Kamis, 25 Februari 2016

KABARPROGRESIF.COM : (Bangkalan) Babinsa Koramil 06/Tanah Merah Kodim 0829/Bangkalan Serka Yoga dan Serda Eko, membantu  petani membersihkan gulma di lahan persawahan padi milik Nanang (58), warga Kelurahan Mrecah, Kecamatan Tanah Merah Kabupaten Bangkalan, Kamis (25/2/2016).

Gulma adalah salah satu kendala utama dalam memperoleh hasil yang tinggi dalam budidaya padi sawah.

Persaingan gulma dengan padi dalam masa pertumbuhan hingga masa pematangan sangat besar sekali pengaruhnya terhadap penurunan hasil panen.

Gulma dapat menurunkan hasil panen karena adanya persaingan antara gulma itu sendiri dengan padi, dalam pengambilan unsur hara, air dan cahaya.

Di samping itu ada beberapa gulma yang dapat dijadikan tanaman inang oleh hama dan penyakit tanaman padi, sehingga kalau kita membiarkan gulma tumbuh tanpa dikendalikan, jelas kerugian akan kita dapatkan termasuk kerugian akibat peledakan hama dan penyakit.

Pengendalian gulma padi sawah, umumnya sudah dilakukan oleh para petani, baik dengan penggunaan tenaga manusia (penyiangan tangan) dengan peralatan khusus (landak/gasrok) ataupun cara kimiawi dengan penggunaan herbisida.

Cara pengendalian dengan penyiangan tangan, sekarang ini sudah jarang sekali dilakukan karena adanya keterbatasan tenaga penyiang, terlebih-lebih untuk daerah-daerah yang sulit mendapatkan tenaga kerja.

Demikian juga penyiangan dengan alat (landak) di beberapa tempat juga sudah ditinggalkan mengingat penggunaan alat ini juga memerlukan banyak tenaga dan kadang-kadang juga bisa mengakibatkan kerusakan pada perakaran padi yang sedang tumbuh.

Mengingat adanya gerakan pemerintah tentang peningkatan produksi padi, Babinsa Koramil 06/Tanah Merah Kodim 0829/Bangkalan Serka Yoga dan Serda Eko mengajak para petani di wilayah binaannya untuk lebih rutin dalam merawat dan memelihara tanaman padi, termasuk dalam mengendalikan gulma.

Komandan Koramil 06/Tanah Kapten Inf Muhadi, mengatakan, dengan adanya babinsa turun ke sawah untuk pendampingan petani, maka diharapkan para petani akan lebih bersemangat dalam mengolah lahan pertaniannya sehingga memperoleh hasil yang maksimal. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Malang) Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang kali ini kedatangan tamu istimewa, yakni Grand Syeikh Al-Azhar Mesir, Prof. DR. Ahmad Muhammad Ahmad Al-Thayyib, M.A., Ph.D.

Kedatangan seorang ulama besar dari Mesir tersebut sebagai salah satu bentuk kepercayaan besar yang diberikan kepada kampus Islam tertua didunia terhadap UIN. Selain itu, kehadiran Al-Thayyib ini juga untuk menerima gelar doktor honoris causa Interdisciplinary Islamic Education. Pemberian gelar doctor ini tergolong istimewa, karena yang menguji sekaligus menyaksikan adalah para tokoh-tokoh penting negeri ini. Di antaranya Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Mantan Menag KH. Quraish Shihab, penguji Dr. Alwi Shihab, Dubes Mesir Bahaa el Deen Bahgat Ibrahim Dessouki, Wamenlu A.M. Fachrir dan Watimpres Sri Adiningsih.

Pemberian gelar ini untuk memberikan apresiasi dan penghargaan atas jasa Ahmad Al Tyayyib dlam mengembangkan ajaran Islam. Dalam sebuah orasi ilmiahnya, Ahmad Al-Tyayyib menyampaikan jika konflik antar agama dan antar aliran di berbagai penjuru dunia sudah dalam taraf sangat memprihatinkan. ” Masifnya gerakan ekstrimisme dan terorisme yang mengatasanamakan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) yang juga sangat membahayakan dunia, ” tegasnya.

” Peran Islam Moderat dalam menciptakan Perdamaian Global ” dikenal sebagai agama yang humanis. Dengan kata lain Islam moderat mengayomi berbagai lapisan social dari etnis maupun agama. Dia mengajak semua kalangan untuk menciptakan perdamaian. Di akhir orasinya, Grand Syeikh Al-Azhar ke-50 itu menyatakan siap menjalin kerjasama yang kongkrit antara Al-Azhar University dengan UIN Malang, dengan melalui program pertukaran pelajar dan dosen antar negara. Akhirnya beliau berharap bahwa umat Islam didunia harus mengenal ajaran Islam yang sebenarnya, agar tujuan Islam yang cinta damai dapat segera terwujud di dunia, khususnya negara-negara Islam. (arf)

Rabu, 24 Februari 2016

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Setelah melalui proses penyidkan yang cukup singkat, Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya akhirnya menetapkan 5 orang sebagai tersangka kasus dugaan pengadaan logistik fiktif saat pelaksanaan Pemilu 2014.

Mereka yang ditetapkan tersangka adalah Anton Yuliono yang menjabat sebagai PPSPM (pejabat penanda tangan surat perintah membayar) di KPU Jatim, Achmad Suhari bendahara, Fahrudi, perantara proyek, Ahmad Sumariyono, konsultan dan Nanang Subandi, rekanan KPU.

Menurut Kajari Surabaya, Didik Farkhan Alisyahdi mengatakan, Penetapan tersangka ini sesuai dengan Surat perintah penyidikan: Nomor: 03-07/O.5.10/Fd.1/02/2016, tertanggal 24 Pebruari 2016.

“Kelimanya ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan keterangan saksi dan alat bukti yang ditemukan penyidik,"terang Didik saat dikonfirmasi, Rabu (24/2)

Penetapan status tersangka ini sendiri berdasarkan peranan masing-masing pihak. Seperti penetapan status tersangka pada rekanan KPU. Dalam kasus ini, rekanan dianggap memiliki peranan sebagai media untuk menampun uang hasil korupsi hingga kemudian dikembalikan lagi ke oknum KPU. “Jadi rekanan ini yang dipinjam bendera perusahaannya untuk proyek fiktif,” ujar Didik.

Seperti diketahui, perkara ini bermula dari hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, yang menemukan ada kerugian uang negara sebesar Rp 7 miliar dalam pengadaan logistik Pemilu 2014 di Jawa Timur.

Proyek fiktif itu berupa pengadaan lembar formulir C dan D, ketika pelaksanaan Pemilu Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg).

Sedangkan, Modus yang digunakan yaitu KPU Jatim seolah-olah mencetak DPT Pilpres dan Pileg 2014 pada sebuah perusahaan percetakan. Kemudian KPU Jatim menstransfer uang biaya cetak ke perusahaan tersebut. Namun uang tersebut ternyata dikembalikan lagi oleh perusahaan itu ke oknum pejabat KPU Jatim. Perusahaan itu hanya dipakai namanya agar anggaran KPU Jatim bisa keluar. (Komang)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim kembali menahan satu tersangka lain dalam kasus penyalagunaan dana Rp 93,8 miliar pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKLB) di PT Garam (Persero), akhir Desember 2015 lalu.

Dia adalah, Dirut UD Mega Rahman, Syaifur Rahman. Usai menjalani pemeriksaan, pria berusia 35 tahun itu langsung dikeler penyidik Pidana Khusus (Pidusu) ke mobil tahanan yang telah disiapkan sejak pagi dan dijebloskan ke Rumah Tahanan Kelas 1 Surabaya Medaeng di Sidoarjo.

Dijelaskan Kepala Seksi Penyidikan (Kasidik) Pidsus Kejati Jatim, Dandeni Herdiana, tersangka yang merupakan Dirut pada salah satu perusahaan garam ini, mendapat kucuran dana senilai Rp 1,7 miliar. Padahal, perusahaan miliknya bukanlah termasuk dari perusahaan maupun petani garam yang menerima dana konsinyasi untuk program PKBL.

"Dana senilai Rp 1,7 miliar inilah yang tidak bisa dipertanggungjawabkan oleh tersangka. Padahal, dana PKBL itu digunakan untuk pengembangan bagi petani garam di Jawa Timur,"terang Dandeni kepada wartawan, Rabu (24/2).

Seperti diketahui, kasus ini bermula ketika Kementerian BUMN mengeluarkan kebijakan agar BUMN yang mengalami surplus memberikan bantuan pinjaman ke BUMN yang masih lemah. Bantuan pinjaman tersebut dipergunakan untuk program bantuan kepada masyarakat bernama PKBL.

Dari 13 BUMN yang ada, PT Garam termasuk salah satu yang menerima dana konsinyasi.  Selama tahun 2008-2012, PT Garam memperoleh suntikan dana sebesar Rp 93,8 miliar. Di perusahaan yang mengurusi masalah garam itu, dana tersebut direncanakan untuk program penguatan petani garam. Namun, dari total dana Rp 93,8 miliar itu, BPKP Jatim mencatat kerugian negara sebesar Rp 3,9 miliar. (Komang)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Persidangan kasus kecelakaan maut hingga menjerat pengemudi mobil Lambhorghini, Wiyang Lautner sebagai pesakitan di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya terus dikebut.

Setelah menghadirkan beberapa saksi, kini giliran pihak Polisi yang bersaksi. Aiptu Andik dari Bidang Traffic Accident Analis (TCA) Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jatim dihadirkan oleh jaksa Feri Rahman pada persidangan diruang sari, Rabu (24/2).

Andik dihadirkan terkait analisa penyebab kecelakaan tersebut, diantaranya kecepatan Lambhoghini hingga analisa lainnya.

Dijelaskan Andik, analisa penyebab kecelakaan tersebut berdasarkan rekonstruksi dilokasi kejadian, selanjutnya diinstrumentkan berdasarkan rumus yang telah dimiliki Kepolisian.

"Tiap jenis mobil beda analisanya, kondisi jalan pun juga kita analisa,"terang Andik saat persidangan.

Sempat terjadi argumentasi sengit antara saksi dengan tim pengacara terdakwa Wiyang. Adu argumen itu terjadi,  terkait hasil analisa adanya benturan keras yang menyebabkan kerusakan parah pada mobil yang dikemudikan terdakwa.

Hakim Mangapul Girsang selaku hakim anggota berusaha menengahi perdebatan tersebut dan meminta tim pembela untuk mencari ahli sebagai pembanding keterangan saksi Aiptu Andik.

"Itu analisanya saksi, mungkin lebih tepat, saudara mencari ahli fisika sebagai pembanding keterangan saksi, meski sebenarnya saya juga paham tentang ilmu fisika,"ucap Mangapul pada tin  pengacara terdakwa sambil tersenyum kecil.

Diakhir persidangan, Tim pengacara terdakwa Wiyang yang dikomandani Ronald Napitupulu menolak keterangan saksi dicatat dalam berita acara persidangan.

Penolakan itu didasarkan lantaran Aiptu Andik bukanlah saksi fakta, melainkan lebih tepat sebagai saksi ahli.

Usulan tim pengacara itu tak begitu saja ditelan majelis hakim. Burhanudin selaku ketua majelis hakim,  justru tak sependapat dengan permintaan tim pengacara Wiyang. "Biarkan Kami yang menilai, apakah keterangan saksi ini diterina atau diabaikan,"ucap Hakim Burhanudin pada tim advokat tersebut.

Seperti diketahui, kecelakaan maut itu terjadi di Jalan Manyar Kertoarjo, Surabaya, pada Minggu pagi, 29 November 2015. Waktu itu, Lamborghini melaju bersama Ferrari merah tiba-tiba oleng ke kiri dan menyeruduk warung STMJ di sisi kiri jalan.

Akibatnya, Kuswarijono, 51, tewas di lokasi akibat diseruduk Lamborghini. Sementara itu, dua orang lain, Mujianto, 45, dan Srikanti, 41, mengalami luka-luka. Pengemudi Lamborghini, Wiyang Lautner didakwa Pasal 310 ayat (2) dan (4) UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. (Komang)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Korem 084/Bhaskara Jaya melaksanakan kegiatan Pembinaan Netralitas TNI dalam Pemilu/Pilkada TA. 2016 dengan Tema “Melalui Pembinaan Netralitas TNI dalam Pemilu/Pilkada kita wujudkan Profesionalisme TNI dan sukses penyelenggaraan Pemilu/Pilkada yang Luber dan Jurdil dalam rangka menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa”  yang dibuka oleh Danrem 084/Bhaskara Jaya, (Kolonel Czi Denny Herman) dihadiri oleh Kasrem 084/BJ, (Letkol Inf Agung Dwi Kuncoro), Para Kasi dan Pasi Korem 084/BJ, para Danramil dan Babinsa jajaran Korem 084/BJ, Balak Korem 084/BJ bertempat di Aula Bhaskara. (24/2/2016)

Adapun pengarahan Danrem 084/Bhaskara Jaya pada kegiatan pembinaan Netralitas TNI yang diikuti oleh ± 200 personil diantaranya adalah :

1.       Netralitas TNI merupakan amanah dalam pelaksanaan reformasi internal TNI sesuai Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Adapun pengertian dari Netralitas TNI sebagai berikut: Netral : “Tidak berpihak, tidak ikut, atau tidak membantu salah satu pihak” Netralitas TNI : “TNI bersikap netral dalam kehidupan politik dan tidak melibatkan diri pada kegiatan politik praktis”.
2.       Prajurit TNI yang akan mengikuti Pemilu dan Pilkada harus membuat pernyataan mengundurkan diri dari dinas aktif (pensiun) sebelum tahap pelaksanaan Pemilu dan Pilkada (berdasarkan Surat Telegram Panglima TNI Nomor STR / 546 / 2006 tanggal 22 Agustus 2006).
3.       Implementasi (pelaksanaan) Netralitas TNI dalam Pemilu dan Pilkada.
a. Mengamankan penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada sesuai dengan tugas dan fungsi bantuan TNI kepada Polri.
b. Netral dengan tidak memihak dan memberikan dukungan kepada salah satu kontestan Pemilu dan Pilkada.
c. Satuan/perorangan/fasilitas TNI tidak dilibatkan pada rangkaian kegiatan Pemilu dan Pilkada dalam bentuk apapun di luar tugas dan fungsi TNI.
d. Prajurit TNI tidak menggunakan hak memilih baik dalam Pemilu maupun Pilkada.
e. Khusus bagi prajurit TNI (isteri/suami/anak prajurit TNI), hak memilih merupakan hak individu selaku warga negara, institusi atau satuan dilarang memberi arahan di dalam menentukan pelaksanaan dari hak pilih tersebut.
4. Beberapa hal yang harus dipedomani oleh Prajurit TNI :
a. Tidak diperkenankan menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU), KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota.
b. Tidak diperkenankan campur tangan dalam menentukan dan menetapkan peserta Pemilu.
c. Tidak diperkenan memobilisir semua organisasi sosial, keagamaan dan ekonomi untuk kepentingan partai politik dan kandidat tertentu.
d. Tidak diperkenankan menjadi anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), Panwaslu Provinsi, Panwaslu Kabupaten/Kota dan Panwaslu Kecamatan.
e. Tidak diperkenankan menjadi anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Ketua Panitia Pemungutan Suara (KPPS).
f. Tidak diperkenankan menjadi Panitia Pendaftaran Pemilih.
g. Tidak diperkenankan campur tangan dalam menentukan dan menetapkan peserta Pemilu perorangan (Dewan Perwakilan    Daerah).
h. Tidak diperkenankan menjadi peserta dan juru kampanye.
i. Tidak diperkenankan menjadi tim sukses kandidat.

Pada acara tersebut Pemateri juga di bawakan oleh Pembicara I Kasrem 084/BJ (Letkol Inf Agung Dwi Kuncoro) ” Peran dan Tugas TNI “, Pembicara II Kasiterrem 084/BJ (Letkol Inf Ir. Mariyono Msi) “ Penyelenggaraan Pemilu/Pemilukada “, Pembicara III Pasi Bakti TNI (Mayor Inf Heri Hutomo) “ Sikap TNI dalam Pemilu/Pemilukada”.

Dalam sela-sela acara Danrem 084/BJ juga mengingatkan untuk tetap waspada terhadap adanya kelompok radikal seperti Teroris, ISIS dan Gafatar. Saat ini kita dihadapkan dengan pengembalian eks pengungsi Gafatar yang sampai saat ini masih dalam binaan Pemerintah, yang belum sepenuhnya dapat diterima oleh masyarakat sekitarnya. Komunis adalah bahaya laten dan tetap terus diwaspadai, ada beberapa model kegiatan yang dilakukan yang bersifat senyap, hal ini pasti ada yg membiayai, tidak lepas dari itu adakah peran Yahudi, ideologi dan faham komunis terus hidup dan berkembang dibeberapa negara, termasuk di negara kita dengan modul kegiatan keagamaan dan kegiatan  sosial melalui underbownya kita tetap waspadai.(asmo)

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Timur) Menyambut pelaksanaan KTT OKI ( Organisasi Konferensi Islam) di Jakarta pada tanggal 6-7 Maret 2016 mendatang, Kodam Jaya dengan serius mempersiapkan Pengamanan bagi para tamu Negara yang akan hadir.

Terkait perhelatan yang rencananya akan diikuti oleh 56 Negara, Kodam Jaya akan melaksanakan Pengamanan bersama dengan Polda Metro Jaya. Pengamanan akan dilaksanakan dari ring 1 hingga ring 3.

"Pengamanan mulai dilakukan ketika para peserta tiba di bandara, lalu perjalanan menuju hotel hingga sampai ke tempat diberlangsungkannya acara," Tegas Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana.

Diharapkan seluruh masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Ibukota Jakarta dapat mendukung kegiatan ini, karena suksesnya acara ini merupakan salah satu tolak ukur bagi Indonesia dimata Dunia Internasional. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Jaga kondusifitas wilayah, Babinsa 0830/05Tandes jajaran Kodim 0830/Surabaya Utara mengadakan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan warga di Jln.Somo Pomahan Baru RT.12/RW.02 Tandes, Kota Surabaya. Rabu (24/2/2016).

Pada kesempatan in, Babinsa menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak gegabah dan menahan diri ketika menangani suatu masalah.

Danramil Koramil 0830/05Tandes Mayor Inf Eko Resmojo, berpesan pada para Babinsa, “himbau warga jangan sampai main hakim sendiri jika ada masalah, serahkan ke pihak yang berwenang agar wilayah Bubutan tetep kondusif.” jelasnya.

Babinsa pada Komsos yang digelar, ini juga menghimbau kepada warga agar selalu menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan, mengingat saat ini menghadapi musim penghujan.

“Jaga pola hidup sehat dengan lingkungan diupayakan tetap bersih.” Tegas Danramil 0830/05Tandes Mayor Inf Eko Resmojo. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Selatan) Para Prajurit Brigif 1 melaksanakan kegiatan latihan Yong moodo di lapangan Brigif 1 PIK/JS selesai apel pagi kegiatan tersebut dilaksanakan sangat semangat serta tulus dan ikhlas dalam melaksanakan setiap kegiataan.Rabu (24/2).

Belajar dan berlatih Bela Diri Militer merupakan keharusan bagi seorang prajurit, salah satu Bela Diri Militer yang telah diprogramkan di Angkatan Darat adalah Yongmoodo karena jenis Bela Diri tersebut dianggap yang paling sesuai dalam menghadapi berbagai jenis serangan lawan.

Untuk melaksanakan kegiatan yang telah diprogramkan oleh Komando Atas, latihan Yongmoodo dilaksanakan setelah apel pagi setiap hari Rabu dan Kamis yang diikuti oleh seluruh anggota.

Dalam kesempatan ini, Pasi Ops Denma Brigif 1 Kapten Inf Sitompul menyampaikan Selain untuk meningkatkan kemampuan Bela Diri Militer seorang prajurit, latihan Yongmoodo ini sekaligus sebagai sarana olahraga untuk menjaga kesehatan. Yong Moodo ini mengutamakan ketepatan, kecepatan dan kekuatan. Dengan demikian maka beladiri ini adalah beladiri militer.

Oleh karena itu laksanakan tugas dan tanggung jawab baik sebagai pelatih maupun peserta Yongmoodo dengan sebaik-baiknya dilandasi pengabdian yang tulus ikhlas dan harus selalu kita ingat bahwa keberhasilan pembinaan latihan bela diri Yongmoodo selain di tentukan oleh potensi dan kemampuan pelatih juga sangat di tentukan kerja keras kita semua dalam mengikuti program. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sinergitas tiga pilar, Babinsa Koramil 03/Pabean Cantikan Serda Kusman bersama Babinkamtibmas dan Satpol PP melaksanakan pemantauan keamanan wilayah, melalui kegiatan Komunikasi Sosial (Komsos) di wilayah Pabean Cantikan, Kota Surabaya. Rabu (24/2/2016).

Kegiatan yang dilaksanakan tiga pilar tersebut  bagi Babinsa selain sebagai Komusikasi Komsos juga digunakan untuk melaksanakan pengumpulan data teritorial selain juga koordinasi tentang kondusifitas wilayah yang meliputi keamanan, ketertiban serta hal-hal yang menonjol yang ada di wilayah binaan.

Dalam kesempatan tersebut didapat informasi mengenai kerawanan sosial mengenai kondusititas wilayah dan kondisi sosial masyarakat setempat.

Danramil 03/Pabean Cantikan Mayor Inf Suwadi, mengatakan "Kita sampaikan kepada seluruh Babinsa untuk ajak warga agar masyarakat waspada terhadap tindak kriminal maupun hal negatif lainnya dari orang yang tidak bertanggung jawab", katanya. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Depok) Sedikitnya 150 Babinsa di jajaran Kodim 0508/Depok, Korem 051/Wijayakarta mengikuti Pembinaan Kesiapan (Binsap) Aparatur Kewilayahan (Apwil) yang digelar di Aula Makodim Depok, Selasa (23/2).

Materi pembinaan terkait sikap teritorial diberikan langsung oleh Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0508/Depok, Mayor Inf Mistar.

Menurut Kasdim, pembinaan teritorial ini bertujuan agar para Babinsa lebih memahami dan mampu melaksanakan sikap teritorial dan perilaku ditengah masyarakat."Diperlukan sikap teritorial sebagai wujud nyata pengamalan dan penghayatan Saptma Marga, Sumpah Prajurit dan delapan Wajib TNI dalam bentuk tingkah laku, tindak tanduk dan cara seorang prajurit dalam berhubungan dengan masyarakat untuk mewujudkan kemanunggalan TNI dan rakyat.

Dikatakan sikap teritorial harus ditunjukkan melalui senyum, tegur sapa, saling menghargai, saling membantu, gotong royong, tata krama dan adaptasi."Sikap teritorial diperlukan sebagai sarana dalam meningkatkan kebersamaan dan keeratan hubungan antara prajurit TNI-AD dengan rakyat sehingga kemanunggalan TNI dan rakyat untuk didaya gunakan bagi kepentingan pertahanan negara di darat,"tandas Kasdim. (arf)

KABARPROGRESIF.COM : (Ngawi) Babinsa Koramil 13/Kedunggalar jajaran Kodim 0805/Ngawi, Pelda Sukandar dan  3 orang anggota bersama Mantri tani, 3 orang petugas PPL Kecamatan Kedunggalar, secara gotong royong melakukan pembasmian terhadap hama jenis Wereng Batang Cokelat (WBC) di Desa Pelang lor Kecamatan Padas, Kabupaten Ngawi, yang sudah memopulasi dan mengancam tanaman padi, Rabu (24/2/2016).

Pembasmian dilakukan de­ngan menyemprotkan racun secara massal diinisiasi langsung Petugas Penyuluh Lapangan (PPL).

Menurut Danramil 13/Kedunggalar Kapten Inf Suparmin, hama Wereng Batang Cokelat yang meng­ancam masih ber­sifat populatif mulai berkembang dan me­ngancam tapi belum menyerang tanaman padi. Wereng Batang Cokelat termasuk jenis hama mematikan yang bakal merusak secara totalitas tanaman padi sehingga tidak bisa dipanen.

Sifatnya masih berkembang. Hama ini belum sampai menye­rang tanaman padi tapi masih populasi atau berke­mbang. Makanya kita antisipasi supaya tidak berkembang dan menye­rang tanaman padi petani,” terangnya.

Kelompok Tani Suprapto mengakui, ancaman “teror” hama Wereng Batang Cokelat cukup mere­sahkan petani dan akan me­ngancam petani mengalami gagal panen bila positif ter­serang. Upaya antisipasi dan kesigapan dengan me­nyemprot hama tersebut sangat positif untuk menyelamatkan tanaman padi yang sudah dekat masa panen.

Memang belum terserang, tapi ada sedikit sekumpul-sekumpul saya lihat tadi yang kena,” ujarnya. (arf)

Narkoba

Koperasi & UMKM

Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Translate

Hukum

Metropolis

Nasional

Pidato Bung Tomo


Hankam

Popular Posts

Blog Archive