Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Gempa Tuban, Robohkan Lima Bangunan di Surabaya

Lima bangunan roboh di Surabaya terdampak gempa yang berpusat di Timur Laut Tuban, salah satunya bangunan di RSUD Soewandhie.Tetapi sejauh ini tak ditemukan korban jiwa.

Dibuka 25 Maret, Ayo Daftar - Dishub Jatim Sediakan Mudik Gratis dengan Kapal Laut

Pendaftaran Mudik Gratis Melalui Jalur laut dibuka secara online tanggal 25 Maret 2024. Program mudik gratis yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan itu bisa diikuti dengan syarat menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga.

Bantuan Korbrimob Polri untuk Korban Bencana Jateng

Sebanyak 5.000 paket sembako dikirim langsung dari Mako Brimob Kelapadua, Cimanggis, Kota Depok untuk korban bencana banjir di beberapa Kabupaten Jateng akibat hujan deras dengan intensitas tinggi.

HUT ke-105 Damkar dan Penyelamatan Nasional 2024 Akan Digelar di Surabaya

HUT ke-105 Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Nasional tahun 2024 akan berlangsung di Kota Surabaya, dimulai pada 27 Februari 2024 hingga puncak peringatan 1 Maret

Pasca Gempa Tuban, Pasien RS Unair Dirawat di Tenda Darurat

Pendaftaran Mudik Gratis Melalui Jalur laut dibuka secara online tanggal 25 Maret 2024. Program mudik gratis yang diselenggarakan Pemprov Jatim melalui Dinas Perhubungan itu bisa diikuti dengan syarat menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga.

Tampilkan postingan dengan label Hukum. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hukum. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 24 April 2021

Kajari Samosir Beri Penyuluhan Hukum Kepada Pelajar SMAN1 Pangururan


KABARPROGRESIF.COM: (Samosir) Kepala Kejaksaan Negeri Samosir, Andi Adikawira Putera, memberikan penyuluhan hukum di SMA Negeri 1 Pangururan. 

Kegiatan ini digelar dalam rangka program 'Jaksa Masuk Sekolah'.

Adapun pelajar yang hadir hanya 21 orang siswa siswi sebagai perwakilan dari sekolah SMA di Samosir, Senin (19/4/2021). Penyuluhan hukum kali ini terkait berita bohong atau hoaks.

“Kami mengharapkan agar siswa siswi dapat lebih memahami hukum dan jauhi perbuatan yang melanggar hukum, yang bisa mendatangkan hukuman,” kata Andi

Ia juga menyampaikan pesan kepada guru agar mengingatkan siswa untuk tidak terpancing oleh berita bohong apalagi ikut membuat dan menyebarkan hoaks.

“Hal ini sangat beresiko terhadap penjatuhan hukuman,” katanya menambahkan.

Kedepan, kata Andi, pihaknya berencana mencanangkan program ‘Jaksa Sahabat Guru’. Program ini untuk mengetahui aturan terutama dalam penyaluran dana bos.

Pada penyuluhan kali ini Kajari turut didampingi oleh Kasi Intel, Tulus Yunus Abdi Tampubolon dan para jaksa, Roland Tampubolon, Beatrix Nancy, dan Amri Saragih.

Kamis, 22 April 2021

Polwan Gadungan Ciuman di Kasur dengan Sesama Wanita


KABARPROGRESIF.COM: (Bitung) Sebuah video yang memperlihatkan seorang wanita berseragam polisi yang belakangan diketahui merupakan Polwan gadungan ciuman dengan sesama perempuan, beredar di media sosial.

Video polwan gadungan tersebut dibagikan pengguna Twitter Namaku_Mei, seperti dilihat pada Rabu 21 April 2021.

Dalam narasi unggahannya, ia menyebut polwan gadungan itu berhasil diamankan oleh Timsus Tarisu Polres Bitung.

"POLWAN GADUNGAN BERHASIL DI AMANKAN OLEH TIM SUS TARSIUS POLRES BITUNG pada hari 21 April 2021 sekitar jam 01:00 Wita," cuit Namaku_Mei.

Awalnya, kata netizen itu, video polwan gadungan ciuman dengan sesama wanita itu diunggah pengguna Facebook Prapaga Cornelis(alen).

Polwan gadungan itu pun mengaku bertugas di Polres Minahasa Selatan, Sulawesi Utara.

"Berdasarkan postingan yang viral di media sosial facebook dengan nama akun PRAPAGA CORNELIS(alen) di mana ada seorang wanita yang mengaku dirinya adalah seorang polwan yang bertugas di polres Minahasa selatan dan melkukan tindakan yang tidak wajar yaitu bermesraan dengan pasangan wanitanya (lesbian) sehingga hal tersebut telah mencemarkan nama baik institusi Polri," tuturnya.

Sementara wanita lain yang dicium polwan gadungan itu diketahui merupakan warga di Kelurahan Aertembaga Dua, Kecamatan Aertembaga, Kota Bitung.

Saat ditangkap, Polres Bitung mengamankan sejumlah bukti dari tangan polwan gadungan itu berupa baju dinas Polri, kemeja putih dan kaos Polri.

"Wanitanya di Kel. Aertembaga dua Kec. Aertembaga kota bitung. Pada saat itu team berhasil mengamankan baju dinas yang di gunakan oleh polwan gadungan ini yaitu 1 pakaian PDL, 1 pasang baju dan celana PDH, 1 kemeja putih, Pilkep, 1 Pet dan kaus dalam Polri," kata Namaku_Mei.

Saat diamankan polisi, polwan gadungan itu mengaku menyamar sebagai polisi lantaran ingin membahagiakan kedua orang tuanya dan agar bisa mendapatkan pasangan wanita sesama jenis.

"Pada saat di tanyakan mengapa dia melakukan hal tersebut, wanita ini mengaku dia hanya ingin membahagiakan orang tua nya dan agar dia bisa mendapatkan pasangan sesama jenis nya. Selanjutnya wanita tersebut di amankan beserta barang bukti dan di bawa ke Mako Polres Bitung," pungkasnya.

Dalami Kebakaran Kilang Pertamina Balongan, Polisi Mulai Temukan Unsur Tindak Pidana


KABARPROGRESIF.COM: (Indramayu) Polri temukan unsur tindak pidana terkait dengan kebakaran yang terjadi di Kilang Minyak Pertamina Balongan, pada 29 Maret 2021 lalu. Itu diketahui setelah dilakukan gelar perkara pada 16 April 2021.

"Dari kejadian tersebut telah ada laporan bernomor polisi bernomor 147/IV/2021/JABAR/POLRES INDRAMAYU," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono di Mabes Polri Jakarta, Rabu 21 April 2021.

Dari laporan tersebut, Rusdi mengatakan bahwa Polri telah melakukan sejumlah langkah-langkah untuk mengungkap peristiwa kebakaran. Termasuk memeriksa sejumlah saksi dan melakukan oleh tempat kejadian perkara (TKP).

"Puslabfor (Tim Pusat Laboratorium Forensik) Polri telah ikut ke lapangan untuk melakukan oleh TKP menemukan barang bukti, dan telah melakukan pemeriksaan terhadap barang bukti di laboratorium," kata dia.

Selanjutnya, pada tanggal 16 April 2021 telah dilakukan gelar perkara. "Kesimpulan dari gelar perkara tersebut adalah telah ditemukan adanya tidak pidana pada peristiwa tersebut," kata Rusdi.

Sehingga, lanjutnya, perkara tersebut dinaikkan pada tahap penyidikan. "Karena penyidik menilai, melihat, berdasarkan fakta dan bukti yang ada, adanya kesalahan adanya kealpaan, sehingga menimbulkan kebakaran atau ledakan. Sesuai dengan pasal 188 KUHP."

"Pasal 188 KUHP berbunyi Barang siapa karena kesalahan (kealpaan) menyebabkan kebakaran, ledakan atau banjir, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun atau pidana denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah, jika karena perbuatan itu timbul bahaya umum bagi barang, jika karena perbuatan itu timbul bahaya bagi nyawa orang lain, atau jika karena perbuatan itu mengakibatkan orang mati."

"Oleh karena itu, penyidik sekarang sedang bekerja.Tentunya perkembangan-perkembangan hasil penyidikan akan disampaikan kepada publik," kata dia.

Bupati Beri Penghargaan Apresiasi Atas Kinerja Kejari Purbalingga


KABARPROGRESIF.COM: (Purbalingga) Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BEcon MM bersama Wakil Bupati Sudono ST MT didampingi sejumlah pejabat Pemkab Purbalingga berkunjung ke kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Purbalingga, Rabu (21/4/2021). 

Pada kesempatan ini Bupati atas nama Pemkab Purbalingga menyampaikan penghargaan sebagai apresiasi atas kinerja Kejari Purbalingga yang telah bermitra dengan baik dan memberikan manfaat.

“Kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada pak Kajari dan jajaran karena kinerja dan pendampingan terhadap Pemerintah Daerah, memberikan manfaat yang luar biasa. Sehingga aset-aset pemerintah bisa kembali dan tindak lanjut bisa diselesaikan 100% dan tidak ada kerugian negara,” kata Bupati Tiwi.

Adapun penghargaan yang diberikan diantaranya : Piagam Penghargaan atas kontribusinya di dalam membantu penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan atas Dana Tugas Pembantuan dan telah disetor ke Kas Negara senilai Rp 367.032.838,48 yang dikelola Bapermasdes Kabupaten Purbalingga Tahun Anggaran 2015.

Selain itu juga, Piagam Penghargaan atas kontribusinya dalam Pengambilalihan Aset berupa Eks Rumah Dinas Sekretaris Daerah (Sekda) yang terletak di Jalan Wiraguna No 2 Kelurahan Purbalingga Kidul Kecamatan Purbalingga Kabupaten Purbalingga Tahun 2021.

“Eks Rumah Dinas Sekda ini sebelumnya selama bertahun-tahun statusnya sempat terkatung-katung,” katanya.

Bupati berharap sinergitas antara Pemkab Purbalingga dengan Kejaksaan Negeri Purbalingga yang sudah terjalin dengan baik, bisa terus ditingkatkan dan dipertahankan. Sehingga kolaborasi ini bisa memberi manfaat bagi kemajuan Kabupaten Purbalingga.

Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Purbalingga, Lalu Syaifudin SH MH menyampaikan terimakasih. Ia menilai penghargaan ini adalah suplemen agar Kejari Purbalingga akan lebih bersemangat dalam menjalankan tugasnya.

“Selama ini, kita tidak hanya melihat proses dari sisi penegakan hukum saja, akan tetapi lebih penting proses pencegahannya. Ketika kami sampai melakukan penegakan hukum itu karena kita sudah tidak bisa menghindari, akan tetapi upaya kami yang dominan adalah pencegahan dan pengembalian aset,” kata Kajari usai menerima piagam penghargaan.

Rabu, 21 April 2021

Pegawai Kejaksaan Gayo Lues Teken Komitmen WBK dan WBBM


KABARPROGRESIF.COM: (Gayo Lues) Pegawai Kejaksaan Negeri Kabupaten Gayo Lues melakukan penandatanganan komitmen bersama untuk mewujudkan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBP) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). 

Penandatangan komitmen bersama itu dipimpin Kajari Gayo Lues, Ismail Fahmi, S.H., di halaman Kantor Kejari setempat, Selasa, 20 April 2021.

Kasi Intel Kejari Gayo Lues, Handri, S.H., mengatakan penandatanganan komitmen itu diawali Kajari dan diikuti Kasubagbin, para Kasi dan seluruh pegawai kejaksaan.

“Kegiatan penandatanganan komitmen bersama ini bagian dari upaya menyukseskan reformasi birokrasi dalam menerapkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). Ini harus dilaksanakan di lingkungan Kejaksaan Negeri Gayo Lues dalam memberikan pelayanan publik sebagaimana diatur dalam Permen PANRB Nomor 10 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri PAN Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Menuju WBK dan WBBM,” katanya.

Kajari Gayo Lues berharap agar para Kasi dan Kasubbagbin menjadi motor perubahan dan mendorong bawahanya masing-masing guna melaksanakan dan mendukung Kejari untuk menuju WBK dan WBBM.

“WBK adalah predikat yang diberikan kepada satuan kerja yang memenuhi manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan dan penguatan akuntabilitas kerja. Sedangkan WBBM harus dilaksanakan di lingkungan Kejaksaan Negeri Gayo Lues selaku instansi pemerintah dalam memberikan pelayanan publik,” jelasnya.

Kejaksaan akan terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan instansi lainnya dan pihak-pihak terkait guna melaksanakan dan mendukung Kejari Gayo Lues menuju WBK dan WBBM.

Ratusan Alat Bukti Kasus Tindak Pidana Umum Dimusnahkan Kejari Sarolangun


KABARPROGRESIF.COM: (Sarolangun) Kejaksaan Negeri (Kejari) Sarolangun melakukan pemusnahan barang bukti hasil penanganan kasus tindak pidana umum yang telah berkekuatan hukum tetap atau inkrah.

Pemusnahan tersebut dilaksankan di halaman Kejari Sarolangun, Selasa (20/4) yang dilakukan langsung oleh Kepala Kejari Sarolangun Bobby Ruswin, SH, bersama Ketua Pengadilan Negeri (PN) Sarolangun Philip Mark Soenpiet.

Pemusnahan barang bukti narkotika, dilakukan dengan cara membakar barang haram itu di dalam sebuah drum yang sudah disiapkan sedemikian rupa, sedangkan barang bukti berupa senjata tajam dimusnahkan dengan cara dipotong menggunakan alat pemotong.

Kepala Kejari Sarolangun Bobby Ruswin juga mengatakan, bahwa barang bukti yang dimusnahkan merupakan dari 32 perkara Tindak pidana narkotika, dan 32 perkara Tindak pidana umum lainnya seperti pencurian, penganiayaan, hingga undang-undang darurat dan sebagainya.

"Pada hari ini kita melakukan Pemusnahan barang bukti dari 32 perkara narkotika jenis sabu, extacy, dan alat hisap sabu. Kemudian Senpi rakitan, alat hisap sabu, senjata tajam jenis parang dan pisau itu sebanyak 32 Perkara, total ada 117 perkara sejak agustus 2020 sampai dengan maret 2021," pungkasnya.

Selasa, 20 April 2021

Lima Pelaku Pengeroyokan Anggota Brimob dan Kopassus Ditangkap


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Lima dari tujuh pelaku pengeroyokan terhadap anggota TNI Kopassus dan Brimob di depan Obama Cafe, Minggu (18/4/2021) pagi, yang terletak di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, akhirnya berhasil ditangkap.

Diketahui, ada tujuh orang pelaku pengeroyokan terhadap dua orang yang di depan kafe yang terletak di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Minggu (18/4/2021) pagi.

Lima orang kini sudah ditangkap sedangkan dua orang lagi masih dalam pencarian.

Dalam kejadian pengeroyokan itu dilaporkan seorang anggota Brimob Bharatu YSB tewas kehabisan darah.

Pengeroyokan tersebut selain menewaskan seorang anggota Brimob, juga membuat anggota TNI berinisial Serda DB mengalami luka serius akibat luka sabetan senjata tajam.

Dikutip dari data yang dipublish oleh akun @infokomando lima orang yang ditangkap semuanya laki-laki.

Mereka adalah RMA, PW, MIA, MS, dan HW.

Semuanya terlihat difoto di dalam sebuah ruangan yang ada logo Resmob di bagian background.

"Informasinya ini adalah wajah-wajah pelaku pengeroyokan anggota TNI dan Polri di Jl Falatehan, Kebayoran Baru Jaksel," tulis akun @infokomando.

"Diduga pelaku ada 7 sedangkan yang berhasil diringkus sementara 5. Sisanya sedang dalam pencarian," tambahnya.

Anggota Brimob yang meninggal akibat diserang menggunakan senjata tajam itu bernama Bharatu YS Diet.

Diberitakan sebelumnya, anggota Brimob dan TNI dikeroyok di depan Obama Cafe di Kebayoran Baru.

Pengeroyokan itu menyebabkan seorang anggota Brimob tewas dan atu orang anggota TNI luka-luka.

Pelaku pengeroyokan diperkirakan berjumlah tujuh orang yang menggunakan senjata tajam.

Informasi yang beredar, anggota Brimob yang meninggal itu berinisial Bharatu YSB.

Sementara anggota TNI yang terluka akibat sabetan senjata tajam berinisial Serda DB.

Camat Kebayoran Baru, Tomy Fudihartono saat dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa pengeroyokan tersebut.

Tapi camat mengaku belum tahu detil kronologi pengeroyokan anggota Brimob dan TNI itu.

“Kejadiannya sih benar. Cuma persisnya seperti apa, saya belum dapat informasinya," kata camat.

Dia mengatakan melihat foto korban meninggal dunia itu.

"Tapi kronologinya seperti apa saja juga belum tahu," ungkapnya.

Karena peristiwa kriminal, ucapnya, kasus ini ditangani oleh kepolisian.

Informasi peristiwa berdarah di Obama Cage ini disiarkan oleh akun instagram @infokomando.

Akun tersebut menampilkan sebuah rekaman video CCTV pengeroyokan anggota TNI dan Polri.

Bharatu YSB sempat dilarikan ke Rumah Sakit Pertamina Jakarta Selatan pukul 07.30 WIB.

Nyawanya tidak tertolong karena kehabisan darah 10 menit kemudian.

Sedangkan Serda DB dilarikan ke RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.

Anggota TNI itu mendapat perawatan intensif.

Ia mengalami luka di lengan kanan dan paha kanan.

Luka itu akibat sabetan senjata tajam dari para pelaku yang belum diketahui identitasnya itu.

Fakta-fakta penyerangan 7 pelaku TNI dan Brimob

Berikut ini fakta-fakta sementara terkait penyerangan 7 pria terhadap anggota TNI dan Brimob di depan Obama Cafe, Jakarta.

Ada dua korban dalam kasus pengeroyokan ini. Yakni, Sersan Dua Donatus Boyau, yang merupakan anggota Kopassus.

Sersan Dua Donatus Boyau saat ini kritis dan dirawat intensif di RSPAD Gatot Subroto.

Sementara, korban lainnya yakni Bharatu (YS) Yohannes Samuel Biet, driver Kaba Intelkam, dikabarkan meninggal dunia.

Ia kehabisan darah. Saat ini jenazah di RSPP Kebayoran Baru Jakarta Selatan.

Kronologi

Dari kronologi yang dihimpun, Sersan Dua Donatus Boyau dan Bharatu Yohannes Samuel Biet ditemukan tergeletak warga tergeletak di trotoar Jl. Faletehan Keb. Baru Jaksel, Minggu (18/4/2021) sekitar pukul 07.30 WIB.

Karena kondisinya mengkhawatirkan, warga mengantarkan keduanya RSPP Jakarta menggunakan taksi.

Namun, nyawa Bharatu Yohannes Samuel Biet tak tertolong karena kehabisan darah.

Dari hasil pemeriksaan, Bharatu Yohannes Samuel Biet ditemukan luka tusuk lengan kanan tembus, luka robek paha kaki sebelah kanan.

Berikut Barang Bukti :

- Celana jeans biru,

- Kemeja kotak2

- Kaos abu2

- Kaos warna biru

- Sepatu cat Nike

- Topi Adidas

- Gasper warna hitam

- Kaos kaki abu-abu

- Handsanitiser

- Uang Rp 10.000 : 4 lembar

- Uang Rp 5.000 : 2 lembar

Pengeroyokan Anggota Brimob dan TNI di Kebayoran, Polisi Periksa Enam Orang


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Polda Metro Jaya menyelidiki kasus pengeroyokan terhadap anggota Brimob dan TNI di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dalam kasus ini Polda Metro telah memeriksa enam orang.

Direskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Tubagus Ade Hidayat belum menjelaskan detail mengenai kasus tersebut. Dia hanya mengatakan, kasusnya tengah didalami.

"Sudah ada lima sampai enam orang saksi yang diperiksa," ujar Ade Hidayat di Jakarta, Senin (19/4/2021).

Selain memeriksa saksi, polisi juga telah mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP). "Masih dalam penyelidikan lebih lanjut," tambah Tubagus Ade Hidayat.

Sementara itu, pantauan di TKP telah terpasang garis polisi di kafe Obama Fans Club. Bercak darah kering dan pecahan botol juga masih terlihat di lokasi.

Pengeroyokan Brimob dan Kopassus di Jaksel IPW Duga Pelaku dari Oknum Aparat Juga


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Indonesia Police Watch meminta Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran transpran mengusut kasus pengeroyokan anggota TNI dan Polri di Jaksel.

Kejadian ini mengakibatkan tewasnya satu anggota Polri berinisial YSB yang diduga dilakukan orang tak dikenal (OTK).

IPW menilai biasanya insiden pengoroyokan anggota tersebut kerap dilatarbelakangi sesama anggota Polri dan TNI.

“Polda Metro Jaya perlu menjelaskan, apakah para pelaku bagian dari oknum aparatur keamanan atau bukan,” kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch, Neta S Pane dalam keterangan tertulisnya, Senin (19/4/2021).

Neta menuturkan, dari informasi yang diperoleh IPW, lima dari tujuh pelaku berinisial RMS, PW, MI, MS, dan HW, sudah ditangkap. Sedangkan dua lagi masih buron.

Namun, penangkapan tersebut belum dipaparkan transpan oleh pihak Polda Metro Jaya.

“Polda Metro Jaya perlu menjelaskan. Benarkah lima dari ketujuh pelaku sudah ditangkap dan yang menangkap adalah aparat militer,” ujarnya.

Karena itu, Neta mendesak Polda Metro agar transparan menuntaskan kasus pengeroyokan tersebut, mengingat kasus serupa pernah terjadi di sebuah kafe di Cengkareng Jakarta Barat.

“Polda Metro Jaya segera mengungkapkan secara transparan kasus itu. Apa sebenarnya yang terjadi agar kasus ini tidak menjadi teror baru bagi warga Jakarta,” ujarnya.

Sebelumnya, video pengeroyokan di sebuah kafe, Jalan Falatehan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (18/4/2021) pagi, viral di media sosial.

Diduga, korban merupakan anggota TNI dan Polri dari kesatuan Brimob dan Kopassus.

Dalam pesan berantai, korban berjumlah dua orang, yakni Sersan Dua DB dan Bhayangkara Satu YSB. Serdan Dua DB mengalami luka, sedangkan Bhayangkara Satu YSB tewas.

Peristiwa ini dibenarkan Dandim Jakarta Selatan Kolonel Inf Ucu Yustiana. Ucu juga membenarkan nama-nama korban.

“Kronologinya dalam penyelidikan Polres Jakarta Selatan dan Pomdam Jaya, karena pagi tadi kami hanya menemukan korban saja,” kata Ucu saat dikonfirmasi, Minggu (18/4/2021).

Bawa 21 Amunisi ke Intan Jaya, Polisi Berpangkat Bripka Diperiksa Propam


KABARPROGRESIF.COM: (Nabire) Polisi berinsial HW menjalani pemeriksaan serius di Propam Polres Nabire, Papua. 

Polisi berpangkat Bripka itu disebut-sebut ditangkap karena membawa puluhan amunisi ke Kabupaten Intan Jaya.

Saat dikonfirmasi Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengakui penangkapan salah seorang anggota polisi tersebut.

Ia menerangkan, dari penangkapan itu, polisi menyita sebanyak 21 butir amunisi yang dibawa Bripka HW.

"Memang benar, saat ini propam masih melakukan pemeriksaan terkait temuan 21 butir amunisi yang dibawa Bripka HW," kata Fakhiri di Jayapura, Senin (19/4/2021).

Kapolda menjelaskan, Bripka HW sebelumnya bertugas di Polres Biak Numfor. Namun, belakangan telah dipindahkan ke Polres Intan Jaya.

Pemeriksaan masih dilakukan karena dari laporan yang diterima Bripka Hw telah berdinas di Polres Intan Jaya.

Saat ini, seperti dilansir dari Kompas.com, lanjut Fakhiri, kasus itu ditangani Propam Polres Nabire. Fakhiri pun masih menunggu laporan lengkap terkait kasus tersebut.

Saat ditanya tentang upaya mengantisipasi oknum anggota Polri yang bergabung dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Fakhiri berharap hal itu tak terjadi.

Fakhiri meminta polisi berhati-hati dan waspada dalam menangani kelompok kriminal bersenjata.

"Karena kita juga terlatih sehingga tidak perlu ditakuti," tegas jenderal dengan dua bintang dipundaknya tersebut.

Minggu, 18 April 2021

Pria yang Dikeroyok hingga Tewas di Melawai adalah Anggota TNI


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Korban tewas saat peristiwa pengeroyokan di Jalan Falatehan, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan adalah anggota TNI.

Hal itu dibenarkan Komandan Distrik Militer (Dandim) 0504 Jakarta Selatan Kolonel TNI Ucu Yustiana.

"Dari kita memang betul dari pihak TNI jadi korban," kata Ucu saat dikonfirmasi, Minggu (18/4/2021).

Namun, Ucu menyebut anggota TNI tersebut bukan dari Kodim 0504 Jakarta Selatan.

"Bukan, bukan dari Kodim. Untuk lebih jelasnya bisa ke Kapolres saja ya" ujar dia.

Rekaman CCTV yang memperlihatkan pengeroyokan viral di media sosial Instagram.

Pengeroyokan tersebut diduga terjadi di trotoar Jalan Falatehan, Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Aksi pengeroyokan itu dibenarkan oleh Camat Kebayoran Baru Tomy Fudihartono.

"Iya betul (ada pengeroyokan). Kejadiannya sih tadi pagi di Jalan Falatehan," kata Tomy saat dikonfirmasi, Minggu (18/4/2021).

Dalam peristiwa pengeroyokan tersebut, Tomy mengungkapkan terdapat korban tewas.

"Informasinya seperti itu (ada korban tewas). Saya ada fotonya, tapi belum tahu (identitasnya) siapa," ujar dia.

Dalam rekaman CCTV yang beredar di media sosial, terlihat sekelompok pria mengeroyok seseorang hingga terkapar.

Setelah korban terjatuh tak berdaya, para pelaku langsung pergi meninggalkan lokasi.

Anggota Brimob dan Prajurit Kopassus Dikeroyok OTK di Jaksel, Seorang Dilaporkan Tewas


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Keributan terjadi di Jalan Falatehan I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 

Anggota Brimob dan prajurit Kopassus dikeroyok sejumlah orang tak dikenal.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, keributan tersebut terjadi di Jalan Falatehan I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pagi tadi pukul 05.30 WIB. 

Peristiwa keributan yang menampilkan aksi pengeroyokan ini viral di media sosial juga.

Kabar keributan ini dikonfirmasi Komandan Kodim (Dandim) 0504 Jakarta Selatan Kolonel Inf Ucu Yustiana lewat pesan singkat, Minggu (18/4/2021). 

Anggota Brimob tewas dan prajurit Kopassus terluka akibat peristiwa tersebut.

“Kalau peristiwa dan korban benar,” kata Ucu saat dimintai konfirmasi mengenai keributan tersebut.

Namun Ucu belum bisa memberikan penjelasan lebih detail mengenai kejadian tersebut. Ucu menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.

“Kronologis kejadian masih dalam penyelidikan,” ujar Ucu.

Pelaku Penganiaya Perawat RS Siloam Minta Maaf


KABARPROGRESIF.COM: (Palembang) Melisa, istri pelaku penganiaya perawat RS Siloam panik ketika melihat tangan anaknya berdarah, ia pun langsung menghubungi JT.

Ketika tiba di ruangan anaknya, pelaku langsung marah-marah dan memukul korban.

Perawat lain yang berada di sana sempat mencoba melerai.

Namun, JT masih emosi dan menendang perawat itu ketika CRS meminta maaf.

"Istri pelaku menelepon suaminya yang ada di luar mengabarkan tangan anaknya berdarah.

pelaku panik langsung datang dan menganiaya korban, ponsel milik teman korban yang merekam juga dibanting pelaku," ujar Kapolres.

Pelaku yang berada di luar langsung emosi dan mendatangi rumah sakit.

JT pun mengakui perbuatannya salah dan mengaku tersulut emosi saat itu.

"Saya saat itu tidak di TKP pak. Lalu ditelepon istri, yang mengatakan bahwa tangan anak saya keluar darah usai dilepas infus.

Nah mengetahui hal itu saya langsung cepat -cepat menuju kamar ruang anak saya di 6026 lantai 6 RS Siloam Palembang," ungkapnya.

Melihat hal tersebut, JT melanjutkan bahwa emosinya pun langsung tersulut, memarahi korban dan memukulinya.

Hingga peristiwa ini pun diketahui perawat yang lain.

"Jujur pak saya saat itu merasa panik. Melihat anak saya tangan mengeluarkan darah, saat itulah saya langsung memarahi korban dan memukulinya,' katanya.

Atas peristiwa ini, JT pun meminta maaf sebesar-besarnya kepada korban, keluarga korban, dan semua pihak RS Siloam.

Suami Dipenjara Aniaya Perawat, Istri Siap Laporkan Balik, Bongkar Perlakuan Kasar Suster pada Anak


KABARPROGRESIF.COM: (Palembang) JT, pelaku penganiayaan terhadap perawat RS Siloam Palembang sudah ditahan di Polrestabes Palembang, sejak Jumat (16/4/2021) malam.

Tak terima melihat suaminya dipenjara, sang istri, Melisa pun meluapkan kegeramannya,

Lewat akun Instagram pribadi, Melisa, istri JT menyebut bahwa laporan pihak RS Siloam Palembang terhadap suaminya itu palsu.

Maka dari itu, Melisa siap menantang dan melaporkan balik sang perawat yang berinisial CRS kepada polisi.

"Saya pelaku, silakan tanya saya langsung. Untuk RS Siloam laporannya palsu. Siap-siap kita akan selesaikan secara hukum," tegas Melisa dilansir dari akun Instagram halomelisa21.

Diakui Melisa, ia sudah memiliki banyak bukti berupa foto dan video, bahwa sang suster lebih dulu menganiaya anaknya.

Bahkan akibat perlakuan kasar sang perawat, anak Melisa disebut sampai mengeluarkan darah cukup banyak.

"Foto anak saya ada, dan perawat sudah melakukan penganiayaan terhadap anak saya yang usianya 2,5 tahun. Sampai darah anak saya muncrat kemana-mana. Fotonya ada, kita siapkan," tegas Melisa.

Disebutkan Melisa, perawat RS tersebut juga sama sekali tak minta maaf ataupun merasa bersalah.

"Coba kalau anaknya yang masih bayi diperlakukan tidak baik oleh perawat RS, sehingga darah anaknya kemana-mana. Kira-kira kamu akan diam atau marah?"

"Suster nyabut infus dan hansaplast anak saya tidak sesuai dengan prosedur, dan ia tidak merasa bersalah ataupun minta maaf. Untung ya, jarumnya gak patah di dalam tangan anak saya," papar Melisa.

Maka dari itu, Melisa pun ngaku siap membongkar perlakuan kasar sang perawat di persidangan nanti.

"Sampai jumpa di persidangan," tulis Melisa.

Menurut Melisa, perawat RS Siloam Palembang yang dianiaya JT itu tidak profesional.

"Saya mau klarifikasi di sini, kejadian tersebut bermula karena adanya ketidak profesionalan seorang suster rumah sakit dalam melayani pasien.

Menurut saya sebagai orang tua bisa berakibat fatal, apalagi anak saya masih balita," ungkap Melisa.

Menurut Melisa, perlakuan perawat RS Siloam sudah tak mengenakan sejak awal.

Mulai dari nada bicara, hingga ucapannya saat menangani anak Melisa.

"Sebenernya jujur, dari awal di situ perasaan saya sudah tidak enak melihat sikap suster itu.

Dari nada bicaranya saja agak ketus saat menangani anak saya yang rewel,

juga nyeletuk 'Ini (anaknya) rewel terus, harusnya kalau siang jangan ditidurin jadi malem ngga rewel terus'.

Yah saya jadi tidak enaklah dengernya, kok bisa seorang suster tega ngomong seperti itu," kata Melisa.

Melisa mengatakan, cara perawat mencabut infus anaknya begitu kasar.

"Ternyata bener kejadian kan, udah dia nyabutnya kasar darah sampai kemana-mana di baju, lantai, kasur," kata Melisa.

Melisa mengaku malah disalahkan ketika banyak darah yang keluar.

"Eh, malah saya disalahin katanya, sebaiknya ibu-ibu jangan gendong anak," tuturnya.

Melihat yang terjadi pada anaknya, Melisa panik.

"Sebagai orangtua saya pikir wajar jika kita panik, apalagi setelah liat anak saya sampai keluar darah si suster itu tidak mau meminta maaf,

Masih ada bekas darahnya di baju, semua saya foto," kata Melisa.

Saat darah keluar, menurut Melisa perawat di RS Siloam hanya diam saja.

Ia baru mendapat penanganan ketika mengadukannya ke kepala perawat.

"Fatal sampai berdarah itu, saya sampai ngadu ke kepala perawat baru ditangani darah tersebut di kasih plester.

Sama suster itu darah anak saya cuma ditutul-tutul aja pakai tissu toilet. Saya ga bohong saya berani bersaksi nanti di pengadilan," kata Melisa.

Melisa pun menyarankan agar RS Siloam memperbaiki pelayanannya.

"Saya minta pihak Rumah Sakit apalagi Rumah Sakit Siloam punya record sebagai rumah sakit bagus, pertimbangkan lagi kejadian ini jangan sampai terjadi ke pasien yang lain apalagi balita karena bisa membahayakan,"

"Menurut saya sikapnya sangat tidak profesional dan sangat tidak layak bekerja di rumah sakit manapun. Harus dipertimbangkan suster itu jika diterima bekerja lagi," pungkasnya.

Manajemen RS Siloam Sriwijaya Buka Peluang Mediasi dengan Tersangka Penyiksaan Perawatnya


KABARPROGRESIF.COM: (Palembang) Manajemen Rumah Sakit (RS) Siloam Sriwijaya Palembang membuka peluang mediasi bagi Jason Tjakrawinata dengan perawat, Christina Ramauli, atas kasus kekerasan yang terjadi. 

Saat ini, Polrestabes Palembang telah menahan dan menetapkan Jason sebagai tersangka, Sabtu (17/4/2021) kemarin.

Direktur Utama RS Siloam Sriwijaya Bona Fernando mengatakan, manajemen rumah sakit sangat mendukung penuh perawat Christina dalam menempuh proses hukum kejadian tersebut.

Dalam melengkapi laporannya pun, RS Siloam Sriwijaya Palembang memberikan rekaman CCTV kepada penyidik kepolisian dan mempersilakan sejumlah perawat rekan Christina untuk menjadi saksi.

Namun, pihak rumah sakit tidak menutup kemungkinan untuk kasus ini berakhir dengan mediasi apabila ada itikad baik dari tersangka Jason. 

Namun hingga saat ini belum ada itikad baik dari tersangka Jason maupun keluarganya untuk meminta maaf langsung kepada manajemen rumah sakit atau perawat Christina.

“Terkait kasus ini, perawat yang melapor. Jadi saya serahkan sepenuhnya keputusan ke perawat. Kalau setelah laporan polisi pelaku minta maaf dan perawat memaafkan, ya apa salahnya (mediasi),” ujar Bona dalam keterangannya, Minggu (18/4/2021).

Dalam kejadian yang memicu kekerasan tersebut terjadi, Bona berujar korban sudah menjalankan tugas dan fungsinya sebagai perawat secara optimal dan sesuai standar operasional prosedur (SOP).

“Kami menyesali tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap tenaga kesehatan, ini tidak bisa ditolerir. Kami sudah serahkan semuanya kepada kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian kekerasan dan menindak pelaku kekerasan dengan tegas sesuai hukum yang berlaku,” ujarnya.

Christina mencabut selang infus karena anak JT sudah dinyatakan sehat dan diperbolehkan pulang. 

Namun Bona enggan membeberkan secara detail kronologi kejadian yang menyebabkan korban Christina dianiaya oleh JT karena sudah ranah polisi untuk menyelidikinya.

Saat ini korban masih dirawat di RS Siloam Sriwijaya Palembang karena luka yang dideritanya. 

Christina juga disebut mengalami trauma psikis yang membekas atas kasus penganiayaan tersebut.

Sabtu, 17 April 2021

Satgas Gakkum Bareskrim Gagalkan Penyelundupan Baby Lobster


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Dittipidter) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Mabes Polri menggagalkan upaya penyelendupan benih lobster (baby lobster) tujuan Singapura.

Pengungkapan kasus itu terjadi di Kampung Ciero Gede, Kelurahan Kotasari, Kecamatan Gerogol, Kota Cilegon, Banten pada Jum'at (16/4/2021).

Direktur Tipidter Bareskrim Polri Brigjen Pol Pipit Rismanto, S.IK selaku Kasubsatgas Gakkum mengatakan, pengungkapan itu berawal informasi akan adanya transaksi ilegal baby lobster. Informasi itu kemudian ditindaklanjuti Tim Lidik 1 Satgas BL yang dipimpin AKBP Wiwin Setiawan, S.IK.MH

"Kami mendapatkan informasi bahwa akan terjadi transaksi penyelundupan benih lobster ke negara Singapura," terang Brigjen Pipit.

Brigjen Pipit melanjutkan, berdasarkan pendalaman atas informasi itu, diketahui penyelendupan ke Singapura akan menggunakan jalur darat melalui daerah Sumatera. 

Tim, kata Pipit, kemudian melaksanakan observasi dan pengamatan di lokasi yang dicurigai.

Dikatakan Brigjen Pipit, setelah melakukan penyelidikan dengan cara pengamatan, tim mencurigai 2 unit kendaraan roda empat. 

Kendaraan itu kemudian dibuntuti. Setelah itu, tim kemudian melakukan penyergapan terhadap 2 unit kendaraan roda empat itu.

"Bahwa benar telah ditemukan 2 unit kendaraan roda empat sedang membawa sekira 20 dus strefoam kurang lebih berisi 100 ribu ekor benih baby lobster," terang Brigjen Pipit.

Saat dilakukan penyergapan, 1 orang sopir dan 1 orang pengawalnya melarikan diri. Namun, petugas berhasil mengamankan seorang sopir berinisial S, warga Kelurahan Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. 

Sedangkan 2 orang yang berhasil melarikan diri masih dalam pengejaran.

Dari penangkapan itu, polisi mengamankan barang bukti berupa 2 unit kendaraan roda empat yang pada saat disergap berisi masing-masing 10 dus benih baby lobster.

Ratusan ribu benih baby lobster kemudian dilepasliarkan oleh Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di wilayah Serang, Banten, dengan kawalan personel Bareskrim.

Brigjen Pipit memastikan, kasus itu akan terus didalami guna kepentingan pengembangan. 

Hal itu dilakukan untuk mengungkap asal barang dan siapa saja yang terlibat.

"Kasusnya akan terus kami kembangkan, untuk mengungkap jaringan yang lebih besar dan untuk mengetahui siapa saja yang terlibat," pungkas Brigjen Pipit.

Viral Anggota TNI dan Polri Dikeroyok OTK Dekat Parkiran Mobil di Jaksel, Dikabarkan Tewas


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Sebuah video rekaman CCTV viral di media sosial, menampilkan detik-detik diduga seorang anggota TNI dan Polri dikeroyok oleh orang tak dikenal (OTK).

Dalam keterangan video yang dibagikan akun Instagram @cetul.22 pada Minggu sore (18/4/2021), disebutkan bahwa kejadian pengeroyokan itu terjadi pada hari Minggu (18/4/2021) sekitar pukul 07.00 WIB di pinggir jalan di Jalan Faletehan, Kelurahan Melawai, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Korban pengeroyokan ditemukan tergeletak oleh seorang saksi bernama Donatur dan Ester, lantas dibawa ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP).

Korban kemudian meninggal dunia pada pukul 07.41 WIB karena kehabisan darah, akibat luka parah pada bagian lengan kanan dan paha kanan. Korban mengalami luka robek akibat senjata tajam.

Pukul 8.30, polisi menerima informasi dari satpam RSPP bernama Usman.

Dipimpin Kapolsek Kebayoran Baru, AKBP Supriyanto. polisi datang ke TKP untuk melakukan penyelidikan.

Sekitar pukul 09.30 WIB, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Azis Andriansyah tiba di lokasi.

Informasi dari temannya, korban diketahui seorang anggota Kopassus bernama Sertu Rey dan seorang anggota Brimob. Mereka disebut-sebut dikeroyok oleh tujuh orang.

Hingga artikel ini ditayangkan, belum diketahui informasi resmi dari kejadian tersebut.

Nekat Berbut Mesum di Bulan Puasa, Pasangan Bukan Suami Istri di Merangin Ini Terjaring Operasi Pekat


KABARPROGRESIF.COM: (Maringin) Nekat ngamar di bulan suci ramadhan, sepasangan bukan suami istri diamankn petugas gabungan Polres Maringin.

Mereka ini diduga berbuat tak senonoh dan minuman beralkohol.

Terjaringnya pasangan itu saat operasi pekat gabungan Polres Merangin dan Satpol-PP yang dilakukan pada Sabtu (17/4/2021) dimulai pukul 21.00 WIB.

Saat razia di salah satu penginapan, petugas menemukan pasangan bukan suami istri sedang melakukan hal yang tak senonoh.

Kaban Satpol PP Merangin melalui Kepala Bidang Ketertiban Umum, Arianto menyebutkan operasi itu dibagi menjadi dua tema, Penyakit Masyarakat (Pekat) dan Operasi kenyamanan lingkungan.

Dalam razia yang dilakukannya bersama tim bagian Pekat, dia mengatakan operasi mengarah ke penginapan Habibah.

"Saat di Habibah ditemukan satu pasang bukan suami Istri sedang iyo yo nian gituan," kata Arianto, Minggu (18/4/2021).

Dia menceritakan, pada awalnya pintu kamar pasangan bukan suami istri tersebut digedor-gedor petugas, namun tetap tidak mau terbuka.

Lantaran tidak dibuka, petugas lalu memanjat dan melihat dari ventilasi. Dan disaat itulah kedua pasangan tersebut kedapatan sedang berbuat tidak senonoh

Bahkan dari hasil interogasi, Arianto mengungkapkan bahwa laki laki yang terjaring tersebut telah memiliki istri.

"Kalau yang laki-lakinya sudah punya istri malahan, kalau yang cewek itu budak Bangko tinggi, itulah gawenyo," ungkapnya lagi.

Kata Arianto, hasil operasi lainnya juga ditemukan beberapa pasang dan wanita hiburan. saat razia petugas mengamankan sejumlah minuman-minuman keras.

"kita selesai razia malam tadi kurang lebih jam 02.00 malam," pungkasnya.

Ini Profesi Pelaku Pemukul Perawat RS Siloam Palembang


KABARPROGRESIF.COM: (Jakarta) Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri S menegaskan, pria pelaku penganiayaan terhadap perawat Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang, Kamis (15/4) siang, bukan anggota Polri sebagaimana informasi yang beredar di media sosial.

"Setelah dilakukan penangkapan terhadap tersangka JT penganiaya Cr perawat RS Siloam yang bersangkutan warga sipil biasa dan sekarang dalam proses pemeriksaan penyidik Reskrimum Polrestabes Palembang," kata Kapolda Irjen Pol Eko di Palembang, Sabtu (17/4/2021).

Dia menjelaskan, JT merupakan warga sipil yang berprofesi sebagai pedagang suku cadang kendaraan bermotor.

Penangkapan tersangka dilakukan Tim Polrestabes Palembang di rumahnya wilayah Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Jumat (16/4) malam, tanpa perlawanan.

Pria Botak Penganiaya Perawat RS Siloam Christina Simatupang Ditangkap


KABARPROGRESIF.COM: (Palembang) Pria botak yang menganiaya perawat RS Siloam Palembang Christina Ramauli Simatupang ditangkap polisi, Jumat (16/4/2021) malam.

Pada video yang Tribun dapatkan, pria penganiaya perawat itu dijemput oleh sejumlah petugas kepolisian di rumahnya.

Pada video terpantau rumah yang ditempatinya merupakan rumah mewah.

Rumah tersebut dipangar warna hitam dengan halaman yang cukup luas.

Cat luar rumah yang dihuni JT tersebut didominasi warna putih. Satu unit mobil putih juga terpantau parkir di sana.

Pria tersebut menggunakan kaos hitam dipadu celana jins biru saat dibawa polisi.

Ia sempat pamit kepada keluarganya sebelum dibawa polisi, dan terlihat kalem, tidak seperti saat melakukan penganiayaan itu.

Sejumlah warga menyaksikan detik-detik pria itu dijemput dari rumahnya.

Video penangkapan itu juga telah diunggah di akun lambe-turah yang sebelumnya turut memposting derita perawat RS Siloam tersebut.

Diberitakan sebelumnya, perawat RS Siloam Palembang, Christina Ramauli Simatupang dianiaya keluarga pasien pada Kamis 15 April 2021 saat bertugas.

Akibat penganiayaan Christina Simatupang mengalami trauma hebat dan juga luka fisik.

Hingga kini Christina Simatupang masih menjalani perawatan atas luka memar, sakit di perut, serta traumatik.

Kondisi terkini Christina tersebut disampaikan Direktur RS Siloam Sriwijaya Palembang, dr Bona Fernando, Jumat (16/4/2021).

"Perawat sedang kami rawat, bukan saja menyembuhkan luka fisik, tapi juga psikisnya," kata Bona.

"Memang beliau (perawat) itu mengalami trauma yang cukup hebat," ungkapnya.

Dia menyebut sudah bicara tadi siang dengan perawat itu.

Kondisinya dia lihat sudah lebih baik dibandingkan kemarin, namun belum pulih.

"Kita berdoa, pelan-pelan nanti bisa berkerja kembali seperti biasa merawat pasien lagi," jelas dr Bona.

Untuk menyembuhkan psikis Christina Simatupang, ia mengatakan tim psikolog sudah diturunkan untuk membantu korban.

"Sejak kemarin tim psikolog kita sudah turun untuk menangani korban," jelasnya.

Dokter Bona juga berterima kasih atas support dan dukungan dari internal dan eksternal.

"Termasuk dari sesama profesi termasuk Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) baik dari kota, provinsi maupun pusat yang memberikan dukungan," terangnya.

Bona mengatakan semua permasalahan ini diserahkan kepada pihak kepolisian.

Pihaknya meminta agar diberikan ditindak secara tegas ke pria penganiayaan perawat perempuan itu.

Penganiayaan terhadap perawat di RS Siloam Palembang bernama Christina Simatupang berawal dari ayah pasien yang melihat tangan anaknya berdarah setelah infus dilepas.

Saat itu ia berencana membawa pulang anaknya.

Pria berinisial JT itu kemudian mencari perawat yang melepas infus tersebut.

Christina Ramauli Simatupang datang didampingi beberapa rekannya ke ruang perawatan anak itu.

Belum sempat memberi penjelasan tentang penyebab adanya darah itu, korban langsung ditampar oleh JT.

Selain itu pelaku juga menyuruh perawat tersebut agar bersujud memohon maaf kepada keluarganya.

Korban menuruti perintah itu, bersujud di hadapan keluarga JT yang emosi.

Tapi tanpa diduga JT melakukan serangan fisik kepada si perawat, menendang perawat perempuan itu.

Melihat situasi ini rekan-rekan seprofesi korban berusaha melerai.

Mereka menahan supaya JT tidak melakukan perbuatannya yang sama.

Penganiayaan yang dialami perawat berinisial CSR ini viral di media sosial.

Kronologi tersebut disampaikan oleh Kepala Sub Bagian Humas Polrestabes Palembang, Kompol M Abdullah, Jumat (16/4/2021).

Abdullah mengatakan kepolisian sudah melakukan pemeriksaan kepada sejumlah saksi atas peristiwa tersebut.

Polisi juga sudah mengambil bukti visum atas kekerasan yang dialami perawat tersebut.

"Korban mengalami luka memar di bagian mata kiri, bengkak di bagian bibir, dan perut terasa sakit," ungkapnya.

"Saksi akan diperiksa. Pelaku bisa dijerat pasal 351 tentang penganiayaan," terangnya.