Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Senin, 04 Oktober 2021

Dukung Gaya Kepemimpinan Mensos Risma, Akademisi: Daripada Sopan tapi Perampok Uang Rakyat


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Tindakan Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini kembali menjadi sorotan publik.

Pasalnya, mantan Wali Kota Surabaya itu kembali memarahi anak buahnya di depan publik.

Tak sedikit elemen masyarakat yang menyayangkan sikap Risma tersebut.

Meski demikian, adapula yang mendukung tindakan politisi PDIP yang kerap memarahi bawahannya itu.

Dosen Studi Timur Tengah di Universitas Ghent, Belgia, Ayang Utriza Yakin turut memberikan tanggapannya terhadap mantan Wali Kota Surabaya itu.

Melalui akun Twitter-nya, dirinya tetap mendukung cara kerja Mensos Risma baik gaya kepemimpinannya maupun kerjanya selama menjadi Mensos.

"Saya mendukung Menteri @KemensosRI Bu @Tri_Rismaharini dengan semua kebijakan, gaya kepemimpinan, & kerjanya," tulis Ayang Utriza Yakin.

Dalam hal ini, amarah Mensos Risma memuncak karena mengetahui adanya ketidaksinkronan data penerima Program Keluarga Harapan (PKH).

Meski demikian terkait sikap Mensos Risma ini, Ayang Utriza menuturkan bahwa Indonesia membutuhkan sosok menteri seperti Risma yang memiliki ketegasan, meski keras namun mampu menjaga amanah uang rakyat.

"NKRI butuh menteri, gubernur, bupati/walikota dll. yg tegas-keras u/jaga amanah uang rakyat," kata Ayang Utriza.

Ayang pun mencontohkan kasus yang sebelumnya telah menjerat mantan Mensos Juliari Batubara yang terbukti sebagai tersangka maling uang rakyat (Korupsi) Bansos Covid-19.

"Juliari Batubara: ia sopan, tetapi PERAMPOK uang rakyat triliunan rupiah," kata Ayang Utriza seperti dikutip oleh JakBarNews.com dari Pikiran Rakyat dengan judul Nilai Indonesia Butuh Menteri Seperti Risma, Ayang Utriza: Juliari Batubara Sopan, tapi Perampok Uang Rakyat.

Sebelumnya, Risma kembali memarahi anak buahnya di depan umum melalui video yang beredar di media sosial.

Dalam video itu, memperlihatkan mantan Wali Kota Surabaya tersebut marah terhadap pegawai Program Keluarga Harapan (PKH) Dinas Sosial Provinsi Gorontalo.

Awalnya, sejumlah pegawai yang ikut dalam rapat tersebut menganggap hal itu seperti guyonan bahkan mereka pun sempat tertawa saat Risma mengatakan menghampiri dan berkata akan menembak pegawainya itu.

"Jadi bukan kita coret, ya. Kamu tak tembak kamu ya," kata Risma sambil berjalan mendatangi pegawai Dinsos tersebut.

Namun, saat Risma mendatangi pegawainya itu seketika situasi pun hening dan kaget dengan kemarahan Risma.

"Data-data itu yang sering jadi fitnah. Itu saya yang kena, tahu nggak," kata Risma dalam rekaman video berdurasi 1 menit 18 detik.

"DTKS dicoret, saya tidak pernah nyoret, semua daerah kita tambah, ngapain aku nyoret," ujar Risma.

Kondisi serupa pernah terjadi pada 13 Juli 2021 lalu.

Saat itu, Risma memprotes kepada sejumlah ASN yang ada di Balai Wyataguna, Bandung lantaran dinilai tidak ikut membantu memasak di dapur umum yang dibuat oleh instansinya untuk mendistribusikan makanan kepada masyarakat.

Saat kunjungan, politisi PDIP ini mendapati adanya dapur umum yang hanya dikerjakan oleh petugas dari Tagana dan petugas lainnya.

Sementara dirinya menilai ASN lainnya di lingkungan Kementerian Sosial hanya bekerja di dalam kantornya masing-masing.

Dirinya lantas mengancam akan memutasikan para ASN di Wyataguna itu untuk bekerja di daerah Papua lantaran tidak turut membantu pekerjaan di dapur umum tersebut.

"Sekarang saya nggak mau lihat seperti ini, kalau saya lihat lagi, saya pindahkan ke Papua, saya nggak bisa mecat kalau nggak ada yang salah, tapi saya bisa pindahkan ke Papua sana teman-teman," tuturnya.

0 komentar:

Posting Komentar