Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Sabtu, 30 Juni 2018

Manajemen Bantah Chameleon Club Jadi Tempat Prostitusi


KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Manajer Operasional Chameleon Party Club Achmad Syaichu membantah Chameleon menjadi tempat praktik prostitusi. Dia menduga ada orang tak bertanggung jawab yang ingin menjatuhkan usaha Chameleon.

Apalagi, surat aduan yang ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan itu tidak dilengkapi dengan identitas pengadu. "Enggak ada (praktik prostitusi), itu mah persaingan bisnis kali," ujar Achmad di Chameleon Party Club, Blok M, Jakarta Selatan, Jumat (29/6/2018) malam.

Achmad menjelaskan, dia sudah memberikan klarifikasi kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta soal tuduhan tersebut.

Dia juga memberikan penjelasan yang sama saat aparat Pemerintah Kota Jakarta Selatan meninjau tempat karaoke tersebut pada malam ini.

Achmad mengaku heran dengan surat aduan yang tidak jelas asalnya itu. Di dalam surat disebutkan manajer Chameleon bernama Edi. Padahal, Achmad menyebut tidak ada nama Edi di jajaran manajemen Chameleon.

"Surat itu kurang jelas segala-galanya, tidak jelas sama sekali. Nama Pak Edi enggak ada sama sekali. Bikinnya ngawur itu," kata Achmad.

Sebelumnya diberitakan, Chameleon Party Club di Jalan Melawai VIII, Blok M, Jakarta Selatan, diadukan sebagai tempat praktik prostitusi. Aduan itu langsung disampaikan ke Gubernur Anies. Anies kemudian memerintahkan Pemerintah Kota Jakarta Selatan untuk menelusuri aduan tersebut.

Aparat Pemkot Jakarta Selatan meninjau langsung tempat karaoke tersebut pada malam ini. Penyidik Sudin Parbud Jakarta Selatan Masri Sabar membacakan isi surat aduan tersebut.

"Mohon kiranya tindak tegas pariwisata yang didukung Disparbud DKI, sebuah usaha pelacuran dengan berlindung di balik usaha Chameleon," kata Masri membacakan surat aduan itu. (rio)

0 komentar:

Posting Komentar