Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Selasa, 21 April 2015

Pasukan Penunggang Kuda Besi amankan KAA

KABARPROGRESIF.COM : (Jak Pusat) Jika sekarang dijalanan Jakarta pada pelaksaaan Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika ke-60 dan Peringatan ke-10 New Asian-African Strategic Partnership Tahun 2015, kita sering melihat prajurit bermotor dengan pakain seba hitam yang suka patroli dijalan. Tetapi tidak tahu siapa dan darimana asal prajurit tersebut? Sesungguhnya prajurit tersebut adalah prajurit Kodam Jaya/Jayakarta dibawah satuan Brigade infanteri 1/Pam Ibukota Jaya Sakti, Prajurit ini dibawah komando “Tontaikam” (Peleton Pengintai Keamanan).

Keberadaaan peleton pengintai keamanan sangatlah membantu tugas-tugas Satgaspamwil-1, khususnya dalam menangani masalah ganguan keamanan di area tertentu yang medannya sulit dijangkau oleh kendaraan besar dan harus dijangkau oleh sepeda motor serta perlu penanganan secara cepat, tepat dan akurat. Sama seperti pasukan khusus lain, tontaikam ini diharapkan mampu memberikan efek psikologis kepada para pengacau keamanan yang beraksi diwilayah ibukota.

Tontaikam dibentuk pada tahun 1992, dengan nama SS 44 A/T (Satuan Khusus Anti Teror), personelnya berjumlah 44 orang dengan 25 unit sepeda motor (jenis trail) special enggine 125 cc.  Para personelnya menggunakan senjata organik satuan berupa FNC Carbine 5,56 mm, sub Machine Gun Scorpion 3,62 mm, P1 9 mm pistol, P2 9 mm pistol, CZ 83 9 mm pistol.

Beberapa pengalaman tugas yang telah dilaksanakan oleh peleton ini antara lain KTT Non Blok 1992, APEC 1994, KTT OKI 1997, termasuk menjaga Ibukota pada saat-saat kritis keamanan ketika berlangsung Pemilu dan Sidang Umum MPR 1998 serta Sidang Istemewa 1999. Pengamanan kedatangan Presiden AS George W. Bush di istana Bogor. Tugas pengaman VVIP/VIP tidak terbatas pada wilayah ibukota Jakarta saja. Tontaikam pernah diikut sertakan dalam kegiatan  mengamankan kunjungan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dan rombongan ketika melakukan kunjungan kerja ke NAD, pasca tsunami.

Pembentukan personel Peleton Pengintai Keamanan ini direkrut dari tiga Batalyon Infanteri yang berada dibawah garis komando Brigif 1 PIK/JS yaitu Yonif Mekanis 201/JY, Yonif Mekanis 202/TM dan Yonif Mekanis 203/AK, melalui penyeleksian yang sangat ketat. Para personel diwajibkan mengikuti test psikologi, kesehatan, kesamaptaan dan harus memiliki kemampuan beladiri. Bagi personel yang lulus seleksi, kemudian di didik kembali selama dua bulan sehingga memiliki kemampuan dan keterampilan perorangan seperti mahir menembak, snipper, beladiri dan menjinakkan bahan peledak (jihandak).

Pada KAA ke-60 dan dan Peringatan ke-10 New Asian-African Strategic Partnership Tahun 2015 ini Pasukan penunggang kuda besi ini akan patroli sepanjang rute yang dilewati oleh para tamu negara  baik dari bandara menuju ke penginapan, maupun penginapan menuju tempat acara. Mencegah sekecil apapun niat dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab untuk mengacaukan suasana.  (arf)

0 komentar:

Posting Komentar