Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Jumat, 01 Desember 2023

Ketua Komisi A DPRD Surabaya Kecam Aksi Penganiayaan Dua Satpol PP Oleh Buruh


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Aksi penganiayaan dua anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya oleh oknum demonstran buruh, Kamis (30/11) mendapat kecaman dari Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya, Arief Fathoni.

Legislator asal partai Golkar ini menilai, apa yang dilakukan personel Satpol PP dengan berupaya membuka sedikit lajur bagi warga yang lewat, tidak selayaknya mendapatkan tindakan kekerasan dari demonstran.

"Memperjuangkan kesejahteraan melalui aksi unjuk rasa itu hak, namun dibalik hak tersebut tersimpan kewajiban untuk menjaga hak warga Surabaya yang lain yang sedang melakukan aktivitas mencari nafkah untuk menghidupi anak istri di rumah," kata Arief Fathoni, Jum'at (1/12).

Arief Fathoni menyebut, selama ini Surabaya menjadi kota yang ramah terhadap aksi-aksi demonstrasi yang datang dari berbagai daerah di luar Kota Pahlawan.

Karena itu, ia sangat menyayangkan aksi demonstrasi yang mengganggu ketertiban umum tersebut.

"Surabaya menjadi kota yang ramah terhadap aksi-aksi unjuk rasa yang datang dari berbagai daerah di luar Surabaya. Namun, aksi unjuk rasa harus dilakukan dengan cara-cara yang santun dan tidak mengganggu ketertiban umum," pungkasnya.

Seperti diberitakan dua orang petugas Satpol PP (Tim Jolodoro) mendapat penyerangan dari salah satu massa aksi demonstrasi di Jalan A Yani, Surabaya sekitar pukul 14.30 Wib, Kamis (30/11).

Insiden tersebut bermula saat petugas Satpol PP berinisial AM dan TA sedang bertugas menjaga pedestrian di rute 2, mulai sebelum Bundaran Dolog sampai Royal Plaza menggunakan sepeda angin.

Ketika itu, Jalan A Yani arah masuk Kota Surabaya ditutup oleh massa aksi demonstrasi buruh yang berjumlah sekitar 5.000 orang.

Saat itu, ada seorang warga meminta tolong untuk membuka akses jalan agar bisa berangkat kerja. 

Kemudian petugas Satpol PP berinisiatif berbicara kepada salah satu pendemo untuk meminta izin membuka sedikit akses jalan. Namun, petugas Satpol PP ini justru diserang oleh pendemo. 

Bahkan, petugas Satpol PP berinisial AM harus terjungkal karena ditendang oleh pendemo. 

Sedangkan untuk satu petugas lainnya, yakni TA, informasinya diinjak-injak oleh para pendemo. 

Beruntung, sebagian massa aksi demonstrasi kemudian melerai kejadian tersebut.

Meski demikian, akibat insiden penyerangan itu, kedua petugas Satpol PP berinisial AM dan TA mengalami cidera. 

Kedua petugas tersebut saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit.

Mendapat informasi tersebut, Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M. Fikser geram.

Mantan Kabag Humas Pemkot Surabaya ini pun melaporkan pelaku penganiayaan tersebut ke Polisi.

"Hari ini kami mau buat laporan kepolisian terkait dengan kekerasan yang dilakukan kepada anggota Satpol PP," kata Fikser, Kamis (30/11).

Menurut Fikser kedua Satpol PP Surabaya itu mendapatkan kekerasan yang dianggap cukup fatal.

"Ada dua anggota saya yang satu yang ditendang yang viral itu dan satunya diinjak-injak, diambil terus dinjang-injak," jelasnya.

Padahal lanjut Fikser, kedua Satpol PP Surabaya tersebut sedang bertugas melakukan pengawasan di pedestrian di sepanjang jalan Ahmad Yani.

Nah disaat itu ada warga yang minta tolong kepada mereka untuk memberikan jalan sedikit.

Sayangnya para pendemo ad yang tak terima sehingga melakukan penganiayaan.

"Kemudian dia membantu warga untuk memberikan jalan, bukan perdebatan, oknum buruh itu tidak terima terus oknum buruh itu melakukan kekerasan," pungkasnya.

Sementara Direktur Utama RSUD Soewandhie Surabaya dr Billy Daniel Messakh belum berani menyatakan kondisi kesehatan dua petugas Satpol PP Surabaya yang dianiaya oknum pendemo di jalan Ahmad Yani Surabaya.

Menurutnya, butuh penanganan yang insentif terhadap keadaan tubuh dua petugas Satpol PP Surabaya tersebut.

"Dalam proses mencari dengan foto dan lain-lain," jelas Billy dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (30/11).

Makanya kata Billy, pihak RSUD Soewandhie Surabaya butuh waktu untuk melakukan pemeriksaan secara keaeluruhan.

"Masih dalam pemeriksaan lebih lanjut," ujarnya.

Saat ini, masih kata Billy, untuk kondisi kesehatan kedua petugas Satpol PP Surabaya masih stabil.

"Kondisi kesehatan sementara stabil," pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar