Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Sabtu, 25 Mei 2019

Dirut KBS Mangkir Panggilan Komisi B DPRD Surabaya


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Komisi B DPRD Kota Surabaya yang membidangi ekonomi menyesalkan tidak hadirnya Dirut Kebun Binatang Surabaya (KBS) untuk undangan hearing yang ke dua kalinya tanpa ada keterangan yang jelas terkait penertiban eks PKL jalan Stail Surabaya.

“Sudah dua kali mangkir undangan hearing di Komisi B terkait pembahasan penertiban eks PKL  jalan Stail yang berjualan di area halaman parkir KBS,” tegas Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya, Anugrah Ariyadi, Sabtu (25/5).

Anugrah menjelaskan dalam hearing tersebut seharusnya Dirut KBS harus hadir bukan malah mengutus empat wakil manajemen KBS lainnya sebab mereka itu jelas tidak bisa memberikan keputusan apapun.

“Yo percuma hearing dengan perwakilan KBS yang tidak bisa memberikan keputusan apapun. Ya kita undang lagi nanti sampai Dirut KBS memberikan keterangan pada kami,” tandasnya.

Dalam kasus ini lanjut Anugrah, dulu para pedagang di jalan Stail dikoordinir oleh saudara Mustofa. Sementara itu, Mustofa yang melakukan kerja sama dengan Manajemen KBS. Akan tetapi, kontrak kerjasamanya sudah selesai sehingga diduga dipindahtangankan ke pihak lain.

“Lha sekarang kok muncul lagi pedagang-pedagang lain di area parkir KBS yang dikoordinir orang lain. Kalau niatnya mau ditertibkan harusnya gak ada lagi PKL lain yang boleh berjualan di area itu,” ungkap Anugrah.

Sementara perwakilan eks pedagang jalan Stail KBS Surabaya, Tri Sugeng memaparkan, ada sekitar 16 eks pedagang jalan Stail Surabaya yang meminta keadilan setelah para pedagang ditertibkan pihak manajemen KBS.

“Sekarang malah ada PKL lain yang berasal dari luar kota boleh berjualan di area parkir KBS,” katanya.

Tak hanya itu, lanjut Tri, pihak managemen KBS juga menawarkan stand yang ada didalam KBS, namun hal itu ditolaknya lantaran biaya sewa stand dinilai cukup mahal yakni mencapai Rp 2 jutaan.

“Stan yang ada di dalam KBS mahal sekitar Rp 2 jutaan. Kami tidak sanggup membayar biaya sewa perbulannya. Gak nutut hasile. Kami berharap semoga ada kebijaksanaan dari pihak manajemen KBS, sehingga kami dapat berjualan kembali di area jalan Stail.” pungkasnya. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar