KABARPROGRESIF.COM : (Jakarta) Lebih dari 100 Perwira dari Kemhan RI, Mabes TNI, Mabes Angkatan dan jajaran Kodam Jaya mengikuti Seminar Cyber Defense Phase III (Pertahanan Siber Fase III) yang dibuka secara resmi oleh Sekrtaris Ditjen Pothan Kemhan RI Brigjen TNI Santoso yang mewakili Dirjen Pothan Kemhan RI bertempat di Aula Sudirman Makodam Jaya Rabu (26/8).
Seminar fase Ketiga ini berlangsung selama dua hari, 26-27 Agustus 2015 sebagai kelanjutan dari seminar fase kedua, 23-26 Februari lalu yang merupakan hasil kerja sama Ditjen Pothan Kemhan RI dan Office of Defence Coopration Embassy of the Uninted States dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang Siber dan mempererat kerjasama antara Indonesia-Amerika dalam bidang pengembangan SDM Siber.
Seperti diketahui, Teknologi Informasi dan Komumikasi (TIK) telah menjadi salah satu infrastruktur pembangunan sebuah bangsa, peran dan gejalanya telah menyentuh hampir seluruh aspek kehidupan termasuk pemerintah dan pemangku kepentingan pengguna TIK yang selalu membangun dan meningkatkan kekuatan Pertahanan Siber dengan berbagai keahlian seperti strategi keamanan dan pengamanan serta serangan informasi (information security and warefare), ahli meretas (hacking), spionase, forensik digital dan analis keamanan jaringan (network security analyst).
"Melihat berbagai realita yang telah terjadi dapat disimpulkan bahwa ketika perang mengalami perubahan dari Konvensional menjadi Perang Siber, maka TNI pun dituntut kesiapannya menginplemantasikan teknologi perang modern guna menjaga kedaulatan NKRI, Pertahanan Siber sebagai bagian dari Pertahanan Negara menjadi tanggung jawab Kemhan RI dalam koordinasi pelaksanaannya, saat ini Kemhan RI dalam proses akhir pembentukan kelembagaan struktural Pusat Pertahanan Siber" demikian disampaikan Dirjen Potensi Pertahanan Kemhan RI Dr. Timbul Siahaan dalam amanatnya yang dibacakan Brigjen TNI Santoso.
Dirjen juga menambahkan, masalah Siber sangat mengancam kepentingan dan hajat hidup orang banyak, sehingga perlu diatasi secara bersama-sama oleh seluruh pemangku kepentingan termasuk masyarakat, bukan hanya karena sifatnya yang memberikan dampak ancaman yang luas, namun juga karena kompleksitas permasalahan dan tingkat kesulitannya.
Senada dengan Dirjen Kemhan RI, Consellor for Economic Affair Kedutaan Amerika Serikat untuk Indonesia, Mr. Phil Nevrig dalam sambutannya mengatakan, serangan Siber banyak sekali merugikan berbagai kepentingan suatu negara, tidak terkecuali Amerika Serikat dan Indonesia yang skala serangannya terus meningkat hari demi hari, sehingga diperlukan peningkatan kemampuan SDM yang dilaksanakan secara bersama sama dan bermitra antar negara dalam upaya menghadapi serangan itu baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Materi seminar yang disampaikan seperti Internet of Thing (IoT), Ancaman Siber, Kebijakan Pertahanan Siber, cyber Incident, Kerangka Kerja Kemampuan Keamanan cyberspace USPACOM, Kedalaman dalam Pertahanan Siber, Kriteria-kriteria dalam Mengatasi Masalah Keamanan Siber, Kerjasama dan hubungan antar Instansi.
Pembicara dalam seminar ini yaitu Scott Jasper, Capt, USN (ret) dari Naval Postgraduate School (NPS), Ms. Aubrey Rupinta dari US Pacom, Christina Phibbs dan Dr. Rocky Young dari MITRE, Dr. Tedy Sukardi Konsultan Teknologi Informasi Kemeninfo RI dan Kolonel Chb Bagus Adrian dari Ditjen Pothan RI. Sementara undangan yang hadir berasal dari pejabat Ditjen Kemhan RI, dari Mabes TNI dan Angkatan, Staf kedutaan Amerika Serikat untuk Indonesia, delagasi dari NPS, Mitre, US Pacom dan pejabat Kodam Jaya.. (arf)
Kamis, 27 Agustus 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar