
Kompol Wirdhanto mengatakan, kerja bakti yang dilakukan Tiga Pilar Tambora sebagai wujud kepedulian kepada korban kebakaran, Selasa (19/1) dinihari lalu.
“Kerja bakti kami sebagai peduli meringankan para korban kebakaran yang tentu saja masih trauma karena mereka kehilangan harta benda dan bangunan rumahnya porak poranda,” ujar Wirdhanto didampingi Camat Tambora dan Danramil Tambora.
Musibah kebakaran sendiri mengakibatkan lima orang warga (satu keluarga) tewas terbakar, terdiri dari suami istri Ricky (34) dan Eva alias Amoy (30) yang hamil sembilan bulan, anak mereka Sensen (3), Popoh (70) Ibu dari Ricky dan karyawan mereka Ardi (20).
Setelah kerja bakti selesai, Tiga Pilar yang dipimpin Kapolsek meluncurkan Fire Panic Batton (FPB) atau alarm peringatan pencegahan kebakaran yang dipasang di lokasi permukiman padat penduduk. Pemasangan alarm ini sekaligus simulasi melibatkan ratusan warga setempat. Di permukiman Kelurahan Pekojan, Kelurahan Angke, Kelurahan Kali Anyar, Kelurahan Krendang dan Kelurahan Tambora juga dipasang FPB, karena termasuk permukiman rawan terjadi kebakaran. (arf)
0 komentar:
Posting Komentar