Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Jumat, 26 Oktober 2018

Gempa DAN Tsunami Sulawesi, Ribuan Anak Menjadi Tunawisma, Putus Sekolah


KABARPROGRESIF.COM : (Palu) Hampir satu bulan setelah gempa bumi dan tsunami mematikan melanda Palu dan sekitarnya di bagian barat laut Sulawesi, Indonesia, diperkirakan 375.000 anak-anak masih membutuhkan bantuan dan berbagai layanan penting.

Lebih dari 2.000 orang meninggal dunia karena gempa bumi, tsunami, dan tanah longsor serta likuifaksi, dan layanan utama untuk anak-anak termasuk sekolah dan pusat kesehatan masih belum bisa beroperasi.

UNICEF terus bekerja dengan pemerintah Indonesia dan mitra lainnya untuk memberikan bantuan mendesak kepada anak-anak yang paling rentan, menangani prioritas termasuk bantuan medis, air bersih, kebersihan dan sanitasi dasar, pendidikan, tempat tinggal, dan perlindungan.

“Hampir satu bulan setelah bencana, kehidupan ratusan ribu anak di Sulawesi Tengah masih jauh dari normal,” kata Debora Comini, Perwakilan UNICEF untuk Indonesia. “Anak-anak tetap tunawisma, putus sekolah dan membutuhkan dukungan psikososial untuk membantu mereka mengatasi trauma yang mereka alami.

Bersama dengan mitra pemerintah, kami meningkatkan respons kami untuk membantu sebanyak mungkin anak, secepat yang kami bisa.”

Lebih dari 1.500 sekolah rusak dan menyebabkan sekitar 184.000 pelajar yang tidak bisa belajar.

Salah satu prioritas UNICEF di Sulawesi adalah untuk mendukung upaya pemerintah dalam mengembalikan anak-anak ke sekolah, salah satu langkah paling penting dalam memulihkan keadaan normal kepada masyarakat. UNICEF telah mengirimkan gelombang pertama dari 200 'sekolah dalam tenda', perlengkapan 200 'sekolah dalam kotak' dan 50 peralatan Pendidikan Anak Usia Dini. UNICEF adalah badan PBB pertama yang menjangkau penduduk yang terkena dampak di Sulawesi Tengah dengan pasokan darurat yang penting.

“Pada saat krisis, membawa anak-anak kembali ke kelas adalah cara vital mengembalikan rasa normalitas pada kehidupan anak-anak, menyediakan ruang yang aman bagi anak-anak untuk belajar, bermain, dan juga kesempatan untuk mulai menangani trauma apa pun yang mereka alami. telah mengalami, "kata Ms Comini.

UNICEF dan mitra juga bekerja dengan pemerintah provinsi untuk memenuhi kebutuhan sekitar 152.000 orang yang kekurangan akses ke air bersih, sanitasi dasar, dan barang-barang kebersihan. Pemetaan sistem pipa air perkotaan di Palu menunjukkan bahwa jaringan tersebut telah rusak parah.

UNICEF juga bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia, dan mitra, untuk memobilisasi bantuan dan dukungan menyelamatkan jiwa yang meliputi penyediaan imunisasi, pasokan air dan sanitasi, serta layanan pelacakan keluarga dan dukungan psikososial kepada lebih dari 4.500 anak.

“Berkat dukungan para donor dan mitra, UNICEF dapat merespon dengan cepat segera setelah bencana terjadi. Namun, masih banyak yang harus dilakukan dalam beberapa bulan ke depan. Anak-anak dan keluarga akan membutuhkan komitmen, dukungan berkelanjutan untuk mengembalikan kehidupan mereka ke jalurnya,” tambah Comini.

UNICEF telah meluncurkan 'Aksi Kemanusiaan untuk Anak-Anak' (HAC) sebesar USD26,6 juta untuk periode enam bulan untuk tanggapan segera, pemulihan awal dan bantuan rehabilitasi untuk anak-anak yang terkena dampak bencana di Sulawesi, serta untuk anak-anak dan masyarakat terdampak gempa bumi yang menghancurkan bagian Lombok pada bulan Agustus. Hingga 25 Oktober, sudah terkumpul dana sebesar USD 7,5 juta dari sumbangan publik.

Respon UNICEF di Sulawesi meliputi:

• Sekitar 4.500 anak di lebih dari 60 situs mendapatkan manfaat dari dukungan psikososial melalui ruang ramah anak dan program peningkatan kesadaran berbasis masyarakat tentang perlindungan anak.

• UNICEF melatih 20 pekerja sosial dari Kementerian Sosial untuk mendukung pelacakan dan reunifikasi keluarga menggunakan sistem aplikasi data Primero.

• Pengiriman 10.500 paket psikososial anak dari pakaian, mainan, dan perlengkapan kebersihan untuk anak-anak yang terkena dampak.

• UNICEF mendukung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mengembangkan rencana tanggap darurat gizi untuk Palu. Lebih dari 500 anak berusia 6-59 bulan menerima dukungan nutrisi dari delapan dapur umum di mana ibu dan pengasuh mereka diberi konseling tentang pemberian makan bayi dan anak kecil.

• UNICEF mendukung Departemen Kesehatan dan kantor kesehatan provinsi untuk melanjutkan kampanye nasional Campak-Rubella yang terganggu dan program imunisasi rutin di kabupaten-kabupaten yang terkena dampak.

• UNICEF dan para mitra bekerja sama dengan Pemerintah provinsi untuk mengoordinasikan dan menanggapi kebutuhan WASH langsung di daerah-daerah yang terkena dampak dan untuk orang-orang di penampungan sementara yang baru didirikan di Palu, Donggala dan SIgi.

• UNICEF dan para mitra telah menyediakan peralatan psikososial untuk 168 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), guru sekolah dasar dan sekolah menengah pertama di Palu dan Donggala, dan mitra AMURT melatih guru ECE di Palu.

0 komentar:

Posting Komentar