Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Rabu, 03 Mei 2017

Mantan KASAD George Toisutta Kunjungi Masjid Agung Demak dan MakamSunan Kalijaga



KABARPROGRESIF.COM : (Demak) Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jendral (TNI) Purnawirawan George Toisutta (mantan Kasad 2009-2011), beserta Ibu dan rombongan berziarah ke Masjid Agung Demak dan Makam Sunan Kalijaga di Kadilangu yang didampingi oleh Komandan Kodim 0716/Demak Letkol Inf Agung Udayana beserta Ibu. Dalam acara ziarah ini Mantan KASAD  berdoa di Makam Sunan Kali Jaga dan Kesultanan Demak Bintoro, Jum’at (28/04/2017).

Masjid Demak dan Sunan Kalijaga, sebagai salah satu masjid tua di Indonesia dan Wali Songo yang memiliki sejarah yang tak terpisahkan dalam penyebaran agama Islam di Nusantara. Masjid Agung Demak, demikian orang biasa menyebutnya, didirikan pada masa kesultanan Demak Bintoro dengan pucuk pimpinan Raden Fatah ( sebagai Raja Demak pertama).

Menurut sejarah, Masjid Agung Demak didirikan secara bersama – sama oleh Wali Songo. Arsitektur Masjid Agung Demak sangat unik dan berbeda dengan arsitek masjid pada umumnya di jazirah Arab yang identik dengan kubah. Masjid Agung Demak material utama bangunan dari kayu jati dan beratapkan sirap yang ditopang dengan empat buah soko guru (tiang utama). Uniknya dari Masjid Agung Demak, atapnya bersusun tiga berbentuk segitiga sama kaki mirip dengan pura umat Hindu. Atap susun tiga sebagai wujud akulturasi budaya setempat kala itu, diyakini juga memiliki makna khusus yang melambangkan tingkat orang iman, yaitu Mukmin, Muslim dan Muhsin.

Pembangunan Masjid Agung Demak penuh dengan legenda, salah satunya adalah perihal soko guru dan atap sirap masjid. Konon menurut legenda, masing – masing soko guru adalah hasil karya para wali, yaitu Sunan Ampel, Sunan Gunung Jati, Sunan Bonang dan Sunan Kalijaga. Salah satu soko guru, hasil karya Sunan Kalijaga tidak terbuat dari kayu utuh sebagaimana layaknya tiang utama, melainkan dari potongan kayu (masyarakat biasa menyebutkan tatal) yang disusun dan diikat. Begitu pula dengan atap sirapnya, dalam masyarakat Demak dan sekitarnya terdapat cerita bahwa salah satu atap sirap Masjid Agung Demak terbuat dari intip ( kerak nasi liwet ) hasil karya Sunan Kalijaga.

Setelah Selesai Berdoa Jendral (TNI) Purnawirawan George Toisutta menyempatkan diri untuk melihat museum Masjid yang terletak tidak jauh dari Lingkungan Masjid Agung Demak.

Sebagaimana konsep tata kota di Jawa pada umumnya (masih menurut cerita masyarakat, hasil karya para wali), Masjid Agung Demak terletak dipusat kota Demak menghadap ke Alun – alun yang luas yang digunakan sebagai pusat kegiatan masyarakat. Terletak pada lingkungan pusat pemerintahan dan sarana – sarana pendukung lainnya.

Di sebelah area Masjid Agung Demak terdapat komplek makam para raja – raja Demak Bintoro, diantaranya adalah makam R. Patah, ibunda R. Patah (putri Camp), R. Trenggono dan R. Patiunus. Sebelumnya Mantan Kasad perjalanan dari kudus baru pulang mampir ziarah ke masjid Agung Demak sekalian Silaturahmi.(arf)

0 komentar:

Posting Komentar