Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Senin, 25 September 2017

Musim Hujan Pembangunan Box Culvert Sememi-Manukan Terancam Molor


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wakil Ketua DPRD Surabaya Masduki Thoha mempertanyakan keseriusan pemerintah kota (Pemkot) Surabaya menyelesaikan proyek Box culvert dari Sememi yang mengarah ke kawasan Benowo.

Pasalnya, hingga kini tak ada kepastian pengerjaannya. Padahal, sebelumnya Pemkot Surabaya berjanji akan mengerjakannnya pada musim kemarau.

“Kita sudah menyampaikan ke pemkot, katanya musim kemarau. Nah, sekarang kan sudah musim hujan lagi,” tuturnya di ruang Fraksi PKB Senin (25/9).

Politisi PKB ini menilai, pelaksanaan pembangunan di Kota Surabaya terkesan ada diskriminasi. Jika tak ada proses pengerjaan, berarti anggaran yang disediakan akan menjadi silpa lagi.

“PAK meski ada pengurangan, tapi penambahan juga ada. Tapi kalau sudah memasuki musim hujan pengerjaannya berhenti lagi,” paparnya.

Masduki mengungkapkan, pembangunan box culvert pada tahun 2016, dari sekitar 1 Km yang direncanakan, hanya terealisasi 400 M. Akibat tersendatnya proyek, menimbulkan sejumlah permasalahan.

“Apakah gundukan, banyaknya lubang dan sebagainya,” katanya.

Wakil Ketua DPRD ini menambahkan, karena pengerjaan molor, dampak negatifnya menjadi sumber kemacetan, hingga banjir saat musim hujan.

“Pemkot tak serius untuk menyelesaikannya. Padahal ini menjadi kebutuhan masyarakat yang urgen,” tegas Masduki.

Masduki  menyebutkan, proyek box culvert yang belum tuntas masih cukup panjang. Ia memperkirakan, jika dari Sememi hingga Benowo panjang box culvert mencapai 1,5 – 2 Km.

Menurutnya, hal itu belum termasuk pembangunan box culvert dari Sememi ke Manukan, Kemudian,
Manukan ke Barat hingga ke Banjar Sugihan, dan Kandangan.

“Kandangan ke Barat hingga Sememi malah belum apa-apa,” tuturnya.

Ia menyatakan, sesuai rencana sebenarnya pad Tahun 2016 pengerjaannya sudah berlangsung hingga 1 Km. Namun, kenyataannya hanya tuntas sekitar 400 M.

“Padahal, tahun 2016 disediakan anggaran Rp. 50 M, tapi yang terserap hanya Rp. 30 M,” ungkapnya.

Masduki menegaskan, dengan mangkraknya pembangunan Box culvert, anggaran yang disediakan tak bisa dinikmati masyarakat. Sebaliknya, justru menimbulkan berbagai problem kemacetan, banjir dan lainnya.

“Saya harap kalau serius segera selesaikan,” harapnya.

Namun, sebaliknya, apabila tak mampu menuntaskan sesuai rencana, Masduki meminta pemerintah kota menyampaikannnya ke masyarakat,

“Biar kami yang dekat dengan masyarakat ini tak ditanyai terus,” pungkasnya. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar