Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Sabtu, 01 Agustus 2015

Danrem 084/BJ beri materi Proxy War kepada 100 ASN”

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kementerian Pertahanan Ditjen Pothan dan Direktorat Bela Negara memberikan Bimbingan Tehnis tentang pembinaan kesadaran Bela Negara bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam meningkatkan kinerja Aparatur Pemerintah. Bertindak sebagai pembicara yaitu Kolonel (L) Edy Yulianto (Kasubdit Lingkungan pekerjaan), Susila Ningrum (Analisa dan Evaluasi subdit Lingja). Bertempat di Kantor Kesbangpol Jl. Putat Jaya No 1 Surabaya.

Pada kesempatan tersebut Kolonel (L) Edy Yulianto dari Ditjen Pothan dan Direktorat Bela Negara  menjelaskan tentang Kompleksitas tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia pada era kompetisi global saat ini,  terjadinya perselisihan antar bangsa diawali dengan merubah paradigma berpikir dan selanjutnya dapat berdampak pada aspek lainnya dengan memanfaatkan kelemahan dan celah rentannya kehidupan berbangsa dan bernegara, yang dapat membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara. Perkembangan ini menuntut setiap negara harus memiliki suatu strategi pertahanan dalam menghadapinya. Strategi Pertahanan Negara tersebut menjadi sangat penting, mengingat ancaman yang terjadi berada pada semua aspek kehidupan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan teknologi informasi, yang memiliki kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa, yang dalam konteks pertahanan negara disebut dengan ancaman nirmiliter.

Selain itu Beliau menjelaskan bahwa Negara berdiri berdasarkan kesepakatan politik warganya. Kesepakatan politik itu menjadi jalan menuju terbangunnya soliditas bangsa, yang berkharakter. Kegagalan negara dalam mengelola kesepakatan itu merupakan bagian dari ancaman yang berdimensi nirmiliter, yang dapat mendorong munculnya ketidak puasan terhadap negara. Ketidakpuasan inilah pada dasarnya adalah buah dari berkembangnya ancaman nirmiliter. Ancaman nirmiliter pada hakikatnya menjadi pembuka awal ancaman militer, seperti halnya separatisme.

Sementara itu pengaruh negatif teknologi telah mendorong munculnya ancaman berdimensi global yang dikenal sebagai triple threat (1. Cyber war (Perang Tehnologi Informasi) 2. global warming (Pemanasan Global), 3. terorism (Terorisme).    Di saat soliditas bangsa sedang mengalami tantangan akibat globalisasi, triple threat menjadi tantangan bersama bangsa-bangsa di dunia.  Dalam  kondisi seperti itu tantangan besar bangsa Indonesia saat ini masih berada di wilayah kemandirian yang mengandalkan  kejayaan masa lalu.

Bersamaan dengan itu Danrem 084/BJ juga memberikan materi tentang Proxy War/Perang Proxy yang merupakan sebuah konfrontasi antar dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan mengurangi risiko konflik langsung yang berisiko pada kehancuran fatal. mengingatkan bahwa secara sadar atau tidak Proxy War telah mulai menyerang dengan merasuki gaya hidup masyarakat Indonesia seperti penyalahgunaan Narkoba, pornografi, tawuran antar pelajar, tawuran antar mahasiswa, perkelahian antar pemuda, konflik antar warga masyarakat, demo anarkhis buruh, pengrusakan fasilitas umum dan obyek vital serta lepasnya Provinsi Timor Timur dari NKRI.

"Proxy War adalah perang tidak terlihat tapi dapat dirasakan akibatnya, untuk itu para pemuda jangan mudah dibelokkan dan dikuasai oleh unsur-unsur yang dapat merugikan Negara"Pungkasnya. Danrem berharap agar seluruh komponen bangsa segera merapatkan barisan dan menyamakan persepsi untuk tetap mempertahankan keutuhan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), percaya pada kemampuan sendiri dalam membangun bangsa, membangun karakter dan citra yang baik, jangan mudah terpengaruh budaya asing dan arus globalisasi serta kritis apabila menemukan sesuatu yang bersifat negatif.

Seminar tersebut diikuti 100 orang ASN dibawah Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Timur serta dilaksanakan selama 2 hari (asmo).

Koramil Karangrejo Kodim Magetan Bangun Karakter Generasi Muda

KABARPROGRESIF.COM : (Magetan) Korem 081/DSJ, Tahun ajaran baru telah dimulai  dalam rangka menumbuh  kembangkan dan meningkatkan rasa displin, tanggung jawab dan patriotisme dalam diri calon peserta didik baru dari beberapa sekolah di wilayah Kec Karangrejo dan Kec.Karas pihak sekolah meminta bantuan tenaga TNI Khususnya TNI Koramil 0804/07 Kodim Magetan untuk membekali kegiatan kepada peserta calon didik baru melalui MOPD (Masa Orentasi Peserta Didik) dan MOS (Masa Orentasi Sekolah).Jum’at (31/7).

 Sekolah yang melaksanakan MOPD dan MOS antara lain 1. MA Ma’Arif  Ds. Baluk  2. MTSN Temboro Ds. Baluk  3. MA Al Hidayah Ds. Ginuk, adapun anggota Koramil 0804/07 yang di tunjuk 1.Pelda Jayadi .2 Pelda Sudarto 3. Serma Yahman,4 Serma Maolan 5.Serma Hariyanto , 6. Serma Heri Sukoco  7.Serma Hariyono  8 .Serka Sunarto 9. Sertu Hardi, kegiatan dilaksanakan dua hari.

Tujuan MOPD (Masa Orentasi Peserta Didik)
1. Memperkenalkan siswa pada lingkungan fisik sekolah yang baru mereka masuki
2. Memperkenalkan siswa pada seluruh komponen sekolah beserta aturan, norma, budaya, dan  tata tertib yang berlaku di dalamnya.
3. Memperkenalkan siswa pada keorganisasian
4. Menanamkan sikap mental, spiritual, budi pekerti yang baik, tanggung jawab, toleransi, dan berbagai nilai positif lain pada diri siswa sebagai implementasi penanaman konsep iman, ilmu, dan amal
5. Menanamkan berbagai wawasan dasar dan Wawasan kebangsaan pada siswa sebelum memasuki kegiatan pembelajaran secara formal di kelas.

Sedangkan tujuan MOS (Masa Orentasi Sekolah).
1. Membentuk karakter peserta didik dalam rangka mempertebal semangat nasionalisme melalui latihan Baris Berbaris
2. Memberikan kesan kepada peserta didik tentang kesan positif dan menyenangkan terhadap lingkungan pendidikan barunya;
3. Membantu peserta didik baru untuk mengenal lebih dekat dengan lingkungan pendidik  sekolah  sehingga tercipta iklim akademik yang kondusif;
5. Memotivasi peserta didik baru agar tumbuh dan memiliki kepercayaan diri sehingga mempunyai keberanian mengungkapkan pendapat serta aktif dalam kegiatan yang positif dan kontruktif;
6. Menanamkan rasa bangga peserta didik baru terhadap almamaternya, sehingga akan timbul rasa memiliki, dan mampu berinteraksi dengan berbagai unsur dan komponen sekolah yang pada akhirnya akan berimbas pula terhadap pemahaman untuk melaksanakan semua aturan dan norma yang diterapkan di sekolah dengan baik.

Pelaksanaan kegiatan MOPD dan MOS hendaknya bersifat sederhana, namun meriah, kreatif dan tepat sasaran. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan kepada siswa baru bahwa lingkungan sekolah tersebut menyenangkan. Lingkungan sekolah yang menyenangkan menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar dengan baik. Tutur Pelda Jayadi

            Kepala sekolah mengucapkan terima kasih kepada TNI Khususnya Anggota TNI Koramil 0804/07 Karangrejo Kodim 0804 Magetan telah membantu pelaksanaan MOPD  maupun  MOS dan berharap kepada anak didiknya bisa mencontoh anggota TNI dalam melaksanakan tugas selalu bertanggung jawab, budaya tertib, Kompak dan selalu Disiplin. (arf)