Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Kamis, 30 Maret 2017

Wakil Komandan Lantamal V hadiri peringatan hari raya Nyepi tahun saka 1939 di Pura Segara Kenjeran



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Wakil Komandan Pangkalan utama TNI AL (Wadan Lantamal) V Kolonel Marinir Nana Rukmana, S. E., mewakili Komandan Lantamal V Laksamana Pertama TNI Edi Sucipto, S.E., M.M., menghadiri rangkaian kegiatan dalam rangka hari raya Nyepi tahun baru saka 1939 di pura Segara Kenjeran Surabaya, Senin lalu.

Rangkaian kegiatan memperingati hari raya Nyepi ini diisi dengan pawai Seni Ogoh-ogoh  sebanyak 11 buah. Adapun tema peringatan hari raya Nyepi tahun baru saka 1939 adalah "Catur Brata Penyepian memperkuat toleransi kebhinekaan berbangsa dan bernegara demi keutuhan NKRI".
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan acara pawai seni Ogoh-Ogoh yang digelar di Pura Segara, Komplek TNI AL, Kenjeran, Kota Surabaya, mampu membawa pesan damai bagi semua umat beragama."Artinya, seluruh umat beragama mampu menghargai serta menghormati perbedaan antar-kalangan umat beragama. Tentu hal ini merupakan peran para tokoh agama dan masyarakat yang memelihara toleransi," kata Risma saat menghadiri acara ogoh-ogoh.

"Saya mengucapkan selamat menjalankan ibadah Nyepi bagi segenap umat Hindu di Surabaya," katanya. Ia berharap momen Hari Raya Nyepi mampu menjadikan warga Surabaya lebih baik dan selalu rukun satu dengan yang lain.

Ketua Walaka Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jawa Timur, Nyoman Sutantra mengatakan ada berbagai persembahan dan tarian dibentuk secara unik oleh umat Hindu termasuk penampilan sebelas ogoh-ogoh. Acara yang diselenggarakan untuk memperingati Tahun Baru Saka 1939.
Nyoman Sutantra mengatakan tema yang diangkat dalam perayaan ini untuk memperkuat toleransi kebhinekaan berbangsa dan bernegara demi keutuhan NKRI. "Meskipun kita berbeda, kita tetap satu bangsa dan satu bahasa, yaitu Indonesia. Oleh karenanya sesama manusia tidak boleh saling menyakiti," katanya.

Nyoman juga menjelaskan makna sebelas ogoh-ogoh yang ditampilkan dalam acara tersebut. Bentuk ogoh-ogoh tersebut ada kaitannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu merefleksikan ego dan nafsu umat manusia.

"Diharapkan manusia mampu mengubah kehidupan yang dulunya tidak baik, kini menjadi lebih baik," kata Nyoman.

Tampak hadir dalam kursi undangan yaitu Pangdam V/Brawijaya, Komandan Kodiklatal, Kasarmatim, Danguskamlatim, Kadis wisata Surabaya, ketua WHDI kota Surabaya, ketua banjar Surabaya. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar