Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Sabtu, 28 Mei 2016

WASPADAI PAHAM RADIKALISME DI SMAN 29 KAB. TANGERANG DAN TANAMKAN JIWA PATRIOTISME



KABARPROGRESIF.COM : (Tangerang) Dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya , Tim TMMD Non Fisik di SMAN 29 Tangerang memberikan pengarahan tentang faham Radikalisme dan menanamkan jiwa patriotisme. Fenomena faham radikalisme yang terjadi di Indonesia menjadi ancaman serius bagi ancaman kebhinnekaan bangsa di masa mendatang ini. Apalagi, akhir-akhir ini, radikalisme semakin menguat dan menyasar pelaku sekaligus korbannya di kalangan generasi muda di dunia pendidikan.

Maraknya aksi kelompok fundamentalisme yang radikal yang meresahkan masyarakat Indonesia menjadi perhatian khusus oleh Pemerintah. Tim penyuluhan TMMD Non Fisik ke 96 TA.2016 Kodam Jaya bersama Koramil 12/Kresek Kapten Arh Subagijono mengajak para siswa-siswi SMAN 29 Kab. Tangerang waspada paham radikalisme yang melemahkan PANCASILA. Jum'at (27/05).

Pada acara Penyuluhan yang di selenggarakan di sekolah SMAN 29 Kab. Tangerang di ikuti oleh sebanyak 60 siswa-siswi kelas XI yang juga dihadiri oleh kepala sekolah Bpk Agus Setiono S.pd dan guru pengajar, dengan harapan dari kepala sekolah agar para siswa-siswi dapat memahami dan menanamkan jiwa patriotisme pada diri kalian, karena kalian merupakan generasi penerus bangsa Indonesia, ucap Kepala Sekolah.

Tim penyuluh Kapten Arh Arif menegaskan radikalisme yang telah mewujud sekarang ini adalah tindakan terorisme yang terjadi di kalangan generasi muda, beberapa di antaranya masih aktif sebagai siswa di sekolah tertentu. Sekolah menjadi ruang terbuka bagi diseminasi paham apa saja, termasuk paham keagamaan yang radikal.

Sebagai konsekuensi dari menguatnya paham-paham radikal di lingkungan sekolah, banyak siswa yang pemahaman keagamaannya menjadi monolitik dan gemar menyalahkan pihak lain. Karena paham keagamaan yang tidak terbuka, maka paham kebangsaan mereka menjadi tereduksi dan menipis. Kegiatan ekskul juga bisa menjadi pintu masuk yang efektif bagi infiltrasi kelompok-kelompok radikal di kalangan siswa.





Paham radikalisme agama harus ditolak lantaran doktrin paham keagamaan kelompok radikal sangat bertolak belakang dengan paham keagamaan yang dianut dan diamalkan oleh umat Islam di Indonesia.

"Ayo mari Kita sama-sama Tanamkan jiwa patriotisme di sekolah " ucap kapten Arh Arif

Terlebih, radikalisasi kaum muda sering terjadi melalui proses pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah. Kurangnya diskursus keagamaan di kalangan siswa bahkan sebagian guru, menjadikan mereka sangat terbuka untuk menerima berbagai ideologi radikal yang dihembuskan tanpa melakukan proses filterisasi yang kritis. Hal ini dapat berakibat fatal, anak muda yang mudah terpancing dan terjebak dalam paham hitam-putih radikalisme, sebetulnya mereka sedang menggali kubur masa depannya sendiri.di akhir pengarahan kapten Arh Arif menegaskan kita hanya ada satu idologi yaitu pancasila,kemudian acara di akhiri dengan menyanyikan lagu Bagimu Negeri. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar