Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Jumat, 12 Februari 2021

Dua Lurah Meninggal Terpapar Covid-19, Alasan Whisnu Ngotot Dirikan Rumah Sakit di Cito


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana mulai blak-blakan terkait pengajuan Rumah Sakit khusus pasien Covid-19 di kompleks Mal City Of Tomorrow (Cito) Surabaya.

Menurutnya bukan hanya soal 'menipisnya' Bed Occupancy Rate (BOR) ICU. Namun juga dikarenakan adanya dua anak buahnya terpapar virus dari Wuhan Tiongkok ini hingga menghembuskan nafas terakhir di rumah sakit.

"Waktu awal iya (kita ada permintaan), karena waktu itu BOR ICU kita 100 persen dan itu bertahan selama 2 Minggu. Awal Januari itu. saya kehilangan dua lurah saya dan istrinya. meninggal di UGD karena menunggu ICU," kata Whisnu saat meninjau rencana pembangunan Rumah Sakit Khusus Covid-19 di Kompleks Mal Cito, Rabu (10/2).

Nah, karena tragedi itulah, kata Plt Wali Kota Surabaya yang berakhir masa tugasnya pada 17 Februari mendatang itu berangkat ke Jakarta untuk membahas rumah sakit dadakan tersebut.

Bahkan kata Whisnu ketika di Jakarta, ia juga sempat menanyakan kapan rumah sakit dadakan di perbatasan Surabaya - Sidoarjo dapat beroperasi.

"Nah pengalaman itu kemudian ketika saya di Jakarta bertemu dengan jajaran kementerian juga saya sampaikan berapa lama ini rumah sakit darurat bisa saya buka? 7 hari katanya, makanya ketika saya pulang dari Jakarta saya langsung cek kesini 2 Minggu lalu," ungkap Whisnu menirukan ucapan dari Kementerian.

Sayangnya, lanjut Whisnu, pihak pengelola Rumah Sakit Khusus Covid-19 yakni Siloam belum memenuhi standart kreteria yang sudah ditentukan tersebut.

"Sudah saya tegaskan dari awal waktu itu warga sekitar harus sepakat karena ini berbatasan langsung dengan penghuni dan Mal (Cito) harus ada pembatas tegas. Nah tadi kan masih ada pembatas yang tidak tegas karena temboknya belum permanen," tandasnya.

Mengetahui kinerja dari pengelola Rumah Sakit Khusus Covid-19 yakni Siloam amburadul, Whisnu sangat terpukul. Ia menyayangkan sikap Siloam yang meremehkan aturan yang sudah disepakati.

"Tadi saya juga sampaikan. Saya kecewa kalau begitu," keluhnya.

Menurut Whisnu tak hanya soal pembatas yang dipermainkan oleh Siloam, namun upaya merangkul warga tak pernah dilakukan.

"Persyaratan yang utama bagi saya adalah persetujuan warga sekitar karena bagi saya keselamatan warga adalah hukum tertinggi. itu yang kita selamatkan dulu," tandasnya.

Whisnu juga mengapresiasi langkah Siloam segera mengajak warga duduk bersama demi berdirinya rumah sakit dadakan itu.

"Warga harus dipahamkan. Harus save. Termasuk mereka katanya mau mengajak perwakilan warga untuk tinjau ke dalam. Monggo itu cara mereka," pungkasnya. 

0 komentar:

Posting Komentar