Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Selasa, 26 Januari 2016

Bati Tuud Koramil Bangilan, Ajarkan tentang Bagaimana Pertahanankan 4 Pilar Kebangsaan.

KABARPROGRESIF.COM : (Tuban) Aktualisasi pembekalan wawasan kebangsaan telah menjadi pembicaraan hangat, dan selalu mendominasi di tengah derasnya gelombang modernisasi yang semakin  mereduksi semangat, jiwa dan faham tentang nasionalisme bangsa.  

Maka  Bati Tuud dan para Babinsa Koramil 0811/10 Bangilan, Kodim 0811/Tuban sesuai instruksi Danramil Kapten Inf Chairil Anwar, dengan merintis kerja sama lintas sektoral sesuai tingkatannya, berusaha secara maksimal untuk memberikan pencerahan tentang materi  tersebut di sekolah – sekolah, maupun di lembaga pemerintahan tingkat desa, sebagai wujud nyata dalam memantapkan wawasan nasional yang berkaitan dengan 4 pilar kebangsaan, atau 4 penyangga yang menjadi panutan dalam keutuhan Negara dan Bangsa Indonesia, yaitu Pancasila,UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.

Pada hari Minggu 24 Januari 2016, Bati Tuud Koramil Bangilan, Pelda Slamet Supriadi dihadapan para pelajar Madrasah Aliyah Al-Falah Bangilan Kabupaten Tuban menguraikan tentang bagaimana  cara menjaga ke 4 pilar kebangsaan, diantaranya  dengan Pendekatan secara Kultural, dimana para pelajar diperkenalkan dengan budaya yang kita miliki, sehingga tidak terpengaruh oleh budaya asing.           Kemudian dengan pendekatan Edukatif, dijelaskan olehnya bahwa  saat ini marak aksi kriminal yang di lakukan oleh para pelajar,  oleh sebab itu orang tua harus mencari wadah yang tepat bagi anaknya, seperti masuk kepramukaan.

Pendekatan Hukum, dimana segala tindakan yang melanggar hukum  harus di tindak tegas sehingga menimbulkan efek jera bagi pelaku dan pelajaran bagi orang tua.
Pendekatan yang terakhir adalah Pendekatan Struktural yang di laksanakan mulai dari tingkat masyarakat sampai ke pemerintahan,

Disadari bahwa upaya pemantapan wawasan kebangsaan tersebut sebagai salah satu solusi dalam menjawab krisis moral yang terjadi di tengah sebagian masyarakat Indonesia, sebagai bentuk atau implementasi nyata dalam penguatan pendidikan kewarganegaraan, dalam memperkokoh karakter bangsa. (arf)  

0 komentar:

Posting Komentar