Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Sabtu, 17 April 2021

Dilerai Polisi, Orang Tua Pasien Aniaya Perawat di RS Palembang Malah Mengamuk


KABARPROGRESIF.COM: (Palembang) Video orang tua pasien aniaya perawat di RS Siloam Sriwijaya Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) viral di media sosial.

Selain menganiaya perawat, orang tua pasien juga nyaris menganiaya polisi yang mengingatkan agar tidak main hakim sendiri.

Dalam video yang beredar viral, seorang perawat bernama Christina Ramauli tampak berlutut di depan pelaku.

Tak lama, dua perawat datang menarik tangan Christina Ramauli agar berdiri dan keluar dari ruang perawatan.

Namun hal itu dihalangi oleh pelaku. Pelaku menarik rambut Christina Ramauli dan mendorongnya hingga merapat ke dinding.

Seorang petugas keamanan RS Siloam Sriwijaya Palembang terlihat menarik korban agar keluar dari ruangan, tetapi juga dihalangi oleh pelaku.

Aksi tarik menarik antara petugas keamanan rumah sakit dengan pelaku yang mengenakan kaos berwarna merah dan topi itu pun tak terhindarkan.

Tak lama, datang seorang pria yang disebut-sebut anggota polisi. Ia mengingatkan agar pelaku tidak main hakim sendiri.

Bukannya mereda, pelaku malah mengamuk. Ia membentak polisi dan menunjuk-nunjuknya. Bahkan, dia nyaris memukul polisi itu.

“Anda polisi?,” teriak pelaku sambil menunjuk wajah pelaku.

Tak berselang lama, beberapa petugas keamanan RS Siloam Sriwijaya Palembang datang dan mengamankan korban.

Managemant RS Siloam Sriwijaya Sumatera Selatan (Sumsel) menyayangkan kejadian tersebut.

Peristiwa yang terjadi pada Kamis (15/4/2021) pukul 13.40 WIB itu menyebabkan perawat bernama Kristina Ramauli mengalami luka memar di bagian pipi kiri, robek di bibir dan sakit di bagian perut.

“Kejadian penganiayaan ini semestinya tidak perlu terjadi,” kata direktur Keperawatan RS Siloam Sriwijya, Tata, saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Jumat (16/4).

“Kami, managemen RS Siloam sangat menyesalkan perbuatan pelaku, karena kami sudah berusaha memberikan pelayanan terbaik untuk pasien yang dirawat,” tambahnya.

Tata menceritakan kronologi kejadian perawat dianiaya orang tua pasien.

Awalnya, kata Tata, korban kemudian mencabut selang infus anak pelaku karena sudah diperbolehkan pulang.

“Dikarenakan pasien (anak pelaku) masih berumur dua tahun, sedang aktif-aktifnya, kita berhati-hati untuk mencabut selang infus. Tapi Ibu pasien menggendong pasien hingga tangan pasien mengeluarkan darah,” jelas Tata.

“Melihat itu, perawat kami langsung mengganti plester yang berdarah, sembari menghentikan darah ditangan pasien. Saat kejadian pelaku tidak berada di lokasi,” jelasnya.

Ditambahkan Tata, sekitar pukul 14.00 WIB pelaku datang dan memanggil perawat.

“Kemungkinan istrinya yang menceritakan kejadian tersebut, sehingga pelaku yang baru datang dari Kayu Agung memanggil perawat ke ruangannya,” imbuhnya.

Ada tiga orang yang menemui pelaku, salah satunya perawat yang menjadi korban penganiayaan, Christina Ramauli.

“Memang dia (pelaku) menyuruh yang tidak berkepentingan keluar, namun kami menolak karena kami yang bertanggung jawab, baik terhadap pasien dan perawat,” ucap Tata.

Pelaku, sambung Tata, melontarkan pertanyaan. Namun, belum sempat dijawab, pelaku langsung menampar wajah perawat.

“Tidak hanya itu, dia juga memaksa perawat kami bersujud meminta maaf,” sambungnya.

Saat korban berlutut minta maaf, pelaku justu menendang perut korban.

“Kami sempat menghalangi dan melerai, namun pelaku justru menarik rambut korban. Hingga petugas keamanan RS pun berdatangan dan mengamankan korban karena terluka dan memar,” jelas Tata.

Tata menambahkan, pelaku sempat mengatakan dirinya sebagai polisi.

“Kebetulan dalam kamar yang sama itu ada anggota polisi. Dia mencoba memperingatkan pelaku yang juga mengaku sebagai anggota polisi, untuk tidak main hakim sendiri,” bebernya.

Kasus penganiayaan yang dilakukan orang tua pasien kepada perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang ini telah dilaporkan ke polisi.

Kasubag Humas Polrestabes Palembang, Kompol M Abdullah saat dikonfimasi membenarkan adanya laporan tersebut.

“Laporan sudah diterima, selanjutnya akan ditindaklanjuti ke Satuan Reskrim Polrestabes Palembang,” ujar M Abdullah.

Saat ini polisi masih mendalami kasus orang tua pasien aniaya perawat di RS Palembang tersebut.

Berikut ini video orang tua pasien aniaya perawat di RS Palembang Sumatera Selatan.

0 komentar:

Posting Komentar