Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Jumat, 02 Desember 2016

Sepi Pembeli, PKL TOW Terancam Bangkrut



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Stan di Terminal Tambak Oso Wilangon (TOW) banyak yang ditutup oleh pemiliknya. Penutupan itu dilakukan untuk menghindari kerugian yang lebih besar karena terminal di Surabaya Barat itu sepi.

Disampaikan oleh Mulyono, salah satu pedagang yang memiliki 4 stan makanan, terpaksa menutup 3 stannya karena sepi.

“Satu stand yang saya pertahankan, saya biarkan buka dari pagi sampai sore. Itu pun paling banter dapat Rp 20 ribu. Tentu tidak seimbang dengan biaya operasional, makanya 3 stan saya tutup,” katanya, Kamis(1/12/2016)

Stan di TOW, terdapat 36 unit, hampir 50 persen diantaranya sudah tutup lama. Kini sisanya juga mulai ditutup oleh pemiliknya. Namun meski tutup, pemilik stan masih harus membayar retribusi ke Dinas Perhubungan Kota Surabaya.

Ditambahkan Mulyono, setiap bulan para pedagang harus membayar retribusi stand, PLN dan PDAM sekitar Rp 150 ribu per-stan.  “Jadi buka atau tutup tetap membayar retribusi. Kalau tidak, maka izin sewa stan bisa diambil terminal. Jika terlambat membayar akan dikenakan denda 2 persen,” cetusnya.

Ia menjelaskan, sepinya penumpang di TOW ini, sangat berdampak terhadap pendapatan para pedagang, karena tidak ada calon pembeli. Menjelang sore, penumpang sudah tidak terlihat lagi, sehingga stan-pun harus tutup.

 “Sekarang ini bis AKDP (angkutan kota dalam propinsi) dan AKAP (angkutan kota antar propinsi) sudah jarang masuk terminal.  Mereka lebih suka menurunkan penumpang di jalan dan langsung bablas ke Terminal Purabaya,” katanya.

Kalau pun ada penumpang yang masuk di terminal itu jumlahnya tak banyak. Mereka itu  adalah penumpang bis kota, angkutan kota dan bis jurusan Bojonegoro. “Ini sudah berlangsung sejak 2014 lalu dan sampai sekarang belum ada upaya dari Pemkot Surabaya untuk meramaikan terminal ini,” katanya.

Memang dulu ada upaya meramaikan dengan cara memaksa bis AKPD dan AKAP masuk terminal. Namun tak bertahan lama, karena bisa itu lebih memilih ke Terminal Purabaya. “Jika ini dibiarkan, tak lama lagi terminal ini akan ditinggalkan penumpang,” ucap Mulyono.

Terpisah, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Irvan Wahyu Drajat menjelaskan, sekarang ini kondisi angkutan umum memang lagi lesu.  Tidak hanya terjadi di angkutan kota, namun juga terjadi pada bis AKAP dan AKDP. Apalagi masyarakat lebih cenderung memilih naik kendaraan pribadi dibandingkan dengan angkutan umum.

Untuk meramaikan TOW, kedepan fungsinya akan ditambah yaitu sebagai lahan parkir atau gedung parkir.

“Jadi nanti akan kami bangun lahan parkir di TOW,” katanya.(arf)

0 komentar:

Posting Komentar