Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Selasa, 12 Februari 2019

Komandan Lantamal V Hadiri Upacara Pembukaan Gelar Operasi Gaktib dan Yustisi Polisi Militer TA. 2019


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komandan Pangkalan Utama TNI AL V (Danlantamal V) Laksamana Pertama TNI Edwin, S.H,.M.Han menghadiri  Upacara Pembukaan Gelar Operasi Gaktib dan Yustisi Polisi Militer TA. 2019, di Lapangan Upacara Kodam V Brawijaya Jl. Raden Wijaya No. 1 Surabaya, Selasa (12/2).

Dangartpap III / Surabaya, Mayjend TNI Wisnoe Prasetija Budi meminpin langsung jalannya upacara yang dikomandani Komandan Upacara Letkol Pom Wahyu  Dwi Nugroho (Kadis Lidkrim POM Lantamal V) Yang diikuti kurang lebih 1000 Personil Gabungan TNI, Polri, PNS TNI dan Pemkot Surabaya.

Tampak hadir Kaskoarmada II, Kasdam V/Brawijaya, Kasgartap III/Surabaya, Danpuspenerbal, Wadanpasmar 2, Seklem AAL, Danpusdikpomal, Kabidpropam Polda Jatim,  Para Dansatlak Jajaran Kogartap III / SBY, Para pejabat utama Polda Jatim dan Para Asisten Kasdam V Brawijaya.

Dangartap III / Surabaya dalam amanatnya mengatakan Operasi Gaktib dan Operasi Yustisi  merupakan salah satu upaya memelihara dan meningkatkan profesionalisme prajurit TNI.

"Prajurit yang profesional adalah prajurit  yang memahami hukum dan ematuhinya," tegas Dangartab lll.

Pada tahun 2019 ini lanjut Wisnoe -saaan akrab Dangartab lll/Sby- adalah tahun politik sekaligus pelaksanaan Pesta  Demokrasi. TNI  berkornitmen dengan netralitasnya seraya berkonsentrasi pada upaya menjamin pelaksanaan Pemilu yang aman, damai, lancar, dan sukses.

Untuk itu  operasi   ini  juga  harus  membangun  kesadaran dan ketaatan atas komitmen netralitas TNI, pelaksanaan  Operasi  Gaktib  dan Operasi Yustisi harus pula dikembangkan kearah peningkatan profesionalitas petugas dan subjek hukum melalui upaya edukasi.

Menurutnya,  esensi  operasi ini adalah   proses  berkelanjutan dari upaya pencegahan dan  penyelesaian  pelanggaran hukum bagi  prajurit dan PNS TNI.

Hal ini harus diwujudkan secara tegas baik perorangan maupun  kesatuan,  sesuai  dengan tema Operasi Gaktib Tahun 2019 yaitu "Dengan Operasi  Gaktib TA 2019, Polisi berkomitmen meningkatkan    Militer disiplin,  ketaatan hukum, dedikasi dan loyalitas prajurit, dalam mendukung Tupok TNI guna mewujudkan bersama rakyat TNI kuat".

Selanjutnya hasil pelaksanaan operasi Gaktib ditindaklanjuti dengan proses yustisi terhadap pelanggar, ini tercermin dalam tema Operasi Yustisi tahun 2019 "Kita pelihara dan tingkatkan harmonisasi  dengan Rakyat, agar bersama rakyat TNI kuat,  hebat,  profesional  dan  siap mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian".

Pemahaman   yang   salah dimana seolah-olah prajurit dalam situasi perang tidak diikat oleh hukum, terdapat hukum perang dan aturan lainnya yang mengikat setiap kombatan pada situasi pertempuran, demikian pula di masa damai, setiap prajurit yang profesional tidak akan melanggar hukum,  logikanya adalah tanpa kepatuhan yang tinggi terhadap hukum di masa damai, maka prajurit tersebut akan sulit untuk mematuhi hukum   yang  membatasinya di masa perang.

"Penegak  hukum  adalah  ujung  kepatuhan terhadap hukum itu Setiap Polisi Militer harus terlebih dulu memiliki komitmen yang tinggi terhadap hukum dan setiap aturan yang berlaku, tanpa konsistensi tersebut,  mustahil Polisi Militer sebagai penegak ketertiban memiliki kewibawaan yang paripurna," pintanya.

Ia juga berharap seluruh petugas Polisi Militer memiliki kesamaan persepsi dalam melaksanakan  tugas  dilapangan,   baik dengan  sesama  polisi  militer  maupun dengan lembaga penegak hukum lainnya.

Pedomani kebijakan dan perintah Pimpinan TNI    sehingga mampu  menghindari  kesalahpahaman,  petugas  juga  tidak  boleh  bersikap  arogan  di  lapangan, namun tetap tegas dan tidak  ragu-ragu    Setiap   petugas   harus  menguasai dan paham aturan hukum  rebagai iubstansi panting dalam upaya   penolakan hukum dilingkungan TNI. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar