Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Kamis, 20 Desember 2018

Pakai Kursi Roda, Risma Usir Bronto dari jalan Ambles


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini meninjau lokasi amblesnya Jalan Raya Gubeng, Kamis (20/12). Risma datang dan mengecek upaya perbaikan jalan ambles ini dengan menggunakan kursi roda. Ini karena kakinya yang keseleo saat meninjau banjir beberapa hari lalu belum sembuh.

Begitu datang dari mobil dinas sekitar pukul 15.15 Wib, Risma langsung memberikan komando.

Baru saja mobil dinasnya berhenti, Wali kota perempuan pertama di Kota Pahlawan ini membuka kaca mobil. Dari dalam mobil itu pula ia langsung marah-marah menyemprot para petugas PMK.

“ Ngapain itu mobil PMK di situ. Ayooo tarik…tarik. Jangan di situ. Bronto…Bronto (sebutan mobil PMK), geser dari situ." perintah Risma.

Sesaat kemudian, Risma turun dari mobil dinasnya. Awalnya ia tidak menggunakan kursi roda. Ia pun langsung memberikan komando agar truk-truk yang mengangkut pasir yang seharusnya berada di sekitar proyek, bukan mobil PMK.

“ Truknya suruh masuk, mobil PMK-nya keluar. Ayoo keluar…keluar.” teriak Risma berulang-ulang.

Tak hanya memberikan komando lisan, Risma kemudian memberikan aba-aba melalui handy talky (HT). Ia memerintahkan semua armada PMK yang berada di sekitar jalan ambles diparkir menjauh. Berkali-kali Risma pun memanggil Kepala Dinas PU Bina Marga Erna Purnawati untuk memberi instruksi.

“ Mobil PMK nya jangan boleh ada yang di sini. Mobil itu justru menambah beban jalan.” lanjut Risma.

Para petugas PMK pun langsung bereaksi. Beberapa mobil yang sebelumnya diparkir di sekitar lokasi jalan ambles, dipindahkan. Sedangkan truk yang memuat pasir yang masuk ke area sekitar perbaikan.

Setelah itu, Risma melihat-lihat lokasi di sekitar pekerjaan perbaikan jalan ambles. Karena kakinya masih sakit, Risma kemudian di dorong dengan menggunakan kursi roda.

Kepada wartawan kemudian Risma memberikan keterangan tentang alasannya menyuruh mobil PMK pergi. Menurutnya, beban moil PMK cukup berat. Hal itu bisa menjadi beban jalan yang bisa saja membuat jalan ambrol lagi.

“ Kalau saya tidak menyuruh pergi kan bahaya sekali. Ya yang begini-begini ini membuat saya datang harus mengoreksi.” papar mantan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan itu.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Eri Cahyadi menyatakan proses perbaikan jalan ambles sedang dilaksanakan. Menurutnya, perbaikan itu estimasinya akan memakan waktu 10 hari.

“ Rencananya 10 hari, mudah-mudahan sudah bisa dilewati kembali.” pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar