Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Kamis, 30 Juli 2015

430 PENARI REMO SIAP MERIAHKAN CROSS CULTURE FESTIVAL 2015.

KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya telah siapkan 430 penari Remo untuk memeriahkan perhelatan tahunan Cross Culture Festival (CCF) 2015. Acara yang dihelat oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Surabaya, bertujuan untuk mengenalkan kepada masyarakat tentang ragam seni tari dan musik dari berbagai daerah di Nusantara hingga Dunia.

Agenda hari pertama dibuka oleh Tari Remo dari 43 sanggar di Kota Surabaya, dengan jumlah peserta sebanyak 430 orang yang terdiri dari anak usia 5 tahun hingga 16 tahun. Disambung hari kedua yaitu Tari Yosakoi yang diikuti 40 grup dan terdiri dari sekitar 1000 orang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur.

“sekitar 430 peserta Tari Remo, dan 1000 peserta Tari Yosakoi sudah disiapkan untuk memeriahkan CCF 2015. Peserta Tari Remo berasal dari kalangan siswa Taman Kanak-kanak (TK) hingga remaja Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan usia di bawah 17 tahun. Untuk Tari Yosakoi-nya, kami sudah mendata ada sekitar 40 grup dengan pakaian yang berwarna-warni siap memeriahkan CCF 2015,” tegas Herry Purwanto selaku Kepala Seksi Seni dan Budaya Dinas Budaya dan Pariwisata Kota Surabaya.

Dengan mengusung tema “Rasakan Keindahan Ragam Seni dan Budaya Sebagai Warisan Budaya Dunia,” Cross Culture Festival yang ke-11 ini dilaksanakan di dua lokasi, yaitu di Komplek Gedung Balai pemuda dan G-Walk Citra Raya Surabaya. Nantinya, acara ini akan dimeriahkan juga oleh pertunjukan seni dari beberapa negara seperti Korea Selatan, China, dan India.

Herry menambahkan, pentingnya acara ini adalah agar seluruh masyarakat dapat menyaksikan warisan budaya dari Nusantara dan Mancanegara. Selain itu, acara yang berlangsung mulai tanggal 2 hingga 7 Agustus ini tak hanya diisi oleh pagelaran seni tari dan musik, namun juga diisi oleh seminar tentang tari dan musik oleh para praktisi dari Makassar, Balikpapan, Tebing Tinggi, Jogjakarta, Banjarmasin dan Surabaya.

Rangkaian acara diawali dengan festival Tari Remo pada hari Minggu (2/8) pukul 7 pagi, bertempat di sisi barat komplek Gedung Balai Pemuda, dan dilanjut Festival Tari Yosakoi pada pukul 10 pagi di lokasi yang sama. Sementara pembukaan festival seni lintas budaya ini, nantinya akan dilaksanakan di Balai Budaya pada hari Kamis (6/8), dan rencananya akan dihadiri langsung oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Pembukaan berlangsung dari jam 7 malam dengan agenda pertunjukan kesenian dari berbagai daerah di Indonesa dan luar negeri.

Sementara agenda seminar terntang tari dan musik untuk para pelajar dari tingkat sekolah dasar, hingga mahasiswa, akan dilaksanakan pada hari Jumat (7/8) di Galeri Museum Surabaya (ex Siola) Jalan Tunjungan. Tak hanya seminar, pada hari Jumat pukul 7 malam, akan ada pertunjukan kesenian dari Busan, Korea Selatan dan Guangzhou, China di G-Walk Citra Raya Surabaya.

Herry Mengatakan, bahwa acara kali ini akan berbeda dengan tahun kemarin. Pasalnya, tahun ini para peserta tak hanya piawai dalam menari, namun kostum yang mereka gunakan akan lebih berwarna dengan jenis tarian yang lebih bervariasi.

“saya rasa, masyarakat Kota Surabaya dan sekitarnya wajib hadir untuk menyaksikan acara tahunan ini. Selain turut mengapresiasi para pelaku seni, masyarakat juga secara tak langsung turut melestarikan budaya bangsa. Ditambah acara ini juga tidak dipungut biaya, alias Gratis,” imbuh Herry.(arf)

0 komentar:

Posting Komentar