Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Gempa Tuban, Robohkan Lima Bangunan di Surabaya

Lima bangunan roboh di Surabaya terdampak gempa yang berpusat di Timur Laut Tuban, salah satunya bangunan di RSUD Soewandhie.Tetapi sejauh ini tak ditemukan korban jiwa.

Dibuka 25 Maret, Ayo Daftar - Dishub Jatim Sediakan Mudik Gratis dengan Kapal Laut

Pendaftaran Mudik Gratis Melalui Jalur laut dibuka secara online tanggal 25 Maret 2024. Program mudik gratis yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan itu bisa diikuti dengan syarat menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga.

Bantuan Korbrimob Polri untuk Korban Bencana Jateng

Sebanyak 5.000 paket sembako dikirim langsung dari Mako Brimob Kelapadua, Cimanggis, Kota Depok untuk korban bencana banjir di beberapa Kabupaten Jateng akibat hujan deras dengan intensitas tinggi.

HUT ke-105 Damkar dan Penyelamatan Nasional 2024 Akan Digelar di Surabaya

HUT ke-105 Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Nasional tahun 2024 akan berlangsung di Kota Surabaya, dimulai pada 27 Februari 2024 hingga puncak peringatan 1 Maret

Pasca Gempa Tuban, Pasien RS Unair Dirawat di Tenda Darurat

Pendaftaran Mudik Gratis Melalui Jalur laut dibuka secara online tanggal 25 Maret 2024. Program mudik gratis yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan itu bisa diikuti dengan syarat menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga.

Senin, 31 Oktober 2022

Dukung "Karnaval Nang Tunjungan" Digelar Pemkot Secara Reguler, DPRD Surabaya: Angkat Taraf Hidup UMKM


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komisi B DPRD Kota Surabaya sepakat dan mengapresiasi event "Karnaval nang Tunjungan" yang digelar pada Minggu (30/10). 

Terlebih, event yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya di sepanjang Jalan Tunjungan itu melibatkan puluhan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Anas Karno menyatakan sepakat dan mendukung gelaran Karnaval Nang Tunjungan. 

Menurut dia, momen ini menjadi kesempatan bagi pelaku UMKM Surabaya untuk lebih mempromosikan produk mereka.

"Terutama agar masyarakat ini paham dan tahu, bahwa UMKM batik binaan Pemkot Surabaya itu tidak kalah dengan batik-batik lainnya," kata Anas Karno, Senin (31/10).

Anas berpendapat, bahwa event seperti Karnaval Nang Tunjungan memang perlu digelar rutin atau secara reguler. 

Tak hanya pada saat gelaran event di Jalan Tunjungan, namun bisa pula UMKM diikutsertakan ketika momen-momen pameran di mal atau plaza.

"Di mal, plaza dan lain di manapun bentuk pameran seharusnya UMKM sering ditampilkan, sering diajak. Sehingga dapat membawa batik ke kancah lokal, nasional maupun internasional. Sehingga bisa mengangkat taraf hidup dari pada UMKM tersebut," papar dia.

Ia pun menjabarkan bentuk pemberdayaan yang dapat dimasifkan pemkot kepada para pelaku UMKM Surabaya. 

Pertama adalah perlu adanya pembinaan, supporting modal dan dukungan promosi atau marketing. 

Selain ketiga hal tersebut, kata dia, diperlukan pula ajang pameran seperti event Karnaval Nang Tunjungan.

"Sehingga UMKM ini mulai dari proses mengolah, produksi, bahkan penjualan perlu pendampingan dan turunnya pemkot agar UMKM-UMKM ini tetap dapat bisa eksis," terangnya.

Di waktu terpisah, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berencana menjadikan event Karnaval Nang Tunjungan sebagai agenda tahunan. 

Event ini juga akan melibatkan Kepala Daerah di Gerbangkertasusila (Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo - Lamongan).

“Ini baru pertama kita lakukan, Insyaallah akan menjadi agenda tahunan dari Pemkot Surabaya dengan melibatkan para kepala daerah dari Gerbangkertasusila,” kata Wali Kota Eri di sela acara Karnaval Nang Tunjungan.

Menurut dia, kegiatan Karnaval Nang Tunjungan ini mampu mengenalkan motif batik khas Surabaya sebagai hasil karya desainer UMKM di Kota Pahlawan. 

Bahkan, para pengunjung yang hadir juga ikut mengenakan busana batik atau produk lokal UMKM. 

“Bangga betul dengan arek Suroboyo, beserta tamu undangan yang hadir menggunakan batik Suroboyo,” pungkasnya.

Babinsa Pantai Timur Kawal Kunjungan Kerja Bupati


KABARPROGRESIF.COM: (Sarmi) Babinsa Pantai Timur, Serka Aritonang mengawal kunjungan kerja yang dilakukan oleh Bupati Sarmi, Markus O Mansnebra di Pulai Wakde, Distrik Feen, Kabupaten Sarmi. Senin (31/11) siang.

Kedatangan Markus di Pulau itu, disambut oleh beberapa pihak. Salah satunya para Kepala Kampung dan masyarakat.

“Kegiatan kunjungan kerja ini dalam rangka diadakannya festival seni budaya di bulan Juni tahun 2023,” kata Aritonang.

Pada pelaksanaan festival itu, kata Aritonang, pihak Pemda mengajak semua pihak untuk saling berpartisipasi. Salah satunya dengan tokoh masyarakat.

“Semuanya saling bersinergi. Termasuk dalam upaya pembangunan insfrastruktur,” bebernya.

Ferry Jocom Tunjuk Abdul Muin Sebagai Koordinator Kasus Penjualan Barang Sitaan Satpol PP Surabaya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Kesaksian 6 anggota Satpol PP Surabaya sebagai saksi dipersidangan kasus penjualan barang sitaan hasil penertiban, Jum'at (28/10) semakin melebar.

Tak hanya menguak perintah terdakwa Ferry Jocom melakukan pembersihan di gudang penyimpanan hasil penertiban Satpol PP Surabaya, Jalan Tanjungsari Baru 11-15, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya. 

Kali ini saksi juga menyebut ada penunjukan langsung anggota Satpol PP Surabaya sebagai koordinator dalam penjualan barang tersebut.

Adapun ke 6 saksi tersebut diantaranya Prastyo, Uce Albas, Eko Hariyanto, Mujiono, Bagus Nugroho dan Mochamad Arifin.

"Pak Ferry nunjuk pak Abdul Muin sebagai koordinator," kata Prasetyo saat sidang di ruang sidang Cakra Pengadilan Tipikor Surabaya.

Hal yang sama juga dikatakan Eko Hariyanto. Menurutnya pada tanggal 18 Mei terjadi pembersihan. 

Saat itu Abdul Muin berada di lokasi dan hanya memntau jalannya aksi bersih - bersih yang melibatkan alat berat hingga berakhir sore hari.

"Tanggal, 18 ada pembersihan. Ada pak Muin hanya melihat saja, pembersihan sampai jam 3. dan membawa 2 alat berat," jelasnya.

Sementara Bagus Nugroho dan Mochamad Arifin mengaku tak melihat langsung kegiatan pembersihan itu.

Sebab keduanya menjalankan rugas pada shif malam hari.

"Saya tidak melihat cuma diberitahu
ada pembersihan gudang," papar Bagus.

Sebaliknya Mujiono yang bertugas keesokan harinya mengaku melihat ada kegiatan pembersihan itu.

Namun ia tak dapat berbuat banyak. Sebab sudah ada pemberitahuan sebelumnya.

"Tanggal 19, kamis pagi ada pembersihan. Ada pekerja. Karena sudah dibilang pembersihan, jadi hanya melihat saja," pungkasnya.

Seperti diberitakan eks Kabid Trantibum Satpol PP Surabaya, Ferry Jocom telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan tindak pidana korupsi penjualan barang bukti hasil penertiban mencapai Rp500 juta.

Barang penertiban itu ada di gudang penyimpanan hasil penertiban Satpol PP Surabaya, Jalan Tanjungsari Baru 11-15, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya. 

Penetapan itu dilakukan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, melalui Surat Perintah Penetapan Tersangka Nomor Print-05/M.5.10/Fd.1/07/2022, tertanggal 13 Juli 2022.

Ferry Jocom lalu dilakukan penahanan di Rutan Kelas 1 Surabaya Cabang Kejati Jatim.

Ia disangkakan melanggar Pasal 10 huruf a, Pasal 10 huruf b Jo. Pasal 15 Jo. Pasal 18 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Babinsa dan Nakes Klungkung Bersinergi Lakukan Tracing


KABARPROGRESIF.COM: (Klungkung) Upaya pemutusan rantai pandemi kembali digencarkan oleh pihak Kodim dan tenaga kesehatan di Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali.

Upaya pemutusan itu, kali ini dilakukan melalui langkah tracing di beberapa kawasan yang ada di Klungkung, terutama di lingkungan Besang Kangin. Senin (31/11) siang.

Dandim Klungkung, Letkol Inf Armen mengatakan, tracing merupakan salah satu cara ampuh yang mampu mendeteksi adanya penyebaran pandemi Covid-19.

“Tracing itu sudah menjadi program Pemerintah, dan harus betul-betul dilaksanakan,” ujar Dandim.

Ia kembali menegaskan, jika pihaknya bakal terus bersinergi dalam upaya mencegah terjadinya penyebaran pandemi di wilayah teritorialnya.

“Kami akan terus mendukung upaya percepatan penanganan Covid,” pungkasnya.

Petanesia Surabaya Beri Bantuan Korban Bencana Alam di Desa Pujiharjo Malang


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Petanesia Surabaya peduli terhadap korban bencana banjir dan longsor di Desa Pujiharjo Malang.

Bentuk kepedulian tersebut dengan memberikan bantuan sosial (bansos), Minggu (30/10).

Adapun bansos tersebut terdiri dari uang tunai, paket sembako dan bahan baku bangunan sebanyak 1 mobil box.

"Kegiatan ini terdorong untuk membantu meringankan beban korban bencana, mengingat terdapat 12 rumah mengalami kerusakan parah dan terdapat sekitar 400-an kepala keluarga lainnya yang juga terdampak banjir dan longsor di Desa Pujiharjo," kata Ketua Umum Petanesia Surabaya, Muhammad Ilyas, Senin (31/10).

Gus Ilyas sapaan lekat Ketua Umum Petanesia Surabaya mengatakan, bantuan sosial tersebut terbagi menjadi dua.

Ada diserahkan langsung kepada petugas dan beberapa perwakilan korban di Posko bencana. Selebihnya diberikan kepada korban bencana alam dirumahnya.

"Beberapa paket bantuan lainnya diserahkan langsung kepada para korban terdampak dengan mengunjungi langsung rumah mereka," jelas Gua Ilyas.

Menurut Gus IIyas dalam penyerahan bansos itu tidak mudah. Faktor lokasi yang tertimpa bencana alam menjadi kendala.

Makanya, Gus IIyas beserta 10 anggota Garda Petanesia terpaksa di pandu oleh tim posko bencana setempat serta Kepala dusun dengan menggunakan sepeda motor.

"Tim posko bencana dan korban terdampak menyampaikan terima kasih atas bansos yang telah diberikan," ujar Putra Kiai Asep Saifuddin Chalim.

Bagi Gus IIyas, Desa Pujiharjo Malang terletak di wilayah Malang Selatan berada di bawah kaki gunung semeru makanya mendapat julukan 'Serpihan Surga Desa Pancasila'.

Pasalnya pemandangan alam yang indah dengan banyaknya pepohonan di sisi utara dan menghadap lautan di sisi selatannya. 

"Penduduknya pun terdiri dari masyarakat yang majemuk dari berbagai agama, karakter mereka yang damai, penuh hangat dan harmoni dalam religi serta memiliki budaya gotong royong dan persatuan," ungkapnya.

Rasa kepedulian Petanesia Surabaya taknhanya terhadap korban bencana alam.

Namun juga diwujudkan memborong habis dagangan usaha UMKM untuk dibagi-bagikan kepada masyarakat umum setiap hari Jum'at.

Kodim Lamongan Pamerkan Produk Unggulan


KABARPROGRESIF.COM: (Lamongan) Produk unggulan milik Kodim 0812/Lamongan tampil di UMKM yang saat ini digelar di kawasan Cibubur, Jakarta Timur. 

Produk unggulan itu, tentunya produk pangan yang telah dihasilkan oleh pihak Kodim.

Bahkan, adanya produk unggulan UMKM yang digelar di Cibubur tersebut, di inisiasi oleh Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Dudung Abdurachman.

Bukan tanpa sebab, produk-produk unggulan itu nantinya bisa dijadikan solusi untuk menjaga stabilitas pangan akibat pandemi beberapa waktu lalu.

Di konfirmasi terkait hal itu pada Senin (31/11), Dandim 0812/Lamongan Letkol Kav Endi Siswanto Yusuf membenarkan jika pihaknya telah membuka stand pada event UMKM tersebut.

“Betul, ada stand kami disana. Di stand itu, kami menampilkan beberapa produk unggulan sembako. Dan itu, hasil dari kreatifitas anggota Kodim,” kata Dandim.

Selain usaha dari personel Kodim, Dandim berujar jika beberapa produk unggulan yang ada di stand Kodim Lamongan tersebut, juga terdapat beberapa produk unggulan dari UMKM yang ada di Lamongan.

“Kami juga merangkul beberapa masyarakat yang tergabung dalam mitra UMUM di Lamongan. Produknya juga kita tampilkan di stand itu,” bebernya.

Penjaga Gudang Satpol PP Surabaya Akui Ditemui Ferry Jocom dan Mudita: Ada Pembersihan


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Enam saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejari Surabaya dalam sidang penjualan barang sitaan Satpol PP mengakui telah diberitahu Ferry Jocom ada pembersihan gudang.

Ke 6 saksi tersebut diantaranya Prastyo, Uce Albas, Eko Hariyanto, Mujiono, Bagus Nugroho dan Mochamad Arifin.

Mereka semua adalah anggota Satpol PP Surabaya yang bertugas sebagai penjaga gudang penyimpanan hasil penertiban Satpol PP Surabaya, Jalan Tanjungsari Baru 11-15, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya. 

Dalam persidangan yang digelar di ruang sidang Cakra Pengadilan Tipikor Surabaya, Jum'at (28/10), para saksi secara bergantian dicecar oleh JPU Nur Rachmansyah.

"Tanggal 17 Mei, pimpinan (Ferry Jocom) datang bersama Mudita memberitahukan akan ada pembersihan dan pemasangan paving," kata prasetyo menjawab pertanyaan JPU Nur Rachmansyah.

Pembersihan dan pemasangan paving tersebut menurut Prasetyo tidak dilakukan pada saat itu. Melainkan besok harinya.

"Tanggal 18 Mei ada kegiatan pembersihan
dari orang luar," jelas Prasetyo menirukan perkataan terdakwa Ferry Jocom.

Prasetyo menambahkan, saat berkunjung ke gudang penyimpanan barang sitaan tersebut, terdakwa Ferry Jocom tak sendirian.

Eks Kabid Trantibum Satpol PP ini juga didampingi dua orang yang salah satunya telah dikenalnya yakni Mudita.

Sedangkan satu orang lainnya belum pernah dikenalnya.

"Dengan orang yang tidak kenal," jelas Prasetyo yang mengatakan saat jaga gudang bersama Eko Harianto.

Hal yang sama juga dikatakan Eko Hariyanto. Menurut Eko pemberitahuan bakal ada pembersihan di gudang yang dikatakan terdakwa Ferry Jocom kemudian disampaikan ke Mohamad Arifin.

Hal ini dikarenakan jadwal tugas jaga Eko Hariyanto bersama Prasetyo berakhir hingga pukul 19.00 WIB.

"Jelaskan ke shif selanjutnya mas Arifin. Kasih tau maghrib pak Ferry datang, memberi tahu besok ada pembersihan gudang,' paparnya.

Sayangnya hingga ditunggu pergantian shif jaga selanjutnya, yakni pagi hari (18 Mei) pukul 07.00 WIB, informasi pembersihan gudang belum terlihat.

"Jaga malam hari (17 Mei) tidak ada yang datang," pungkasnya.

Seperti diberitakan eks Kabid Trantibum Satpol PP Surabaya, Ferry Jocom telah ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan tindak pidana korupsi penjualan barang bukti hasil penertiban mencapai Rp500 juta.

Barang penertiban itu ada di gudang penyimpanan hasil penertiban Satpol PP Surabaya, Jalan Tanjungsari Baru 11-15, Kecamatan Sukomanunggal, Surabaya. 

Penetapan itu dilakukan oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Surabaya, melalui Surat Perintah Penetapan Tersangka Nomor Print-05/M.5.10/Fd.1/07/2022, tertanggal 13 Juli 2022.

Ferry Jocom lalu dilakukan penahanan di Rutan Kelas 1 Surabaya Cabang Kejati Jatim.

Ia disangkakan melanggar Pasal 10 huruf a, Pasal 10 huruf b Jo. Pasal 15 Jo. Pasal 18 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang perubahan atas UU RI Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Danrem 083/Baladhika Jaya Sambut Kedatangan tim Audit


KABARPROGRESIF.COM: (Malang) Danrem 083/Baladhika Jaya, Kolonel Inf Imam Gogor menyambut kedatangan tim pengawas dan verifikasi yang diketuai oleh Brigjen TNI Afianto di ruang transit Makorem. Senin (31/11).

Dijelaskan Danrem, kedatangan tim wasrik itu bertujuan untuk memastikan jika setiap program di Makorem, tahun ini berjalan sesuai dengan prosedur yang sudah diberlakukan.

“Pengawasan ini berfungsi sebagai system control dan evaluasi pelaksanaan program kerja,” kata Danrem.

Sementara itu, Brigjen Afianto menambahkan current audit yang dipimpin oleh dirinya tersebut, meliputi fungsi pengawasan, pemeriksaan dan program kerja yang sudah berjalan tahun ini.

“Kita berharap, semua program di Makorem ini sudah berjalan dengan baik dan sesuai SOP,” bebernya.

Minggu, 30 Oktober 2022

Perankan Soekarno dalam Film "Soera Ing Baja", Wali Kota Eri: Kehadiran Presiden RI ke Surabaya Bentuk Pengakuan


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi kembali memerankan sosok Presiden Pertama Republik Indonesia (RI) Soekarno di film terbaru berjudul, Soera Ing Baja. 

Film dokumenter yang diproduksi langsung oleh TVRI Jawa Timur ini rencananya akan ditayangkan pada 10 November 2022.

Dalam film tersebut, Wali Kota Eri Cahyadi memerankan adegan di saat Presiden Soekarno datang ke Kota Surabaya, Jawa Timur. 

Kala itu, kedatangan sang proklamator ini untuk mendinginkan arek-arek Suroboyo.

Scene yang diperankan Wali Kota Eri Cahyadi tersebut, digarap di Jalan Kalisosok Kidul, Surabaya, pada Minggu (30/10/2022) kemarin. 

"Rencananya film ini akan ditayangkan juga pada 10 November. Jadi film ini terkait dengan perjuangan 10 November 1945," kata Wali Kota Eri.

Ia pun memaparkan film yang diperankannya tersebut. Dimana kala itu tentara sekutu Inggris datang ke Kota Pahlawan untuk mengambil senjata arek-arek Surabaya yang direbut dari tentara Jepang. 

Namun demikian, arek-arek Suroboyo ternyata enggan menyerahkan dan justru melawan tentara sekutu.

"Karena itu tentara sekutu meminta Presiden Soekarno untuk datang ke Surabaya dan menyampaikan kepada arek-arek Suroboyo agar menyerahkan senjata kepada sekutu yang direbut dari Jepang," jelasnya.

Wali Kota Eri menceritakan, bahwa saat itu tidak ada sosok pemimpin yang mau didengarkan arek-arek Suroboyo. 

Baik itu pemimpin di Kota Surabaya maupun Jawa Timur. Hingga akhirnya sekutu meminta bantuan Presiden Soekarno agar menenangkan arek-arek Suroboyo.

"Sekutu meminta kepada memimpin Surabaya dan Provinsi Jawa Timur saat itu tidak mempan, dan rakyat Surabaya terus bertempur. Sehingga kemudian sekutu meminta bantuan kepada Soekarno," terangnya.

Alhasil, kedatangan Presiden Soekarno ke Kota Pahlawan pun akhirnya berhasil meredam gencatan senjata. 

Arek-arek Suroboyo mau mendengarkan Putra Sang Fajar untuk menghentikan perlawanan terhadap tentara sekutu.

"Setelah diadakan rembug di Gedung Negara Grahadi, Presiden Soekarno kembali ke Jakarta. Tapi arek-arek Suroboyo saat itu tetap tidak ingin menyerahkan senjatanya dan malam harinya terjadilah pertempuran lagi yang menewaskan Jenderal Mallaby di Surabaya," terangnya.

Ia berpendapat, bahwa kedatangan Presiden Soekarno ke Kota Surabaya ini sebagai bentuk pengakuan politik. 

Dengan hadirnya Sang Proklamator di Kota Pahlawan, maka tentara sekutu mengakui bahwa Soekarno adalah Presiden Indonesia yang diturut oleh rakyat Surabaya.

"Di situlah Pak Soekarno datang memberikan ketenangan kepada arek-arek Suroboyo, dengan dilihat secara dunia bahwa sekutu meminta bantuan kepada Soekarno sebagai Presiden RI. Itulah bentuk political will atau pengakuan politiknya di sana," jelas dia.

Mantan Kepala Badan Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini juga mengaku sempat grogi saat memerankan sosok Presiden Soekarno dalam Film berjudul Soera Ing Baja tersebut. 

"Agak grogi sedikit, lha yang diperankan Pak Soekarno (Presiden Pertama RI). Tapi sudah pernah memerankan Koesno, jadi agak tenang sedikit," pungkasnya.

Ambil Langkah Tepat, Satgas Arya Kemuning Evakuasi Warga Sakit


KABARPROGRESIF.COM: (Lanny Jaya) Aksi tanggap darurat seketika dibuktikan oleh Satgas Yonmek 203/Arya Kemuning ketika memberikan pertolongan terhadap warga yang mengalami kesakitan.

Aksi itu, dibuktikan dengan dikirimnya tenaga medis ke Distrik Malagayneri untuk segera memberikan pertolongan. Wetinus Kogoya, diketahui mengalami patah tulang.

“Pengiriman tenaga medis itu ketika kami mendapat info dari warga. Seketika kami langsung mengirimkan bantuan,” ujar Wadan Satgas, Mayor Inf  Rully Panjaitan. Minggu (30/11) siang.

Alhasil, Rully mengatakan adanya pengiriman tim medis itu bisa melakukan upaya cepat tanggap. Wadan Satgas menilai, keberadaan Satgas di perbatasan Indonesia-Papua Nugini, diwajibakan untuk bisa meringankan beban masyarakat.

“Satgas harus bisa membantu dan mengatasi setiap keluhan yang ada di masyarakat,” pungkasnya.

Dudy Oris Mantan Vokalis Yovie and Nuno dan Warga Puji Karnaval Nang Tunjungan Surabaya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Masyarakat Kota Surabaya mengapresiasi langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Surabaya dan Bank Jatim yang telah menggelar kegiatan “Karnaval nang Tunjungan”. 

Sebab, pada pagelaran acara tersebut, masyarakat disuguhkan berbagai hiburan menarik.

Kesuksesan Pemkot Surabaya dalam meramu kegiatan hiburan untuk masyarakat juga diakui mantan vokalis Yovie and Nuno, Dudy Oris. 

Yakni, salah satu penyanyi solo ibukota yang berasal dari kawasan Kecamatan Rungkut Kota Surabaya.

“Malam ini pertunjukkan yang luar biasa, acaranya sangat keren, antusiasmenya sangat luar biasa karena didukung oleh Pemkot Surabaya yang sangat luar biasa juga. Yang pasti teman - teman yang datang kesini hadir dengan penuh cinta. Jadi suasana aman dan nyaman, nggak ada rusuh karena Surabaya selalu penuh cinta,” kata Dudy Oris yang juga alumnus SMP Negeri 1 dan SMA Negeri 5 Kota Surabaya, Minggu (30/10).

Senada dengan Dudy Oris, Tasya warga Kecamatan Bulak Kota Surabaya mengapresiasi Pemkot Surabaya karena kembali menggelar pesta hiburan bagi masyarakat Kota Pahlawan. 

Sebab, setelah vakum selama dua tahun akibat Covid - 19, masyarakat wadah untuk saling berinteraksi.

“Senang sekali karena sudah lama vakum akibat pandemi Covid -19. Lewat acara ini, kita bisa ketemu lagi dan menikmati acara ini. Pesta ini membahagiakan warga Surabaya,” kata Tasya.

Sama halnya dengan Risky warga Kecamatan Sukomanunggal Kota Surabaya. Sebab, menurutnya, lewat kegiatan “Karnaval nang Tunjungan” mampu menarik minat anak - anak muda di Kota Surabaya bisa mengenal berbagai produk UMKM untuk ikut terlibat dalam menggerakkan perekonomian.

“Senang sekali karena sudah rindu untuk menikmati hiburan di Surabaya. Semoga acara - acara seperti ini bisa diagendakan setiap tahun, khususnya kami anak - anak muda sangat mengapresiasi Pemkot Surabaya karena telah mengenalkan berbagai produk UMKM untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,” ujar Risky.

Tak hanya masyarakat Kota Surabaya yang kagum dengan “Karnaval nang Tunjungan”. Sebab, salah satu mahasiswa pertukaran dari Provinsi Nangroe Aceh Darussalam, Sekar Wangi mengaku bahwa kegiatan yang dibesut oleh Pemkot Surabaya, merupakan salah satu kegiatan edukasi dengan menampilkan beragam budaya.

“Saya mengetahui acara ini dari sosial media. Acara ini sangat menarik dan seru, karena ada budaya yang ditampilkan. Seperti memperkenalkan batik khas Surabaya, saya sangat bangga bisa menyaksikan pertunjukan yang digelar oleh Pemkot Surabaya,” pungkasnya. 

Motif Batik Surabaya Khas, Wali Kota Eri Target Bisa Ekspor ke Mancanegara


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Event akbar “Karnaval nang Tunjungan” yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Surabaya dan Bank Jatim, sukses memikat hati beberapa Kepala Daerah di Jawa Timur, yakni Gerbangkertasusila (Gresik - Bangkalan - Mojokerto - Surabaya - Sidoarjo - Lamongan), Minggu (30/10).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, melalui “Karnaval nang Tunjungan”, pemkot ingin memperkenalkan motif batik khas Kota Surabaya dengan menggerakan para UMKM. 

Sekaligus pula untuk memamerkan dan memperagakan busana batik karya dari para desainer UMKM Kota Surabaya.

Motif batik yang diperkenalkan adalah hasil karya dari 16 pembantik dan 14 desainer UMKM asal Kota Surabaya. 

Yakni, motif batik Sparkling Surabaya, Gembili Wonokromo, Remo Surabayan, Abhi Boyo, Kembang Bungur, dan Doro Kidungan. 

Bahkan yang menarik, batik yang digunakan kepala daerah juga kombinasi dari kain tenun dari Gresik, Lamongan, Mojokerto hingga Sidoarjo

“Alhamdulillah warga antusias karena malam hari ini adalah menggerakkan UMKM. Jadi kita coba di Jalan Tunjungan dan menggerakkan semua UMKM, sekaligus tadi memamerkan dan menggunakan batik Surabaya yang dipakai oleh Kepala Daerah Gerbangkertasusila dan Forkopimda Kota Surabaya,” kata Wali Kota Eri.

Sebab, menurutnya, motif batik khas Kota Surabaya akan menjadi pengenal atau ikon bagi Kota Pahlawan. 

Karena, pemkot juga berencana untuk mengembangkan motif batik khas Kota Surabaya untuk dipasarkan ke mancanegara.

“Alhamdulilah ini menunjukkan batik Surabaya sudah bisa kita masukkan ke daerah lainnya. Karena kita sekarang sudah memiliki ciri khas dan Insyaallah batik itu akan terus kita kembangkan sampai dengan kita bisa ekspor ke negara lainnya,” ungkapnya.

Wali Kota Eri menjelaskan, pada pengembangan batik khas Kota Surabaya tersebut, telah dikombinasikan dan dipadu padankan dengan motif batik khas Kabupaten Gresik dan Lamongan yang memiliki kain tenun.

“Kita sudah kerja sama dengan Gresik dan Lamongan karena di sana ada tenun. Nanti, Insyaallah batiknya itu seperti dipakai kepala daerah lain dikombinasikan, ada tenun dan ada batiknya Surabaya. Insyaallah itu yang akan kita kembangkan untuk menaikkan  kemampuan UMKM Surabaya,” pungkasnya.