Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Selasa, 25 Agustus 2015

Danramil Senori Pimpin Koordinasi Daya Serap Bulog tingkat Kecamatan

KABARPROGRESIF.COM : (Tuban) Koramil 0811/17 Senori pada hari Selasa tanggal 25 Agustus 2015 Pukul 08.30 melaksanakan pertemuan dengan Dinas Pertanian, Ketua Gapoktan dan Pemilik Penggilingan Padi Sekecamatan Senori.                       

Acara yang digagas oleh Danramil Senori Kapten Inf Suharno bersama  Dinas Pertanian yang dihadiri oleh  Saeful Rohman SP, diikuti oleh 12 Orang Ketua Gapoktan se - Kecamatan Senori dan 20 Orang gabungan Pemilik Penggilingan Padi, Pengusaha Gabah, Beras serta 12 orang Babinsa Koramil Senori.

Dalam pertemuan yang bersifat koordinasi tersebut,  Danramil Senori mendorong dan mengajak  para Gapoktan dan Pemilik Penggilingan Padi, Pengusaha Gabah dan Beras untuk menjual Gabah atau Berasnya ke Bulog Divisi Tuban, Bojonegoro dan Lamongan. Langkah tersebut perlu diambil guna memaksimalkan kemampuan daya serap Bulog dalam membeli hasil panen petani, guna mengukur seberapa jauh serapan pemerintah di daerah melalui Bulog dalam mewujudkan program Swasembada Pangan Nasional, karena hanya melalui Bulog pemerintah dapat mengetahui volume bahan pangan yang harus di swasembadakan secara nasional, untuk kepentingan bangsa dan Negara.                   

Disampaikan juga oleh Danramil tentang tugas pendampingan yang dilakukan oleh para Babinsa terhadap petani, agar para petani memanfaatkan secara maksimal keberadaan para Babinsa dan PPL guna memaksimalkan pelaksanaan kegiatan bidang pertanian, sehingga benar – benar terlihat sinergitas upaya nyata dilapangan.

Sementara Bpk. Saeful Rohman S.P.  dari Dinas Pertanian menghimbau kepada Kelompok Tani supaya aktif kembali dalam melaksanakan program pertaniannya, karena banyak bantuan dari pemerintah yang belum di pergunakan secara maksimal.

Dalam sesi dialog dalam pertemuan tersebut, didapat beberapa masukan, diantaranya dari Bpk. H. Sholeh yang menyampaikan bahwa susahnya petani untuk menjual Gabah ke Bulog dikarenakan rumitnya  standart yang ditentukan  bulog, disamping itu kurangnya pemuda yang mau menekuni bidang pertanian, juga kurangnya pengairan atau irigasi dalam mendukung pengairan dipersawahan.                        

Dan dari Bpk. Khamim wakil Gapoktan Desa Wanglu Wetan mengatakan bahwa sudah terjalin koordinasi yang baik antara petani dengan Babinsa dan PPL, dan menyarankan bahwa minimnya distribusi air dalam irigasi pertanian khususnya di musim kemarau agar menjadi perhatian pihak pemerintah.

Atas beberapa masukan tersebut, dari Dinas Pertanian menyampaikan jawaban bahwa saat ini Bulog telah mengevaluasi persyaratan penjualan hasil panen petani ke Bulog, sehingga saat ini sangat memudahkan para petani, namun jika masih ada oknum petugas Bulog yang mempersulitnya, maka laporkan kepada Dinas Pertanian atau kepada Pak Danramil, sehingga dapat ditindak lanjuti untuk diluruskan, selanjutnya masalah pemuda dan saluran irigasi pertanian akan ditindak lanjuti dengan segera melalui koordinasi secara terpadu dengan Pemda, Kodim dan Dinas Pertanian. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar