Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Rabu, 27 Januari 2016

BISNIS E-COMMERCE FASTPAY SIAP HADAPI PERSAINGAN MEA

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Menghadapi pesaingan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) di Tahun 2016 ini , fastpay yang merupakan bisnis prabayar via online dibawah PT Bimasakti Multi Sinergi yang merupakan Perusahaan yang bergerak di bidang payment gateway paymet switching siap dan fokus pengembangan transaksi pembayaran elektronik.

Pelaku Usaha Payment Gateway Paymet Switching, Ibnu Sunanto di Suabaya, Rabu (27/1) mengatakan, untuk menghadapi persaingan Masyarakat ekonomi Asean (MEA) pihaknya memperkuat layanannya. "Setelah dibukanya MEA para pemain luar tidak hanya melihat payment metode tidak hanya di dunia e commerce saja, beberapa waktu lalu kami juga  pernah sharing dengan operator payment di Singapura,  mereka juga ternyata ingin melayani transasksi non e-commerce, itupun sudah mulai masuk pasar Indonesia,” ujar Ibnu yang juga menjabat CEO PT Bimasakti Multi Sinergi

Dia menjelaskan, MEA kali ini sudah dibilang sangat dimanfaatkan para pengusaha di asia. “Bila teman teman di Singapura sudah menyiapkan diri memasuki pasar Indonesia Apakah para provider payment sistem di Indonesia siap menghadapinya?," ungkap Ibnu Sunanto

Selama ini, Ibnu menilai, yang mampu bersaing di tingkat Internasional baru di dunia Perbankan saja.  Sementara di dunia Payment yang berada di layar menengah, itu belum menyadari ancaman provider dari luar negeri. “Oleh karena itu kita (Bimasakti Multi Sinergi dan fastpay) untuk antisipatif salah satunya dengan memperkuat layanan kita dengan memperbanyak pelayanan itu yang pertama.  Kita antisipatif, dengan memperbanyak layanan yang diberikan pada masyarakat, " beber Ibnu.

Selain itu, lanjutnya, langkah selanjutnya kedua pihaknya juga menggabungkan dalam produk yang bisa disinergikan seperti  layanan periklanan, layanan penjualan barang atau jasa sehingga itu jika disinergikan berbagai layanan yang bisa dikonsumsi masyarakat kita bisa lebih kuat dalam menghadapi provider dari luar negeri.

Untuk kendala, Ibnu menuturkan, Ditanya apa saja kendala krusial sendiri? Dirinya menegaskan olehnya mengumpulkan dari macam bisnis yang berbeda dan itu bukan hal yang mudah," tegasnya.

Sementara itu, Suroto Direktur Sales Marketin PT. Bimasakti Multi Sinergi optimistis bisa berkembang di era digital saat ini. "Fastpay tetap berkeinginan untuk memberikan layanan yang memuaskan bagi pelanggan dan strategi itulah yang membuat kami bisa berkembang," tukasnya.

Pada MEA ini, menurut Suroto hendaknya dapat dijadikan momen penting bagi bangkitnya pebisnis lokal di antara tenaga kerja asing yang masuk ke Indonesia. "Kami di Fastpay sudah siap dan kami juga kuatkan simpul hingga ke bawah di tingkat loket," tuturnya.

Sekedar diketahui Fastpay berkembang ke beberapa bisnis pembayaran online mulai dari rekening listrik, air, telpon, layanan transportasi seperti kereta api dan pesawat hingga layanan ticketing event lainnya. Yang terbaru juga mengembangkan Fastmedia yakni perantara iklan ke media massa baik cetak maupun elektronik.

Berdasarkan data saat ini pihak Fastpay (Bimasakti Multi Sinergi) memiliki 78.000 outlet PPOB aktif di seluruh Indonesia, 1.100 selain itu Total transaksi yang dibukukan secara nasional mencapai 11,2 jutaan transaksi per bulan dan 2,3 juta transaksi di Yogyakarta. (endi)

1 komentar:

  1. Ini merupakan langkah real yg bisa membantu masyarkat menghadapi MEA.. Super sekali perusahaan ini. Sukses terus fastpay.

    BalasHapus