Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Selasa, 05 April 2022

Buronan Kejati Sumut Tertangkap Buka Warung Makan di Apartemen Kalibata City


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Tim Tangkap Buronan (Tabur) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Utara menangkap pelaku kasus pemalsuan surat dan penjualan tanah tanpa seizin pemiliknya, bernama Paulina Ginting (48), di Apartemen Kalibata City, Jakarta.

"Yang bersangkutan kita tangkap di warung makan Sehati, di Apartemen Kalibata City. Selama pelarian yang bersangkutan dan anaknya bersembunyi di apartemen itu sembari membuka warung makan," kata Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut, Idianto melalui Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejati Sumut Yos A Tarigan, Selasa (5/4/2022).

Yos memaparkan, Paulina Ginting ditangkap pada Minggu 3 April 2022. Warga Jalan Kapten Sumarsono, No 10A Helvetia/Jalan Karya, Gang Sehati, Nomor 28, Kelurahan Karang Berombak, Medan Barat, ini juga tercatat sebagai warga Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Yang bersangkutan ditetapkan sebagai buronan dan masuk dalam daftar pencarian orang, sejak 24 Agustus 2021. Penerapan DPO Paulina dilakukan oleh Cabang Kejaksaan Negeri Deliserdang di Labuhan Deli," jelasnya.

Setelah terjerat kasus pemalsuan surat dan penjualan tanah tanpa seizin pemiliknya di atas SPBU Pertamina nomor 14.203.1109, Jalan Raya Hamparan Perak, Kecamatan Hamparan Perak, Deliserdang.

"Akibat perbuatan terpidana, korban mengalami kerugian hingga Rp9 miliar lebih. Dalam proses hukumnya, kasus yang menjerat Paulina telah sampai ke Mahkamah Agung," sambungnya.

Dalam salinan Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor: 1104L/PID/2019 Tanggal 12 November 2019 membatalkan putusan Pengadilan Negeri Lubukpakam nomor 2477/Pid.B/2019/PN Lbp dan menyatakan terdakwa Paulina Ginting telah terbukti secara sah dan menyakinkan melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 263 ayat (1) KUHP, dengan amar putusan pidana penjara selama 2 (dua) tahun.

"Namun pada saat akan dilakukan eksekusi yang bersangkutan diketahui tidak berada lagi di alamat sesuai yang tertera dalam berkas perkara," tandasnya.

Setelah ditangkap, sambung Yos, terpidana langsung diserahkan ke Cabjari Deliserdang di Labuhan Deli, dan diterima langsung Kacabjari Deliserdang, di Labuhan Deli Anggara Suryanagara.

"Kemudian terpidana diserahkan ke LP Wanita Kelas IA Tanjung Gusta Medan untuk menjalani hukumannya," tandasnya.

0 komentar:

Posting Komentar