TNI AD keluar sebagai juara umum lomba tembak bergengsi antar-angkatan darat dari 20 negara.

Ada pun AASAM 2017 ini digelar di Puckapunyal, Military Range, Victoria, Australia, yang dimulai dari 5-26 Mei 2017. TNI AD menorehkan prestasi gemilang sebagai juara umum dalam lomba tembak bergengsi itu.

"Selama berpartisipasi pada Lomba Tembak AASAM, TNI AD senantiasa menjadi juara umum sejak pertandingan di Puckapunyal 2008," ungkap pimpinan kontingen TNI AD di AASAM 2017, Letkol Inf Josep T Sidabutar dalam keterangan tertulis Dispenad, Sabtu (27/5/2017).

Kontingen TNI AD berjumlah 14 orang, 4 Official dan 10 petembak pada AASAM 2017 di bawah pimpinan Letkol Inf Josep T Sidabutar yang sehari-hari menjabat Kepala Staf Brigif Para Raider 17/Kostrad. Pada AASAM kali ini, TNI AD berhasil menjadi juara umum dengan perolehan 28 medali emas, 6 perak, dan 5 perunggu di berbagai materi lomba tembak yang diperebutkan. 

Negara-negara yang ikut berpartisipasi pada lomba tembak internasional tahunan tersebut yaitu Indonesia, Australia, Jepang, Uni Emirat Arab, Anzac, Filipina, US Army, Inggris, Kanada, Malaysia, Thailand, US Marines, Korea, Singapura, Selandia Baru, Kamboja, Timor Leste, Tonga, PNG dan Prancis.

Kontingen TNI AD yang berhasil mengharumkan nama bangsa rencananya akan kembali tiba ke Indonesia pada Minggu (28/5) besok dengan menggunakan maskapai Garuda Indonesia. Perolehan medali bagi seluruh peserta AASAM hingga 26 Mei 2017 adalah sebagai berikut:

1. Indonesia: 28 Emas, 6 Perak, 5 Perunggu
2. Australia: 14 Emas, 16 Perak, 16 Perunggu
3. Jepang: 10 Emas, 7 Perak, 7 Perunggu
4. Filipina: 4 Emas, 4 Perak, 4 Perunggu
5. Anzac: 3 Emas, 3 Perak
6. Kanada: 2 Emas, 5 Perak, 4 Perunggu
7. Korea: 2 Emas, 3 Perak, 1 Perunggu
8. Uni Emirat Arab: 2 Emas
9. Thailand: 1 Emas, 4 Perak, 2 Perunggu
10. Selandia Baru: 1 Emas, 1 Perak, 1 Perunggu
11. US Army: 1 Emas, 1 Perunggu
12. Singapura: 2 Perak
13. Malaysia: 1 Perak, 3 Perunggu
14. UK (INGGRIS): 1 Perak, 2 Perunggu
15. US Marines: 2 Perunggu
16. Kamboja: Nihil
17. Timor Leste: Nihil
18. Tonga: Nihil
19. Papua Nugini: Nihil
20. Prancis: Nihil . (arf)

 
KABARPROGRESIF.COM : (Denpasar) Komandan Pangkalan TNI AL Denpasar (Danlanal) Denpasar Lantamal V Kolonel Laut (P) GB. Oka  menghadiri Apel Soliditas Kebangsaan, Defile dan Kirab Pancasila, yang diselenggarakan di Lapangan Niti Mandala Renon Denpasar, Jumat pagi (26/5), dalam rangka memperingati HUT Ke-60 Kodam IX/Udayana, dan juga sebagai momentum untuk mengevaluasi dan mengenang sejarah perjuangan serta mengukur prestasi yang diraih sebagai motivasi dalam mendorong keberhasilan satuan, juga untuk mempererat tali silaturami, rasa persatuan dan kesatuan bangsa serta mencegah timbulnya perpecahan diantara anak bangsa.

Gubernur Bali Made Mangku Pastika, Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Komaruddin S., S.I.P., M.Sc., dan Kapolda Bali Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose, selaku pengambil apel, sangat mengapresiasi atas terselenggaranya Apel Soliditas Kebangsaan, Defile dan Kirab Pancasila kali ini dan menyampaikan penghargaan yang tinggi serta ucapan terima kasih kepada seluruh tamu undangan dan hadirin yang telah meluangkan waktu untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang melibatkan unsur TNI, Polri, Pemda, FKUB, MUDP, Ormas, Pecalang, Pelajar, Komunitas Motor Gede, Mobil Antik dan Vespa serta segenap komponen masyarakat lainnya.

Mencermati berkembangnya aksi-aksi provokatif dari pihak yang tidak bertanggung jawab serta adanya peran dari pihak asing yang akhir-akhir ini gencar melakukan kegiatan propaganda di media massa maupun elektronik maka seluruh komponen bangsa harus senantiasa waspada guna menangkal berbagai upaya untuk memecah belah persatuan dan kesatuan serta keutuhan NKRI.

Ada berbagai ancaman yang dapat membahayakan kedaulatan maupun keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia baik yang datang dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Ancaman yang datang berupa penyebaran berita provokatif yang tidak sesuai dengan Ideologi Bangsa Indonesia yaitu Pancasila yang merupakan Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa Indonesia sehingga dapat menyebabkan perpecahan.

Terkait hal tersebut, maka Pangdam menghimbau dan mengajak kepada segenap komponen bangsa untuk senantiasa menggelorakan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Tentu kita semua sepakat bahwa dengan dilaksananya Apel Soliditas Kebangsaan, Defile dan Kirab Pancasila semakin meningkatkan kerjasama dan sinergitas seluruh komponen bangsa, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Pemuda, TNI, Polri dan Pemerintah Daerah, sehingga stabilitas keamanan wilayah, khususnya Bali dapat terwujud dengan baik.

Mengingat betapa pentingnya kegiatan ini, Pangdam berharap kepada seluruh tamu undangan dan hadirin agar memanfaatkan kegiatan ini dengan penuh kebersamaan dan semangat yang tinggi, sehingga semakin mempererat hubungan kerjasama dan kemitraan serta komitmen menjaga bangsa untuk mewujudkan Indonesia yang bersatu, berdaulat adil dan makmur serta pada saat yang sama mewujudkan Bali yang aman, damai dan sejahtera.

Tampak hadir dalam kegiatan Apel Soliditas Kebangsaan, Defile dan Kirab Pancasila kali ini, antara lain: Kasdam IX/ Udayana, Wakapolda Bali, Unsur FKPD Provinsi Bali, Kajati, Ka BNN Provinsi Bali, Danrem 163/Wsa, Danlanud Ngurah Rai, Para Pejabat Teras TNI-Polri, Ketua FKUB, Ketua MUDP Provinsi Bali, Bupati Badung, Bupati Gianyar, Bupati Tabanan, Wali Kota Denpasar, Para Aparatur Sipil Negara (ASN), Para undangan, serta seluruh peserta Apel Soliditas Kebangsaan, Defile dan Kirab Pancasila. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) “Ikan akan menjadi sumber daya yang diperebutkan diberbagai negara, badan-badan Internasional sudah mulai memberi peringatan pada kita bahwa suatu saat akan makin krusial kebutuhan dari pada kecukupan protein dari laut ini, karena demam makan ikan makin hari makin tinggi. Gemar makan ikan kita kampanyekan, akan membuat anak-anak kita lebih pandai,” ucap Komandan Pangkalan TNI AL Denpasar Kolonel Laut (P) GB. Oka disela-sela lomba memasak ikan oleh ibu-ibu Jalasenastri Cabang 10 Korcab V Daerah Jalasenastri Armada Timur, Jumat Pagi (26/05) beberapa hari yang lalu.

Guna mendukung pencapaian konsumsi protein hewani khususnya ikan, Jalasenastri Cabang 10 Korcab V DJAT melaksanakan lomba memasak ikan bagi ibu-ibu di Lapangan Mako Lanal Denpasar. Kegiatan tersebut adalah meneruskan pencanangan gemar makan ikan oleh Menteri Kelautan dan Perikananan (KKP) RI Susi Pujiastuti yang bertajuk Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) .


Dalam lomba memasak yang mengangkat tema “Mari Makan Ikan” yang berbahan dasar Ikan. Peserta yang mengikuti lomba ini meliputi Ibu-ibu Jalasenastri Cabang 10 Korcab V DJAT yang berjalan sangat meriah dan penuh keakraban dipimpin langsung oleh Ketua Jalasenastri Cabang 10 Korcab V DJAT Ny. Gusti Bagus Oka Tapayasa.

Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) adalah gerakan moral yang memotivasi masyarakat untuk mengkonsumsi ikan secara teratur dalam jumlah yang disyaratkan bagi kesehatan agar terbentuk manusia yang sehat, kuat dan cerdas, demikian ujar Ketua Jalasenastri cabang 10 disela-sela lomba memasak.

Setelah selesai lomba dengan hasil yang memuaskan, hasil dari lomba memasak dinikmati oleh seluruh anggota Lanal Denpasar serta Ibu-Ibu Jalasenastri yang hadir dalam acara tersebut. (arf)

Minggu, 28 Mei 2017

 
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Petugas gabungan terdiri dari Polisi, Satpol PP, TNI terus berupaya melakukan pengamanan selama bulan Ramadan. Memasuki hari kedua pelaksaan puasa, satgas gabungan menggelar operasi ‘Surabaya Tertib Ramadan 2017’ di depan ITC Mega Grosir, Minggu (28/5) dini hari.

Hasilnya, petugas mendapatkan 40 pelanggaran dalam kegiatan tersebut. Rinciannya, sebanyak 27 pengendara tanpa dilengkapi surat ijin mengedarai (SIM) dan 13 kendaraan roda dua  tanpa dilengkapi surat tanda nomor kendaraan (STNK) turut diamankan.

“Saat itu juga, kami berikan tilang kepada para pelanggar pengendara roda 2 dan roda 4 yang telah melanggar ketentuan,” ujar AKBP Shinto Silitonga, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya yang ikut memimpin langsung jalannya operasi cipta kondisi tersebut.

Lanjut Shinto, dalam kegiatan itu difokuskan mengantisipasi terjadinya tindak kriminalitas meliputi 3C (curat, curas dan curanmor,red). Namun, selama kegiatan hampir dua jam tersebut, petugas tidak menemukan adanya tanda-tanda tersebut.


“Pada puasa hari kedua ini kita tingkatkan kegiatan patroli skala besar untuk mengantisipasi 3C. Apalagi kejahatan-kejahatan jalanan, trennya meningkat saat menghadapi lebaran. Kegiatan semacam ini akan kita tingkatkan lagi, seperti razia pekat di jalanan. Misal pesta miras, petasan, peledak, senpi, sajam, narkoba,” sambung lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1999 ini.

Kendati belum menemukan hasil signifikan, namun operasi semacam ini akan terus dilakukan selama bulan Ramadan. Hal tersebut dilakukan guna memberikan kenyamanan bagi warga Surabaya yang sedang menjalankan ibadah puasa.

“Kegiatan ini terus akan kita lakukan sehubungan dengan operasi Surabaya Tertib Ramadan yang hanya berlangsung di Surabaya sampai dengan tanggal 18 Juni 2017,” pungkasnya. (arf)

 
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dua jambret ABG (anak baru gede), dibekuk anggota Reskrim Polsek Tandes di Bundaran Jalan Karangpoh, tepatnya di belakang pos pantau polsek, Minggu (28/5). Saat diamankan warga dan petugas, dari mulut kedua pelaku menebar aroma alkohol. Kedua pelaku itu adalah GPH (16) warga Jalan Dupak Baru, Bubutan dan DG (16) warga Dupak Bangunsari I, Krembangan.

“Kedua pelaku jambret yang masih belia ini sudah kita amankan, dan masih kita lakukan pemeriksaan lebih lanjut,” ujar AKP Oloan Manullang, Kanit Reskrim Polsek Tandes, Minggu (28/5) siang.

Lanjut Oloan, sebelum tertangkap kedua pelaku saat itu sedang beraksi di Jalan Raya Bibis. Dengan mengendarai motor Honda Beat warna L 4215 WD, keduanya mengikuti korban Doni (25) yang sedang membonceng Luthfiyatul (24). Keduanya asal Menganti Gresik.

Tepat di depan Kantor Pos Kelurahan Manukan Wetan, Tandes Surabaya, pelaku memepet korban dan merampas tas yang saat itu dibawa Luthfiyah. Spontan, tarikan tas itu membuat Luthfiyah kaget dan spontan berteriak. Sayang teriakan Luthfiyah tak membuahkan hasil karena saat itu jalanan sepi. Rupanya, kedua pelaku ini benar-benar sial. Langkahnya terhenti lantaran ada kereta api melintas di rel Margomulyo, hingga membuat motor yang ditumpangi jatuh.

"Teriakan korban itu yang membuat pelaku takut, lalu meninggalkan motor. Anggota yang kebetulan berada di kring serse mengejar kedua pelaku,” sambung Oloan.

Pengejaran yang dilakukan AKP Oloan beserta anggotanya dibantu warga tidak sia sia. Kedua pelaku berhasil diringkus. GPH diringkus tidak jauh dari tempat motornya terjatuh.

Sedangkan DG, justru nyungsep disebuah got tepat dibelakang Pos Pantau Polsek Tandes di Bundaran Karangpoh. DG yang sebelumnya lari cepat menghindari kejaran polisi, akhirnya menyerah.

Dari hasil interogasi, kedua pelaku ini sudah beraksi di 10 TKP di wilayah hukum Polsek Tandes, Sawahan dan Bubutan. Antara lain di Jalan Margomulyo sebanyak 3 kali ; di Manukan sekali ; di Jalan Arjuno dua kali ; di Tugu Pahlawan dua kali dan di Jalan Pasar Kembang beraksi sekali.

"Tas korban berisi dua HP dan uang 79 ribu serta motor milik pelaku kami amankan sebagai barang bukti," terang AKP Oloan.

Setiap beraksi, lanjut Oloan, kedua pelaku sering melukai korbannya. Sebab, target terpenting keduanya adalah merampas harta benda para korban, meskipun harus menjatuhkan korbannya diatas aspal.

"Korban terakhir (Luthfiyatul, red) juga sempat terjatuh dan menderita sejumlah luka," tandas AKP Oloan. (arf)

 
KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta Selatan) Komandan Korps Marinir (Dankormar) Mayor Jenderal TNI (Mar) Bambang Suswantono memimpin upacara Serah Terima Jabatan (Sertijab) Komandan Detasemen Jalamangkara (Dandenjaka) di Kesatrian Marinir Arthur Solang, Cilandak, Jakarta Selatan, kemarin (Sabtu, 27/5). 

Dalam Sertijab tersebut mantan Asintel Danpasmar-2 Kolonel Marinir Bambang Wahyuono, dilantik sebagai dandenjaka menggantikan Kolonel Marinir Supriyono yang selanjutnya mengikuti Dikreg Sesko TNI.

Dankormar dalam sambutannya menyampaikan bahwa serah terima jabatan dandenjaka ini memiliki makna yang sangat penting dan straregis, karena sangat berkaitan erat dengan dinamika proses kesinambungan pembinaan personel dan organisasi.

Lebih lanjut orang nomor satu di Korps Baret Ungu ini juga mengatakan, Denjaka sebagai Komando Pelaksana Korps Marinir yang berkedudukan langsung di bawah Komandan Korps Marinir, mempunyai tugas untuk membina kekuatan dan kemampuan kesatuan guna melaksanakan operasi anti terror, anti sabotase dan operasi klandestin yang beraspek laut maupun operasi-operasi khusus lainnya sesuai kebijakan Panglima TNI.

"Dengan tugas yang demikian, maka Detasemen Jalamangkara dituntut untuk selalu siap dan antisipatif terhadap perkembangan situasi yang multidimensi serta memiliki responsif secara cepat dan tepat,” pungkas Dankormar.

Pada kesempatan tersebut, sebelum prosesi upacara Sertijab, Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono menerima brevet Anti Terror Aspek Laut dan brevet Intai Amfibi Marinir yang disematkan langsung oleh Dandenjaka Kolonel Marinir Supriyono dan Danyon Taifib-2 Marinir Letnan Kolonel Marinir Rino Rianto.

Hadir dalam acara tersebut para mantan Dankormar di antaranya Letjen TNI (Mar) R M Trusono (Dansesko TNI), Letjen TNI (Purn) Mar Nono Sampono (Waket DPD Nasdem Wil. Timur), Mayjen TNI (Purn) Mar Gafur Khalik, Mayjen TNI (Mar) Joko Pramono, Mayjen TNI (Purn) Mar Yusuf Solihin, Brigjen TNI (Purn) Mar Frans Kansil, Kas Kormar Brigjen TNI Mar Hasanudin, Danpasmar-2 Brigjen TNI (Mar) Nur Alamsyah, para pejabat utama Kormar dan Pasmar-2, Ketua Gabungan Jalasenastri Kormar Ny. Bambang Suswantono beserta pengurus dan Ketua Korcab Jalasenastri Pasmar-2 Ny. Nur Alamsyah beserta pengurus, dan undangan lainnya. (arf)

 
KABARPROGRESIF.COM: (Manado) Serangan ISIS di Marawi, Mindanao selatan, Filipina, menjadi ancaman untuk Sulut. Dikuatirkan, kelompok ISIS akan menyeberang ke pulau-pulau terdekat Sulut, seperti Miangas untuk lari ketika terdesak. Karena diketahui, Presiden Filipina Rodrigo Duterte terus melakukan tekanan kepada kelompok Maute, yang berafiliasi dengan ISIS.

Jaksa Agung Jose Calida di Davao mengatakan, yang terjadi di Mindanao bukan lagi pemberontakan warga Filipina tapi sudah menjadi invasi orang asing. 

“Terdapat warga Malaysia, Indonesia, dan Singapura serta orang asing lainnya yang bergabung dengan kelompok Maute yang menyerang kota Marawi,” katanya.

Calida mengatakan, orang-orang asing itu mendapat panggilan dari ISIS untuk berangkat ke Mindanao. ISIS meminta mereka mendirikan sebuah wilayah atau provinsi ISIS jika mereka tak bisa berperang di Irak atau Suriah.

Brigadir Jenderal Rastituto Padilla, juru bicara militer Filipina mengatakan, enam anggota kelompok militan tewas dalam pertempuran di Marawi, kemarin. Di antara anggota militan yang tewas terdapat warga Indonesia, Malaysia, dan Singapura.

Lanjutnya, sejauh ini 11 tentara, dua polisi, dan 31 anggota kelompok militan tewas dalam pertempuran di Marawi yang sudah memasuki hari keempat.

Di Sulut sendiri, pengaman TNI-Polri terus ditingkatkan. Di antaranya dengan mengerahkan kapal selam KRI Cakra-401 milik TNI AL. Kapal selam ini sudah sandar di dermaga Samla, Bitung, kemarin (26/5).

Danlantamal VIII/Manado Laksma TNI Suselo tidak membantah itu. Tapi menurutnya, KRI KRI Cakra-401 bukan semata-mata untuk mencegah masuknya kelompok ISIS dari Filipina lewat jalur perairan. 

“Itu memang dalam rangka operasi,” tandasnya.

Lanjutnya, Lantamal VIII/Manado juga terus menyiagakan prajurit dan kapal perangnya di Pos TNI AL di Nusa Utara. Karena pulau-pulau di Nusa Utara yang berdekatan dengan Filipina. 

“Setiap ada kapal diperiksa kelengkapan serta dipastikan keperluannya. Jika dimungkinkan kita izinkan,” kata Suselo.

Menurutnya, ada empat Lanal yang ditempatkan di wilayah hukumnya. 

“Marore, Gorontalo, Palu, Balikpapan. Semua untuk menangkal adanya ancaman,” terang Laksma Suselo.

Terpisah, Kapolda Sulut Irjen Pol Bambang Waskito mengungkap, pihaknya sudah menyebar intelijen ke pelosok hingga perbatasan. Ini untuk mencegah masuknya kelompok teroris ke Sulut. 

“Masyarakat tidak perlu khawatir. Tetap beraktivitas seperti biasanya. Polisi dan TNI terus meningkatkan patroli dan razia,” ungkap jenderal bintang dua.

Meski belum ada ancaman nyata, menurutnya Polda tetap bersinergi dengan jajaran TNI di Sulut. 

“Mengingat Sulut berbatasan langsung dengan Filipina. Kami terus mengawasi perkembangan kelompok radikal ini. Masyarakat, kami harap ikut melakukan antisipasi dengan melapor jika ada yang mencurigakan,” tandas Kapolda.

Pangdam XIII/Merdeka Mayjen Ganip Warsito menegaskan, TNI AD di Sulut juga siaga menangkal masuknya teroris. 

“Kita deteksi dulu. Intelijen juga sudah disebar hingga ke perbatasan. Hingga kini wilayah kita masih aman-aman. Masyarakat tidak perlu takut,” yakinnya.

Bagaimana untuk pengamanan udara? Danlanudsri Kolonel Pnb Arifaini Dwiyanto menegaskan, pesawat tempur dari skadron yang membawahi wilayah pengamanan hingga ke Sulut, sering melakukan patroli pengamanan. 

“Ini juga untuk mengantisipasi ancaman-ancaman yang sama-sama tidak kita inginkan,” singkatnya.

Di tempat lain, Komandan Kodim (Dandim) 1301 Satal Letkol Inf Saiful Parenrengi mengatakan, sebagai Satuan Tugas (Satgas) pulau terluar terutama Miangas, Marore dan Marampit, yang dekat dengan Filipina sudah melaksanakan koordinasi. Koordinasi ini secara instens dilakukan dengan Pos Angkatan Laut dan Polsek. 

“Termasuk juga melibatkan Beacukai dan Imigrasi yang nantinya akan melaksanakan patroli gabungan di sekitar pantai atau di wilayah laut. Terutama mengamati dan menangkap langsung serta menanyai orang asing yang masuk ke wilayah tersebut,” katanya.

Lanjutnya, karena diketahui, wilayah laut di Satal sering dijadikan tempat perlintasan orang Filipina yang masuk ke wilayah Sulut. 

“Termasuk orang dari Filipina yang mencari hasil laut kita akan selidiki. Karena bisa saja tujuannya bukan mencari ikan tetapi membawa senjata ataupun bahan-bahan peledak yang dapat membahayakan keutuhan negara kita," tegas Parenrengi

Dia juga menambahkan, nantinya ada patroli laut yang berlaku untuk setiap pelanggar batas wilayah yang saat ini sudah dilaksanakan secara intens. 

“Apabila nanti sifatnya sangat menonjol dan bisa membahayakan negara, mungkin kita akan fokuskan kekuatan merambat ke Miangas, Marore dan Marampit. Namun sampai sejauh ini berdasarkan laporan satgas yang ada di pulau-pulau tersebut belum ditemukan hal-hal yang menonjol. Namun tugas dan tanggung jawab kita tetap mengamankan perbatasan terutama wilayah laut. Apabila ada penonjolan kegiatan kami akan melaporkan ke komando atas Korem dan Kodam," pungkasnya.

Terpisah Kapolres Sangihe AKBP I Dewa Made Adyana SIK mengungkapkan, untuk mengantisipasi jaringan ISIS ke Sangihe, Polres akan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk lebih meningkatkan tamu wajib lapor 1x24 jam.

 "Kami akan sampaikan ke pemda agar meneruskan ke pemerintah kampung atau kelurahan untuk mengaktifkan tamu wajib lapor bagi pendatang baru yang hendak menginap. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi orang-orang baru," ungkap Kapolres.

Bupati Sangihe Jabes Ezar Gaghana menuturkan akan segera mengaktifkan tamu wajib lapor 1x24 jam. 

"Kita memang harus berjaga-jaga jadi nantinya tamu wajib lapor 1x24 jam akan diaktifkan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," tandas Gaghana.

Sementara itu, pakar hukum di Sulut ikut memberi solusi bagi aparat untuk mencegah masuknya ISIS dari Filipina. Wempi Kumendong SH MH mengatakan, saat ini ISIS rawan masuk ke Sulut karena mereka sudah berada dekat perbatasan Indonesia (Sulut). 

“Jadi Polda dan TNI harus melakukan penjagaan ketat,” tegasnya.

Lanjut Kumendong, masyarakat harus membantu aparat untuk menjaga keamanan. 

“Misalkan jika melihat oknum-oknum mencurigakan segera melapor ke pihak berwajib,” ujarnya. 

Untuk daerah perbatasan harus diperketat pengawasannya. 

“Misalkan di bandara, pelabuhan, atau terminal, itu mesti ekstra ketat lagi (pengamanan). Kalau perlu dilakukan sweeping dengan menanyakan KTP dan tanya asal mana,” tutup dosen Unsrat ini.

Pengamat hukum Toar Palilingan SH MH juga senada. Menurutnya, Polda dan TNI di Sulut harus memberikan keamanan yang lebih ketat di semua potensi pintu masuk. 

“Terlebih khusus di kepulauan. Kan, kalau di Sulut pasti penjagaannya sudah dipersiapkan. Tapi kalau orang yang tinggal di pinggiran pantai, akses terbuka lebar,” kata Palilingan.

Lanjutnya, saat ini di Sulut sudah ada Kodam XIII/Merdeka. Otomatis sudah bertambah personil untuk keamanan. 

“Pastinya ada gerakan bawah tanah juga. Itu merupakan salah satu gerakan secara diam-diam yang harus dilakukan aparat keamanan,” jelasnya.

Di sisi lain, ia menyebutkan, jika ada tamu yang datang, kemudian sudah sehari, itu wajib melapor ke pemerintah setempat. 

“Karena mungkin kita tidak tahu kalau ISIS sudah berada di antara kita. Mungkin karena kita yang super cuek,” katanya.

Ia mengatakan masyarakat harus lebih waspada. Paling penting membantu pemerintah dalam menjaga daerah. 

“Saya berharap Polda dan TNI bergerak cepat melakukan penjagaan berbagai titik. Karena ISIS rawan masuk ke Sulut memang,” katanya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pembawa acara sekaligus anggota kelompok komedian Galajapo asal kota Surabaya, Priyo Aljabar (52) meninggal dunia, di RSUD Sidoarjo, Sabtu(27/5/2017) malam, sekitar pukul 21.21 Wib.

Sejak setahun ini, Priyo harus menjalani perawatan medis, karena menderita tumor di bagian perut. Jenazah di makamkan di TPU Pucang kelurahan Margersari, Surabaya, Jawa Timur.

“Cak Priyo meninggal, mohon dimaafkan kesalahan almarhum selama hidupnya,” ungkap Suko Widodo, dosen Universitas Airlangga, yang dulu pernah lama menjadi partner-nya di sebuah acara televise “Cangkrukan”, Sabtu (27/5/2017).

Banyak kenangan yang melekat dari Almarhum, bagi Suko Widodo, khususnya saat dirinya masih aktif siaran. Sikap kritis dan egaliter yang dimiliki almarhum, menurut dia, sangat membekas. Bahkan ‘guyonannya’ selalu sopan meski di sisipi dengan kritikan tajam.

“Selain piawai melawak, almarhum juga sangat menguasai isu terkini yang lagi tren di masyarakat. Almarhum santun berkomunikasi dan guyonannya intelek,” pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Papua Barat) Bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, Pos Komando Taktis Satgas Yonif Mekanis 512/QY dalam rangka memperingati HUT ke-69 Yonif Mekanis 512/QY menggelar kegiatan pengobatan massal di kampung Warlef Distrik Senggi Kabupaten Kerom Propinsi Papua. Sabtu (27/5/2017)pagi.
  
Tim Kesehatan Pos Komando Taktis Satgas Yonif Mekanis 512/QY yang dipimpin oleh Letda Ckm dr.M.Efendy Nugraha Hasibuan melaksanakan pengobatan massal di kampung Warlef distrik Senggi Kabupaten Kerom, Provinsi Papua Barat.


Warga Kampung Warlef Distrik Senggi berbondong-bondong datang di balai kampung Warlef untuk mendaftarkan diri demi mendapatkan pelayanan kesehatan massal/gratis  dari tim kesehatan Satgas Yonif Mekanis 512/QY dalamrangka memperingati HUT ke-63  Yonif Mekanis 512/QY.
  
Dalam pelaksanaan kegiatan pengobatan massal di kampung Warlef Distrik Senggi kabupaten Kerom tersebut di hadiri oleh Kapten Chk Bahrudin, S.H, mewakili Komandan Bataliyon Mekanis 512/QY, Letda Ckm dr.M.Efendy Nugraha Hasibuan sebagai ketua tim kesehatan  Satgas Yonif Mekanis 512/QY, bapak Petrus Sowe wakil dari pemerintahan kampung dan bapak Yance Wam Beliaw Ondoafi kampung Warlef, kegiatan pengobatan massal di mulai dari pukul 08.00 wit sampai dengan pukul 12.00 wit sudah terdaftar sekiat 25 0rang pasien yang berobat diantaranya 10 orang laki-laki, 10 orang wanita, 5 0rang anak-anak dengan Diagnosa: Ispa, Gastritis, Myalgia, Cephalgia, LBP, GE(Gas troen Teritis) dan Influenenza.

Dalam sambutannya, Komandan Satgas Yonif Mekanis 512/QY yang di bacakan oleh Kapten Chk Bahrudin, SH, mengatakan kegiatan ini adalah salah satu bentuk kepedulian Satgas Yonif Mekanis 512/QY terhadap masyarakat dapat diwujudkan melalui program pengobatan massal dengan gratis dan momen ini seyogyanya dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh seluruh komponen masyarakat terutama golongan masyarakat kurang mampu, semoga pelayanan yang telah di berikan oleh tim kesehatan Satgas Yonif Mekanis 512/QY dapat menunjang kesehatan masyarakat yang kurang mampu.

“TNI lahir dari Rakyat dan akan kembali kepada Rakyat” merupaakan prinsip yang melekat dalam diri setiap prajurit termasuk prajurit MARABUNTA Satgas Yonif Mekanis 512/QY. (arf)

 
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dwi Wahyudi, Karyawan PT Sucofindo sekaligus pelapor kasus pencemaran nama baik dan fitnah yang diduga dilakukan Dirut PT Sucofindo, Bachder Djohan Budin, menilai janggal atas Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) yang diterbitkan Polrestabes Surabaya, pada 4 November 2016 lalu.

Menurut Dwi, SP3 Bernomor SPPP/2014/XI/2016/Satreskrim telah mencederai rasa keadilan atas sikap semena-mena Dirut PT Sucofindo yang telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak dengan tudingan menerima suap dari sejumlah eksportir.

Tudingan menerima suap itu pun termentahkan saat Dwi Wahyudi membawa kasus PHK Sepihaknya ke Disnaker Kota Surabaya, pada 18 Februari 2016 lalu.

"Atas dasar bukti-bukti dari putusan Disnaker itulah saya melaporkan adanya perbuatan pencemaran nama baik dan fitnah ke Polda Jatim,"kata Dwi, Minggu (28/5/2017).

Namun, penanganan kasus yang dilaporkan ke Polda Jatim dengan Nomor LP/373/III/2016/UM/SPKT Polda Jatim tersebut dilimpahkan Ke Polrestabes Surabaya. Dan ironisnya, bukti-bukti yang diajukan Dwi Wahyudi tidak digubris dan berujung SP3.

"Bukti-bukti yang saya ajukan diabaikan penyidik dan malah laporan saya di SP3, ada apa?,"kata Dwi.

Hal senada juga diungkapkan, Muhammad Nasiq, SH selaku kuasa hukum Dwi Wahyudi. Dia menduga penerbitan SP3 tersebut syarat kepentingan.

"Padahal tudingan menerima suap dari eksportir sudah tidak terbukti dan ada juga surat pernyataan dari eksportir yang menyatakan tidak pernah memberikan suap pada saudara Dwi Wahyudi, lalu atas dasar apa PHK itu dan unsur fitnah dan pencemaran nama baik menurut saya sudah ada, tapi malah dinyatakan tidak cukup bukti dan di SP3,"kata Nasiq saat dikonfirmasi.

Dijelaskan Nasiq, Sebelum melakukan PHK dengan sanksi berat yang mengarah ke perbuatan pidana, semestinya harus dibuktikan dulu, sebagaimana sesuai dengan SK Menteri Tenaga Kerja dan Putusan Mahkamah Konstitusi.

"Sehingga ada dugaan ada ketidaknetralan dalam penanganan perkara aquo ini,"sambung Nasiq.

Selain itu, masih kata Nasiq, ada perlakuan aneh yang ditunjukan penyidik Polrestabes Surabaya dalam penanganan laporan pidana terhadap Dirut PT Sucofindo. Diawal proses penyelidikan, penyidik mengirimkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) ke Dwi Wahyudi selaku pelapor dan menerangkan ada unsur pidana yang dilakukan Dirut PT Sucofindo, sehingga laporan Dwi Wahyudi ditingkatkan ke tingkat penyidikan.

Saat proses penyidikan, penyidik mengirimkan SP2HP sebanyak dua kali dan menerangkan tidak ada hambatan dalam proses penyidikan. Namun, di SP2HP yang ketiga barulah penyidik berubah sikap, dan menyatakan laporan Dwi Wahyudi tidak cukup bukti dan proses penyidikannya dihentikan.

"Tapi setelah saya tanya, Penyidik sendiri tidak bisa menjelaskan apa alasan kasus ini sampai di SP3,"terang Nasiq.

Untuk melawan SP3 itu, Dwi Wahyudi melalui Muhammad Nasiq mengaku akan terus mencari keadilan untuk mendapatkan kepastian hukum atas tindakan semena-mena Dirut PT Sucofindo, Bachder Djohan Budin yang telah mengeluarkan surat PHK Sepihak dengan dasar fitnah.

"Dalam waktu dekat, kami akan menempuh praperadilan atas SP3 itu,"ujar Nasiq. (Komang)

Sabtu, 27 Mei 2017

 
KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Henry J Gunawan, Pemilik PT Gala Bumi Perkasa, sekaligus investor Pasar Turi Baru ditetapkan tersangka kasus dugaan penipuan dan penggelapan oleh Penyidik Polrestabes Surabaya.

Kini, kasus tersebut telah bergulir ke Kejari Surabaya, setelah penyidik mengirimkan Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP).

Kajari Surabaya, Didik Farkhan Alisyahdi telah menunjuk dua orang jaksa yang menangani perkara Henry J Gunawan ini. Dua jaksa itu adalah, Damang Anubowo dan Ali Prakoso.

"Kami tinggal menunggu pelimpahan berkas perkara saja. Jika berkas perkara sudah dilimpahkan, selanjutnya akan diteliti oleh jaksa peneliti (jaksa Damang dan Ali),” terang jaksa asal.Bojonegoro saat dikonfirmasi, Jum'at (26/5/2017).

Dari informasi yang berhasil dihimpun, Henry J Gunawan ditetapkan sebagai tersangka kasus penipuan dan penggelapan berdasarkan laporan seorang notaris asal Surabaya. Selama proses penyidikan di Polrestabes Surabaya, dua kali sudah Henry memutuskan mangkir dari pemanggilan pemeriksaan. Meskipun begitu, sampai saat ini belum ada upaya tegas dari penyidik untuk menjemput paksa Henry J Gunawan ini. (Komang)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive