Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Soft Launching Kota Lama, Gelar Sejumlah Paket Wisata

Sejumlah paket wisata digelar Pemkot Surabaya usai soft launching Kota Lama zona Eropa yang berada di kawasan Jalan Rajawali, Krembangan, Surabaya.

Cegah Narkoba di Kalangan ASN dan Pelajar, Pemkot Surabaya Gandeng BNN dan Polisi

Upaya Pemkot Surabaya memberantas Narkoba tak hanya di kalangan pelajar dan masyarakat, tetapi juga Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup pemkot.

Peluang Investasi untuk Pengembangan Eks THR-TRS

Pemkot Surabaya menggandeng Kamar Dagang dan Industri (Kadin) untuk mempromosikan proyek peluang investasi di Kota Pahlawan. Diantaranya di kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS).

Tekan Laju Inflasi, Pemkot Rutin Gelar Pangan Murah

Untuk menekan laju inflasi agar masyarakat bisa mendapatkan komoditas bahan pangan dengan lebih murah, Pemkot Surabaya rutin menggulirkan program Gerakan Pangan Murah setiap bulan.

Pemkot Surabaya Komitmen Amankan Aset yang Dikuasai Pihak Ketiga

Berbagai upaya strategis terus dilakukan Pemkot Surabaya untuk memastikan aset daerah dapat dimanfaatkan secara optimal demi kepentingan warga dan pemerintah.

Selasa, 28 Februari 2017

Soal Program 3 R, Dewan Surabaya Pecah



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Program pemerintah kota (Pemkot) Surabaya dalam hal mengurangi tumpukan sampah di Surabaya melalui program 3 R (reduce, reuse dan recycle) ternyata mendapat kritikan maupun apresiasi dari beberapa anggota DPRD kota Surabaya.

Reni Astuti anggota Komisi D Surabaya, yang merasa kontra dengan program 3 R. Menurutnya bila program tersebut sudah di gaung-gaungkan tapi nyatanya tidak terbukti, ini terbukti dari banyaknya sampah yang tiap hari semakin banyak memasuki  kawasan TPA di benowo.

" Coba cek apa sampah yang masuk TPA tiap hari/bulannya apa berkurang. Logikanya kalau 3R sukses, sampah yg ke TPA berkurang," terang Reni, Selasa (28/2).

Bahkan untuk meyakinkan bila pendapatnya sesuai fakta, Reni juga mempersilahkan para wartawan mengecek data diluar komisi  yang ia bidangi.

"Cek dulu datanya turun atau naik volume sampah yang masuk ke TPA, silakan tanya ke Komisi C datanya gimana, aku komisi D kurang pas kalau komentar,"pungkasnya.

Berbeda dengan Vicensius Awey. Menurut anggota Komisi C DPRD Surabaya menjelaskan, Idealnya sebuah pemerintahan kota tentu akan terus melakukan pengelolaan sistem 3 R tersebuthal itu dilakukan supaya untuk menekan jumlah peningkatan sampah di kota.

Pengelolaan sampah 3R lanjut Awey harus berbasis masyarakat pengguna, seperti halnya pemukiman, kawasan Industri, perdagangan. Hal tersebut lebih ditekankan kepada pengurangan sampah yang lebih arif dan ramah lingkungan. Metode tersebut menekankan kepada tingkat perilaku konsumtif dari masyarakat serta kedasaran terhadap kerusakan lingkungan akibat bahan tidak terpakai lagi yang berbentuk sampah.

"Pengurangan sampah dengan metode 3R berbasis masyarakat lebih menekankan kepada cara pengurangan sampah yang dibuang oleh individu, rumah, kawasan. Dari pendekatan tersebut, maka di dalam pelaksanaan pengelolaan sampah 3R berbasis masyarakat terdapat tiga kegiatan yang harus dilakukan secara sinergi dan berkesinambungan, yaitu. Proses pengelolaan sampah sejak dikeluarkan oleh masyarakat. Proses pemahaman masyarakat dalam pengelolaan sampah dengan metoda 3R. Proses pendampingan kepada masyarakat pelaku 3R."paparnya.

Untuk itu Awey berharap agar pemkot harus bekerja lebih keras dan cerdas lagi untuk mengurangi peningkatan jumlah sampah,

"Masih kita temukan ada banyak perhotelan atau Rumah Makan,  yang mana sampah yang ada tidak menerapkan sistem pengelolaan tempat pembuangan sementara (TPS), sebelum seluruh sampah tersebut diangkut menuju TPA. Begitupun juga, ada bayak pemukiman yang belum menerapkan pengelolaan sampah secara TPS terlebih dahulu sebelum menuju TPA,"tegasnya. (arf)

Chicco dan Lala Hadiri Film Buka' an 8 Di Surabaya



KABARPOGRESIF.COM : (Surabaya) Visinema Pictures bekerjasama dengan Chanex Ridhall Pictures dan Kaninga Pictures merilis Film Layar Lebar yang berjudul ' Buka’an 8’

Film drama komedi romantls garapan Sutradara Angga Dwimas Sasongko ini menceritakan tentang Alam yang diperankan Chicco Jerikho dan Mia yang dibintangi oleh Lala Karmela, pasangan millenial yang bertemu dan jatuh cinta di dunia maya. Hubungan mereka tidak direstui oleh keluarga Mia karena menganggap Alam hanya bermain sosial media dan tidak memiliki pekerjaan tetap.

" Di momen kelahiran anak pertama mereka, Alam ingin membuktikan kepada orang tua Mia, bahwa ia adalah seorang suami idaman." kata Chicco Jerikho saat menghadiri Konferensi Pers di Studio 21 Royal Mall ( 27/02/2017 ) Surabaya

Film Buka’an 8 kembali mempertemukan Angga dengan duet dua produser Anggla Kharisma dan Chicco Jerikho, yang sukses dengan 2 mm sebelumnya, Cahaya dari Timur: Beta Maluku (2014) dan Filosofi Kopi The Movie (2015). Angga Dwimas Sasongko

Menurut Dwimas Sasongko mengatakan, di film ‘Buka’an 8 ' ini merupakan film komedi pertamanya yang mengangkat cerita generasi millenial yang addictive pada media sosial dan intemet.

" Film ini terinspirasi dari proses menanti kelahiran anak pertama saya yang kebetulan pada saat itu ditemani oleh Chioco Jerikho dan tercetuslah ide untuk membuat film ini " terangnya

Lebih lanjut Produser dan pemeran Utama Film Buka’an 8, Chicoo Jeriho, menambahkan, di film 'Buka’an 8' berharap agar film tersebut mendapat sambutan positif dari masyarakat terutama kota Surabaya

" Kami berusaha menyuguhkan film yang memotret problematlka pasangan muda yang tengah berjuang mendapatkan restu dari orang tua, menceritakan kedekatan emosional yang tercipta antara anak dan orang tua pada proses kelahiran dengan genre komedi. Mengombinasikan realita, cerita pribadi, dan berbagai kekonyolan yang terjadidi keseharian. Film ini memiliki cerita yang sangat dekat dengan mereka yang sangat menikmati hiruk- pikuk media sosial saat ini ." jelas pria berlesum pipit.

Hal senada diungkapkan CEO Chanex Rldhal Pictures, Rosa Rai Djalal, keterllbatannya dalam film lnl karena cerita yang diangkat sejalan dengan perannya sebagai seorang lbu.Chanex Ridhall Pictures didirikan salah satunya karena Saya ingin membagikan pesan positif dengan bahasa universal yang bisa dinikmati semua kalangan.

" Film ‘Buka'an 8’ menunjukkan kepada saya konten film yang sangat pribadi dan mungkin bisa menyentuh pasangan muda maupun para orang tua, dengan balutan genre xomedi yang lebih mudah dinikmati oleh herbagai kalangan." pungkasnya. (Dji)

Soal ganti Rugi, PT Villa Bukit Mas dan Pemkot Surabaya Lempar Tanggung Jawab



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sengketa lahan milik Linda Handayani Nyoto seluas 15 x 600 meter, dengan pihak pengembang PT Villa Bukit Mas, yang kini dikuasai oleh Pemkot Surabaya sebagai fasilitas sosial, masih belum selesai.

Awal Januari 2017 lalu, Pemkot Surabaya kembali mengundang PT Villa Bukit Mas, Polrestabes dan Kejaksaan serta perwakilan pemllik lahan Soegiharto.

Dalam kesempatan itu, pemilik lahan kembali diminta menguraikan kronologis soal sengketa lahan yang di gugat hingga mahkamah agung(MA).

“Saya diminta menceritakan kembali kronologisnya. Ya saya ceritakan duduk persoalannya dan hasil putusan pengadilan, bahwa Pemkot dan pengembang wajib membayar ganti rugi gandeng renteng,”ungkap Soegiharto saat dihubungi lewat seluleernya, Senin(27/2/2017).

Menurut Soegiharto, Pemkot Surabaya merasa kesulitan untuk mencairkan uang ganti rugi, karena putusan pengadilan yang mewajibkan kedua belah pihak membayar gandeng renteng.

“Kabag Hukum Pemkot, meminta pihak pengembang untuk membayar ganti rugi. Namun dilempaar ke pemkot. Lalu pengembang melempar lagi ke Pemkot. Akhirnya pertemuan ditutup dan akan dikaji ulang,” imbuhnya.

Soegiharto berencana melapor kembali ke DPRD kota Surabaya atas keputusan ganti rugi yang belum jelas ini. Mengingat kedua belah pihak yang mengusasi lahan itu, belum menunjukkan itikad baik membayar ganti rugi lahan.

“Nanti saya akan lapor ke dewan lagi, sebagai fasilitator pertama atas sengketa lahan tersebut,”pungkasnya.

Seperti diketahui, lahan milik Linda Handayani Nyoto dulunya memang dikuasai oleh PT Intiland yang kini sahamnya sudah dibelai ke PT Villa Bukit Mas. Pengembang perumahan elite ini, beberapa tahun lalu, menyerahkan lahan ke Pemkot sebagai syarat penyerahan aset fasum fasos seluas 40 persen.

Atas dasar itu, Pemkot mengolah lahan tersebut untuk jalan akses keperumahan dan lahan terbuka hija di tengah jalan.(arf)

Senin, 27 Februari 2017

Solusi Pemkot Surabaya Kurangi Sampah Masuk ke TPA dan Pantai



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kota Surabaya telah menjadi role model bagi banyak kota/kabupaten di Indonesia dalam hal pengelolaan sampah melalui program 3 R (reduce, reuse dan recycle). Ada banyak inovasi telah dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam pengelolaan sampah yang itu selaras dengan tujuan pemerintah pusat guna mewujudkan Indonesia bersih sampah pada 2020 mendatang.

Ke depan, selain terus mengurangi volume sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Benowo, Pemkot Surabaya juga concern untuk mencegah timbunan sampah menuju ke pantai/laut.

Sekretaris Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya, Aditya Waskita mengatakan, Pemkot selama ini telah melakukan banyak hal untuk mengurangi sampah yang masuk ke TPA Benowo. Dikatakan Aditya, pada 2016 lalu, volume sampah yang masuk ke TPA Benowo mencapai kurang lebih 1500 ton sampah. Sebagian besar merupakan sampah organik dengan prosentase 60 persen. Sisanya sampah anorganik.

“Untuk mengurangi sampah ke TPA Benowo, kami punya program pengelolaan sampah mandiri. Sampah dipilah dan dikelola dari sumbernya (rumah tangga) oleh masyarakat. Sebab, kalau sampah tidak dikurangi dan tidak dikelola dengan baik, TPA nya bisa tidak muat,” jelas Aditya di acara media gathering di ruang ATCS, Lantai VI Kantor Pemkot Surabaya, Senin (27/2).

Selain pemilahan sampah mandiri dari rumah-rumah warga, Pemkot Surabaya juga memiliki 26 rumah kompos. Pemkot juga memiliki pusat daur ulang sampah di Jambangan dan juga di Sutorejo. Serta, di setiap kelurahan ada fasilitas lingkungan yang berperan untuk mengedukasi masyarakat perihal pentingnya pengelolaan sampah dar rumah. “Selain itu, sampah-sampah yang diangkut ke TPA, diangkut pakai mobil compactor, tidak lagi memakai bak terbuka. Meskipun belum semua. Tapi kami usahakan semua (bak) tertutup,” sambung Aditya.

Khusus untuk mengurangi sampah yang menuju ke laut, Aditya menyebut hal itu selaras dengan komitmen pemerintah pusat untuk menjaga destinasi wisata laut agar tidak terkena gangguan sampah. Untuk mencegah sampah mengalir ke laut, Pemkot telah melakukan berbagai upaya. “Kami ada lomba kebersihan antar kampung di bantaran sungai. Kami juga memasang trap (perangkap) sampah di sungai supaya sampah tidak ke laut. Termasuk juga bekerja sama dengan Dinas PU Bina Marga untuk mengambil sampah yang ada di saringan nya rumah pompa,” sambung dia.

Dosen Biologi Fakultas MIPA Unesa, Winarsih mengatakan, dalam pengelolaan sampah, yang paling penting adalah menggerakkan masyarakat. Dia menilai Pemkot Surabaya telah mampu mendorong partisipasi masyarakat untuk ikut aktif dalam pengelolaan sampah. Salah satunya melalui lomba kebersihan seperti Surabay Green and Clean dan Merdeka dari Sampah. “Penting untuk mengdepankan asas kebersamaan dalam pengelolaan sampah. Sebab, Pemkot tentu tidak bisa ngopeni sendiri. Semakin banyak warga yang sudah mengolah sampah dari sumbernya, tentunya akan semakin bagus,” ujar Winarsih.

Selasa (28/2) besok, Surabaya akan menjadi pusat peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2017 yang dipusatkan di kawasan Pantai Kenjeran. Wakil Presiden HM Jusuf Kalla direncanakan hadir. Terpilihnya Surabaya sebagai lokasi peringatan HPSN 2017 dikarenakan besarnya komitmen Pemkot Surabaya dalam pengelolaan sampah. Paramaternya bisa diukur dari berbagai inovasi yang dilakukan, serta prestasi Surabaya yang telah beberapa kali meriah penghargaan Adipura. “Ke depan, yang perlu lebih dibenahi adalah meningkatkan kesadaran masyarakat, serta mengurangi penggunaan sampah non organik seperti kemasan minuman dan makanan,” pungkas Aditya. (arf)

Terdakwa Pemalusan Pita Cukai Dituntut 3 Tahun Penjara Dan Denda Rp 71 Milliar



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sidang kasus pemalsuan hollogram pita cukai yang menjerat Sanusi, Warga Embong Malang Kebangsren Surabaya sebagai pesakitan memasuki babak baru.

Oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim, pria kelahiran 43 tahun silam ini dinyatakan bersalah dan dituntut 3 tahun penjara.

Selain hukuman badan, Sanusi juga dihukum membayar denda 10 kali lipat dari nilai potensi kerugian negara sebesar Rp 71. 427.089.650 (tujuh puluh satu milliar  empat ratus dua puluh juta  delapan puluh sembilan ribu enam ratus lima puluh rupiah).

"Jika tidak dibayar, maka sesuai ketentuan akan diganti dengan pidana kurungan selama 6 bulan,"kata Jaksa Bambang Djunaedi saat membacakan surat tuntutannya diruang Tirta Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Senin (27/2/2017).

Terdakwa pria berkumis itu dianggap telah terbukti bersalah melanggar  pasal 55 huruf a UU RI. No 39 tahun 2007 tentang cukai Juncto Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

Atas tuntutan tersebut, terdakwa Sanusi yang tanpa didampingi penasehat hukum selama persidangannya mengaku akan mengajukan pembelaan. Dihadapan majelis hakim yang diketuai Unggul Warso Mukti, Sanusi meminta waktu satu minggu untuk menyusun pembelaannya. "Sidang ditunda satu minggu,"kata Hakim Unggul sambil menutup persidangan.

Perlu diketahui, Perkara ini diungkap oleh Petugas Bea dan Cukai Wilayah Jatim. Saat itu petugas mendapatkan informasi jika dirumah terdakwa Sanusi ada kegiatan melakukan pemalsuan hollogram pita cukai.

Setelah melakukan penggrebakan dan pengecekan. Berdasarkan Berita Acara Identifikasi Keaslian Pita Cukai Hasil Tembakau TA 2015 dan TA 2016  Nomor : 23A/PNP-HLG/BA.IPC/XI/2016 tanggal 4 Nopember 2016 yang ditandatangani oleh Slamet Azagaf selaku penguji anggota tim task force adalah bukan produk Konsorsium Perum atau palsu. Sehingga total potensi kerugian Negara sebesar Rp.7.142.708.965,-(tujuh millar seratus empat dua juta tujuh ratus delapan ribu Sembilan ratus enam puluh luma rupiah).

Setelah diselidiki, terdakwa mendapat order percetakan dari Aziz (DPO). Dan setiap mencetak hollogram pita tersebut, terdakwa Sanusi mendapat keuntungan sebesar Rp 300 ribu, untuk setiap satu rimnya. (Komang)

Bisnis Di Kawasan Rungkut Akan Mati Suri Dampak Beroperasinya Transmart



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Geliat ekonomi dan bisnis di kawasan Rungkut Surabaya cepat atau lambat akan mati suri, akibat beroperasinya Transmart. Pasalnya, seluruh produk yang dijual rata-rata konsumsi produk rumah tangga, dimana produk ini juga banyak dijual disekitar kawasan Rungkut.

Bahkan ada produsen biskuit dan alat-alat kitchen dan dinner set yang sudah ada jauh sebelum Transmar buka ini diyakini juga akan bangkrut. Belum lagi soal dampak lalu lintas disekitar kawasan Rungkut.

Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Erwin Tjahyuadi, mengatakan, di sekitar Rungkut ada produsen biskuit, Kedaung, Sampoerna, dan bisnis ritel lainnya hal ini tentunya akan berdampak signifikan terhadap market ketiga produsen tersebut akibat adanya Transmart.

“Dampak ekonominya jelas merugikan bisnis dan usaha yang sudah ada di kawasan Rungkut. Belum lagi dari sisi kemacetan jalan, dengan beroperasinya Transmart makan kemacetan disekitar Rungkut bertambah.”ujarnya, kepada wartawan di gedung dewan, Senin (27/02/17).

Ia menjelaskan, dengan kemacetan jalan di Rungkut akibat beroperasinya Pusat Swalayan Tranmart hal tersebut tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Untuk itu, tambah Erwin, ijin Analisa Dampak Lalu Lintas (Amdal) Transmart harus segera dikaji ulang agar kondisi kemacetan di Rungkut Surabaya tidak semakin parah.

Beroperasinya Transmart di Surabaya, tambah Erwin, dampaknya tentunya bukan hanya kalangan pengusaha yang ada disekitarnya sehingga pengiriman barang jadi tersendat karena kemacetan jalan di Rungkut. Dirinya meminta harus ada rekayasa lalu lintas agar jalan disekitar Transmart tidak macet dan Dinas Perhubungan Kota Surabaya harus turun langsung untuk merekaya ulang kembali lalu lintas tersebut.

“Ini bukan main-main ya, selama tiga hari ini jalan disekitar Transmart sudah macet terus mungkin karena banyak pengunjung sehingga area parkir sudah tidak tercukupi akibatnya mobil yang masuk harus antre terlebih dahulu di jalan. Dishub Surabaya harus segera turun langsung.”tegasnya.

Erwin juga mengatakan, jika operasional suatu usaha berdampak negatif terhadap usaha-usaha disekitarnya memang perlu ada kajian ulang untuk ditinjau kembali, baik soal dampak usaha, lalu lintas, dan psikologis pasar yang berada dekat dengan peritel raksasa seperti, Transmart. “Ya sebaiknya dikaji ulang lah keberadaan Transmart di Surabaya.”ungkapnya. (arf)

Waspada Operasi Penegakan Ketertiban Gabungan Dengan Sandi Waspada Wira Clurit



KABARPROGRESIF.COM : (Magetan) Bertempat di wilayah Kab Magetan dilaksanakan kegiatan Operasi Gaktib Polisi Militer dengan sandi “WASPADA WIRA CLURIT 2017” dalam rangka program Triwulan l Subdenpom V/1-5 Magetan yang diikuti 16 Orang, dipimpin langsung oleh komandan Subdenpom V/1-5 Magetan, Lettu Cpm Shofwan. Dalam kegiatan ini, personil yang terlibat diantaranya, Subdenpom V/1-5 terdiri dari 5 Orang, Propam Polres Magetan sejumlah 3 Orang yang dipimpin oleh Aiptu Joko S, Provost Kodim 0804/Magetan sejumlah 2 Orang dipimpin Serda Kateno,  Unit Intel Kodim 0804/Magetan sejumlah 3 Orang, serta Deninteldam V/Brw sejumlah 1 Orang dan Dishub Magetan 2 personil yang dipimpin oleh Suwito. Kegiatan Operasi penegakan ketertiban Gabungan dengan sandi Waspada Wira Clurit Th. 2017 dengan sasaran surat-surat kelengkapan diri dan kendaraan anggota TNI/Polri yang dilaksanakan di  Jl. Raya Sukomoro Magetan,  pada hari Senin, 27 Februari 2017 tuan rumah Subdenpom V/1-5 Magetan.

Kegiatan dengan sandi “WASPADA WIRA CLURIT 2017” dimulai pukul 21.30 diawali dengan apel pengecekan di Subdenpom V/1-5 Magetan diambil oleh Lettu Cpm Shofwan, Dansubdenpom V/1-5 Magetan. Dilanjutkan pelaksanaan operasi penegakan ketertiban dimulai, dengan menggunakan 3 unit kendaraan roda empat  berangkat menuju ke sasaran. Adapun sasaran dalam kegiatan tersebut yakni, tempat hiburan malam, pasar penampungan pasar sayur magetan, petugas menyisir tempat karaoke di Milang Asri Panekan, Kecamatan Plaosan, juga tempat karaoke di Kecamatan Kota Magetan. Petugas memeriksa satu persatu pengunjung karaoke, mulai dari identitas diri serta memeriksa barang bawaan. Komandan Sub Denpom V/1-5  Magetan Lettu CPM Shofwan, mengatakan, razia tempat hiburan malam ini, merupakan bagian dari operasi gabungan penertiban dengan sandi waspada wira clurit. Sasarannya mencari anggota TNI, yang indisipliner yang mendatangi tempat hiburan malam, atau terlibat narkoba.

Namun dalam razia di lima tempat hiburan malam, petugas gabungan tidak menemukan anggota TNI atau anggota Polri, yang berada di tempat hiburan malam. Petugas juga tidak menemukan narkoba, maupun senjata tajam yang dibawa pengunjung. Lettu CPM Shofwan menambahkan, selain melakukan pengawan dan pembinaan terhadap anggota TNI, operasi Waspada Wira Celurit ini, juga membantu kepolisian dalam menertibkan lalu lintas di jalan raya. (arf)

Danlantamal V Hadiri Sertijab Danlantamal XI



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V Laksamana Pertama Edi Sucipto, S. E., M.M. menghadiri upacara serah terima jabatan Komandan Lantamal XI yang dilaksanakan di dermaga Madura Koarmatim Ujung Surabaya, Senin (27/2).

Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur Laksamana Muda TNI Darwanto, S. H., M. A.P. memimpin langsung upacara Serah Terima Jabatan Komandan Lantamal XI ini dari Brigadir Jenderal TNI (Mar) Suhartono, M.Tr (Han) kepada penggantinya Kolonel Mar Bambang Sutrisno S.H., M.Tr. (Han).

Bambang –sapaan akrab mantan Wakil Komandan Lantamal V ini- merupakan alumni Akademi Angkatan Laut angkatan- 33 tahun 1988. Berbagai macam penugasan telah ia jalani mulai dari Danton 3 Kompi C Yonif-2, Wadanki-J Yonif-6, Danki-J Yonif-6, Pasiops Yonif-4, Wadanyon Yonif-4, Pabandya Progar Sops Kormar, Danyonif-9 Brigif-3, Dansepa Dasmil Kodikal, Kas Brigif Mar-2 Pasmar-2, Asrena Pasmar-1, Kadisminpers Kormar, Danbrigif Mar-2 Pasmar-2, Sahli Panglima Koarmabar, Wadan Lantamal V, Komandan Resimen AAL, Wadan Pasmar 1. Sebelum dilantik sebagai Danlantamal XI, Kolonel Marinir Bambang Sutrisno dipercaya sebagai Sahli Pang F Binkuatmar Koarmabar.

Pangarmatim dalam amanatnya menyampaikan bahwa serahterima jabatan merupakan salah satu pembinaan personel yang memberikan peluang dan kesempatan kepada para perwira untuk mengembangkan karier  dan mengaktualisasi konseptualnya  guna mewujudkan kinerja organisasi yang lebih baik. Sehingga diharapkan dapat menciptakan pembaharuan semangat dan penyegaran pemikiran guna terus meningkatkan kualitas kinerja baik bagi organisasi maupun pejabat yang bersangkutan.

Lantamal merupakan Komando pelaksana dukungan yang memiliki peranan yang sangat penting dalam pencapaian tugas Komando Armada RI Kawasan Timur. Kegiatan operasi laut tidak akan berjalan optimal tanpa diimbangi oleh aspek dukungan yang baik dan memadai.

Lantamal XI Merauke merupakan pangkalan yang sangat strategis, hal ini dapat dilihat bahwa wilayah kerja Lantamal XI Merauke adalah wilayah perairan yang berbatasan langsung dengan perairan negara tetangga seperti PNG dan Australia. Sebagaimana kita ketahui, masih terdapat potensi kerawanan terkait masalah perbatasankeduan negara tersebut. Tentunya, menuntut terselenggaranya pengawasan dan pengamanan yang lebih baik oleh Lantamal XI Merauke, guna tetap tegaknya NKRI di wilayah tersebut.

Hadir dalam upacara serah terima tersebut, Kasarmatim, Danguspurlatim, Danguskamlatim, para Danlantamal Koarmatim, Kadispsial, Danpuspenerbal, para Asisten Pangarmatim, para Dansat, Kadis dan Kasatker jajaran Koarmatim serta tamu undangan lainnya. (arf)

Mobil dan Motor Anggota Kodim Blitar Diperiksa



KABARPROGRESIF.COM : (Blitar) untuk antisipasi segala bentuk kemungkinan pada pemakai kendaraan bermotor, demi ketertiban dan kenyamanan pengguna kendaraan maka Kodim 0808/Blitar hari ini senin (27/02/17) mengadakan pemeriksaan kendaraan secara detail atau rinci, sehingga jika terjadi masalah kelengkapan surat-surat atau yang lainnya dapat di minimalisir.

Pengecekan kali ini dibawah pengawasan langsung Pasi Intel Kodim 0808/Blitar Lettu Arm Wikodo, yang menerangkan bahwa nanti jika terdapat kendaraan yang tidak sesuai standart maka akan diadakan tindakan khusus ataupun ditahan sementara sampai dengan kelengkapan tersebut dapat dilengkapi, jelasnya.

Hal ini juga ditegaskan oleh Komandan Kodim 0808/Blitar Letkol Arh. Surya Dani SH, bahwa tak ada alasan anggota TNI tidak melengkapi kendaraannya dengan surat-surat hal ini ditegaskan bahwa Komandan tidak menginginkan ada anggotanya yang terlibat dalam sindikat curanmor, penadah atau yang lainnya, kalau sempat menemukan ada anggota yang terlibat didalamnya maka tak segan-segan Dandim akan memproses sesuai aturan hukum yang berlaku, tak ada yang ditutup-tutupi atau bahkan melindunginya, tegas Dandim.

Tujuan khusus selain untuk mengetahui kelengkapan surat-surat, Dandim menginginkan untuk memperkecil resiko kecelakaan di jalan, salah satunya yaitu dengan mengadakan pengecekan kendaraan mulai dari, lampu, rem, sen liting, bel dan seba,gainya secara routin,  sehingga dengan harapan jika kendaraan tersebut layak pakai, sehingga sedikit banyak terhindar dari kecelakaan disamping itu faktor hati-hati dijalan merupakan faktor utama,  dilihat angka kecelakaan akhir-akhir ini, menempati posisi atas, ingat keluargamu selalu menantikan kehadiranmu dalam keadaan selamat, ungkap Dandim. (arf)

Tamansari Emerald Apartemen Hadir di Citraland Berdiscount 50 Juta



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Berawal dengan pengembangan Apartemen Papilio pada Tahun 2012 yang berada di Jalan Ahmad Yani dengan total 746 unit kamar serta memiliki 2 macam Kondutel sebanyak 226 unit kemudian menjadi Apartemen sekitar 494 unit.

" Kita mencoba di Apartemen Papilio selama dua tahun shoultout,sekarang tinggal 4 unit dari 494." kata R.Sigit Pramana General Manager Tamansari Emerald saat menggelar Konferensi dengan Awak Media pada Minggu (26/02/2017) Surabaya.

Menurut Sigit Pramana,setelah pengembangan atau pemasaran Papilio cukup bagus,kini pengembangan usahanya akan menambah Apartemen lagi yang berada di lokasi Citraland yang merupahkan kawasan premium di daerah Surabaya Barat.

" Konsep Tamansari Emerald tersebut total memiliki 567 unit,dengan konsep sasaran keatas apartemen ini seharga mulai 900 jutaan dengan memiliki lahan seluas 6.700 M2 dan mempunyai 3 tipe bedroom." ujarnya.

Lebih lanjut Sigit menjelaskan, banyak fasilitas yang dimiliki oleh apartemen di Tamansari Emerald diantaranya Kolam Renang, Area Golf serta Food Court yang berada di kawasan tersebut.

Selain Fasilitas yang menunjang,keistimewaan lain pada apartemen ini adalah area parkir yang cukup memadai dibanding dengan apartemen yang berada di Surabaya.

" Kebanyakan apartemen lain yang menjadi kendala adalah tempat parkir,dimana apartemen lain area parkirnya satu banding tiga untuk satu unit penghuni.namun di area parkir Tamansari Emerald kita berikan setiap unit apartemen ada rasio satu Lot ( lahan ) parkir.

Sigit menambahkan,kelebihan lain pada apartemen ini yakni memiliki air minum yang siap untuk dikonsumsi bagi setiap penghuni apartemen.

" Setiap unit kamar ada kran air minum yang layak di untuk diminum." terangnya.

Apartemen ini juga dilengkapi dengan fasilitas lain yang diharapkan bisa memberikan pengamanan kepada para penghuni di apartrmen ini.

" Apartemen ini juga dilengkapi dengan fasilitas Smart Home untuk pengamanan para penghuninya." pungkasnya.

Open House pada apartemen ini telah dibuka pada tanggal 26 Februari 2017 dan dapatkan harga spesial pada apartemen Tamansari Emerald dengan Discount Up to Rp.50 juta.info lebih lanjut hubungi Marketing Gallery Ruko G walk Shop House Blok W 1 No.22  Citraland.telepon ( 031.99160550 ). (Dji)

Risma Ajak Buruh untuk Terus Berbenah



KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, terus membangun komunikasi dengan para pekerja, salah satunya dengan menggelar acara Apel Pagi untuk memperingati Hari Pekerja Indonesia yang dilaksanakan di Taman Surya, Kamis (26/2/2017), Surabaya.

Acara yang diadakan setiap tahun tersebut dihadiri oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, Sekda (Sekretaris Daerah) Kota Surabaya, Hendro Gunawan, jajaran Polrestabes dan Polresta Tanjung Perak, Kejari Surabaya, perwakilan SKPD serta 30 serikat pekerja.

Dalam sambutannya, Walikota, Tri Rismaharini mengatakan tujuan utama acara ini untuk membina hubungan baik dengan para pekerja lewat sosialisasi atau menggelar acara seperti ini. “Saya sangat senang hari ini karena bisa bertemu dengan para pekerja se-Surabaya,” kata Risma.

Risma lantas memaparkan sedikit himbauan bagi pekerja agar tidak mudah terprovokasi oleh segelintir orang yang secara sengaja ingin memecah belah bangsa ini. “Jika ada masalah mari kita duduk bersama, bermusyawarah dan mencari solusi bersama-sama. Jangan gontok-gontokan dan jangan mau menangnya sendiri,” tegas Mantan Kepala Bappeko tersebut.

Lebih lanjut, Risma juga memotivasi para pekerja untuk tidak mudah menyerah ketika menjalani pekerjaan. Artinya, seluruh pekerja diharapkan mau mengilhami sebuah pekerjaan seperti ibadah bukan paksaan atau hal negatif lainnya. “Ingat kita ini kerja untuk keluarga, anak-anak kita dan masyarakat. Terlebih kami sudah memfasilitasi banyak hal untuk buruh, yakni masalah kesehatan, masalah perumahan, menyediakan rumah susun dan mengajak buruh untuk membentuk koperasi guna meningkatkan kesejahteraan hidup para buruh,” ujar orang nomor satu di Surabaya tersebut.

Sebelum mengakhiri sambutan, Risma kembali mengingatkan kepada seluruh pekerja untuk mau meningkatkan kualitas hidup dengan terus belajar. Diharapkan dengan belajar, mereka mampu mengelola hasil ekonominya dengan baik serta mampu mengangkat derajat kehidupannya.

 “Ingat perjuangan arek arek Surabaya yang terus berjuang melawan hingga mengusir penjajah dari Kota Pahlawan. Jangan sampai jasa pahlawan kalian balas dengan sikap bermalas-malasan. Apa kalian mau dijajah terus oleh penguasa. Penjajahan yang kita alami saat ini sangat implisit loh,” tegas Risma.

Sementara itu, Koordinator SPSB (Serikat Pekerja Serikat Buruh) se-Surabaya, Dendy Prayitno mengatakan, dalam peringatan momentum ini kami ingin mengevaluasi fungsi pemerintah terkait pembentukan tim pengawas bagi kawan-kawan buruh. Fungsi tim pengawas untuk melindungi buruh yang mengalami kesengsaraan atau perbudakan dari pengusaha dan melindungi dari segala macam bentuk pelanggaran-pelanggaran yang bakal dilakukan pemberi kerja terhadap buruh.

“Hal ini menjadi tuntutan utama yang disuarakan oleh buruh, sebab bentuk pengawasan yang sudah dilimpahkan ke pemprov membuat banyak pekerja tidak mendapatkan penyelesaian kasus pelanggaran dari pemberi kerja. Berdasarkan UU No 13 Tahun 2003 tentang tenaga kerja, buruh diperbolehkan mengurus pelanggaran tenaga kerja untuk dilaporkan ke jajaran kepolisian berdasarkan jenis kasus pelanggarannya. Oleh karena itu dirinya berharap pemerintah segera menindaklanjuti dan membentuk tim pengawas supaya nasib para buruh lebih sejahtera ke depannya,” pungkas Dendi.

Setelah pembacaan sikap dan tuntutan pekerja, para peserta apel menuju ke beberapa stan untuk menikmati sajian kuliner yang disediakan panitia. Sembari menikmati kuliner, peserta mendapat hiburan dari pelawak dan penyanyi. Menambah antusiasme pekerja, digelar juga pembagian sembako dan doorprize menarik bagi para buruh. (arf)

Sabtu, 25 Februari 2017

Komisi C DPRD Surabaya Boikot Sidang Paripurna



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Sidang paripurna tentang Raperda Klasifikasi Jalan di Surabaya, Jumat (24/02/2017) diwarnai aksi boikot oleh sebagian anggota DPRD Surabaya. Dari 50 anggota yang ada, hanya 27 yang hadir sehingga tidak kuorum. Agenda paripurna yang rencananya dilaksanakan pukul 13.00 wib tidak jadi dilaksanakan meskipun undangan sudah hadir.

Kabarnya, aksi boikot ini sempat disuarakan oleh Komisi C (Pembangunan) DPRD Surabaya yang tidak terima karena Panitia Khusus (Pansus) Raperda Klasifikasi Jalan dan Penataan Pemukiman Kumuh diberikan kepada Komisi B (Perekonomian).

Terkait hal ini, Wakil Ketua DPRD Surabaya, Masduki Toha kepada wartawan mengatakan sidang paripurna ditunda karena tidak kuorum. Namun, pihaknya membantah ada aksi boikot yang dilakukan oleh anggotanya. Pihaknya hanya mengakui penundaan tesebut karena jumlahnya kurang memenuhi syarat yaitu dua per tiga jumlah anggota dewan.

"Ini kan permasalahanya teman-teman (anggota dewan) ada yang gak datang. Gak ada lah kalau aksi boikot segala, buktinya ada yang datang 27 anggota," kilah politisi PKB ini kepada wartawan.

Meski begitu, pihaknya akan melakukan pembicaraan antar pimpinan untuk membahas masalah ini dengan masing-masing fraksi. Masduki juga menghimbau kepada semua pihak untuk berfikir jernih dan tidak memperkeruh keadaan karena alasan kewanangan pembentukan pansus bisa diatur kembali di paripurna.

"Kalau soal komisi apa yang dibentuk Pansus ya kan bisa dibicarakan di paripurna karena rapat tertinggi. Saya kan sudah bilang bahwa Banmus (Badan Musyawarah) dan Banggar (Badan Anggaran) hanya bagian kecil saja dari perangkat legislatit, masih ada Paripurna untuk menentukan keputusan," kata Masduki.

Karena itu, pihaknya akan menanyakan langsung kepada Komisi C apakah benar kabar bahwa tidak setuju jika pansus dibahas oleh Komisi B.

"Intinya sampai saat ini saya belum ketemu (Komisi C). Semuanya akan saya panggil nanti. Saya kira bukan itu, ada masalah lain," cetusnya.

Sementara itu, Anggota Komisi C Sukadar membantah jika dikatakan melakukan boikot sidang paripurnya. Politisi PDIP ini berdalih dalam waktu bersamaan ada jadwal hearing dengan warga Kenjeran di ruang Komisi C yang juga harus mendapat perhatian anggota dewan.

"Memfasilitasi keluhan warga juga penting karena bersamaan kita menggelar hearing dengan warga Kenjeran. Enggak lah kalau ada aksi boikot sidang paripurna," tegas Sukadar kepada wartawan.

Sebelumnya, Anggota Komisi C yang enggan disebutkan namanya sempat mengutarakan tidak terima jika Pansus Raperda Klasifiskasi Jalan dan Penataan Pemukiman Kumuh digarap oleh Komisi B. Bahkan, pihaknya mengatakan akan melakukan protes saat paripurna.

"Raperda itu kan kalau anda lihat nafasnya ada di Komisi C karena soal pembangunan. Kenapa kok diberikan Komisi B? seharusnya tidak begitu," tegasnya saat berbincang dengan wartawan. (arf)