Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Gempa Tuban, Robohkan Lima Bangunan di Surabaya

Lima bangunan roboh di Surabaya terdampak gempa yang berpusat di Timur Laut Tuban, salah satunya bangunan di RSUD Soewandhie.Tetapi sejauh ini tak ditemukan korban jiwa.

Dibuka 25 Maret, Ayo Daftar - Dishub Jatim Sediakan Mudik Gratis dengan Kapal Laut

Pendaftaran Mudik Gratis Melalui Jalur laut dibuka secara online tanggal 25 Maret 2024. Program mudik gratis yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan itu bisa diikuti dengan syarat menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga.

Bantuan Korbrimob Polri untuk Korban Bencana Jateng

Sebanyak 5.000 paket sembako dikirim langsung dari Mako Brimob Kelapadua, Cimanggis, Kota Depok untuk korban bencana banjir di beberapa Kabupaten Jateng akibat hujan deras dengan intensitas tinggi.

HUT ke-105 Damkar dan Penyelamatan Nasional 2024 Akan Digelar di Surabaya

HUT ke-105 Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Nasional tahun 2024 akan berlangsung di Kota Surabaya, dimulai pada 27 Februari 2024 hingga puncak peringatan 1 Maret

Pasca Gempa Tuban, Pasien RS Unair Dirawat di Tenda Darurat

Pendaftaran Mudik Gratis Melalui Jalur laut dibuka secara online tanggal 25 Maret 2024. Program mudik gratis yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan itu bisa diikuti dengan syarat menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga.

Jumat, 22 September 2017

Dewan Pertanyakan Efektifitas Program Gowes Risma


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Kalangan DPRD Kota Surabaya mempertanyakan efektifitas kegiatan gowes bagi pegawai Pemkot Surabaya yang dicetuskan oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.

Anggota Komisi C, M. Machmud, Jumat (22/9) menyatakan, sebelum mengeluarkan kebijakan, pemkot Surabaya harus mempelajari terlebih dahulu cuaca, karakter masyarakat serta keamanannya.


“PNS dari Sidoarjo, Gresik, Benowo atau pinggiran kota lainnya harus gowes ke balai kota itu. Kalau pegawai laki, kalau yang perempuan bagaimana jika pakai seragam bersepeda,” tanyanya heran.

Machmud memperkirakan, jika kebijakan tersebut diterapkan, meski hanya sebulan sekali, akan banyak tempat persewaan sepeda di sekitar kantor pemkot Surabaya, seperti di Genteng, Undaan, Pacarkeling, Ambengan dan sekitar Balai Kota.

“Pegawai pemkot nanti turun di situ (tempat sewa), kemudian selfie dilaporkan pimpinan agar terlihat mematuhi aturan,” kata Politisi Partai Demokrat.

Mantan Ketua DPRD ini, menilai, kebijakan gowes bagi para PNS di lingkungan balai kota berdampak pada irama kerja, waktu dan sebagainya. Pasalnya, mereka harus berangkat kerja jauh lebih pagi dari waktu biasanya.

“Dari Benowo naik sepeda motor yang biasanya 1 jam, bisa 3 jam kalau naik sepeda. Jadi berangkatnya ke kantor bisa pukul 05.00. Praktis, kegiatan di rumah kan juga lebih pagi lagi,” paparnya.

Machmud mengatakan, kewajiban gowes bagi pegawai pemkot Surabaya akan membawa dampak yang luar biasa bagi gaya hidup mereka.

Untuk itu, ia berharap, kebijakan tersebut dipikirkan kembali. Menurutnya, apabila kebijakan tersebut mengadopsi  luar negeri, perbedaannya cukup banyak.

“Di sana kan, iklim, cuaca dan jumlah pegawainya tak sebanyak pemerintah kota yang mencapai 20 ribuan,” tuturnya.

Menanggapi, tempat persewaan sepeda di beberapa tempat yang akan disediakan pemerintah kota Surabaya dengan menggandeng pihak sponsorship, Machmud menengarai, kerjasama tersebut atas dorongan dari pihak ketiga tersebut.

“Kalau ada niatan kerjasama dengan swasta, jangan-jangan memang ada dorongan dari pihak ketiga itu,” katanya.

Machmud mengatakan, rencana membuka persewaan sepeda justru akan memperkaya pihak ketiga. (arf)

Ke Dua Kalinya, Anak Wali Kota Risma Jadi Korban Kejahatan


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Anak Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini alias Risma, Fuad Benardi (27 tahun), kembali ‘dikerjai’ penjahat. Dalam sebulan dua kali Fuad menjadi korban kejahatan. Kali ini tas kecilnya berisi barang berharga yang ada di dalam mobilnya digondol maling.

Peristiwa ini dialami Fuad saat ia tengah mengisi bahan bakar di SPBU Kayoon Surabaya, Jawa Timur, Selasa 12 September 2017. Saat ia turun dari kursi kemudi, ia memang tak mengunci mobilnya.

Rupanya tersangka, FR alias F bersama MI mengintai dari jauh. Tahu mobil korban tak dikunci, keduanya langsung beraksi dengan cepat. Tersangka MI turun lalu membuka pintu dan mengambil tas cokelat milik korban. Keduanya langsung tancap gas.

Ditemani rekannya, Fuad lalu melaporkan apa yang dialaminya ke polisi.

"Kebetulan korbannya anak dari pejabat di pemkot, saya tidak perlu sebut nama dan jabatannya," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya, Komisaris Besar Polisi Muhammad Iqbal, saat merilis kasus itu di Markas Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, Kamis, (21/9/2017).

Tim Antibandit Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Surabaya pun bergerak. Hasilnya, F dan MI berhasil ditangkap pada 18 dan 20 September 2017. Karena melawan saat akan ditangkap, kaki kanan keduanya ditembak polisi.

Tak hanya itu, tiga penadah juga ditangkap, yakni M, F, dan E. Semua tersangka yang diamankan tinggal di Surabaya.

Iqbal mengatakan, tersangka dan komplotannya ternyata sudah 12 kali melakukan aksi serupa, empat tempat kejadian perkara di antaranya di SPBU.

"Tersangka (F) ini ternyata residivis kasus curanmor. Tiga tahun lalu pernah dihukum di lapas (lembaga pemasyarakatan)," katanya.

Pada Agustus 2017, Fuad Benardi jadi korban pecah kaca saat memarkirkan mobilnya di pinggir jalan GOR Sudirman Jalan Raya Kertajaya, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur.

Tas milik Fuad berisi laptop di dalam mobil digondol maling. Dua hari kemudian pelakunya juga berhasil ditangkap polisi. (arf)