Kamis, 22 November 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sebanyak 32 orang siswa Pendidikan Komando Pasukan Katak (Dikopaska) Sekolah Komando Pasukan  Katak (Sekopaska) Kodikopsla, Kodiklatal mengikuti latihan menembak  selama tiga pekan di Lapangan Tembak Lantamal V, Pesapen, Surabaya.

Dalam lattek menembak siswa Dikkopaska  Angkatan Ke42, berbagai senjata digunakan diantaranya adalah metraliur pistol, berbagai macam senapan dan berbagai macam senjata yang biasanya digunakan sniper.

Latihan menembak ini dipimpin langsung oleh Komandan Sekolah Dikkopaska Letkol Laut (P) Bayu serta beberapa stafnya.Dengan kehadirannya di lapangan tembak, Komandan Sekopaska berharap agar para siswa mampu mengikuti lattek dengan sungguh-sungguh, agar nanti berhasil sesuai dengan tujuan dan sasaran yang diharapkan.

Adapun pendidikan Komando Pasukan Katak, digelar sejak bulan September lalu dan akan berlangsung selama 10 bulan dengan tujuan agar para siswa mampu melaksanakan tugas-tugas dalam operasi amfibi maupun tugas tugas dalam peperangan khusus laut.

Dalam peperangan era modern, seorang penembak jitu sangat dibutuhkan, untuk mengurangi kemampuan tempur musuh dengan cara membunuh sasaran yang bernilai tinggi, seperti target sasaran yang telah ditentukan. Selain itu sniper juga mempunyai misi pengintaian dan pengamatan, anti-sniper, dan tugas penghancuran peralatan/fasilitas militer.

Dinamika yang perlu dicermati dalam kurun lima tahun ke depan diantaranya pertumbuhan ekonomi yang berimplikasi pada perkembangan kekuatan militer khususnya di kawasan Asia Pasifik. Hal ini sangat memengaruhi pola dan bentuk ancaman yang semakin kompleks dan multidimensional, berupa ancaman militer, ancaman non militer dan ancaman hibrida yang dapat dikategorikan dalam bentuk ancaman nyata dan belum nyata.

Oleh karena itu, memiliki pasukan khusus TNI AL yang profesional dan modern merupakan keniscayaan untuk menghadapi dinamika ancaman tersebut, agar terwujud visi tni angkatan laut yang andal dan disegani serta berkelas dunia. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ketua Pengadilan Negeri (KPN) Surabaya, Sudjatmiko akhirnya angkat bicara dengan kejadian belasan anak di Surabaya yang menggunakan lem sebagai sarana mabuk. Ia pun mengaku, penanganan kasus itu tidak bisa dilihat hanya dari kacamata hukum saja.

"Kita harus melihat sisi sosialnya bukan dari kacamata hukum. Apa yang melatar belakangi anak anak itu mabuk lem, bagaimana keluarganya dan itu butuh penanganan ekstra,"kata Sujatmiko dikutip kabarprogresif.com, Rabu (21/11).

Masih kata Sudjatmiko, karena anak tersebut adalah aset bangsa maka harus diperhatikan betul penanganannya. Jadi penegakan hukum terhadap anak tersebut tidak harus dipenjarakan, misalnya dengan dikeluarkan assasment sehingga bisa dilakukan rehabilitasi. Atau bisa dikembalikan ke orangtua dengan pengawasan yang lebih.

" Yang jelas ini tidak hanya pengawasan lewat penegakan hukum saja, tapi harus melibatkan sisi lain sehingga anak-anak kita ini terhindar dari perbuatan tercela. Sehingga kita harus duduk bersama, jangan sampai aset bangsa ini rugi semua,"pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Tim Odong-Odong Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya mengamankan lima anak yang kedapatan mabuk lem (ngelem) di jalan Banyuurip Surabaya, Senin (19/11) lalu.

Sebelumnya, 10 anak juga diamankan Polsek Trenggilis Surabaya karena kedapatan sedang menghirup lem di di dekat balai RT 03 RW 02 Jalan Kutisari Selatan I, Kelurahan Kutisari, Tenggilis Surabaya, Senin (12/11) malam hari. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dalam rangka mewujudkan sinergitas antara satuan TNI AL dengan institusi pemerintah dan non pemerintah, TNI AL menggelar latihan Operasi Penanggulangan Bencana (Latopsgulben). Latihan secara resmi dibuka oleh Direktur Pendidikan dan Latihan (Dirdiklat) Kodiklatal Laksma TNI Deny Septiana, S.I.P., M.A.P. mewakili Asops Kasal Laksda TNI Didik Setiyono, SE., MM., di Gedung Bettle Geuse, Kodiklatal, Bumimoro, Surabaya (21/11).

Latihan yang  akan berlangsung dari tanggal 21 - 27 Nopember 2018 ini, diikuti oleh 173 peserta, meliputi : Panitia penyelenggara dari Kodiklatal 94 orang, sedangkan pelaku dari Kodiklatal 15 orang, Diskesal 15 orang,  Lantamal V 15 orang,  serta Pasmar-2 sebanyak 15 orang. Dan sisanya sebanyak 19 orang sebagai penasehat, peninjau dan tim evaluasi.

Tema dalam Latihan kali ini adalah, “Kodiklatal melaksanakan latihan penanggulangan bencana gempa bumi dan tsunami di wilayah Jawa bagian selatan dalam rangka mendukung tugas TNI Angkatan Laut.”

Dalam sambutannya tertulisnya, Asops Kasal mengatakan bahwa Latihan Operasi penanggulangan bencana ini merupakan sarana pengkajian dan pengujian terhadap doktrin TNI dan Doktrin Angkatan dihadapkan kepada dimensi perubahan paradigma global, regional dan nasional untuk meningkatkan profesionalisme unsur pimpinan dan staf satuan tugas dukungan pada perecanaan operasi penanggulangan korban bencana.

Tujuan Latihan ini, lanjut Asops Kasal, adalah terwujudnya sinergitas atara satuan TNI Angkatan Laut dengan institusi pemerintah dan non pemerintah dalam bentuk komando gabungan terpadu.

Lebih lanjut Asops Kasal mengatakan bahwa keberhasilan dalam latihan nanti akan sangat ditentukan oleh kesungguhan kita dalam menjalankan tahapan-tahapan latihan, dengan mengikuti seluruh petunjuk dan prosedur yang ada sehingga didapatkan prajurit TNI Angkatan laut yang mampu, terampil dan siap dalam operasi gabungan terpadu penanggulangan bencana.

Tantangan tugas di masa mendatang menuntut setiap prajurit untuk memiliki profesionalisme yang tinggi, maka dari itu Latopsgulben ini merupakan tolak ukur dari kesiapan jajaran TNI AL dalam menghadapai tugas-tugas untuk melaksanakan ooperasi penanggulangan bencana.

Pada bagian akhir amanatnya, Asops kasal menekankan kepada seluruh peserta agar sungguh-sungguh  manfaatkan latihan ini untuk meningkatkan kesamaam persepsi, pola pikir dan pola tindak yang dapat menunjang terjalinnya koordinasi dan kerja sama antara satuan TNI Angkatan Laut dengan institusi pemeintah dan non pemerintah dalam bentuk komando gabungan terpadu.

Hadir pada acara tersebut, Ir Kodiklatal Kolonel Laut (P) Lukman Hakim, Kapokgadik Kolonel Laut (E) Totok Subali, Danpuslatopsla Kodiklatal Kolonel laut (P) Hendrik, Danpuslatmar Kolonel Mar Kresno Pratowo,  serta perwakilan dari unsur TNI, Polri, Pemda serta instansi terkait di wilayah Surabaya.

Tujuan dari latihan ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan profe-sionalisme prajurit TNI Angkatan Laut di bidang operasi pertahanan pantai, menyamakan pola pikir, pola sikap dan pola tindak serta menguji doktrin dalam pelaksanaan operasi keamanan laut. Melalui latihan ini diharapkan kemampuan dan profesionalitas prajurit TNI Angkatan Laut akan meningkat sehingga dapat mewujudkan TNI Angkatan Laut yang profesional, modern, berkemampuan proyeksi regional dan berkomitmen global guna menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia serta mendukung negara sebagai poros maritim dunia. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) UKW (Uji Kompetensi Wartawan) PJI (Persatuan Jurnalis Indonesia)  pertama di Surabaya 18-19 November 2018 dibuka oleh Ketua Dewan Pers diwakili Anggota Dewan Pers Imam Wahyudi, Minggu 18/11.

Ketua Umum PJI Hartanto Boechori dalam sambutan singkatnya membuka acara UKW, menyampaikan apresiasi dan terimakasih atas perhatian Dewan Pers kepada PJI serta berbangga hati kepada para anggota PJI yang telah “berani” mengikuti acara UKW PJI yang pertama itu serta menyematkan harapan besar kepada anggotanya agar kedepan lebih mengedepankan KEJ (Kode Etik Jurnalistik) dalam setiap melaksanakan tugas jurnalistiknya.

Setelah sambutan Ketua Umum PJI, anggota Dewan Pers Imam Wahyudi memberikan pencerahan pada intinya menitipkan pesan agar setiap pelaku pers mematuhi Undang-undang Pers dan KEJ. Administrasi maupun etika pemberitaan.

Pemberitaan tanpa menggunakan KEJ, dapat “membunuh” banyak orang. “Bukan semua orang yang melakukan kegiatan “kewartawanan” adalah wartawan”, tegas Imam. Salah satunya dianalogikan dengan bertinju di ring tinju sebagai petinju tidak sama dengan berkelahi. Walaupun sama-sama “adu jotos”, namun kalau sampai berakibat fatal sampai salah satu meninggal, yang bertinju resmi tidak bisa dihukum. Sebaliknya yang berkelahi dapat dihukum.

Dalam sesi tanya jawab, Imam mengapresiasi dan menjelaskan bahwa Ketua Umum PJI telah membawa anggotanya (Wartawan anggota PJI, Red) ke “jalan yang benar”, yaitu berkolaborasi dengan Dewan Pers. Dalam kesempatan itu pula Imam Wahyudi menjelaskan anggota Dewan Pers tidak dibayar Pemerintah. Setiap anggota Dewan Pers masih bekerja masing-masing. Dirinya mau menjadi anggota Dewan Pers semata-mata karena panggilan hati untuk pengabdian.

UKW PJI yang dilaksanakan selama 2 hari di Gedung BK3S jalan Raya Tenggilis Surabaya itu berlangsung lancar dan sukses. Tim penguji yang ditunjuk Dewan Pers berasal dari UPN ‘Veteran”, Subhan Afifi, Susilawati, Arif Wibowo dan Agung Prabowo. Keempatnya datang dari Yogyakarta. Satu Penguji lagi Saibansah Dardani datang dari Batam.

Dari 31 peserta UKW anggota PJI terdaftar, 4 peserta ditolak krn baru “last minute” didaftarkan. 2 peserta dinyatakan gugur karena berhalangan hadir dan 1 peserta didiskualifikasi karena terlambat datang dari jadwal ujian yang telah ditentukan.

24 peserta UKW dibagi 5 kelompok. 1 kelompok peserta jenjang UKW Wartawan Utama diuji Saibansah Dardani, 1 kelompok peserta jenjang UKW Wartawan Madya diuji Susilawati yang panggilan akrabnya bu Susi dan 3 kelompok peserta jenjang UKW Wartawan Muda dipimpin 3 penguji lainnya.

Menutup UKW Senin 19/11 jam 22.30, Ketua Umum PJI berterima kasih pada semua Tim Penguji dan semua anggota PJI yang telah “berani” menjalani UKW, serta memberi tahu bahwa bulan depan (Desember, Red) PJI akan merayakan Ultah PJI ke 20 sekaligus mengadakan UKW PJI angkatan kedua sebagai tindak lanjut aspirasi anggota PJI lainnya yang belum sempat melaksanakan UKW. (Komang)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kontingen Yong Moo Do Kodam V/Brawijaya, secara resmi dilepas oleh Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman, M. A.

Rencananya, para atlet tersebut, akan mengikuti berlangsungnya kejuaraan nasional (Kejurnas) Yong Moo Do KSAD cup ke-8, yang berlangsung mulai tanggal 24-30 Nopember, di Provinsi Bali.

Pangdam V/Brawijaya menegaskan, selain sebagai ajang kompetisi, para atlet Yong Moo Do dari Kodam V/Brawijaya tersebut, dihimbau untuk menjadikan ajang tersebut sebagai suatu wahana peningkatan kemampuan para atlet.

“Karena itu, tingkat prestasi yang diraih nantinya tentu akan menjadi bagian dari penilaian hasil kinerja dari pembinaan para Komandan Satuan dalam melaksanakan tugasnya,” jelas Pangdam di sela-sela pelepasan atlet yang berlangsung di aula Makodam V/Brawijaya. Rabu, 21 Nopember 2018.

Tidak hanya itu saja, Mayjen Arif Rahman juga menghimbau para atlet untuk lebih meningkatkan persahabatan, serta memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan sesama prajurit TNI-AD.

“Tunjukkan jika Kodam V/Brawijaya sebagai kontingen yang simpati, dan mampu keluar sebagai pemenang. Junjung tinggi sportifitas,” tegas Mayjen Arif.

Selain menjaga nama baik Satuan, Pangdam V/Brawijaya juga menghimbau para atlet untuk lebih memperhatikan faktor keamanan, hingga mentaati setiap peraturan yang diberlakukan selama berlangsunya event bergengsi itu.

“Saya percaya, dengan dilandasi semangat, soliditas dan profesionalitas yang tinggi. Para atlet mampu mempersembahkan yang terbaik dalam event besar ini,” imbuh Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman, M. A, melalui amanat pelepasan atlet Yong Moo Do kontingen Kodam V/Brawijaya. (andre)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kasus bocah mabuk lem ternyata menarik perhatian Komisi D DPRD Surabaya bidang pendidikan dan kesra. Tak hanya Khusnul, namun juga Wakil Ketua Komisi D DPRD Surabaya Junaedi. Menurutnya Pemkot Surabaya agar memberlakukan jam belajar anak mulai pukul 18.00-21.00 WIB untuk meminimalisir kenakalan di kalangan anak-anak. Ini juga untuk menumbuhkan tangung jawab anak Surabaya untuk belajar.

" Ini bagian kita melindungi, membimbing, mengarahkan serta menjaga anak yang merupakan aset bangsa dan tentunya menjaga karakter anak dengan baik," ujarnya.

Politikus asal partai Demokrat ini mengatakan setelah adanya kejadian tersebut, sebaiknya Pemkot Surabaya membuat langkah atau upaya menjaga watak karakter dan moral anak serta remaja di Kota Surabaya dengan baik.

" Adanya persoalan ini, tentunya semua pihak harus intropeksi dan tidak perlu saling menyalahkan. Selain  Permkot Surabaya, faktor mendukung yang mempengaruhi prilaku anak-anak adalah lingkungan masyarakat dan peran orang tua untuk menjaga dan mengawasi anak-anaknya agar tidak salah pergaulan dan terhindar dari hal-hal yang melanggar norma dan hukum yang ada." pungkasnya. (*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Mojokerto) Keahlian menembak, merupakan salah satu keahlian yang wajib dimiliki oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI), terlebih prajurit TNI-AD.

Bahkan, prajurit TNI-AD, secara rutin menggelar kegiatan latihan tembak. Tak hanya keahlian menembak dengan menggunakan pistol, para prajurit TNI-AD juga diwajibkan untuk mempertajam skill menembak dengan menggunakan senjata laras panjang.

Seperti yang berlangsung di lapangan tembak milik Yonif Raider 503/Mayang Kara saat ini. Rabu, 21 Nopember 2018. Dengan dipimpin langsung oleh Kapten Kav Rohyadi, seluruh personel Korem 082/CPYJ terlihat sangat antusias ketika mengikuti berlangsungnya latihan tembak di lapangan tersebut.

Kapten Rohyadi menjelaskan, selain menyiapkan materi latihan tembak jarak 25 meter, dirinya juga menyiapkan materi tembak jarak 100 meter dengan menggunakan senjata laras panjang.

“Untuk jarak 25 meter, personel menggunakan senjata api jenis pistol,” jelas Komandan Kompi Markas Korem 082/CPYJ ini.

Sementara itu, Perwira Seksi latihan (Pasilat) Korem, Kapten Inf Harjono menambahkan, setiap kemampuan menembak para personel, nantinya akan dilakukan penilaian.

Penilaian itu, kata Harjono, merupakan suatu bentuk pembinaan Satuan, terlebih dalam melatih kemampuan menembak para prajurit. “Hasil menembak, langsung kita laporkan ke pimpinan. Latihan ini, juga sebagai tolak ukur kemampuan prajurit,” jelas Kapten Harjono. (andre).


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Anggota Komisi D Bidang Pendidikan dan Kesra DPRD Kota Surabaya Khusnul Khotimah menyesalkan adanya kasus bocah mabuk lem (ngelem) di Kota Surabaya yang mendapatkan predikat sebagai Kota Layak Anak.
   
" Semestinya hal tersebut tidak terjadi kalau semua pihak sudah melakukan antisipasi sejak dini." Kata Chusnul, rabu (21/11).

Khusnul menambahkan meski dua dari lima anak yang tertangkap tersebut diberikan pembinaan di kampung anak negeri namun bukan berarti tugas Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya selesai tetapi harus terus dilakukan pada anak-anak lainnya.

" Kita menghimbau Pemkot dan masyarakat bersama-sama turut memantau anak-anak teritama pada jam luar sekolah." Hatapnya.
   
Khusnul juga berharap agar stake holder yang melayani permasalahan anak segera mengoptimalkan kinerjanya.

" Ada Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (PPTP2A)  bisa dimanfaatkan secara maksimal memberikan layanan kepada perempuan dan Anak di Surabaya." Pungkasnya.  (*/arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Ratusan Warga Masyarakat Kota Tegal yang menjadi korban percaloan penerimaan bintara dan tamtama TNI-AL menggeruduk Mako (Markas Komando) Pangkalan TNI-AL Tegal di Jl. Proklamasi No. 01 Kota Tegal, Rabu (21/11).

Unjuk Rasa yang diikuti sedikitnya 700 orang ini, dilakukan sebagai bentuk protes dan kekecewaan massa yang menganggap TNI-AL dalam hal ini Lanal Tegal, telah memungut biaya pada saat pendaftaran masuk seleksi TNI-AL 2018 ini.

Aksi ini dipicu saat rekruitmen bulan oktober lalu ada 15 Calon Pendaftar yang mengaku telah membayar puluhan juta rupiah kepada oknum,  tapi tidak tidak lolos seleksi.

"Kami merasa kecewa, kami sudah membayar masing-masing lima juta rupiah tapi anak kami gagal mengikuti test," Ujar Sunaryo selaku Korlap dalam orasinya.

"Kami minta uang kami dikembalikan, kami minta Komandan Lanal menemui kami, kami mau menagih janji. Mana buktinya TNI-AL mau tegas menegakkan aturan memecat anak buahnya tapi nyata anak oknum tersebut masih dinas," teriak Para Pengunjuk Rasa.

Demo yang semula berlangsung kondusif, tiba-tiba berubah menjadi anarkis, akibat adanya ulah provokator yang menyusup ke para demonstran. Sejumlah massa melakukan aksi pelemparan batu dan botol air mineral ke pasukan Lanal Tegal yang sedang melakukan pengamanan.

Melihat kondisi yang sudah semakin tak terkendali, Tim PHH (Penindak Huru-Hara) Lanal Tegal dan 1 Mobil Water Canon akhirnya diterjunkan untuk membubarkan massa yang semakin brutal dan berusaha masuk kedalam Mako dengan cara mendorong serta menjebol pagar pintu.

Aksi dorong-mendorong pun tak terelakan, sejumlah orang yang diduga provokator turut diamankan oleh petugas.

Itulah skenario dari Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Tegal dalam penanganan aksi unjuk rasa dalam rangka Uji Terampil Gladi Tugas Tempur (Glagaspur) tingkat P1/P2 tahun 2018. Dari Tim Komando Latihan (KOLAT) Armada II, yang diketuai oleh Kol. Laut (P) Arif Badarudin dan Wakil Ketua Tim Uji Letkol Laut (P) D.A Mansyur.

Dalam sambutannya saat menerima Tim Uji dari Kolat Koarmada II, Dan Lanal Tegal Letkol Laut (P) Agus Haryanto SE, M.Tr.Hanla. menyampaikan terkait Uji Terampil ini kami sudah melaksanakan latihan secara intensif setiap hari, meskipun Lanal Tegal tidak memiliki Tugas Pokok sebagai Pangkalan Besar, hanya sebagai Pangkalan Tugas Kamla yang difungsikan sebagai penegakan hukum dilaut dan hampir semua Nelayan di Kota Tegal k; no o9adalah binaan Lanal." Ujarnya.

Lebih lanjut lagi beliau menambahkan,  "Diharapkan dengan adanya temuan-temuan dari Tim Kolat kali ini, akan kita jadikan sebagai bahan evaluasi sekaligus menjadi barometer dalam pembinaan personel kedepannya, sehingga Lanal Tegal semakin berkualitas dan profesional" Pungkas Alumni AAL 45 Tahun 1999 ini.

Kegiatan uji terampil tersebut berlangsung selama 3 (tiga) hari mulai dari tanggal 19 s.d 21 November 2018. Sejumlah materi turut diujikan mulai dari tes tertulis uji Kebaharian, Kamla, SAR,Embarkasi/Debarkasi, Komunikasi, Senjata, Dakhura, PDD Khas, Watpers Serta Drill Kecakapan Bahari, Drill PBB, PDD, dan TUM. Drill Menembak, Drill Renang Militer, Evakuasi Medis Laut, Drill Bongkar Pasang Senjata, Drill Anti Sabotase, Drill Hanlan, Drill  PEK. Dakrura dan Evakuasi Media Darat. (arf)

Rabu, 21 November 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan anak-anak yang sebelumnya tertangkap oleh Satpol PP karena kedapatan ngelem (mabuk lem) telah tertangani. Lima anak itu, dua diantaranya berstatus telah putus sekolah. Sementara tiga anak lainnya, masih berstatus pelajar SMP.

“ Yang dua anak itu (putus sekolah) ada di Kampung Anak Negeri. Terus yang tiga anak (pelajar), kembali ke sekolah dan kembali ke orang tuanya,” kata Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Selasa, (20/11).

Sedangkan dua remaja yang putus sekolah itu, telah menjalani pembinaan oleh para pendamping di Kampung Anak Negeri. Bahkan, mereka juga telah didampingi oleh dokter psikolog.

“ Yang dua kan dia udah putus sekolah lama. Dia kan harus menyesuaikan hidupnya dulu, sekarang (tinggal) di Kampung Anak Negeri,” ujarnya.

Wali Kota Risma mengungkapkan saat dilakukan assesmen terhadap dua remaja tersebut, mereka sebelumnya minta agar dititipkan di pondok. Namun, karena pondok yang dipilih luar kota, ditakutkan anak-anak itu jauh dari pengawasan. Sehingga kemudian Wali Kota Risma merayu mereka agar mau tinggal di Kampung Anak Negeri.

“Awalnya dia minta ke pondok, tapi kan aku ndak bisa ngawasi. Karena dia mintanya di (pondok) luar kota. Jadi terus tak rayu dia akhirnya mau (tinggal) di Kampung Anak Negeri,” tuturnya.

Meskipun tinggal di Kampung Anak Negeri, mereka akan dibina dengan pendekatan yang berbeda. Bahkan, mereka mendapatkan pembinaan baik secara formal maupun informal. Disamping itu, juga ada pelatihan-pelatihan bakat minat yang diberikan. Mulai dari seni lukis, musik, olahraga hingga wirausaha. Tak jarang, beberapa anak dari mereka telah menoreh banyak prestasi.

“Ada psikolog, terus ada pembinanya di Kampung Anak Negeri. Nanti kita lihat perkembangannya,” pungkasnya.

Berdirinya Kampung Anak Negeri di Kota Surabaya, menjadi suatu harapan untuk Indonesia dalam mengurangi permasalahan anak-anak. Di tempat ini, anak-anak jalanan kembali memiliki harapan dalam menjalani kehidupan. Bahkan, anak-anak jalanan yang tadinya dianggap meresahkan masyarakat menjadi anak-anak terdidik yang memiliki kemampuan tertentu. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Tim Dayung Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI AL (Kodiklatal) yang diperkuat siswa Pusdikif Kodikmar, berhasil menjuarai Lomba Dayung dalam rangka memperingati Hari Pahlawan tahun 2018 di sungai Brantas, akhir pekan lalu. Sebagai pemenang,Tim Dayung Kodiklatal berhak mendapatkan trofy, sertifikat dan sejumlah uang pembinaan.

Lomba dayung tersebut memperebutkan Piala KONI Surabaya, yang dibagi dalam dua kategori yaitu kategori pelajar SMA/SMK  putra putri dan kategori umum (Mahasiswa,TNI, dan  POLRI). Puluhan tim dayung perahu naga ikut dalam ajang lomba ini dengan jarak tempuh sepanjang 500 meter.

Kegiatan lomba dayung ini rutin diselenggarakan,  sesuai kalender Pengda PODSI Surabaya guna mencari bibit atlit dayung yang berprestasi dan berbakat. Event ini sangat penting untuk pencarian bibit atlit karena pencarian bibit-bibit atlit dayung lebih sulit dibanding dengan atlit cabang olahraga lainnya.

Selain itu, kegiatan ini juga diselenggarakan dalam rangka mengenalkan kepada masyarakat tentang olahraga air, wisata air serta memberikan kegiatan positif khususnya bagi para pemuda.

Atas prestasi yang membanggakan tersebut, Komandan Kodiklatal Laksda TNI Dedy Yulianto menyampaikan rasa bangga dan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap prestasi yang dicapai oleh Tim Dayung Kodiklatal yang diperkuat siswa Pusdikif Kodikmar.

Prestasi yang dicapai ini, menurut Komandan Kodiklatal merupakan gambaran terhadap keberhasilan pembinaan siswa, khususnya dalam memajukan dan mengembangkan cabang olah raga air. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Badan Kehormatan (BK) DPRD Surabaya akhirnya merespon laporan Wakil Ketua Komisi B, Anugrah Aryadi. BK pun mulai lakukan full bucket (kumpulkan keterangan) dari berbagai pihak yang terkait, agar bisa didapatkan penyelesaian yang adil untuk kedua belah pihak.

“Untuk sementara masih internal, kami minta keterangan ke staf komisi dan beberapa yang lain, jadi masih belum melangkah jauh,” kata Ketua BK DPRD Surabaya, Minun Latief, rabu (21/11)

Namun sayangnya kasus tersebut akan diserahkan kembali kepada Komisi B untuk dicarikan solusi terbaik.

“Intinya nanti kami serahkan penyelesaiannya ke Komisi B,” pungkas.

Sebelumnya, diberitakan bahwa Anugrah Ariyadi Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya asal Fraksi PDIP menyerahkan surat pengaduan ke Ketua dprd Kota Surabaya melalui Staf Setwan Bagian Umum, dengan tembusan Kepada Badan Kehormatan (BK) yang diterima oleh Shela Staf Sekretariat BK.

Anugrah Ariyadi mengatakan jika laporan pengaduannya telah dilengkapi dengan beberapa bukti pendukung, namun bagaimana tindak lanjutnya diserahkan sepenuhnya kepada Ketua DPRD dan Ketua BK.

“Terserah Kepada Ketua Dewan dan BK Badan Kehormatan DPRD Kota Surabaya, mau diapakan, tugas saya hanya membuat Pengaduan dan melampiri dengan bukti bukti pendukung untuk selanjutnya saya menunggu panggilan dari BK,” ucapnya. Senin (19/11)

Intinya, kata Anugrah, Edi Rahmat itu menyerap anggaran kunker selama 6 hari penuh, dengan rincian 4 hari bersama Pansus Tatib di Jakarta dan 2 hari bersama Komisi B di Yogja.

“Setahu saya, kunker itu maksimal hanya empat hari, tidak boleh dua agenda dirangkap langsung seperti yang dilakukan oleh Edi Rahmat itu,” tandasnya.

Oleh karenanya, Anugrah membuat surat laporan pengaduan berdasarkan haknya sebagai anggota dewan. Dan untuk melapor ke BK, dirinya berpendapat tidak perlu melapor terlebih dahulu kepada ketua komisi.

“Justru saya membuat surat pengaduan ini sudah saya koordinasikan sekaligus seijin ketua fraksi dan partai saya,” terangnya.

Anugrah menganulir pemberitaan di sejumlah media yang menulis jika Mazlan Masyur masih di Jakarta, karena yang bersangkutan justru telah ikut kunker ke Yogja sejak awal yakni hari Rabu, kecuali Edi Rahmat.

Masih Anugrah, masalahnya Edi Rahmat menandatangani surat kunker itu hari Senin sore, sementara saya tanda tangan suratnya Senin siang, yang mengakomodir 7 orang, sedangkan anggota Komisi B jumlahnya 10 orang.

“Saya kan unsur pimpinan dan hari Senin saya yang ada dikantor, sedangkan Mazlan dan Edi tidak ada dikantor sehingga saya sebagai unsur pimpinan wajib membuat surat itu. ” sangkalnya.

Hari Senin, lanjut Anugrah, tanggal 12 November 2018 tujuan ke Jogja berangkat Selasa sampai Jumat, kemudian sekitar jam 3 sore Edi Rahmat datang ke Komisi B membuat surat terbaru dengan tujuan sama berangkat hari Rabu sampai Sabtu.

“Celakanya lagi dia membuat surat yang ditandatangani sendiri tetapi dia tidak hadir secara fisik di Jogja, Rabu dan Kamis, tapi dia hadirnya pada hari Jumat dan Sabtu. Karena apa, dia Senin membuat surat kunker ke Jogja, Senin sampai Kamis berada di Jakarta untuk mengikuti kunker Pansus Tatib,” tuturnya. (*/arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive