Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Senin, 27 Februari 2017

Bisnis Di Kawasan Rungkut Akan Mati Suri Dampak Beroperasinya Transmart



KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Geliat ekonomi dan bisnis di kawasan Rungkut Surabaya cepat atau lambat akan mati suri, akibat beroperasinya Transmart. Pasalnya, seluruh produk yang dijual rata-rata konsumsi produk rumah tangga, dimana produk ini juga banyak dijual disekitar kawasan Rungkut.

Bahkan ada produsen biskuit dan alat-alat kitchen dan dinner set yang sudah ada jauh sebelum Transmar buka ini diyakini juga akan bangkrut. Belum lagi soal dampak lalu lintas disekitar kawasan Rungkut.

Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Erwin Tjahyuadi, mengatakan, di sekitar Rungkut ada produsen biskuit, Kedaung, Sampoerna, dan bisnis ritel lainnya hal ini tentunya akan berdampak signifikan terhadap market ketiga produsen tersebut akibat adanya Transmart.

“Dampak ekonominya jelas merugikan bisnis dan usaha yang sudah ada di kawasan Rungkut. Belum lagi dari sisi kemacetan jalan, dengan beroperasinya Transmart makan kemacetan disekitar Rungkut bertambah.”ujarnya, kepada wartawan di gedung dewan, Senin (27/02/17).

Ia menjelaskan, dengan kemacetan jalan di Rungkut akibat beroperasinya Pusat Swalayan Tranmart hal tersebut tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Untuk itu, tambah Erwin, ijin Analisa Dampak Lalu Lintas (Amdal) Transmart harus segera dikaji ulang agar kondisi kemacetan di Rungkut Surabaya tidak semakin parah.

Beroperasinya Transmart di Surabaya, tambah Erwin, dampaknya tentunya bukan hanya kalangan pengusaha yang ada disekitarnya sehingga pengiriman barang jadi tersendat karena kemacetan jalan di Rungkut. Dirinya meminta harus ada rekayasa lalu lintas agar jalan disekitar Transmart tidak macet dan Dinas Perhubungan Kota Surabaya harus turun langsung untuk merekaya ulang kembali lalu lintas tersebut.

“Ini bukan main-main ya, selama tiga hari ini jalan disekitar Transmart sudah macet terus mungkin karena banyak pengunjung sehingga area parkir sudah tidak tercukupi akibatnya mobil yang masuk harus antre terlebih dahulu di jalan. Dishub Surabaya harus segera turun langsung.”tegasnya.

Erwin juga mengatakan, jika operasional suatu usaha berdampak negatif terhadap usaha-usaha disekitarnya memang perlu ada kajian ulang untuk ditinjau kembali, baik soal dampak usaha, lalu lintas, dan psikologis pasar yang berada dekat dengan peritel raksasa seperti, Transmart. “Ya sebaiknya dikaji ulang lah keberadaan Transmart di Surabaya.”ungkapnya. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar