Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Rabu, 22 September 2021

Hampir Setahun Jabat Tak Ada Perubahan, Kinerja Wali Kota Pasuruan Gus Ipul Tuai Kritikan


KABARPROGRESIF.COM: (Pasuruan) Hampir mendekati satu tahun kepemimpinan H. Syaifulloh Yusuf dan Adi Wibowo, dalam membawa kota Pasuruan menjadi kita ‘Madinah’, menuai kritikan dari sejumlah kalangan.

Dari sejumlah program yang digagas oleh pasangan Gus Ipul - Mas Adi saat kampanye, ini dinilai masih banyak program ‘janji kampanye’ pemenang Pilkada 2020 itu yang belum tersentuh.

“Hampir satu tahun kepemimpinan Gus Ipul – Mas Adi, ini belum menunjukan kinerjanya untuk Kota Pasuruan,” Ungkap Aktivis senior kota Pasuruan, Rachmad Cahyono.

Menurut pria yang akrab disapa Kang Yono itu, kepemimpinan di era Gus Ipul, ini cenderung lebih memikirkan individu ketimbang memikirkan bagaimana kota Pasuruan, ini bisa lebih maju dengan menggali segala potensi yang ada di kota Pasuruan.

“Jangan hanya mementingkan dan memikirkan persoalan yang individu saja, tapi juga harus bisa melakukan inovasi khususnya dibidang pariwisata dengan memanfaatkan segala potensi yang ada untuk menarik wisatawan, baik dari dalam daerah maupun luar daerah,” Jelas Kang Yono.

Berkaitan dengan kepariwisataan di kota Pasuruan, Kang Yono berharap agar bisa mencakup seluruh potensi yang bisa dikembangkan, tidak hanya fokus pada wisata religi, tapi juga wisata yang bisa menambah meningkatkan PAD kota Pasuruan.

“Pemkot harus bisa mencakup potensi yang ada secara keseluruhan dalam mengembangkan kepariwisataan di Kota Pasuruan, bukan hanya fokus pada wisata religi saja,” Papar pengurus LMPI Jawa Timur itu.

Menurut Kang Yono, Pemkot bisa memanfaatkan fasilitas taman yang ada di kota Pasuruan, untuk dijadikan daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung.

“Taman - taman yang ada di kota Pasuruan, ini kan bisa dimanfaatkan, misalnya wisata yang berkaitan dengan sejarah di kota Pasuruan. karena taman - taman ini kan dibangun seolah tanpa adanya pemanfaatan yang bisa meningkatkan PAD, malah terkesan menjadi tempat ‘Maksiat’ bagi pemuda pemudi,” Jelasnya.

Yang menjadi persoalan, lanjut dia, Penataan birokrasi disetiap OPD harus diisi oleh orang - orang yang berkompeten yang mempunyai keahlian dibidangnya masing – masing.

“Penataan birokrasi disetiap OPD yang bukan pada bidangnya, ini harus di evaluasi dan diganti oleh orang - orang yang lebih berkompeten yang sesuai dengan keahliannya, agar tidak terkesan hanya bisa membuat Spj dan tidak bisa menjadikan kota Pasuruan, menjadi daya saing bagi kota - kota maju,” pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar