Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Minggu, 20 Desember 2015

Kasdam Jaya Hadiri Upacara Peringatan Hari Bela Negara

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Timur) Upacara Bendera dalam rangka Hari Bela Negara dilaksanakan di Silang Monas Jakarta Pusat, diikuti sebanyak 10.500 orang peserta dan dipimpin oleh Wakil Presiden RI, H. Jusuf Kalla. Menteri Pertahanan, Panglima TNI, Kapolri dan sejumlah pejabat tinggi Negara juga tampak khidmat mengikuti jalannya upacara, tidak terkecuali Pangdam Jaya yang diwakili oleh Kasdam Jaya Brigjen TNI Ibnu Triwidodo, Sabtu 19/12.

Untuk mempertahankan kedaulatan NKRI, bukanlah perkara mudah. Sejarah mencatat, sejak 67 tahun tepatnya 19 Desember 1948 saat Belanda melakukan agresi militer II, Presiden RI Soekarno pernah memberikan mandat kekuasaan kepada Mr. Syarifudin Prawiranegara untuk mempertahankan  NKRI. Berkat peran serta aktif dari seluruh rakyat, maka kedaulatan Indonesia dapat tetap dipertahankan waktu itu hingga kini. Hal inilah yang mendasari pencanangan gerakan nasional Bela Negara oleh Presiden RI Joko Widodo tanggal 19 Desember 2014 lalu. Dalam kegiatan upacara tadi pagi, di tiang tugu Monas juga tengah berkibar bendera Merah Putih berukuran jumbo ; 47,4 Meter x 31,62 Meter.

Dalam amanat yang dibacakan Wakil Presiden, terdapat beberapa penekanan. Bela Negara tidak hanya memakai senjata tetapi setiap warga Negara bisa terlibat didalamnya, baik melalui politik maupun diplomasi, berlandaskan semangat tidak pernah padam, terbalut kebersamaan dalam menghadapi tantangan baru di masa kini dan yang akan datang.

Wapres Jusuf Kalla juga menggarisbawahi tentang “radikalis dan teroris sudah menjadi ancaman nyata belum lagi narkoba, kemiskinan dan keterbelakangan. Untuk itu, dibutuhkan kebersamaan, gotong royong dan persatuan dari seluruh komponen masyarakat. Hendaknya tantangan-tantangan diatas dapat dijadikan sebagai panggilan dalam melaksanakan tugas sesuai ladang dan profesi masing-masing seperti yang telah dicontohkan para prajurit TNI dalam menjaga perbatasan, POLRI yang tengah memberantas korupsi, narkoba dan menciptakan keamanan nasional. Para guru, dokter atau bidan yang tidak mempersoalkan upah saat melayani hingga ke pelosok Negeri”, tegas Wapres. H.

Jusuf Kalla juga meminta “agar memaksimalkan setiap potensi yang ada serta mengajak seluruh orang tua agar menanamkan nilai nilai kebangsaan dan budi pekerti luhur kepada anak-anaknya, melalui cara-cara yang lebih edukatif, inovatif dan bervariasi sesuai kebutuhan atau situasi terkini. Mari tingkatkan kebersamaan dilandasi semangat gotong royong dan persatuan tanpa mempersoalkan siapa, asal dari mana, suku dan agama apa, agar kita memiliki kemampuan mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Jadikan kemajemukan sebagai kekuatan besar dalam menjamin tetap tegaknya NKRI demi perwujudan Indonesia yang berdaulat, lebih mandiri dan berkepribadian”, tandasnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian penghargaan oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu kepada warga yang dinilai berprestasi atas nama Malik Hidir dan kepada Umi Wahida yang bekerja melebihi batas panggilan dengan mendirikan pesantren Bela Negara, memberikan pendidikan gratis kepada 12.000 siswa SD, SLTP hingga SLTA. Aba-aba penghormatan akhir dari Komandan Upacara, Dede Yusuf menandai berakhirnya upacara. Para personel TNI/Polri, PNS Kemhan, kalangan profesional, ormas, menwa, mahasiswa, pelajar pramuka, para tamu undangan dan penonton juga disuguhi atraksi menarik dan hiburan lainnya. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar