Rabu, 28 November 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Bocornya pipa utama milik PDAM Surya Sembada di Ngagel Tirto beberapa waktu lalu ternyata dibuat alasan oleh Direktur Utama PDAM Surya Sembada, Mujiaman untuk minta anggaran Rp. 200 Miliar setiap tahun. Anggaran tersebut dipergunakan untuk melakukan peremajaan pipa sepanjang 150 kilometer.

" Setelah saya pelajari dokumennya, setahun hanya bisa memperbaiki dan mengganti pipa sekitar 10 kilometer saja," kata Mujiaman pada kabarprogresif.com, Rabu (28/11).

Mujiaman menjelaskan pipa PDAM yang usianya tua yakni sepanjang 6.000 kilometer dan butuh waktu 40 tahun untuk menggantinya, itu pun jika pertahunnya pipa yang di ganti sepanjang 150 kilometer. Pasalnya saat ini, dengan kekuatan anggaran yang ada, PDAM hanya bisa mengganti pipa yang tua sepanjang 10 kilometer saja setiap tahun.

" Kita hitung saja, kalau 6.000 dibagi 150 ketemunya 40 tahun. Tapi kalau 6.000 dibagi 10 kilo, itu ketemunya 600 tahun. Apa itu tidak kejahatan kalau kita (PDAM) diam? Itu yang harus dipikirkan," tandasnya.

Mujiaman menjelaskan, bahwa hal itu-lah yang dilakukan oleh direksi lama, karena tidak ada anggaran penyertaan modal dari Pemkot selaku owner BUMD ini. Untuk itu Ia berharap peremajaan pipa segera dilakukan, mengingat dalam kurun waktu 10-50 tahun mendatang, kondisi kota Surabaya akan penuh dengan galian tanah akibat dampak dari banyaknya kebocoran pipa PDAM yang tertanam di dalam tanah.

“ Ini sudah ada kejadian pipa utama PDAM yang bocor di Ngagel Tirto beberapa hari lalu," pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Situbondo) TNI, terus memperkuat keahliannya di bidang  tempur dalam menghadapi kemungkinan munculnya hal-hal yang dinilai dapat mengancam kedaulatan NKRI.

Setelah sebelumnya dijadikan pusat latihan antara TNI-AD dan Singapores Armed Force (SAF), kini Kabupaten Situbondo kembali dijadikan titik latihan bantuan tembakan terpadu yang melibatkan 3 matra TNI.

Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengungkapkan, latihan ini digelar dalam rangka olah yudha keprajuritan sekaligus mengisi diri apabila terdapat suatu ancaman dari segi manapun. “TNI terus berlatih menggunakan peralatan tempur dalam rangka menghadapi ancaman terhadap kedaulatan NKRI,” tegas Panglima TNI. Rabu, 28 Nopember 2018.

TNI, kata Marsekal Hadi, memiliki kewajiban dan tanggung jawab dalam melindungi seluruh warga negara Indonesia dari berbagai ancaman yang suatu saat bisa timbul, dan dinilai dapat menganggu kondusifitas negara.           

“TNI berkepentingan untuk melindungi warga Indonesia supaya tidak ada gangguan. Baik itu gangguan fisik ataupun non fisik,” ujarnya.

Panglima TNI menilai, sistem pelatihan yang berlangsung saat ini, sudah mencapai target yang sudah diinginkan, terlebih dalam menjangkau sistem Network Centric Warfare. Sistem itu, tambah Marsekal Hadi, saat ini sedang dikembangkan oleh TNI dalam mewujudkan integrasi antara kekuatan Darat, Laut dan Udara bisa menjadi satu Komando.

“Jika seluruh komunikasi tidak menggunakan GPS, semuanya akan dibantu dengan menggunakan satelit. Jadi, integrasi seluruh matra TNI bisa menjadi satu Komando dimanapun sasaran berada,” tegasnya.

Latihan ini berlangsung selama 2 hari di Puslatpur 5 Marinir, Kecamatan Banyu Putih, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur. Pelaksanaan latihan bantuan tembakan tembakan terpadu itu digelar, juga bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme, ketrampilan dan kemampuan TNI dalam melaksanakan prosedur bantuan tembakan guna tercapainya tugas Komando Gabungan TNI.

Selama berlangsungnya latihan tersebut, sebanyak 1.427 prajurit TNI dikerahkan. Jumlah itu, terdiri dari 440 prajurit TNI-AD, 469 personel TNI-AL, 193 prajurit TNI-AU, 75 personel Satkomplek TNI dan 250 personel penyelenggara.

Bukan hanya mendatangkan 4 unit pesawat tempur jenis F-16 saja. Namun, beberapa alutsista lainnya, juga ikut serta dilibatkan guna mendukung kemampuan prajurit TNI tersebut. Beberapa alutsista diantaranya, 1 unit KRI Sultan Iskandar Muda, 4 unit pesawat tempur Super Tucanno, 2 unit Helikopter MI-35 milik Penderbad, 1 unit MI-17, 1 dan 1 unit Helikopter Bell-412.

Selain itu, guna mendukung pencapaian tugas latihan tersebut, TNI juga menampilkan beberapa peralatan tempur yang meliputi 6 MO-81 milik Batalyon Infantri 509/Balawara Yudha, 6 pucuk meriam Howitzer 105  milik Yon-Armed 8/Kostrad, 6 rudal Astros milik Yon-Armed 1/Kostrad, 6 unit meriam Caesar 155, 3 pucuk mortar 81, 4 unit RM 70 Grand dan 8 How-105 Pasrat.

Alat-alat berat milik TNI tersebut, nantinya akan diuji keefektifitannya, hingga keakuratannya dalam menembak pada satu titik koordinat sasaran yang sudah ditentukan.

Perlu diketahui, kawasan di daerah Kabupaten Situbondo dinilai sangat tepat untuk dijadikan lokasi berlangsungnya latihan tersebut. Selain berbatasan langsung dengan garis pantai, area di kawasan Situbondo juga memiliki letak yang strategis, terlebih kawasan hutan lindung yang dinilai sangat cocok untuk dijadikan lokasi berlangsungnya latihan gabungan 3 matra TNI saat ini.

Selain Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, berlangsungnya latihan tersebut juga dihadiri oleh KSAD, Jenderal TNI Mulyono, KSAL, Laksamana TNI Siswi Sukma Adji, KSAU, Marsekal TNI Yuyu Sutisna, Jenderal TNI Andika Perkasa, Asintel Panglima TNI, Mayjen TNI Anjar Wiratma, Asops Panglima TNI, Mayjen TNI Ganip Warsito, Aslog Panglima TNI, Laksda TNI Dr. Ir Bambang Nariyono, Pangdam V/Brawijaya, Mayjen TNI Arif Rahman, M. A, Kapuspen TNI, Mayjen TNI Santos G. Matondang, Pangkoopsau II, Marsda TNI Hendri Alfiandi, Waaster Panglima TNI, Brigjen TNI (Mar) Purnomo, Kapusbintal, Laksma TNI Budi Siswanto serta beberapa pejabat TNI lainnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Politisi partai Nasional Demokrat (Nasdem), Vincensius Awey menyorot pengerjaan penutup Box Culvert disejumlah jalan di Surabaya terkesan asal-asalan.

“ Tidak hanya frontage road Jalan A Yani, tapi di beberapa lokasi, kita juga melihat, kualitas pengerjaan konstruksi ini cukup menyedihkan,” ungkap Awey pada kabarprogresif.com, Rabu (28/11).

Menurut Awey jeleknya kualitas penutup sejumlah saluran box culvert sangat terlihat di tengah badan jalan Ahmad Yani.

" Perlu pembenahan, karena tutup box culvert kondisinya ambles hingga nampak berlubang." Tegasnya.

Dengan kondisi itu lanjut Awey dianggap sangat membahayakan bagi kendaraan yang melintas melewati lubang tersebut.

" Bisa terjatuh loh jika terjebak ke lubang itu bahkan dapat memicu kecelakaan apabila para pengendara lalai menghindari lubang box culvert." Jelasnya.

Tak hanya di sekitaran jalan Ahmad Yani, lanjut Awey, dari pantaunnya, penutup box culvert yang sudah ambles juga ditemukan di dekat Taman Pelangi dan depan Royal Plaza Surabaya. Awey menengarai pelaksana proyek saluran itu mengerjakannya asal-asalan, dan perwakilan dinas di rayon-rayon tidak ketat mengawasinya.

“ Artinya, disini, saya melihat bahwa konsultan pengawas sendiri, kurang memaksimalkan perannya, termasuk rayon-rayon dinas,” tandasnya.

Ia berharap, kualitas pengerjaan proyek lebih baik lagi dan kekuatannya dapat bertahan lebih lama lagi. Jika hal ini dibiarkan, kata Awey, anggaran pembangunan proyek akan menjadi sia-sia dan harus dibenahi lagi dengan uang rakyat.

“Dengan waktu yang cukup singkat sudah terjadi kerusakan dimana-mana. Itu artinya, selama ini anggaran yang dikeluarkan menjadi sia-sia, dengan demikian akan melakukan pekerjaan yang kedua kalinya, untuk perbaikan. Ujung-ujungnya nambah anggaran di APBD lagi. Ini menunjukkan kebobrokannya,” pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Malang) Korem 083/Baladhika Jaya kembali memperingatkan seluruh lapisan masyarakat untuk mewaspadai keberadaan bahaya laten komunis.

Kasilog Korem, Letkol Inf Joni Arsyah mengatakan, paham tersebut diindikasikan mulai bermunculan di kalangan masyarakat dengan tampilan barunya.

Bukan hanya paham Komunis saja, Letkol Joni juga mewanti-wanti seluruh masyarakat yang saat ini berada di aula Korem, untuk mewaspadai keberadaan paham radikalisme yang dinilai sama berbahayanya dengan paham Komunisme.

“Hal ini penting, mengingat Komunis di Indonesia merupakan bahaya laten yang tidak pernah mati. Pergerakannya pun mulai berkembang dengan gaya barunya,” ujar Kepala Seksi Logistik Korem 083/Baladhika Jaya yang hadir mewakili Danrem di aula Makorem. Rabu, 28 Nopember 2018.

Ia menambahkan, paham Komunis lebih cenderung memiliki pola kehidupan tak mengacu pada agama, hingga menolak sistem kekeluargaan. Hal itu, menurut Letkol Joni, sangat jelas berbenturan dengan ideology Pancasila.

“Komunis itu dapat muncul di permukaan secara tiba-tiba jika kondisinya memungkinkan. Berdasarkan UU nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan negara, disitu disebutkan bahwa pertahanan negara bertujuan untuk menjaga, sekaligus melindungi kedaulatan dan keutuhan NKRI serta segenap keselamatan bangsa dari berbagai bentuk ancaman, termasuk diantaranya bahaya laten Komunis dan paham radikalisme,” ungkapnya.

Dalam rangka membantu upaya pencegahan sekaligus pengawasan, menurutnya, paham-paham tersebut dapat ditangkal melalui berbagai macam cara. Selain menanamkan jiwa nasionalisme dan patriotisme, kata Letkol Joni, peran aktif seluruh pihak juga menjadi suatu upaya tersendiri dalam mengantisipasi munculnya paham-paham tersebut.

“Jangan terpancing propaganda ataupun isu-isu yang sifatnya memecah belah Persatuan dan Kesatuan, khususnya Kebhinekaan yang selama ini sudah terjalin dengan baik. Saya berharap, seluruh prajurit, PNS dan Keluarga Besar TNI, senantiasa untuk selalu mewaspadai berkembangnya paham-paham berbahaya tersebut,” pintanya. (andre)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, M. Ihksan kembali menegaskan, bahwa mulai tahun 2019 mendatang para tenaga guru swasta akan mendapatkan kesejahteraan layak dengan memberikan gaji sesuai upah minimum regional (UMR).

“ Saat ini kita masih susun alokasi anggaran para guru swasta untuk dituangkan ke dalam rancangan APBD 2019,” ungkap M. Ikhsan pada kabarprogresif.com, saat di gedung DPRD kota Surabaya, Rabu (28/11).

Menurut dia, penyusunan anggaran untuk penambahan gaji guru swasta sesuai UMR tersebut dibahas di komisi D DPRD kota Surabaya. Harapannya dengan penambahan gaji ini, para guru swasta bisa mendidik siswa-siswinya lebih baik lagi.

“ Disiapkan anggarannya kemarin. Bu Wali sendiri yang menyiapkan, bagaimana bisa meningkatkan kesejahteraan temen-temen guru swasta. Tapi kita terlebih dahulu membahasnya dengan pihak yayasan,” imbuhnya.

Kurang lebih 11 ribu guru swasta se-Surabaya yang terdaftar di Diknas kota Surabaya, namun tidak semua guru swasta yang selama ini menerima gaji di bawah UMR.

“ Tentunya harus ada keperdulian dari pihak yayasan, sama berkontribusinya. Untuk guru swasta yang gajinya dibawah UMR, nanti kita pastikan,” pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM: (Ambon) Sebanyak 138 Mahasiswa Semester 7 S1 Keperawatan Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) mendapatkan pelajaran praktek dan terori Evakuasi Medis Laut (EML) oleh Tim Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Rumkital) dr. F.X. Suhardjo, Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon. Selain itu mahasiswa juga diberikan latihan menaikan korban dari laut ke perahu karet, pengoperasian motor tempel dan teknik Uitemate (mengapung dan menunggu). Rabu, (28/11/2018).

Kepala Rumkital dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX Ambon Letkol Laut (K) dr. Ali Setiawan, Sp.B., mengatakan evakuasi ini merupakan salah satu bagian konsekuensi kita sebagai daerah maritim mengingat kondisi geografis Maluku 92,4 persen wilayahnya merupakan laut, sehingga bermanfaat jika terjadi musibah di laut. Wilayah maritim yang paling luas adalah Maluku, oleh karena itu masalah kelautan menjadi lebih dominan berbeda dengan daerah lain. Transportasi laut juga cukup banyak yang menjadikan aktifitas kelautan sangat tinggi, tidak menutup kemungkinan resiko bahaya kecelakaan di laut sangat tinggi. Pengetahuan EML akan menjadi bekal ketrampilan bagi para mahasiswa setelah menamatkan pendidikan serta melakukan pengabdian di masyarakat, khususnya di daerah-daerah yang sulit.

Pelatihan yang diberikan diantaranya materi kesehatan bahari yakni pengenalan alat-alat pertolongan korban di laut dan penanganan korban tenggelam secara perorangan maupun kelompok menggunakan tandu air. Mereka juga diajarkan melakukan resusitasi jantung paru atau tindakan untuk menghidupkan kembali atau memulihkan kembali kesadaran seseorang yang tampaknya mati sebagai akibat berhentinya fungsi jantung dan paru yang berorientasi pada otak.

Selain itu, mahasiswa juga diajari teknik menaikan korban dari laut ke perahu karet dengan satu maupun dua orang penolong, teknik bertahan hidup di laut dengan cara mengapung dan menunggu (uitemate).

Pada kesempatan tersebut juga disampaikan tentang Chamber Hyperbaric atau peralatan terapi pengobatan dan kesehatan yang menggabungkan oksigen murni dan tekanan udara di dalam ruang udara bertekanan tinggi (RUBT).

Selain itu, dibekali pengenalan motor tempel dan cara pengendalian kapal atau perahu dengan harapan mampu memberikan pertolongan pada kasus kegawat daruratan di air dan mampu melaksanakan prosedur evakuasi menggunakan transportasi air secara mandiri dari pulau terpencil menuju tempat pertolongan lanjutan.

Selaku Tim Koordinator EML Kapten Laut (K) Agus Wijaya menyampaikan latihan EML dibagi menjadi beberapa bagian dimana setiap kelompok melaksanakan penyelamatan perorangan dan petolongan secara Tim dimana penyelamat berenang terlebih dahulu untuk mengamankan korban dari dalam air, kemudian tiga orang lainnya menyusul dengan membawa tandu air untuk membawa korban ke darat.

Lebih lanjut dikatakan mahasiswa juga dikenalkan olah gerak perahu karet dan pengoperasian motor tempel dan dilatih Uitemate (mengapung dan menunggu) oleh pelatih khusus.

Diharapkan pelatihan yang diberikan oleh Tim Evakuasi Medis Laut Rumkital dr. F.X. Suhardjo Lantamal IX Ambon dapat menjadi bekal nantinya apabila diperlukan pertolongan korban tenggelam dan mahasiswa memiliki keahlian di bidang kesehatan bahari serta dapat diaktualisasikan untuk melahirkan tenaga kesehatan berwawasan bahari yang mampu menerapkan prinsip-prinsip keselamatan dan penyelamatan di laut. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya melalui Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Datun) melakukan penandatangan kerjasama atau MoU dengan Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Surabaya I dan Surabaya II  terkait pendampingan hukum. Penadatanganan  kerjasama itu dilakukan di Hotel Wyndam, Jalan Basuki Rachmat Surabaya, Rabu (28/11).

Dari pantauan Kantor Berita RMOLJatim, MoU itu ditanda tangani oleh Kajari Surabaya,Teguh Darmawan, Kepala BPN Surabaya I, Muslim Faizi dan Kepala BPN Surabaya II, Wasis Suntoro.

"Perjanjian kerjasama ini terkait dibidang Perdata dan Tata Usaha Negara yang meliputi, bantuan hukum, pertimbangan hukum juga untuk pemberian kuasa yang bertindak didalam maupun diluar Pengadilan,"kata Kajari Surabaya, Teguh Darmawan pada kabarprogresif.com, Rabu (28/11).

Dijelaskan Teguh, sebelum melakukan kerjasama ini, pihaknya sering berkordinasi dengan BPN terkait sebagai kuasa dari Pemkot Surabaya dalam pengamanan dan penyelamatan aset.

"Selama ini kami sudah berinergi, terutama saat kami menangani pengamanan aset Pemkot Surabaya,"jelas Teguh.


Tak hanya itu, kordinasi dengan BPN  juga dilakukan Kejari Surabaya saat menangani kasus korupsi. Kordinasi itu untuk mendapatkan data-data guna melacak keberadaan aset-aset milik pelaku korupsi, berupa tanah dan rumah.

"Saat kami menetapkan tersangka Tipikor, kami melakukan penelusuran aset mereka, namanya aset raising. Disinilah kami mendapatkan data data baik dari BPN Surabaya I maupun Surabaya II,"pungkas Teguh.

Terpisah, Kepala BPN Surabaya I, Muslim Faizi mengatakan, dengan kerjasama ini akan lebih memudahkan kantor pertanahan dalam mengambil keputusan. Pasalnya, setiap keputusan maupun kebijakan yang akan diambil, akan dikonsultasikan dulu ke Kejari Surabaya. Harapannya, tidak ada masalah hukum di kemudian hari.

“Sebelumnya kami sudah sering koordinasi dengan Kejari Surabaya untuk memberi pertimbangan hukum. Tapi tidak secara formal,” terangnya.

Sementara, Kepala Kantor BPN Surabaya II, Wasis Suntoro menjelaskan, Perjanjian kerjasama ini menjadi pijakannya dalam keterbatasan pandangan hukum yang dimilikinya.

"Apa yang menjadi keraguhan, kegamahan kami dalam menjalankan tugas akan diberikan pandangan dan arahan oleh Kejaksaan,"ujar Wasis. (Komang)

Selasa, 27 November 2018


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sejumlah perwakilan UNICEF mengunjungi Mal Pelayanan Publik di Gedung Siola, Surabaya, Selasa, (27/11/2018). Kunjungan kali ini untuk menindaklanjuti komitmen bersama antara Pemerintah Kota Surabaya dengan pemerintah kota di Asia Pasific dan UNICEF, terutama dalam melanjutkan momentum Growing Up Urban Surabaya pada Mei 2018 dan sesi Child Friendly City pada pertemuan 7th UCLG ASPAC Congress 2018 pada September 2018 lalu.

Beberapa perwakilan yang berkunjung ke Siola itu adalah Chief of Communication dari UNICEF Regional Office untuk East Asia dan Pacific, Ms. Caroline Den Dulk dan Mr. Marc Vergara selaku Chief of Communication and Public Advocacy UNICEF Indonesia, serta Kepala Perwakilan UNICEF Indonesia wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur Arie Rukmantara.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkot Surabaya M. Taswin yang menyambut perwakilan UNICEF ini mengatakan kunjungan UNICEF kali ini untuk mempelajari tiga hal, yaitu pelayanan administrasi kependudukan untuk anak dan keluarga yang cepat dan singkat, sistematika kerja dan operasi Command Center 112 Kota Surabaya yang terbukti efektif, dan bertemu dengan beberapa pelaku usaha muda di bidang teknologi digital di Koridor.

“Kami sudah menyampaikan sekilas tentang tiga hal itu dan selanjutnya mereka langsung diajak berkunjung ke beberapa fasilitas public itu,” kata Taswin seusai melakukan pertemuan dan memberikan penjelasan kepada kedua perwakilan UNICEF itu.

Menurut Taswin, beberapa fasilitas yang akan dipelajari itu memang menjadi salah satu andalan Surabaya, baik di dalam maupun di luar negeri. Bahkan, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini seringkali menjelaskan berbagai inovasi itu saat menjadi pembicara.

“Berbagai fasilitas ini sudah terbukti bermanfaat bagi masyarakat,” kata dia.

Seusai pertemuan, sejumlah perwakilan UNICEF itu langsung diajak meninjau ruangan Command Center 112. Di pusat komando itu, perwakilan UNICEF mendapatkan penjelasan detail tentang system kerja Command Center 112 dari jajaran Pemkot Surabaya.

Setelah puas melihat Command Center 112, kemudian mereka meninjau ruangan pelayanan anak berkebutuhan khusus dan juga Puspaga. Mereka terkagum-kagum dengan pelayanan itu. Selanjutnya, mereka diajak ke Koridor untuk berdiskusi dengan para pelaku startup di Surabaya. Beberapa perwakilan ini pun terlihat ‘cair’ ketika berdiskusi dengan anak muda yang semuanya sudah memiliki startup. Anak muda ini juga menjelaskan berbagai fasilitas Pemkot Surabaya yang telah diberikan kepada mereka untuk terus berinovasi dan berkarya.

Setelah itu, mereka juga melihat Mal Pelayanan Publik, termasuk pelayanan administrasi kependudukan, baik bagi masyarakat Surabaya maupun bagi anak-anak dan keluarga yang terkenal cepat dan singkat.

Usai mempelajari berbagai inovasi di Gedung Siola, Chief of Communication dari UNICEF Regional Office untuk East Asia dan Pacific, Ms. Caroline Den Dulk mengakui bahwa berbagai fasilitas di Gedung Siola ini sangat keren, baik dari segi gedungnya maupun penjamuannya.

“Keren banget bisa ke sini, dari gedungnya dan juga menjamu orang yang datang ke sini. Ini sangat menarik,” kata Caroline Den Dulk.

Pada kesempatan itu, ia juga memuji system kerja Command Center 112 yang bisa membantu berbagai masalah di Kota Surabaya.

“CC room keren banget karena bisa mengawasi kota dari sini. Koridor itu juga sangat keren karena anak muda bisa belajar dan bisa mengembangkan startupnya,” ujarnya.

 Oleh karena itu, ia mengaku bahwa berbagai inovasi yang ada di Gedung  Siola ini, termasuk Koridor dan Command Center 112, bisa menjadi contoh yang baik untuk bisa diterapkan pula di daerah lain.

“Pelajaran yang bisa dicontoh adalah cara kerja Koridor yang mengajak anak-anak muda untuk membangun masa depan kota dan negara. Bagaimana mereka membangun dan mengembangkan bisnis mereka. Dan ini adalah contoh yang baik untuk bisa diterapkan di daerah lain,” pungkasnya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak kembali menggelar lomba hari anti korupsi. Di hari kedua ini, 19 Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) se wilayah hukum Kejari Tanjung Perak menampilkan ye-yel.

" Setiap sekolah diwakilkan 10 orang untuk lomba yel-yel ini." kata Kasi Intel Kejari Tanjung Perak, Lingga Nuarie pada kabarprogresif.com, selasa (27/11).

Dalam lomba kali ini lanjut Lingga, untuk juara 1 dimenangkan oleh SMPN 26 Surabaya sedangkan juara 2 dimenangkan oleh SMPN 11 Surabaya dan juara 3 dimenangkan oleh SMPN 7 Surabaya.


" Nanti yang ditetapkan sebagai pemenang akan dikirim ke Kejati Jatim, untuk mengikuti lomba di tingkat Propinsi," pungkas Lingga.

Dari informasi yang dihimpun, 19 SMPN yang ikut dalam lomba tersebut, ada 3 yang diambil sebagai pemenang. Juara 1 akan mendapatkan hadiah uang Rp 1 juta lengkap dengan piala dan piagam, juara 2 mendapat Rp 750 ribu beserta piala dan piagam. Sementara juara ke 3 mendapat piala, piagam dan uang sebesar Rp 500 ribu.

Untuk lomba yel-yel ini dibuka langsung oleh Kajari Tanjung Perak Rachmat Supriady dan dihadiri oleh Kabid SMP Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Sudarminto dan perwakilan dari 19 SMPN yang ada diwilayah hukum Kejari Tanjung Perak. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sebanyak 41 siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di wilayah hukum Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya mengikuti lomba pidato dalam rangka memperingati hari Anti Korupsi yang jatuh pada 9 Desember 2018 mendatang.

" Dari 43 peserta yang datang 41 siswa, dua sekolah lainnya ternyata terdaftar di Kejari Tanjung Perak." kata Kasi Pidsus Kejari Surabaya, Heru Kamarullah pada kabarprogresif.com, selasa (27/11).

Heru menambahkan dalam lomba memperingati hari anti korupsi ini, Kejari Surabaya akan menetapkan tiga juara pada tiap lomba.

" Tiap juara akan mendapatkan piala, piagam dan uang pembinaan berbentuk tabungan pelajar dari Bank Jatim. Totalnya jutaan rupiah." pungkasnya.

Lomba pidato, cerdas cermat dan yel yel ini dibuka langsung oleh Kajari Surabaya, M. Teguh Darmawan dan dihadiri oleh Kabid SMP Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Darminto dan Kasi Kurikulum, Isnawati serta perwakilan dari 41 SMPN yang ada diwilayah hukum Kejari Surabaya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Selama lima hari berturut-turut mulai selasa (27/11) hingga senin (5/12) Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya menggelar lomba dalam rangka menperingati hari anti korupsi yang jatuh pada tanggal 9 Desember 2018 mendatang.

" Kegiatan ini berdasarkan surat perintah Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jatim dan surat perintah pelaksaan dari Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Surabaya." kata Kasi Pidsus Kejari Surabaya, Heru Kamarullah pada kabarprogresif.com, selasa (27/11).

Heru menambahkan selama lima hari tersebut, kegiatan lomba terbagi dalam beberapa kategori diantaranya, untuk hari pertama dilaksanakan pelaksanaan lomba pidato, hari kedua lomba yel-yel, hari ke tiga lomba cerdas cermat, sedangkan hari ke empat penentuan juara grup lomba cerdas cermat dan hari ke lima final lomba cerdas cermat serta pengumuman pemenang, sekaligus penyerahan hadiah dan penutupan kegiatan lomba.

" Untuk lomba pidato diikuti 1 orang, yel-yel 10 orang dan cerdas cermat 3 orang. Sedangkan jurinya ada 3 orang dari Dispendik Surabaya, Kejari Surabaya dan Akademisi." pungkasnya.

Lomba pidato, cerdas cermat dan yel yel ini dibuka langsung oleh Kajari Surabaya, M. Teguh Darmawan dan dihadiri oleh Kabid SMP Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Darminto dan Kasi Kurikulum, Isnawati serta perwakilan dari 41 SMPN yang ada diwilayah hukum Kejari Surabaya. (arf)


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surabaya merilis data jumlah pelanggaran Alat Peraga Kampanye (APK) Pemilu 2019 untuk Partai Demokrat (PD) dan PDI Perjuangan (PDIP) menduduki peringkat pertama dan kedua. PD sebanyak 75 kali, disusul PDIP sebanyak 49 kali. Sementara peringkat ketiga dan ke empat diduduki partai baru yaitu Partai Berkarya dengan jumlah pelanggaran 45 kali, kemudian Partai Solideritas Indonesia(PSI) dengan jumlah pelanggaran 39 kali. Peringkat berikutnya ditempati oleh Perindo, Partai Golkar, Nasdem, PKB, PBB, PKS, PPP, PAN, Partai Gerindra, Partai Garuda, Partai Hanura dan PKPI.

“ Alat peraga kampanye tidak boleh secara bersamaan menyantumkan logo partai dan nomor urut partai” ujar Ketua Bawaslu Kota Surabaya, Hadi Margo pada kabarprogresif.com saat sosialisasi dengan Parpol dan perusahan media massa di kantor Bawaslu Kota Surabaya, senin (26/11).

Hadi Margo menjelaskan, APK yang boleh dicantumkan dan ditampilkan hanya salah satu, yaitu logo partai atau nomor urut partai.

“ APK yang terbukti melanggar akan dicopot dan ditertibkan,” tandasnya.

Sementara itu data Bawaslu Kota Surabaya juga menunjukkan calon anggota DPD RI yang paling banyak melanggar, yaitu La Nyalla Matalitti dengan 122 pelanggaran.

“ Jumlah ini jauh meninggalkan calon anggota DPD RI yang juga melanggar aturan kampanye,” pungkasnya. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive