Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Jumat, 24 Oktober 2014

Asisten Teritorial Panglima TNI Silahturahmi Dengan Masyarakat Bangkalan




KABARPROGRESIF.COM : Aster Panglima TNI Mayjen TNI Ngakan Gede Sugihartha G, SH didampingi Danrem 084/Bhaskara Jaya Kolonel Arh Nisan Setiadi, SE mengadakan tatap muka, silaturahmi dan dialog. Sekitar 1200 orang komponen masyarakat hadir pada kegiatan ini, diantaranya: anggota Kodim 0829/Bangkalan, aparat Pemda Bangkalan , Ormas, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Persit Kartika Chandra Kirana, Jalasenastri, Dharma Wanita, LVRI, Purn TNI/Polri, FKPPI, PPM, Mahasiswa, Pelajar SD, SMP, SMA dan para Santri Pondok Pesantren. Tatap muka yang bertemakan “Melalui Komsos TNI, Kita Jalin Hubungan Silaturahmi antar TNI Dengan Komponen Masyarakat Dalam Rangka Membangun Karakter Bangsa Guna Memperkuat Ketahanan Wilayah” dimana kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Syarifah Ambami Rato Ebuh Pemda Bangkalan.

Bupati Bangkalan yang diwakili Wakil Bupati Ir, H. Mundhir A. Rofii menyampaikan selamat datang kepada Aster Panglima TNI dan rombongan. Wakil Bupati Bangkalan mewakili unsur Forpimda, Pemda Bangkalan dan seluruh komponen masyarakat Bangkalan menyambut dengan penuh rasa suka cita, keterbukaan dan kekeluargaan. Tatap muka dan silaturahmi ini diharapkan bermanfaat dalam mendorong semangat kebersamaan, kerjasama, kekompakan antara TNI dan Rakyat (masyarakat) serta persatuan dan kesatuan segenap komponen masyarakat dalam membangun daerah dan masyarakat Bangkalan kedepan.

Dalam sambutan singkatnya Danrem 084/BJ mengucapkan rasa bangga dan kehormatan atas kunjungan Aster Panglima TNI yang bersedia meluangkan waktu ditengah kesibukan yang ada sehinngga masih sempat memberikan informasi, petunjuk dan arahan yang penting dan strategis kepada segenap elemen masyarakat Kabupaten Bangkalan. Danrem juga berterima kasih kepada Pemda Bangkalan atas penyambutan,  antusiasme dan dukungan penuh masyarakat Bangkalan terhadap acara tatap muka dan silaturahmi TNI dengan masyarakat.

Mengawali  sambutannya Aster Panglima TNI mengucapkan terima kasih atas segala dukungan dan bantuan Pemda Bangkalan dalam menyukseskan Hari jadi TNI ke-69. Aster berpesan hendaknya seluruh komponen bangsa dapat menyikapi segala perbedaan dengan jangan mencari dan menonjolkan perbedaan yang ada tetapi sebaiknya mencari persamaan dan kebersamaan untuk kebaikan semua. Seperti tradisi di Madura dalam menyambut tamu dengan nasi tumpeng yang dihidangkan dalam bentuk menu nasi kuning berbentuk gunung dengan puncak mengerucut dan ditambahkan lauk pauk yang bermacam-macam sebagai simbol bahwa kita boleh berbeda-beda jalan, namun tetap mempunyai persamaan satu tujuan puncak tertinggi yaitu Tuhan  Yang Maha Esa. Nasi Tumpeng merupakan bukti simbol kearifan lokal yang mengajarkan kita senantiasa menerima dan memahami fakta perbedaan untuk mencapai cita-cita bersama.

Silaturahmi juga mempunyai makna yang mendalam dan banyak bermafaat bagi kita semua yaitu : silaturahmi akan membuat kita bertemu teman dan saudara, ketemu teman dan saudara akan menyebabkan kita banyak tersenyum bahagia sehingga memperpanjang umur, sering silaturahmi juga membuat kita mempunyai banyak teman, rekan dan saudara, sehingga akan mendatangkan banyak rejeki dan barokah.

Sebagai pemateri terakhir Kolonel Kav Agus Suharto, S.IP, MM telah menjelaskan secara panjang lebar dan mendalam tentang membangun karakter, jati diri dan kepribadian bangsa/masyarakat. Penjelasan tentang ancaman pengaruh Globalisasi yang disertai contoh-contoh perilaku menyimpang yang mengerikan dan  memperihatinkan dipaparkan dalam bentuk gambar, foto maupun video, sempat membuat audience terkejut, terpanah dan sedih sesaat. Sehingga diharapkan semua elemen bangsa segera menyadari betapa berbahayanya membiarkan fakta bahwa banyak anak-anak kita yang kehilangan karakternya sehingga negeri ini telah kehilangan jati dirinya. Untuk itu, Kolonel Agus berharap kita semua menyadari, mulai dari diri sendiri, orang tua, sekolah dan masyarakat secara bersama-sama, bekerjasama membangun karakter individu anak bangsa. Peran orang tua sangat dominan dan menentukan dalam menanamkan dasar pembentukan karakter anak. Jadi peran pemerintah, masyarakat, lembaga pendidikan dan orang tua harus secara terus menerus melakukan proses perubahan dan perbaikan dalam membangun karakter individu anak bangsa, jika ingin bangsa ini selamat dari kehancuran.

Lebih jauh Kolonel Agus juga menyinggung penting mengendalikan laju pertumbuhan penduduk melalui program Keluarga Berencana. Perubahan iklim dan ledakan penduduk dunia tahun 2030 diperkirakan akan memicu terjadikan kelangkaan pangan (bencana kelaparan), energi dan air yang luar biasa serta memicu kerusuhan sosial dan konflik internasional karena terjadi migrasi besar-besaran dari daerah yang paling terkena dampak. Untuk mencegah ancaman global tersebut, seluruh komponen bangsa harus bekerja sama dan bersinergi membatasi pertambahan penduduk dengan program KB, mencegah kerusakan  dan  melestarikan lingkungan.

Aster Panglima TNI juga menyempatkan diri mengadakan dialog dan tanya jawab dengan perwakilan pelajar dan mahasiswa serta tidak lupa memberikan hadiah/souvenir bagi pelajar dan mahasiswa sebagai pemacu semangat belajar bagi pelajar/mahasiswa yang mampu menjawab pertanyaan dan menyanyikan lagu-lagu Nasional.

Sebelum acara ditutup Ketua Ponpes Labang Prof. H. Halim Irsyad memimpin do’a bersama dengan harapan semoga acara tatap muka dan silaturahmi TNI dengan Masyarakat akan membawa manfaat bagi kemaslahatan umat dan semua yang hadir diampuni dosanya, diberikan rahmat dan hidayah-Nya.

Hadir dalam tatap muka dan silaturahmi tersebut Danrem 084/BJ, Kasgartap III/Surabaya, Forpimda Kabupaten Bangkalan, para Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat. Tatap muka berjalan aman, tertib dan lancar.(Pen084/arf). 

Tiga Siswi Hamil, Dindik Surabaya Seolah Lepas Tangan


KABARPROGRESIF.COM : Humas Dindik Surabaya Eko Prasetyaningsih tidak membantah data siswa SD hamil yang terjadi akhir-akhir ini. Menurutnya kasus ini sudah dalam penangananannya bersama dengan tim dari pemkot seperti Dinas Kesehatan dan Bapemas KB.

“Kami tidak ingin ini digembor-gemborkan karena akan memperburuk kondisi kejiwaannya. Karena itu kami lebih memilih diam-diam untuk menangani kondisinya termasuk masalah kesehatan, gizi, saat melahirkan maupun setelahnya,”katanya.

Khusus untuk siswa SD di daerah Surabaya Utara, Eko melihat di sini ada perlakuan yang keliru dari sekolah. Siswa ini seharusnya ditangani laiknya siswa berkebutuhan khusus (inklusi) karena mengalami keterlambatan belajar (slow learner). Tetapi dia malah diperlakukan laiknya siswa normal karena itu beberapakali dia harus tinggal kelas. 

“Seharusnya guru dan sekolah itu mengenali kalau ada anak berkebutuhan khusus. Mereka bisa mengirimkan surat ke kami untuk melaksanakan kelas inklusi sehingga anak tidak menjadi korban,”katanya.

Terkait korban (hamil) yang masih belia, menurut Eko kesalahan itu tidak sepenuhnya dibebankan ke sekolah karena ada faktor keluarga dan lingkungan yang sangat berpengaruh. Dia meyakini para korban ini berada pada keluarga yang faktor spiritualnya rendah.

“Sekolah dan orangtua harus bersama-sama menjaga anak-anak. Bila perlu sejak dini diajarkan pendidikan seks sehingga dia bisa mendefinisikan mana saja bagian tubuh yang boleh disentuh dan mana yang tidak boleh dan diharamkan agama. Ini tanggung jawab bersama,”katanya (*/arf)