Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Gempa Tuban, Robohkan Lima Bangunan di Surabaya

Lima bangunan roboh di Surabaya terdampak gempa yang berpusat di Timur Laut Tuban, salah satunya bangunan di RSUD Soewandhie.Tetapi sejauh ini tak ditemukan korban jiwa.

Dibuka 25 Maret, Ayo Daftar - Dishub Jatim Sediakan Mudik Gratis dengan Kapal Laut

Pendaftaran Mudik Gratis Melalui Jalur laut dibuka secara online tanggal 25 Maret 2024. Program mudik gratis yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan itu bisa diikuti dengan syarat menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga.

Bantuan Korbrimob Polri untuk Korban Bencana Jateng

Sebanyak 5.000 paket sembako dikirim langsung dari Mako Brimob Kelapadua, Cimanggis, Kota Depok untuk korban bencana banjir di beberapa Kabupaten Jateng akibat hujan deras dengan intensitas tinggi.

HUT ke-105 Damkar dan Penyelamatan Nasional 2024 Akan Digelar di Surabaya

HUT ke-105 Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Nasional tahun 2024 akan berlangsung di Kota Surabaya, dimulai pada 27 Februari 2024 hingga puncak peringatan 1 Maret

Pasca Gempa Tuban, Pasien RS Unair Dirawat di Tenda Darurat

Pendaftaran Mudik Gratis Melalui Jalur laut dibuka secara online tanggal 25 Maret 2024. Program mudik gratis yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan itu bisa diikuti dengan syarat menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga.

Tampilkan postingan dengan label Metropolis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Metropolis. Tampilkan semua postingan

Kamis, 06 Mei 2021

H- 1 Peresmian PSEL Benowo, Presiden Jokowi Dipastikan akan Tinjau Lantai Tiga Control Room


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Berbagai persiapan dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya H-1 menjelang peresmian Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL), di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) besok, Kamis (6/4).

Wali Kota Eri Cahyadi beserta seluruh jajarannya kembali meninjau ulang lokasi untuk memastikan persiapan berjalan semaksimal mungkin. 

Diantaranya Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH), Dinas PU Bina Marga, Dinas Perhubungan (Dishub), BPB Linmas, Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Kominfo serta Bagian Umum. 

Mereka saling bergotong-royong demi kelancaran peresmian PSEL Benowo yang dibangun sejak tahun 2012 lalu.

Dalam pantauan, setiba di lokasi PSEL Benowo, Wali Kota Eri Cahyadi langsung memberikan beberapa arahan kepada DKRTH. 

Mulai dari spot yang ditinjau presiden, penayangan video profil dari limbah menjadi listrik, hingga jumlah kapasitas orang yang dapat masuk di dalam gedung.

“Setidaknya ada tujuh orang yang dapat naik menuju lantai tiga. Sesuai dengan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 juga,” ungkapnya di sela tinjauan. 

Selain itu, rencananya Presiden Jokowi akan lebih fokus meninjau lokasi control room di lantai 3 gedung PSEL Benowo. 

Di lantai 3 itu, Presiden Jokowi akan menyaksikan proses mesin bekerja mengolah sampah menjadi listrik secara mendetail. 

Mulai dari melihat bentuk mesin, jumlah tonase serta jumlah listrik yang dihasilkan.

“Di lantai itu ada ruang engineer, ruang panel 380V, ruang turbin, ruang sampling dan ruang elektrik. Beliau kami ajak untuk meninjau lantai 3,” jelasnya.

Bahkan, di momen itu pun, orang nomor satu di Kota Pahlawan ini meminta, beberapa ruangan untuk lebih dipercantik lagi. 

Misalnya tempat sholat, toilet serta beberapa ruangan lainnya. Berikutnya, yang tak kalah pentingnya pemasangan prasasti pun juga tidak luput dari perhatiannya. 

“Tolong ya, prasasti segera diletakkan di bagian sini,” ujar dia kepada jajarannya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya, Anna Fajriatin menambahkan, untuk memastikan agar acara berlangsung lancar. 

Makanya, malam ini dia bersama dinas terkait menggelar gladi bersih. Kegiatan itu digelar tepat pukul 20.00 Wib. 

“Kita cek semuanya, dari sound kemudian jaringan internet karena besok live streaming juga. Mudah-mudahan acara besok berjalan lancar dan aman,” pungkasnya.

Usai Resmikan PSEL, Wali Kota Eri Bakal Ajak Presiden Jokowi Lewati JLLB


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pembangunan Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB) menjadi salah satu prioritas pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya tahun ini. 

Pasalnya pembangunan JLLB ini dibantu oleh pemerintah pusat atau Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Alhamdulillah dua lokasi JLLB yang dibantu pusat. Awalnya kan hanya satu lokasi, tapi ternyata saat ini di dua lokasi dan sudah dikerjakan,” kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Selasa (4/5).

Menurutnya, karena pembangunan JLLB banyak dibantu oleh pusat, ia pun berencana untuk memberitahukan progres pembangunannya itu kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika berkunjung ke Surabaya. 

Rencananya, Presiden akan meresmikan Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) Benowo pada 6 Mei 2021.

“Insyallah nanti Pak Presiden akan saya ajak melewati JLLB, karena pembangunannya banyak dibantu pusat,” pungkasnya.

PSEL Benowo Bakal Diresmikan Presiden Jokowi, Pemkot Surabaya Siapkan Penyambutan Sesuai Prokes


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo Surabaya akan diresmikan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (6/4). 

Karena itu, mulai hari ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mematangkan persiapan untuk penyambutan.

Persiapan ini tentunya telah disesuaikan dengan protokol kesehatan (prokes).

"Pak Presiden juga ingin melihat secara langsung, jadi mulai dari market-nya. Kemudian ada penjelasan singkat terkait pengolahan sampah menjadi listrik ini, mungkin sebelum masuk ke area tenda atau tempat acara," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya, Anna Fajriatin, Selasa (4/5).

Setelah mendapat penjelasan singkat terkait PSEL Benowo, pihaknya kemudian mengajak Presiden menuju lantai 3 dan lantai 6. 

Di lantai 3 sendiri, Presiden dapat melihat langsung bagaimana proses mesin bekerja mengolah sampah menjadi listrik. 

"Jadi proses mesinnya itu bagaimana, berapa jumlah tonase-nya, berapa jumlah listrik yang dihasilkan. Jadi bisa kelihatan di dalam layar," ungkapnya.

Bahkan, kata Anna, di lantai 3 juga dapat melihat langsung suasana di luar area PSEL. 

Seperti, bagaimana dump truk bekerja mengangkut hingga menurunkan sampah ke waste pit, sebelum dimasukkan ke dalam mesin turbin untuk proses menghasilkan listrik.

"Nah, bagaimana caranya kita bisa melihat listrik itu. Jadi memang, di situ kan ada cerobong, kalau cerobongnya sudah berwarna putih itu berarti pembakarannya sempurna, dan itu menggunakan teknologi yang ramah lingkungan," jelasnya.

Ia menjelaskan, bahwa pembangunan PSEL Benowo yang dilakukan pemkot ini, dimulai sejak tahun 2012 dengan menggandeng kerjasama PT. Sumber Organik (SO). 

Dimana saat itu proses mengolah sampah menjadi listrik masih menggunakan metode Landfill Gas Power Plant. 

"Dengan metode ini, PSEL mampu menghasilkan energi listrik 2 Megawatt dari 600 ton sampah per hari," paparnya.

Seiring berjalannya waktu, kemudian di tahun 2015, pemkot yang bekerjasama dengan PT. Sumber Organik ini mulai menggunakan metode Gasification Power Plant untuk mengolah sampah menjadi listrik. 

Target awalnya, di tahun 2020 melalui metode ini sudah dapat mengolah sampah menjadi listrik. Namun, karena adanya pandemi Covid-19, sehingga proses komisioning atau pengujian oleh tim ahli dari luar negeri mundur dilakukan.

"Sebetulnya targetnya tahun 2020, tapi karena kondisi Covid-19 sehingga untuk komisioning dengan mendatangkan tim ahli dari luar negeri ke Indonesia jadi mundur. Alhamdulillah tanggal 10 Maret 2021 kemarin sudah proses. Jadi sudah bisa menghasilkan listrik 9 Megawatt dari setiap 1000 ton sampah per hari," ungkapnya.

Ia menyebut, bahwa listrik yang dihasilkan dari pengolahan sampah ini kemudian menjadi kewenangan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sebab, PT. Sumber Organik yang bekerjasama dengan PLN terkait listrik yang dihasilkan tersebut. 

Sementara pemkot sendiri, bekerjasama dengan PT Sumber Organik dengan konsep 'Bangun Guna Serah' (Built Operate and Transfer) selama 20 tahun.

"Jadi nanti tahun ke 20 atau di tahun 2032, semua (alat) ini menjadi milik pemkot dengan kondisi 85 persen. Artinya, mesinnya, semua peralatan pengolahan sampah ini dalam kondisi baik dan menghasilkan listrik dalam kondisi baik," pungkasnya.

Keluarkan Surat Edaran, Pemkot Surabaya Minta Pengelola Kendalikan Kapasitas Orang di dalam Mal


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 di Kota Pahlawan. 

Yang terbaru, pemkot mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang antisipasi penyebaran Covid-19 di mal dan pusat perbelanjaan.

SE bernomor 443/5684/436.8.4/2021 itu ditujukan kepada pengelola/penanggung jawab mal atau pusat perbelanjaan. 

Surat edaran ini ditandatangani oleh Kepala BPB Linmas Surabaya Irvan Widyanto pada 3 Mei 2021.

Kepala Bagian Humas Febriadhitya prajatara mengatakan, dalam surat edaran tersebut seluruh pengelola atau penanggung jawab mal atau pusat perbelanjaan di Kota Surabaya diminta untuk menerapkan protokol kesehatan secara konsisten guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Surabaya, sebagaimana tertuang pada Peraturan Wali Kota Surabaya No.67 Tahun 2020 yang telah diubah terakhir dengan Peraturan Wali Kota Surabaya No. 10 Tahun 2021.

“Jadi, untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung dan penyebaran Covid-19 di mall, kita keluarkan surat edaran untuk pengelola mall dan pusat perbelanjaan untuk menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan Perwali yang berlaku,” kata Febriadhitya, Selasa (4/5).

Pada penerapannya, Febri mengungkapkan bahwa pengelola pusat perbelanjaan diminta untuk dapat mengendalikan kapasitas jumlah orang yang berada di dalam gedung secara keseluruhan. 

Baik itu gerai, area makan, atrium, dan hall maksimal hanya diperbolehkan untuk menampung 50 persen dari total ruang gerak bebas.

“Mereka harus mengendalikan kapasitas pengunjung yang berada di dalam gedung, maksimal hanya 50 persen dari kapasitas,” ungkapnya.

Selain itu, Febri juga menerangkan bahwa pengelola pusat perbelanjaan harus melakukan pembenahan terhadap gerai, area makan, atrium dan hall untuk mengatur jarak antar orang minimal satu meter, dan membuat tanda tulisan pada pintu masuk yang menginformasikan tentang kapasitas maksimal dan jumlah pengunjung yang diperbolehkan berada di area tersebut.

“Nah, jika sudah penuh di dalam, kita harus tegas melarang pengunjung lain untuk tidak masuk dulu,” tegasnya.

Tidak hanya itu, Kabag Humas ini mengatakan, untuk melakukan pengawasan penerapan protokol kesehatan dan memperhatikan titik rawan yang berpotensi mengabaikan protokol kesehatan seperti melepas masker, berkerumun, dan lain sebagainya, maka pemkot meminta kepada pengelola wajib untuk mengoptimalkan Satgas Mandiri Covid-19 yang telah terbentuk.

“Kita ingin setiap mall itu mengoptimalkan Satgas Mandiri Covid-19, mereka harus melakukan pengawasan penerapan protokol kesehatan, jangan sampai ada kerumunan dan pengunjung yang melepas masker,” tambahnya.

Demi memperketat protokol kesehatan, Febri menyampaikan bahwa Pemkot Surabaya akan memberikan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku kepada pengelola pusat perbelanjaan yang tidak menaati Perwali tersebut.

“Pemkot akan memberikan tindakan dan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku kepada pengelola mall yang tidak menaati Perwali tersebut,” pungkasnya.

Rabu, 05 Mei 2021

Wali Kota Eri Cahyadi dan Melvin Tenggara Ajak Warga Surabaya Nikmati Kuliner di SWK


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Jantung Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi seraya berdebar kencang, saat dimana ia menaiki mobil sport Lamborghini milik Melvin Tenggara, seorang pengusaha muda asal Kota Pahlawan. 

Mobil berplat nomor 'B 81 MLV' warna abu-abu metalik itu, sengaja disiapkan Melvin untuk mengajak Wali Kota Eri menuju Sentra Wisata Kuliner (SWK) Wiyung dari Balai Kota Surabaya.

"Jantungku sport (berdebar) mau copot beneran. Kecepatannya tidak jauh dari 60-70 (kilometer), tapi rasanya beda, karena suaranya keras. Jadi, jantung rasanya mau copot (lepas)," begitu kata pertama yang diucapkan Wali Kota Eri usai keluar dari mobil saat tiba di SWK Wiyung Kota Surabaya, Senin (3/5) petang.

Meski sempat menjajal mobil sport, namun bagi Wali Kota Eri, naik mobil dinas (mobdin) lebih nyaman. 

Itu lantaran ia mengaku tak sanggup jika membeli mobil sport tersebut karena harganya yang terbilang mahal. 

"Tapi memang kalau buat saya gimana-gimana enak naik mobil Innova (mobdin). Karena ndak bisa beli mobil ini (sport) maksudnya," canda Wali Kota Eri sembari tertawa.

Saat ditanya apakah ada rencana ke depan untuk membeli mobil sport seperti milik Melvin, Wali Kota Eri pun tersenyum lebar. 

"Mimpilah, mimpi, hehe. Jadi kalau ingin naik (mobil sport) ini, panggil Mas Melvin saja," kata dia seraya bercanda.

Wali kota Eri ini mengatakan, kunjungannya ke SWK Wiyung ini untuk mengajak Melvin Tenggara menikmati kuliner UMKM Surabaya. 

Sembari menikmati taste masakan di sana, ia mengajak pengusaha muda itu untuk mempromosikan beragam makanan dan minuman.

"Tapi yang saya bangga itu adalah Mas Melvin yang hidupnya Alhamdulillah diberi kelebihan oleh Tuhan, pakai mobil (sport) ini, tapi menunjukkan, mau tanya makanan yang khas di Surabaya mana? Saya tunjukkan SWK ini. Jadi bagaimanapun temannya dia kan banyak, jadi bisa diajak ke sini," ujarnya.

Bahkan, Eri juga berencana mengajak Melvin bersama rekan-rekannya untuk mengunjungi produk kuliner UMKM yang lain, seperti di Sentra Ikan Bulak Kenjeran Surabaya. 

Eri kembali ingin mengajak influencer itu untuk turut serta mempromosikan UMKM Surabaya.

"Nanti insya allah saya juga janjian mau ke Sentra Ikan Bulak juga. Nanti yang masarin (promosi) juga teman-teman ini. Kalau teman-teman (pengusaha muda) ini saja mau ke Sentra Ikan Bulak, mau ke SWK, jadi yang lainnya, lho makan di sini saja enak. Ini wong sugih (orang kaya) di Surabaya saja makan di sini. Nah, ini tugasnya wali kota adalah jadi marketingnya SWK dan tempat makan di Surabaya," kata Eri.

Dalam momen itu, keduanya pun tampak gayeng bercengkrama. Apalagi, saat keduanya baru tiba, suara Azan Magrib mulai menggema. 

Sehingga momen itu dimanfaatkan pula oleh Eri untuk berbuka puasa.

Ke depan, Eri juga berencana mengajak pengusaha muda lain seperti Melvin untuk mempromosikan beberapa SWK di Surabaya. 

Harapannya, masyarakat yang lain ikut tergerak untuk makan, sembari mendukung roda perekonomian UMKM Surabaya.

"Kita insya allah akan mengajak influencer yang lain. Tapi Mas Melvin ini juga punya kelompok ya, teman-temannya banyak. Tadi saya bilang, mas ajak ke sini. Jadi kalau nanti teman-teman Lamborghini mau ke sini, aku siap makan ke sini jadi sama teman-teman," ungkap Eri.

Meski baru makan pertama kali makan ke SWK Wiyung, namun Melvin mengakui bahwa taste makanannya enak. 

Apalagi, kata Eri, Melvin juga paham terhadap cita rasa masakan karena memiliki beberapa rumah makan dan kafe di Surabaya.

"Tapi yang pasti Mas Melvin ini kalau sudah bilang makanannya enak, taste-nya enak, pasti enak. Karena Mas Melvin ini juga punya beberapa rumah makan, beberapa kafe yang ada di Surabaya," katanya.

Eri pun mengungkapkan kegembiraannya. Pasalnya, seorang pengusaha muda saja mau untuk menikmati kuliner di SWK. 

Bahkan, pengusaha muda asal Surabaya itu turut serta membantu mempromosikan kuliner di sana. 

Ia pun berharap, masyarakat yang lain dapat mencontohnya. 

"Dengan jiwanya yang besar tadi ingin membantu perekonomian, makan di sini mengatakan enak, nyaman. Bahkan pisang keju tadi yang baru pertama dirasakan enak. Saya ingin orang Surabaya yang lainnya tahu," terang Eri.

Oleh sebab itu, Eri menyatakan, ke depan bakal semakin memasifkan promosi kuliner atau produk UMKM Surabaya. 

Tak tanggung-tanggung, cara promosi yang dilakukan Eri pun tak hanya melalui media sosial milik pemkot, tapi juga menggandeng influencer dan mengajak pejabat pemkot untuk jadi marketing.

"Sehingga marketingnya lewat apa? Lewat youtuber, lewat influencer, lewat wali kota-nya juga jadi marketing. Nah, pejabat Pemkot Surabaya juga harus jadi marketing. Insya allah bersama-sama kita gotong royong, saya yakin perekonomian di Surabaya akan bergerak lagi," tutur dia.

Usai bercengkrama sembari menikmati beragam kuliner di sana, 

Melvin Tenggara mengakui, bahwa taste masakan di SWK Wiyung memang terbilang enak. 

Apalagi, harganya juga terjangkau dan didukung dengan tempat yang nyaman serta bersih. 

"Makanannya enak, harganya juga terjangkau Rp 15-20 ribuan. Bersih juga tempatnya nyaman, tadi masuk ada prokes (protokol kesehatan) juga. Jadi aku merasa aman makan di sini. Parkirannya oke juga, Lamborghini bisa parkir di sana," kata Melvin.

Di lokasi SWK yang berada di Jalan Raya Menganti Wiyung No 1 Surabaya itu, Melvin mengaku sempat menikmati beberapa jenis makanan. 

Seperti, nasi goreng jawa, iga bakar dan pisang keju. Nah, untuk makanan yang terakhir inilah yang paling menarik bagi Melvin. 

Sebab, ia mengaku baru pertama kali menikmatinya. 

"Kalau nasi goreng jawa sudah pernah makan, kalau pisang keju pertama kali," ungkap Melvin.

Melvin pun mendorong masyarakat, khususnya anak-anak muda agar ikut berkontribusi mendukung UMKM Surabaya. 

Bagi Melvin, hal itu secara tidak langsung juga ikut membantu menggerakkan roda perekonomian masyarakat Surabaya.

"Kita punya kesempatan untuk berkontribusi untuk ekonomi masyarakat secara luas. Jadi, tempat kayak di SWK ini ya kita coba gitu. Toh ini aman juga gitu lho, tapi belum banyak orang yang tahu. Harapannya sekarang mereka bisa tahu, banyak yang coba. Lalu ini bisa membantu perekonomian yang terlibat di sini," pungkasnya.

PSEL Benowo Bakal Diresmikan Presiden Jokowi, Pemkot Surabaya Siapkan Penyambutan Sesuai Prokes


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Pengolah Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo Surabaya akan diresmikan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (6/4). 

Karena itu, mulai hari ini Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mematangkan persiapan untuk penyambutan.

Persiapan ini tentunya telah disesuaikan dengan protokol kesehatan (prokes).

"Pak Presiden juga ingin melihat secara langsung, jadi mulai dari market-nya. Kemudian ada penjelasan singkat terkait pengolahan sampah menjadi listrik ini, mungkin sebelum masuk ke area tenda atau tempat acara," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya, Anna Fajriatin, Selasa (4/5).

Setelah mendapat penjelasan singkat terkait PSEL Benowo, pihaknya kemudian mengajak Presiden menuju lantai 3 dan lantai 6. 

Di lantai 3 sendiri, Presiden dapat melihat langsung bagaimana proses mesin bekerja mengolah sampah menjadi listrik. 

"Jadi proses mesinnya itu bagaimana, berapa jumlah tonase-nya, berapa jumlah listrik yang dihasilkan. Jadi bisa kelihatan di dalam layar," ungkapnya.

Bahkan, kata Anna, di lantai 3 juga dapat melihat langsung suasana di luar area PSEL. 

Seperti, bagaimana dump truk bekerja mengangkut hingga menurunkan sampah ke waste pit, sebelum dimasukkan ke dalam mesin turbin untuk proses menghasilkan listrik.

"Nah, bagaimana caranya kita bisa melihat listrik itu. Jadi memang, di situ kan ada cerobong, kalau cerobongnya sudah berwarna putih itu berarti pembakarannya sempurna, dan itu menggunakan teknologi yang ramah lingkungan," jelasnya.

Ia menjelaskan, bahwa pembangunan PSEL Benowo yang dilakukan pemkot ini, dimulai sejak tahun 2012 dengan menggandeng kerjasama PT. Sumber Organik (SO). 

Dimana saat itu proses mengolah sampah menjadi listrik masih menggunakan metode Landfill Gas Power Plant. 

"Dengan metode ini, PSEL mampu menghasilkan energi listrik 2 Megawatt dari 600 ton sampah per hari," paparnya.

Seiring berjalannya waktu, kemudian di tahun 2015, pemkot yang bekerjasama dengan PT. Sumber Organik ini mulai menggunakan metode Gasification Power Plant untuk mengolah sampah menjadi listrik. 

Target awalnya, di tahun 2020 melalui metode ini sudah dapat mengolah sampah menjadi listrik. Namun, karena adanya pandemi Covid-19, sehingga proses komisioning atau pengujian oleh tim ahli dari luar negeri mundur dilakukan.

"Sebetulnya targetnya tahun 2020, tapi karena kondisi Covid-19 sehingga untuk komisioning dengan mendatangkan tim ahli dari luar negeri ke Indonesia jadi mundur. Alhamdulillah tanggal 10 Maret 2021 kemarin sudah proses. Jadi sudah bisa menghasilkan listrik 9 Megawatt dari setiap 1000 ton sampah per hari," ungkapnya.

Ia menyebut, bahwa listrik yang dihasilkan dari pengolahan sampah ini kemudian menjadi kewenangan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sebab, PT. Sumber Organik yang bekerjasama dengan PLN terkait listrik yang dihasilkan tersebut. 

Sementara pemkot sendiri, bekerjasama dengan PT Sumber Organik dengan konsep 'Bangun Guna Serah' (Built Operate and Transfer) selama 20 tahun.

"Jadi nanti tahun ke 20 atau di tahun 2032, semua (alat) ini menjadi milik pemkot dengan kondisi 85 persen. Artinya, mesinnya, semua peralatan pengolahan sampah ini dalam kondisi baik dan menghasilkan listrik dalam kondisi baik," pungkasnya.

Selasa, 04 Mei 2021

Jelang Diresmikan Presiden, Wali Kota Eri Cahyadi Tinjau Kesiapan PSEL Benowo


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meninjau langsung kesiapan Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) Benowo yang rencananya mau diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam waktu dekat. 

Ketika tiba di PSEL Benowo, ia langsung menuju central control room. Di tempat tersebut, ia mengecek proses pengolahan sampah itu hingga bisa menjadi listrik.

Bahkan, ia juga mengecek beberapa ruangan operasional. Beberapa cat yang sudah pudar atau mengelupas di sejumlah ruangan, langsung diminta untuk dicat kembali. Lantai yang kelihatan kotor juga langsung diminta untuk segera dibersihkan.

“Jadi, kali ini saya cek kesiapannya, karena Insyallah tanggal 6 Mei 2021 akan diresmikan oleh Pak Presiden sebagai pengolahan sampah pertama dengan kapasitas listrik terbesar di Indonesia,” tegas Wali Kota Eri usai meninjau PSEL Benowo.



Berdasarkan pantauannya, semua sistem sudah berjalan dengan baik di PSEL Benowo itu. 

Meski begitu, ia mengaku sudah menyampaikan beberapa hal kecil yang harus diperbaiki lagi, seperti catnya yang sudah mulai kusam dan ada beberapa tempat yang masih kotor.

“Semuanya sudah berjalan dengan baik. Tadi boilernya dan turbinnya berjalan dengan baik. Alhamdulillah sudah berjalan seperti biasa, tadi saya juga ngecek tempat pemilihannya seperti apa, jangan sampai ada yang kurang, tapi alhamdulillah sesuai dengan apa yang ada di kontrak, sehingga ini tinggal persiapan diresmikan oleh Pak Presiden,” tegasnya.



Menurutnya, pengolahan sampah menjadi listrik itu sudah berjalan dengan baik selama ini. 

Bahkan, saat ini sudah bisa menghasilkan listrik 11 megawatt dari pengolahan 1000 ton perhari. 

“Jadi, di dalam kontrak itu 1000 ton perhari harus bisa diolah menjadi listrik, tentu ini sangat bermanfaat bagi warga,” ujarnya.

Setelah dari PSEL Benowo, rombongan Wali Kota Eri Cahyadi bersama Kepala Dinas PU Bina Marga dan Pematusan Erna Purnawati serta Plt Kepala DKRTH meninjau pembangunan jalan, dimulai dari jalan yang tembus antara PSEL Benowo ke kawasan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), lalu ke arah timur yang tembus simpang 4 Fly Over Pelindo dan juga ke utara ke Simpang Romokalisari.

“Karena ini proyek kementerian, saya cek juga. Nanti akan saya sampaikan ke Presiden progresnya, karena untuk menuju GBT ini ada beberapa pintu masuk, jadi akses jalannya sudah banyak, karena ini juga untuk persiapan Piala Dunia U-21. Insyallah Bulan Juni tahun ini akan segera rampung semuanya,” pungkasnya.

Bela Suparno Si Lurah Gajahan yang Dipecat Gibran, Warga : Sempat Tolak Teken Surat Penarikan Zakat


KABARPROGRESIF.COM: (Solo) Gibran saat keliling mengembalikan uang pungli dan muncul tulisan pasca Lurah Suparno dipecat Gibran di kawasan Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, Minggu (2/5/2021) malam.

Warga masih meyakini eks Lurah Gajahan Suparno tidak bersalah dalam kasus dugaan pungutan liar berkedok penarikan zakat oleh oknum Linmas.

Oknum Linmas berhasil menarik zakat senilai Rp 11,5 juta dari 145 toko yang ada di kawasan Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.

Itu bermodal surat yang diduga ditandatangani Suparno, sehingga sosoknya langsung dipecat Wali Kota Solo Giban dari jabatannya.

Warga, Joko Purwanto mengatakan sepengathuannya, Lurah Suparno sudah menolak sebanyak dua kali sebelum akhirnya membubuhkan tanda tangannya.

"Lurah tidak mau teken. Sudah menolak dua kali. Baru kali ketiga, ia mau. Sebenarnya dia tidak mau," kata Joko disela-sela aksi tanda tangan, Senin (3/5/2021).

Namun, Joko tidak tahu menahu alasan di balik Suparno kemudian mau membubuhkan tanda tangannya di atas surat itu.

"Tidak ada desakan apapun dari warga, pun warga tidak mendesak," ujarnya.

Namun Camat Pasar Kliwon, Ari Dwi Daryanto apakah yang dikatakan warga benar, dia mengaku lebih baik itu ditanyakan langsung ke Suparno.

"Saya tidak tahu alasannya," kata Ari.

Galang Dukungan Tanda Tangan

Meski sudah dipecat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, warga tetap memberikan dukungan untuk mantan Lurah Gajahan Suparno.

Di antaranya terlihat Senin (3/5/2021), beberapa warga menggalang dukungan dengan tanda tangan beserta menyelipkan tulisan.

Coretan tanda tangan dan tulisan dukungan terserat di atas kain putih.

Diantaranya, 'I Love U Suparno', 'Jangan Korbankan Lurah Kami', dan 'Pahlawan Warga Kecil -> Pak Parno Gajahan'.

Kain berisi tanda tangan tersebut rencananya akan diberikan ke Gibran, orang nomor satu di Kota Solo yang baru memecat Suparno.

"Semua cinta pak Parno. Ibu-ibu bahkan mengajak bagaimana caranya mengupayakan pak Parno tidak lepas, tidak dipindahkan," ucap dia warga, Ananda.

"Kami mendukung 1.000 persen. Semoga Gibran bisa ikut membantu memikirkan rakyat kecil, memberikan solusi terbaik," tambahnya.

Ananda mengatakan warga percaya bila S tidak menerima sepeserpun uang hasil dugaan pungutan liar bermodus penarikan zakat oleh oknum Linmas.

"Pak Lurah mencari uang receh itu buat apa. Dia sebelum jadi Lurah sudah kaya," katanya.

Ananda mengatakan Gibran lebih baik mendalami dulu duduk perkara yang menjerat S sebelum memutuskan sanksi.

"Sebaiknya untuk Gibran. Usul, Gibran sebagai Wali Kota jangan langsung memberikan ini (pemecatan)," jelas dia.

"Tolong dilihat duduk permasalahannya. Jangan langsung memutuskan, beri solusi terbaik," tambahnya.

Di Mana Hati Nuranimu?

Munculnya sejumlah spanduk misterius, ada satu di antaranya bertuliskan 'Lurah Hebat Kok Dipecat? Dimana Hati Nurani?'.

Spanduk tersebut muncul pasca Lurah Gajahan Suparno dipecat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka karena dugaan pungli bermodus zakat yang dilakukan Linmas.

Lantas ditujukan untuk siapakah?

Selain itu, ada spanduk kain putih berbagai ukuran dengan bermacam tulisannya.

Di antaranya, '#WeTrustSuparno', '#SaveLurah', Jadi Warga Jangan Manja, Lurah Hebat Kok Dipecat !!!, dan #SaveLinmas.

Adapun khusus kertas 'nurani' itu terpasang di depan kantor Kelurahan Gajahan di Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.

Seorang petugas kelurahan yang enggan disebutkan namanya mengatakan spanduk tersebut masih terpasang saat dirinya masuk sekira pukul 06.00 WIB.

Diduga spanduk dan kertas kecaman terpasang pasca Suparno dicopot Gibran pada Minggu (2/5/2021) malam.

"Tadi juga ada mediasi di sini (Kantor Kelurahan). Tadi masuk pukul 06.00 WIB belum selesai," katanya, Senin (3/5/2021).

Dalam mediasi tersebut, Camat Pasar Kliwon Ari Dwi Daryanto disebut-sebut hadir dan meminta untuk menyampaikan dukungan melalui surat.

"Tadi mengatakan, 'Jangan seperti ini pakai surat saja, jangan spanduk'," ucapnya.

Dari pantauan TribunSolo.com, spanduk tersebut sudah tidak terpasang sekira pukul 08.00 WIB.

Apel Terakhir Menangis

Suparno resmi tak menjabat Lurah Gajahan setelah dipecat Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka per Senin (3/5/2021) pagi ini.

Kenyataan pahit itu karena dugaan pungutan liar bermodus penarikan zakat yang dilakukan sejumlah oknum Linmas.

Dari pantauan TribunSolo.com, pada Senin pagi Suparno sudah berada di kantor Lurah Gajahan.

Ia ikut rapat dengan Sekretaris Camat Pasar Kliwon.

Seorang petugas kelurahan yang enggan disebutkan namanya mengatakan sebelumnya, S sempat memimpin apel.

Apel tersebut dihadiri perangkat dan Linmas Kelurahan Gajahan di komplek Kantor Kelurahan Gajahan.

"Tadi sempat memimpin apel pagi tadi. Beliau sempat menangis," katanya.

Petugas tersebut memahami beban yang dirasakan mantan atasannya seusai dicopot sebagai Lurah Gajahan.

"Kondisinya baru beban berat, stres. Beban nama baik juga," ucapnya.

Selain itu, Suparno juga berkemas-kemas dan barang-barangnya yang masih ada di kantor tersebut diangkut.

"Beliau itu baik dengan warga Gajahan. Hari ini bebas tugas. Beliau hari ini ambil barang-barang," ujarnya.

Keliling Kembalikan Uang

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka turun langsung mengembalikan uang hasil pungutan liar (pungli) oknum linmas di Kelurahan Gajahan, Solo, Minggu (2/5/2021).

Gibran mengatakan, pungli tersebut diduga melibatkan Lurah Gajahan berinisial S.

Aksi pungutan liar tersebut bermodus meminta zakat.

Pantauan TribunSolo.com di lapangan, Gibran datang mengenakan baju kemeja loreng dengan menggunakan celana berbahan chino hitam dengan sepatu sneaker.

Dia memasuki satu demi satu toko di kawasan Gajahan yang diduga ditarik pungli tersebut.

Gibran ketika bertemu para pedagang memohon maaf lantaran ada tindakan tidak menyenangkan tersebut.

“Bu kulo (Saya) Gibran, Mohon maaf njih ada ketidaknyamanan terkait pemungutan liar di sini,” ungkap Gibran kepada Penjual, Minggu (2/5/2021).

Gibran mengatakan, pihak Pemkot Solo pastikan tidak akan terjadi lagi kejadian pungli yang meresahkan seperti ini.

“Yang bisa mengumpulkan untuk zakat dan sodaqoh itu pihak Baznas bukan lurah atau petugas linmas,” ungkap Gibran.

Dia mengatakan, saat ini lurah tersebut sudah diberhentikan dari jabatan atau dicopot, besok Senin (3/5/2021).

“Besok lurahnya saya copot bu, jadi jangan mau dan jangan takut untuk dilaporkan jika ada kejadian seperti ini lagi,” paparnya.

Gibran memberikan uang sesuai dengan nominal yang diberikan oleh pihak-pihak toko tersebut.

“Lapor, fotokan, adukan dan kirimkan ke Saya, pangapunten njih,” kata dia.

Sudah 4 Tahun

Kasus pungutan liar (Pungli) di Kelurahan Gajahan Solo ternyata sudah terjadi sejak tahun sebelumnya.

Namun, baru tahun ini viral dan ditindak oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

Kesaksian tersebut dikatakan penjaga toko baju di kawasan tersebut, Ning Nur Oktavia (25).

Ning mengatakan, selama dirinya bekerja di toko kawasan Gajahan Solo sering ada oknum berpakaian linmas menarik uang.

Modusnya entah THR atau zakat.

“Saya semenjak kerja disini sering ditariki oleh dari pihak linmas atau keluarahan seperti itu,” ujarnya, Minggu (2/5/2021).

Dia mengatakan, pungutan dari oknum linmas bukan tahun ini saja, namun 4 tahun terakhir sudah ada pungutan seperti itu.

Uang yang diberikan untuk para oknum linmas ini berbeda-beda ada yang Rp 100 ribu sampai Rp 150 ribu.

"Kalau kemarin toko sepi kami kasih Rp 50 ribu," papar dia.

Dia mengatakan, lantaran ada surat resmi dari kelurahan, dia mengira adalah kegiatan resmi.

Namun, saat Wali Kota Solo Gibran datang, dia baru tahu kalau aksi tersebut ternyata pungli.

“Ya saya dukung, jangan sampai para pejabat di tingkat sekecil ini menyalah gunakan jabatan,” papar dia.

“Kalau dari atasannya sudah bermasalah ya gimana nanti, bisa korupsi kedepan,” tandasnya.

Lurah Dicopot

Lurah Gajahan Solo berinisial S dicopot dari jabatannya.

Hal itu lantaran lurah S tersebut terlibat kasus dugaan pungutan liar bermodus penarikan zakat fitrah yang dilakukan sejumlah oknum Linmas.

Mereka diduga menarik pungutan liar bermodal surat bertandatangan S yang dibawa menggunakan map kertas.

Akibatnya, S mendapatkan sanksi tegas dari Pemerintah Kota (Pemkot) Solo atas kasus dugaan tersebut.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan sanksi untuk S sudah disiapkan.

"Hari Senin dibebastugaskan. Pokoknya nanti habis ini diproses inspektorat dan dinas terkait," kata Gibran, Minggu (2/5/2021).

Gibran menuturkan, sejumlah uang yang kadung terkumpul hingga senilai Rp 11,5 juta akan segera dikembalikan ke pemberi zakat fitrah.

Pemberi zakat disebut-sebut merupakan beberapa pemilik toko yang ada di kawasan Gajahan.

"Hari ini menunggu toko toko di gajahan buka, kemudian saya, Camat, dan Lurah mengembalikan uangnya satu per satu sejumlah Rp 11,5 juta," tutur dia.

"(Jumlah toko) banyak. Satu toko bisa (memberi zakat) Rp 10 ribu, Rp 50 ribu. Banyak yang tidak nyaman dan banyak yang berkeluh kesah," tambahnya.

Gibran menyampaikan ini bukan sebuah tradisi yang harus dilanggengkan bahkan dibenarkan.

"Tradisi apa, itu menyalahi aturan. Jangan mengatasnamakan tradisi kita itu ASN di kota solo harus membiasakan yang benar bukan membenarkan yang sudah biasa," ujar dia.

"Bukan masalah tradisi atau apa. Itu sudah ada aturannya," tambahnya.

Lurah Irit Bicara

Lurah Gajahan berinisial S irit bicara saat dikonfirmasi terkait keterlibatannya dalam dugaan kasus pungutan liar bermodus penarikan zakat fitrah.

Dugaan tersebut dilakukan sejumlah oknum Linmas Kelurahan Gajahan dengan bermodal surat bertanda tangan S.

Dengan itu, mereka berhasil mengumpulkan zakat senilai Rp 11,5 juta dari beberapa warga.

Pungutan tersebut diketahui seusai salah seorang warga melaporkannya ke Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

"Sudah dijawab Camat. Intinya sama," katanya seusai menghadiri pengarahan percepatan vaksinasi dan optimalisasi jogo tonggo di Rumah Dinas Wakil Wali Kota Solo, Sabtu (1/5/2021).

Saat ditanya terkait tanda tangan yang tertera dalam surat yang dibawa oknum Linmas, S bungkam.

S langsung berjalan bergegas menuju mobil yang terparkir di sisi utara Rumah Dinas Wakil Wali Kota Solo.

Ia meninggalkan rumah dinas sekira pukul 17.15 WIB.

Diperiksa

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka menyesalkan adanya aksi pemungutan liar penarikan zakat kepada sejumlah warga oleh oknum Linmas Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.

Atas aduan itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo melalui Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Kota Solo memanggil lurah.

Pemanggilan itu untuk meminta mengklarifikasi atas aduan tersebut.

Menurutnya, tindakan oknum tersebut sudah menyalahi regulasi yang ada, khususnya Surat Edaran Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Pencegahan Korupsi dan Pengendalian Gratifikasi Terkait Hari Raya.

"Mengacu pada poin ke-empat. Ini jelas-jelas menyalahi aturan," kata Gibran, Sabtu (1/4/2021).

"Untuk selanjutnya BKPPD untuk dilakukan pemeriksaan dan penjatuhan sanksi sesuai dengan PP Nomor 53 Tahun 2010," tambahnya.

Gibran mengatakan Pemkot Solo akan menindak tegas oknum - oknum yang terlibat dan terbukti.

"Pelaku akan kami tindak tegas dan saya juga akan segera melakukan pengecekan di kelurahan lain," kata dia.

"Ada tanda tanga lurah di suratnya. Sudah tidak pantas jadi lurah lagi," tambahnya.

Hingga berita ini diturunkan, TribunSolo.com sudah berusaha mengkonfirmasi ke pihak Kecamatan Pasar Kliwon dan Kelurahan Gajahan.

Gibran Minta Maaf

Aduan dugaan pemungutan zakat oleh oknum Linmas Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon diterima Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.

Oknum tersebut disebut-sebut membawa surat bertandatangan Lurah Gajahan Suparno.

Dari informasi, surat tersebut memakai KOP Paguyuban Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas).

Itu beredar di sejumlah toko kawasan Kelurahan Gajahan, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo.

Dalam surat tersebut, pengurus masjid dan toko diminta untuk menyalurkan zakat fitrah ke oknum Linmas Gajahan.

Gibran tidak memungkiri adanya kejadian tersebut.

"Pertama-tama saya mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian yang kurang nyaman ini," kata Gibran, Sabtu (1/4/2021).

"Terutama untuk warga Gajahan, Pasar Kliwon," imbuhnya.

Pemanggilan oknum lurah tersebut untuk mengklarifikasi aduan yang diterima.

"Kasus ini sudah kami tangani kemarin malam," ujarnya.

Gibran mengatakan, pihaknya akan mengusut kasus ini.

"Uang yang terkumpul juga akan segera kami kembalikan ke warga," tambahnya.

Begini Pengakuan Lurah yang Dicopot Gibran Rakabuming


KABARPROGRESIF.COM: (Solo) Suparno harus kehilangan jabatan sebagai Lurah Gajahan Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta gara-gara tanda tangannya tertera dalam surat edaran permohonan zakat untuk THR Linmas.

Meski tidak ikut menikmati uang tersebut, namun Suparno dianggap lalai dalam menjalankan tugas.

Suparno mengatakan, awalnya dia sempat ragu untuk membubuhkan tanda tangan.

Alasannya para pelaku usaha yang menjadi target permohonan zakat itu juga sedang mengalami masa-masa sulit karena dampak pandemi.

Namun, di sisi lain dia juga merasa iba dengan posisi linmas yang bekerja sebagai tenaga harian lepas.

“Nah, karena itu sudah saya tolak dua kali kok masih datang, akhirnya saya beri tanda tangan. Namun, sebelum saya teken itu kami rapatkan dulu sebelumnya bersama LPMK Gajahan, linmas, dan pihak terkait. Saya itu orangnya ora isoan,” kata dia, Minggu (2/5).

Suparno paham dengan konsekuensi yang harus dia hadapi. Termasuk sanksi pencopotan jabatan lurah akibat dugaan pungli di wilayahnya itu.

Namun, yang dia sesali adalah banyaknya pemberitaan miring terhadap dirinya yang berakibat buruk pada dia dan keluarga.

Dia merasa seperti dibunuh karakternya dengan beredarnya informasi yang terlanjur liar di masyarakat.

“Dari hati nurani itu maksud saya hanya berbagi kepada pegawai. Tugas linmas selama Covid-19 ini sangat berat dan beragam. Ini yang mengetuk hati saya. Wong ASN dapat THR, TKPK dapat THR, mosok pegawai lepas tidak. Saya ikhlas mengabdi, jika pimpinan menganggap salah, ya saya akan menerimanya. Soal opini publik, biar nanti yang menilai masyarakat saja,” kata Suparno.

Sudah Ada dari Dahulu

Fenomena penarikan iuran zakat ke sejumlah pemilik toko di Kelurahan Gajahan ini memang sudah ada dari dahulu.

Menurut salah seorang pegawai toko pakaian di kawasan Jalan Dr Radjiman Gajahan, Nining Nur Oktavia, pungutan zakat itu dilakukan oleh linmas dengan alasan untuk THR petugas linmas setempat.

Tahun sebelumnya toko tempatnya bekerja biasa memberikan Rp 100 ribu. Namun, tahun ini hanya Rp 50 ribu karena situasi toko sedang sepi.

“Sejak saya kerja di sini (4-5 tahun lalu) memang sudah dimintai iuran. Iurannya untuk membantu linmas-linmas agar mendapatkan THR,” kata pegawai toko tersebut.

Dari sejumlah toko yang sudah dikembalikan uang iurannya, rata-rata pemilik maupun pegawainya sudah memaklumi adanya iuran tersebut.

Namun, Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming tetap akan menindak siapa saja yang melakukan pungli karena tindakan tersebut merupakan hal yang tidak benar.

"Jangan mengatasnamakan tradisi. Tradisi apa itu? Ini menyalahi aturan. ASN di Kota Solo harus membiasakan yang benar, bukan membenarkan yang sudah biasa. Tradisi pungli itu harus dipotong, enggak boleh seperti itu," ujar Gibran Rakabuming.

Pecat Lurah Pungli, Gibran Didemo Warga


KABARPROGRESIF.COM: (Solo) Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mencopot oknum lurah yang terlibat dalam pungli zakat kepada sejumlah pemilik toko. Keputusan Gibran mencopot lurah tersebut mendapat protes dari sejumlah warga.

Akun Facebook Ora Gibran Ora mengunggah foto berbagai macam tulisan sebagai bentuk protes karena Gibran memecat lurah.

"Gibran didemo karena memecat lurah baik. Karena bulan puasa, dan harus mengikuti prokes para pendemo tidak kelihatan. Nanti setelah bulan puasa selesai, warga satu kelurahan akan berdemo ke Balaikota," tulisnya, Senin (3/5).

Lurah yang bersangkutan dibebastugaskan mulai hari ini, Senin (3/5/2021) dan dana yang terkumpul dikembalikan kepada warga.

"Oknum lurah tersebut akan dibebastugaskan hari Senin besok (hari ini), dan dana yang terkumpul sebesar Rp11,5 juta akan dikembalikan pada warga," lanjutnya.

Pasca Diresmikan, Begini Rekayasa Lalu Lintas di Jembatan Sawunggaling Surabaya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Jembatan Sawunggaling yang menghubungkan frontage road sisi barat Jalan Raya Wonokromo dengan Jalan Gunungsari Surabaya telah diresmikan dan mulai beroperasi Sabtu, (1/5). 

Salah satu tujuan pembangunan Jembatan Sawunggaling untuk mengatasi bottleneck (penyempitan) di Jalan Raya Wonokromo. 

Dengan hadirnya Jembatan Sawunggaling ini, maka diharapkan antrean atau kepadatan kendaraan dapat teratasi.

Nah, maka dari itu Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya pun telah menyiapkan rekayasa lalu lintas di sekitar jembatan tersebut.

"Saat ini kendaraan dari Jalan Wonokromo yang akan menuju ke Jalan Gunungsari dan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ), dapat langsung lurus melewati Jembatan Sawunggaling," kata Kepala Dishub Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, Senin (3/5).

Sedangkan bagi kendaraan yang akan menuju ke arah Jalan Darmo atau Jalan Diponegoro, kata Irvan, tetap diarahkan melewati dua jembatan lama yang memiliki tiga dan satu lajur. 

“Ke arah Jalan Darmo atau Diponegoro tetap melewati jembatan yang lama. Jadi ada dua jembatan lama, tinggi dan rendah itu masing-masing memiliki tiga dan satu lajur,” ujarnya.

Sementara bagi kendaraan yang akan menuju ke Mapolsek Wonokromo, dapat melintas di Jembatan Sawunggaling. 

Demikian pula bagi angkutan umum yang akan masuk ke TIJ dari arah Jalan Wonokromo juga dapat melewati Jembatan Sawunggaling.

“Jadi, mau ke arah Jalan Gunung Sari, Wiyung dan Mastrip itu dapat melewati Jembatan Sawunggaling. Mau ke arah TIJ dan Polsek Wonokromo juga dapat melewati Jembatan Sawunggaling,” ujarnya.

Irvan menjelaskan, bahwa arus lalu lintas di jembatan yang memiliki panjang 136 meter itu, diberlakukan sistem satu arah. Yakni, dari arah selatan menuju ke utara. 

"Kemudian untuk Jalan Pulo Wonokromo, diberlakukan satu arah (masuk ke dalam), kecuali bagi roda 2," terangnya.

Dalam seminggu ke depan, pihaknya menyatakan, bakal terus menyosialisasikan rekayasa lalu lintas Jembatan Sawunggaling kepada masyarakat. 

Sebab, dari hasil evaluasinya, masih ada beberapa kendaraan yang memang ingin melewati Jembatan Sawunggaling tapi tujuan ke arah Jalan Darmo dan Diponegoro. 

“Kita akan sosialisasi terus minimal seminggu ke depan,” ungkapnya.

Di samping itu, ia juga mengimbau masyarakat agar tidak parkir di tepi jalan sekitaran Jembatan Sawunggaling. 

Pasalnya, berdasarkan catatan Dishub Surabaya, sejak dioperasikannya jembatan itu, terpantau beberapa pengendara masih memarkir kendaraannya di bawah rambu larangan parkir sekitar jembatan.

“Kami juga sosialisasikan kepada warga agar tidak parkir di tepi jalan. Karena dapat menghambat laju kendaraan yang akan ke arah Jembatan Sawunggaling. Itu kita tertibkan juga,” pungkasnya.

Senin, 03 Mei 2021

Agar Tanggap Penanggulangan Bencana, Tagana di Jatim Terima 39 Unit Motor dari Gubernur Khofifah


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa akan memberikan sebanyak 39 Unit sepeda motor kepada Tagana di Jatim. 

Bantuan sepeda motor ini diberikan sebagai bentuk dukungan penuh Pemprov Jatim untuk operasional Tagana di Jatim semakin lebih maksimal dalam tanggap penanggulangan bencana di Jatim.

“Tagana Luar biasa, dedikasinya luar biasa. Keiklasan teman-teman (Tagana,red) terbukti. Jadi setiap Tagana di kab/kota dan provinsi mendapatkan 1 unit sepeda motor untuk operasional,” ujar Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, saat memberikan sambutan acara buka bersama bersama anak yatim, Tagana dan TKSK di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (3/5).

Usai memberikan sambutan, Gubernur Jatim Khofifah menyempatkan foto bersama dengan para Tagana dan TKSK. 

Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur Alwi mengatakan, tahun ini akan mendapatkan kendaraan Operasional. 

“Pada Mei tahun ini rencananya Gubernur Jawa Timur Khofifah akan memberikan 39 unit kendaraan bermotor kepada Tagana,” ujarnya.

Dia menjelaskan, Tagana sendiri adalah relawan sosial atau Tenaga Kesejahteraan Sosial yang berasal dari masyarakat dan memiliki kepedulian serta aktif dalam penanggulangan bencana bidang perlindungan sosial.

Alwi menuturkan, jumlah tersebut sama seperti pada tahun lalu. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa juga memberikan 39 unit sepeda motor untuk Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) se Jatim sebagai kendaraan operasional.

Kendaraan bermotor tersebut dibagikan ke-masing-masing kabupaten/kota se Jatim mendapatkan sebuah sepeda motor plus untuk koordinator TKSK Jatim.

Ketua Koordinator Tim Tagana Dinsos Provinsi Jatim, Twiadi mengatakan, bahwa bantuan Tagana ada 39 unit kendaraan motor dari Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, masing - masing Kabupaten / Kota Koordinator ke Poskoan Tagana Kab/ kota disapu ada 38 Unit.

Namun untuk satu unit dioperasikan di posko Tagana prov jatim. 

“Jadi di Forum Koordinasi Tagana provinsi mendapatkan satu unit. Jadi total jumlahnya 39 unit kendaraan motor. Bantuan ini kemungkinan diberikan pada tanggal 4 Mei dan mula ada pemberkasan,” katanya.

Dia menjelaskan, Bantuan tersebut diberikan kepada tagana sebagai upaya untuk mempercepat dari kegiatan Tagana dalam penanggulangan bencana maupun membantu untuk penanganan masalah sosial lainnya. 

“Saat kejadian bencana memang banyak, sehingga motor untuk mobilitas sangat diperlukan untuk kegiatan lainnya. Selain itu, untuk memacu seluruh Tagana di Jatim yang ada sekitar  2000 Tagana tersebar di 38 kabupaten/ kota,” imbuh Twiadi.

Menurut Twiadi, bantuan tersebut merupahkan apresiasi yang luar biasa dari Gubernur Jatim untuk relawan Tagana yang notabenenya adalah spesifikasi dalam penanganan bencana. Sehingga keberadaan Tagana setiap ada bencana disitu ada Tagana.

Minggu, 02 Mei 2021

Peringati Hari Pendidikan Nasional 2021, Dispendik Surabaya Gelar Kegiatan Melukis On The Spot


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Dalam rangka memeriahkan Hari Pendidikan Nasional 2021, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan menggelar kegiatan melukis di tempat atau on the spot, di Balai Pemuda Surabaya, Minggu (2/5/2021).

Kegiatan itu, diikuti oleh pelajar jenjang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri maupun swasta yang sudah melalui tahap seleksi. 

Pada kesempatan itu, para pelajar melukis wajah sang proklamator Negara Republik Indonesia (RI) Soekarno, tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara serta beberapa tokoh nasional lainnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Supomo mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk mengembangkan dan mengasah potensi yang dimiliki pelajar Surabaya. 

Selain itu, Supomo pun juga mengundang beberapa pelukis profesional salah satunya bernama Asri Nugroho. 

Tujuannya, untuk memberi motivasi serta semangat pelajar untuk lebih giat lagi dalam berkarya khususnya dalam dunia seni melukis.

"Melukis ini sebagai dasar. Karena dari melukis otak kanan berkembang sehingga semakin banyak memunculkan ide-ide kreatif," kata Supomo di sela-sela kegiatan.

Dia mengurai, ada 26 siswa yang terlibat dalam melukis on the spot. Dari 26 tersebut mereka terdiri dari pelajar gabungan yang terpilih melalui kompetisi sekolah masing-masing. 

Kemudian mereka mendapat dibina oleh Dispendik untuk terus mengasah kemampuan dalam bidang melukis. 

Bahkan, menurutnya, para pelajar itu telah mengikuti kelas melukis yang disediakan Dispendik sudah berjalan selama kurang lebih sekitar tiga bulan.

“Jadwalnya tiap satu minggu sekali. Saat ini kita coba untuk tampilkan selain mengasah, ini juga untuk memperkuat mental anak-anak. Dari kemampuan mental itu maka mereka akan mampu mengendalikan emosi. Bagaimana seharusnya kalau tampil di publik,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, mantan kepala Dinas Sosial ini memastikan, acara berlangsung sesuai dengan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 yang ketat. 

Bahkan, terlihat kursi peserta satu dengan yang lainnya pun berjarak lebih dari 1.5 meter. 

“Acara ini sudah melalui asesmen satgas Covid-19. Baik peserta maupun panitianya juga patuh prokes,” papar dia.

Supomo berharap, dari kegiatan anak didik di Kota Pahlawan menjadi pelajar yang menggenggam teguh, falsafah Pancasila, pelajar yang merdeka sepanjang hayat, pelajar yang mampu menyongsong masa depan dengan percaya diri. 

Terakhir, Pomo berpesan, melalui karya lukisan peserta didik itu, dapat memberi manfaat edukatif bagi pelajar lainnya. Terutama tentang peningkatan prestasi, minat dan bakat.

“Kita akan berusaha terus memfasilitasi dan memberikan wadah bagi anak-anak. Mari ciptakan sejarah yang gemilang. Mudah-mudahan anak-anakku menjadi pelukis yang profesional dan menjadi kebanggaan kita semua,” urainya.

Sementara itu, salah satu seorang peserta asal SMP Kristen Petra 3 Surabaya bernama Katrina Agatha mengakui dirinya sangat berbahagia. 

Sebab dia semakin terpacu lebih baik lagi dalam melukis. Apalagi menurut dia melukis on the spot merupakan kebahagiaan tersendiri karena dapat bertemu teman-teman yang memiliki kegemaran yang sama. 

“Ingin sekali ada kegiatan seperti ini rutin, dan belajar berkarya lebih baik lagi,” pungkas dia.

Sabtu, 01 Mei 2021

Berkonsep Green Building, Gedung Parkir dan TIJ Wadahi Berbagai Angkutan Umum


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Tak hanya Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) dan Jembatan Sawunggaling yang diresmikan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan dihadiri Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Tri Rismaharini, Sabtu (1/5). 

Namun secara bersamaan pula, juga diresmikan Gedung Parkir di dalam TIJ.

Bangunan TIJ ini merupakan revitalisasi dari Terminal Joyoboyo yang dimaksudkan untuk memberikan pelayanan jasa angkutan. 

Baik sebagai tempat asal dan tujuan, maupun tempat tunggu penumpang angkutan.

Nah, usai diresmikan, TIJ ini mewadahi berbagai moda angkutan umum seperti bus kota, lyn, dan Suroboyo Bus. 

Gedung parkir dan TIJ, juga berfungsi sebagai tempat parkir untuk mengakomodir kendaraan yang parkir di terminal Joyoboyo dan sekitarnya.

"Gedung Parkir dan Terminal Intermoda Joyoboyo ini berdiri di atas lahan dengan luas sekitar 8669 meter persegi, dengan luas bangunan mencapai 34.624 meter persegi," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad usai peresmian, Sabtu (1/5) malam.

Ia menjelaskan, bahwa Gedung Parkir dan TIJ ini kapasitasnya mewadahi untuk digunakan beragam jenis kendaraan. 

Dengan rincian, untuk kapasitas Parkir Mobil 363 SRP (Satuan Ruang Parkir), Parkir Motor 504 SRP, Parkir Sepeda 100 SRP, Slot Bus Pariwisata 8 SRP, Slot Bus Kota atau Suroboyo Bus 4 SRP, Slot Lyn 60 SRP, Drop-off Mobil pribadi atau Taxi 9 SRP. 

“TIJ ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk menunjang operasional terminal setinggi 5 lantai dan basement,” paparnya.

Bahkan, kata Irvan, untuk area indoor TIJ, juga dilengkapi dengan pendingin ruangan atau air conditioner (AC). 

Menariknya, Gedung Parkir dan TIJ juga dilengkapi dengan 100 Kios, 1 Ruang Laktasi, 1 Musala, 1 Zona Taman Bermain Lalu Lintas, serta 1 Ruang Kontrol (Ruang Pantau CCTV). 

“Terminal Intermoda dan Gedung Parkir Joyoboyo ini dirancang dengan konsep Green Building," terangnya.

Menurut Irvan, konsep Green Building yang dirancang ini bertujuan untuk menjadikan Terminal ramah lingkungan. 

Baik mulai tahap perencanaan, pembangunan, operasional serta pemeliharaan, diharapkan dapat mengurangi dampak lingkungan. 

Caranya yakni, dengan menciptakan ruang terbuka hijau serta memanfaatkan lahan dengan bijak. Sehingga dapat menciptakan kualitas udara yang baik dan nyaman untuk dikunjungi.

“Terminal Intermoda Joyoboyo saat ini sedang dalam proses mengikuti sertifikasi Silver dari Green Building Council Indonesia,” ungkapnya.

Untuk mewujudkan Green Building itu, Irvan menyatakan bahwa lahan terminal dilengkapi area terbuka hijau yang cukup dengan adanya area lanskap yang bebas dari struktur bangunan. 

Sedangkan fasad terminal, dikonsep dengan green facade dengan membuat tanaman vertikal untuk meningkatkan kualitas iklim mikro.

“Sedangkan efisiensi dan konservasi energi juga dihasilkan dengan masuknya cahaya alami yang cukup. Hal itu dibantu pula dengan penggunaan lampu hemat energi dan fitur hemat energi pada lift dan escalator,” paparnya.

Menurut Irvan, pembangunan Gedung Parkir dan TIJ ini juga memperhatikan konservasi air. Yakni, dengan cara mendaur ulang air bekas pakai (gray water) untuk kembali dipergunakan menyiram tanaman dan flushing toilet. 

Bahkan untuk manajemen lingkungan bangunan, pembuangan sampah dibedakan menjadi tiga jenis.

“Sehingga disediakan tiga jenis tempat sampah, yakni sampah basah, sampah kering, dan sampah bekas limbah kimia,” pungkasnya. 

Dalam peresmian itu, selain Mensos Tri Rismaharini sebagai undangan khusus dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Tampak pula Wakil Wali Kota Surabaya, Armudji, Kajati Jatim M. Dhofir lalu jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya diantaranya Danrem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Atmojo, Kajari Surabaya Anton Delianto, Kajari Tanjung Perak I Ketut Kasna Dedi, Perwakilan dari Polrestabes Surabaya, Kapolres Tanjung Perak Ganis Setyaningrum serta Ketua dan Wakil DPRD Surabaya dan jajaran Kepala OPD Pemkot Surabaya.

TIJ dan Jembatan Sawunggaling Dipastiakan Dapat Gerakkan Roda Perekonomian Kota Surabaya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menegaskan awal perencanaan pembangunan Jembatan Sawunggaling dan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) memang dikhususkan untuk menggerakkan roda perekonomian UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah). 

Di samping itu bertujuan untuk mewadahi berbagai angkutan umum. 

"Ketika ini berjalan, memang pergerakannya untuk UMKM. Itu yang direncanakan sejak awal untuk menggerakkan ekonomi Kota Surabaya," kata Wali Kota Eri usai acara peresmian, Sabtu (1/5).

Di samping itu, kata Wali Kota Eri, pembangunan Jembatan Sawunggaling, TIJ dan Kebun Binatang Surabaya (KBS) ini juga saling terkoneksi satu sama lain. 

Nah, maka dari itu Wali Kota Eri berharap, masyarakat di sekitar dapat merasakan manfaat adanya pembangunan ini, khususnya dari segi peningkatan ekonomi.

"Setiap pembangunan di Surabaya, masyarakat di sekitar harus bisa merasakan manfaatnya. Adanya Sentra UMKM (di TIJ), masyarakat sekitar harus bisa merasakan," pungkasnya.

Seperti diketahui Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meresmikan Jembatan Sawunggaling dan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) yang terkoneksi dengan Kebun Binatang Surabaya (KBS), Sabtu (1/5).

Kali ini peresmiannya juga dihadiri oleh Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Tri Rismaharini atau Risma.

Risma hadir sebagai undangan khusus sebab mantan Wali Kota perempuan di Surabaya itu merupakan penggagas berdirinya Jembatan Sawunggaling dan TIJ.

Selain Risma, tampak pula Wakil Wali Kota Surabaya, Armudji, Kajati Jatim M. Dhofir lalu jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya diantaranya Danrem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Atmojo, Kajari Surabaya Anton Delianto, Kajari Tanjung Perak I Ketut Kasna Dedi, Perwakilan dari Polrestabes Surabaya, Kapolres Tanjung Perak Ganis Setyaningrum serta Ketua dan Wakil DPRD Surabaya dan jajaran Kepala OPD Pemkot Surabaya.

Jembatan Sawunggaling Ikon Baru Kota Surabaya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Peresmian Jembatan Sawunggaling dan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan dihadiri oleh Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini atau Risma, Sabtu (1/5).

Ternyata bertujuan untuk mendukung transportasi yang masuk TIJ. Selain itu pula untuk mendukung peningkatan jumlah pengunjung di Kebun Binatang Surabaya (KBS).

Bahkan jembatan ini memiliki panjang sekitar 136 meter sedangkan untuk lebar Jembatan mencapai sekitar 17 meter dan Lebar Badan Jalan sekitar 7 meter itu akan menjadi ikon baru Kota Surabaya.

"Jembatan Sawunggaling saat ini telah menjadi ikon baru Kota Surabaya yang juga sebagai salah satu cara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Surabaya melalui jalan wisata," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irvan Wahyudrajad, Sabtu (1/5).

Irvan menjelaskan jembatan yang menghubungkan ruas Frontage Wonokromo dengan Jalan Gunung Sari itu memiliki kwalitas bahan yang sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.

"Kemudian, struktur utama pada bentang di atas sungai menggunakan beton precast berupa voided slab yang terbagi dalam 3 bentang, yakni 24 meter, 18 meter dan 16 meter. Sedangkan pada bentang di atas tanah, menggunakan full slab," jelasnya.

Kemudian untuk bangunan pelengkap, Irvan menyebut, pilon jembatan dengan tinggi sekitar 20 meter dilengkapi dengan tangga untuk naik ke mezzanine. 

Lalu, dilengkapi pula dengan Big tree lamp dengan tinggi 6 meter yang dapat menyala berwarna-warni lengkap dengan running text.

"Dilengkapi juga dengan dancing fountain atau air mancur yang bergerak seirama dengan lagu yang diputar. Sedangkan Railling Jembatan, menggunakan kaca tempered yang ditempeli stiker dan lampu hias," pungkasnya.

Dalam peresmian itu, selain Mensos Tri Rismaharini sebagai undangan khusus dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Tampak pula Wakil Wali Kota Surabaya, Armudji, Kajati Jatim M. Dhofir lalu jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya diantaranya Danrem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Atmojo, Kajari Surabaya Anton Delianto, Kajari Tanjung Perak I Ketut Kasna Dedi, Kapolres Tanjung Perak Ganis Setyaningrum serta Ketua dan Wakil DPRD Surabaya dan jajaran Kepala OPD Pemkot Surabaya.

Peresmian Jembatan Sawunggaling dan TIJ, Mensos Risma: Memadukan Moda Transportasi di Surabaya


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos RI) Tri Rismaharini alias Risma mengaku berterima kasih karena diundang secara khusus dalam peresmian Jembatan Sawunggaling dan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) yang terkoneksi dengan Kebun Binatang Surabaya (KBS), Sabtu (1/5).

Menurutnya, konsep jembatan ini sebetulnya adalah untuk penanganan masalah intermoda. Artinya, bertujuan untuk memadukan moda transportasi di Kota Surabaya.

"Dulu memang rencananya juga ada trek, dan kemudian ketemu di lantai dua dan kemudian ketemu dengan bus. Sehingga kalau warga beralih (moda transportasi) itu memudahkan pergerakan," kata Mensos saat mengawali sambutan, Sabtu (1/5).

Di samping itu, kata Mensos Risma, selain jembatan ini untuk membantu frontage road, juga mendukung akses parkir di TIJ dan kendaraan yang menuju arah Surabaya Barat. 

"Terminalnya memang konsepnya untuk antarmoda, jadi ada trem, ada bus dan ada angkot. Menghubungkan warga bisa menyeberang dari sini," ujarnya.

Saat dia menjabat Wali Kota Surabaya, ide awal gagasan Jembatan Sawunggaling dan TIJ ini memang terkoneksi dengan KBS. 

Hal itu bertujuan untuk mendukung akses parkir pengunjung dan wisatawan di KBS. Sehingga diharapkan pula saat hari libur atau akhir pekan kemacetan di area KBS bisa berkurang.

"Kami berharap parkir pengunjung KBS bisa parkir di sini. Kenapa? Supaya KBS bisa lebih luas, karena lahannya tidak terkurangi parkir. Ternyata kemarin, dari beberapa di titik hari-hari tertentu lebaran itu sampai meluber sepeda motor sehingga kemudian mereka parkir di jalan," pungkasnya.

Dalam peresmian itu, selain Mensos Tri Rismaharini sebagai undangan khusus dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Tampak pula Wakil Wali Kota Surabaya, Armudji, Kajati Jatim M. Dhofir lalu jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya diantaranya Danrem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Atmojo, Kajari Surabaya Anton Delianto, Kajari Tanjung Perak I Ketut Kasna Dedi, Kapolres Tanjung Perak Ganis Setyaningrum serta Ketua dan Wakil DPRD Surabaya dan jajaran Kepala OPD Pemkot Surabaya.

Dihadiri Mensos Risma, Wali Kota Eri Cahyadi Resmikan Jembatan Sawunggaling dan TIJ


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi meresmikan Jembatan Sawunggaling dan Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ) yang terkoneksi dengan Kebun Binatang Surabaya (KBS), Sabtu (1/5). 

Kali ini peresmiannya dihadiri oleh Menteri Sosial (Mensos) RI Tri Rismaharini atau Risma.

Risma hadir sebagai undangan khusus sebab mantan Wali Kota perempuan di Surabaya itu merupakan penggagas berdirinya Jembatan Sawunggaling dan TIJ.

Selain Mensos Risma, tampak pula Wakil Wali Kota Surabaya, Armudji, Kajati Jatim M. Dhofir lalu jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya diantaranya Danrem 084/Bhaskara Jaya Brigjen TNI Herman Hidayat Atmojo, Kajari Surabaya Anton Delianto, Kajari Tanjung Perak I Ketut Kasna Dedi, Kapolres Tanjung Perak Ganis Setyaningrum serta Ketua dan Wakil DPRD Surabaya dan jajaran Kepala OPD Pemkot Surabaya.

Jembatan Sawunggaling ini menghubungkan frontage road sisi barat Jalan Raya Wonokromo dengan Jalan Gunungsari. 

Bahkan berdirinya Jembatan Sawunggaling terkoneksi dengan TIJ dan KBS.

"Alhamdulillah matur nuwun (terima kasih) Bu Risma bisa hadir dalam peresmian ini. Ke depan kami semua warga Surabaya akan melakukan yang lebih baik lagi. Karena tujuan kami adalah meneruskan kebaikan-kebaikan apa yang ada di Surabaya," kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat mengawali sambutan, Sabtu (1/5).

Wali Kota Eri menambahkan dengan terkoneksinya Jembatan Sawunggaling dan TIJ diharapkan ketika Covid-19 hilang di Surabaya, maka ke depan seluruh akses parkir yang ada di area KBS bisa diarahkan ke TIJ. 

"Sehingga saya berharap ke depan, ketika itu sudah terbangun semuanya maka pergerakan ekonomi Kota Surabaya, pergerakan UMKM-nya Kota Surabaya bisa terus bergerak. Terus bergerak menjadi pergerakan ekonomi yang hebat," ujarnya.

Ia juga berharap, area KBS bisa lebih nyaman digunakan warga Surabaya dan wisatawan yang datang. 

"Semoga dengan diresmikannya Jembatan Sawunggaling dan TIJ ini maka bisa bermanfaat buat warga Surabaya dan bisa meningkatkan UMKM-nya Kota Surabaya," pungkasnya.

Wali Kota Eri Ajak Masyarakat Ikut Berpartisipasi dalam Pembangunan Masjid dan Pondok


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi bersama-sama ketika ada pembangunan masjid atau pondok pesantren (ponpes). 

Bagi dia, ketika Kota Surabaya dipenuhi dengan ponpes, maka pemimpin-pemimpin di masa yang akan datang adalah mereka yang mempunyai akhlaqul karimah.

"Ayo kita berlomba, kita bersama-sama ikut membangun, ikut berpartisipasi dalam pengembangan ajaran agama islam, baik melalui pembangunan masjid maupun pembangunan pondok," kata Wali Kota Eri saat menghadiri acara peletakan batu pertama pembangunan asrama santri tahfidz bersanad putri Ponpes Hidayatullah Surabaya, Sabtu (1/5) pagi.

Menurut dia, dengan semakin banyaknya pembangunan ponpes tahfidz di Surabaya, maka secara otomatis anak-anak dan keluarga akan memiliki akhlaqul karimah. 

Ia yakin hal itu yang bakal menjadi dasar pembentukan keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.

"Sehingga tujuan kita bersama untuk membangun Surabaya menjadi kota yang Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbhun Ghaffur, Insya Allah terwujud di Kota Surabaya," tuturnya.

Maka dari itu, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini kembali mengajak masyarakat untuk berlomba-lomba menjadi bagian dari pembangunan ajaran-ajaran islam di Kota Pahlawan. 

Salah satunya dengan cara ikut memakmurkan Kota Surabaya dengan berdirinya masjid, pondok pesantren, hingga balai-balai RW yang penuh dengan kumandang Al-Qur'an.

"Saya berharap ayo kita berlomba-lomba dalam Fastabiqul Khoirot atau menuju kebaikan. Ini yang selalu ingin saya wujudkan di Kota Surabaya," pesan dia.

Bagi dia, tidak ada artinya Surabaya menjadi Kota Metropolitan. Tidak ada artinya Surabaya menjadi kota yang hebat dan terkenal di dunia kalau penerus-penerusnya tidak mempunyai akhlaqul Karimah. 

"Ini yang saya khawatirkan," kata dia.

Oleh sebab itu, ia juga berkeinginan ke depan ketika pandemi Covid-19 sudah hilang maka kegiatan Pondok Ramadan yang biasanya dilaksanakan di sekolah, dapat digelar di lingkup pondok pesantren. 

Keinginan inipun sebelumnya telah disampaikannya ke Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya.

"Karena itu kemarin saya ngomong ke Pak Kadis Pendidikan, Insya Allah kalau Covid-19 hilang, nanti agar kegiatan Pondok Ramadan tidak digelar di sekolah lagi. Tapi Pondok Ramadan SD-SMP di seluruh Surabaya agar belajarnya langsung masuk ke pondok-pondoknya," ungkap dia.

Dengan demikian, ia berharap, pendidikan agama islam yang diajarkan ke anak-anak itu bisa terserap masuk. 

Dan tentunya, anak-anak Surabaya bisa merasakan langsung ilmu agama dari ponpes.

"Bagaimana ketika di ponpes nanti ilmu agamanya terserap, meskipun hanya seminggu namun di situ ada rasa di hati yang melekat. Karena ketika pendidikan agama sejak dini telah ditanamkan, maka hingga dewasa akan terus melekat ke anak-anak," pungkasnya.

Jumat, 30 April 2021

Ikuti Rakor Pemberantasan Tipikor, Wali Kota Eri: Ini Semakin Memberikan Kepercayaan bagi Pemkot untuk Bekerja


KABARPROGRESIF.COM: (Surabaya) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dan Supervisi pemberantasan tindak pidana korupsi (Tipikor) pada Pemerintah Daerah (Pemda) wilayah Jawa Timur, Jum'at (30/4). 

Rakor yang digelar di Graha Sawunggaling Lt. 6 Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ini, diikuti para perwakilan atau Kepala Daerah di Jatim.

Dalam rakor ini, dihadiri langsung Direktur Koordinasi Supervisi III KPK RI, Brigjen Pol Bahtiar Ujang Purnama, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama jajarannya, perwakilan Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Jatim, perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Jatim, serta instansi terkait.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyampaikan, bahwa paparan yang disampaikan KPK hari ini semakin memberikan kepercayaan kepada pemerintah daerah di Jatim. Khususnya, bagi jajarannya agar ke depan bisa bekerja lebih baik dan tenang.

"Karena apa, tadi disampaikan tujuan hari ini adalah satu, kami melihat sebagai pemimpin daerah adalah bagaimana anggaran yang kita gunakan bermanfaat buat masyarakat. Tidak ada lagi yang digunakan untuk kepentingan pribadi dan golongan," kata Wali Kota Eri.

Bahkan, selama ini, Wali Kota Eri Cahyadi mengaku, bahwa setiap langkah yang akan dilakukan pihaknya selalu meminta pendampingan baik dari Kejaksaan maupun KPK. 

Ia berharap setiap perencanaan atau project yang akan dilakukan pemkot itu dapat sesuai dengan benar.

"Alhamdulillah Pak Direktur tadi menyampaikan, bahwa kapanpun akan siap diundang untuk melakukan pendampingan  ketika kita akan melakukan sesuatu. Agar suatu yang kita lakukan menjadi benar. Dan Ini menjadi support dan semangat kami," ungkapnya.

Dalam waktu dekat, pihaknya juga berencana melakukan kontrak kerja kepada setiap pejabat, baik Sekretaris Daerah (Sekda), Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) maupun Camat di lingkup Pemkot Surabaya. 

Kontrak kerja ini dalam artian sebagai output atau bentuk penilaian laporan hasil kinerja yang harus dicapai.

"Misalnya tadi MCP (Monitoring Center for Prevention) seperti yang disampaikan. Seperti Sekda MCP yang harus dicapai 93 persen. Nah, ini misal kalau tidak (tercapai) harus bagaimana pertanggungjawabannya," jelasnya.

Dengan langkah tersebut, Wali Kota Eri berharap agar semua pemimpin atau pejabat yang dipilih di lingkungan Pemkot Surabaya adalah mereka yang bisa mempertanggungjawabkan apa yang dilakukannya. 

"Insya allah kalau itu bisa dilakukan, maka kesejahteraan umat, kesejahteraan masyarakat akan terwujud di Kota Surabaya," tuturnya.

Sementara itu, Direktur Koordinasi Supervisi III KPK RI, Brigjen Pol Bahtiar Ujang Purnama mengatakan, bahwa pertemuan bersama Kepala Daerah ini merupakan rapat koordinasi terintegrasi untuk melakukan upaya-upaya pencegahan korupsi. Khususnya di wilayah Jawa Timur.

"Kegiatan ini untuk memupuk, menyemangati mereka. Sekalian kita mengevaluasi kegiatan di tahun-tahun sebelumnya di dalam rangka upaya mereka, keseriusan mereka melakukan pemberantasan korupsi pada sektor pencegahan dan sektor deteksi dini," kata Brigjen Pol Bahtiar.

Menurut dia, langkah ini dilakukan agar mulai di hilir area-area yang berpotensi korupsi ini bisa diminimalisir serta dapat dihilangkan sejak dini. 

"Sehingga tidak menjadi ancaman faktual. Sudah terjadi, akhirnya kan bisa merugikan keuangan negara," tegas dia.

Ada beberapa catatan yang menjadi perhatian khusus KPK dalam evaluasi kali ini. 

Pertama adalah terkait dengan pemulihan aset atau sertifikasi aset. Brigjen Pol Bahtiar menilai, bahwa banyak aset-aset milik pemerintah daerah kadang tidak terkonfirmasi, tidak terinformasi di pemerintah daerah. 

"Sehingga hal ini bisa mengakibatkan aset itu dapat disalahgunakan atau bahkan bisa hilang," jelas dia.

Selain masalah aset, kata dia, peningkatan terhadap pendapatan daerah juga menjadi catatannya. 

Meski begitu, ia menyadari di masa pandemi ini pendapatan masing-masing daerah mengalami penurunan. 

Tapi, bukan berarti dampak pandemi ini menjadi pembenaran daerah tidak melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kembali terhadap pendapatan daerahnya.

"Terkadang muncul pemikiran-pemikiran lain, itu merupakan peluang bagi orang lain untuk tidak mengoptimalkan pendapatan daerah, karena merasa di masa pandemi. Padahal mungkin di masa pandemi juga ada potensi lain yang bisa ditingkatkan pendapatan daerahnya," papar dia.

Di lain hal, yang harus menjadi evaluasi bagi setiap pemerintah daerah di Jatim adalah tentang perencanaan dan penganggaran. 

Karenanya, Ia berpesan kepada para Kepala Daerah di Jatim agar di dalam merencanakan dan menganggarkan suatu kegiatan atau project supaya diutamakan yang mempunyai daya ungkit bagi kemajuan daerah. 

Selain itu, perencanaan itu juga diharapkan dapat menumbuhkan ekonomi daerah, serta pemerataan pembangunan.

"Kemudian mengutamakan untuk kemanfaatan masyarakat atau publik. Tidak hanya mengandalkan tentang practice, mengadakan suatu barang atau kegiatan.Tapi ternyata kalau diukur pemanfaatan publik nilainya kecil, kemudian tidak memiliki daya ungkit," pesan dia.

Oleh sebab itu, pihaknya berpesan kepada para kepala daerah agar betul-betul dilakukan penelitian yang detail. 

Setiap perencanaan yang dianggarkan, tidak semata-mata hanya menyerap atau menghabiskan anggaran untuk kepentingan-kepentingan yang tidak memiliki daya ungkit.

"Yang paling penting memiliki daya ungkit, untuk kemajuan, untuk pertumbuhan ekonomi dan untuk pemerataan pembangunan. Itu yang menurut saya paling penting menjadi dasar bagaimana daerah mengelola pemerintahannya," pungkasnya.