Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Senin, 15 Mei 2017

Sambut Dies Natalis dan HJKS, Ubaya Gelar Edukuasi Anak Usia Dini


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Dalam rangkah menyambut Dies Natalis Fakultas Psikologi Universitas Surabaya ke - 35 sekaligus peringatan Hari Jadi Kota Surabaya ( HJKS ) yang ke - 724, Mahasiswa Fakultas Psikologi Ubaya memberikan edukuasi kepada anak usia dini.

Salah satu bentuk kepedulian yang dilakukan oleh mahasiswa ubaya terkait adanya kekerasan seksualitas serta pergaulan bebas pada anak muda dengan cara memberikan edukuasi.

Menariknya edukuasi yang dilakukan pada anak jalanan maupun anak SD dan SMP ini adalah mendongeng dengan menggunakan alat peraga.

Bertempat di wilayah Kelurahan Ngagel tepatnya di jalan Lumumba RT 01 RW 01 acara tersebut di gelar, sekitar Belasan mahasiswa Psikologi Ubaya yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Psikologi divisi Pendidikan Sosial dan Inovasi, bekerja sama dengan Rumah Belajar Pandawa (RBP) yang merupakan komunitas yang peduli terhadap permasalahan anak-anak jalanan di daerah Wonokromo.

" Seksualitas menjadi masalah yang perlu diperhatikan karena akan berdampak pada perkembangan anak-anak sebagai generasi muda." Kata Desvihane Sharcia Padengge selaku Koordinator acara Psikologi untuk Kota Surabaya.

Dari masalah tersebut timbul keinginan untuk memberikan edukasi kepada anak-anak sebagai bentuk pencegahan terjadinya hal yang sama pada generasi yang lebih muda.

Desvihane menjelaskan, Sebanyak 35 anak-anak jalanan yang terdiri dari 30 anak SD dan 5 anak SMP dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan usia dan 3 aspek yang ingin dicapai yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.

" Untuk aspek kognitif, anak-anak akan diberikan pengetahuan mengenai bagian-bagian tubuh yang perlu dijaga, hingga situasi-situasi yang dianggap mengancam dan harus dihindari oleh anak-anak." jelasnya.

Dia menambahkan, dari aspek Afektif, panitia akan mendongeng bagi anak-anak, ada 8 cerita dengan tema besar “Aku Pahlawan”. Pada sesi ini, anak-anak dibagi lagi dalam kelompok kecil yang berisi 3-4 orang dengan masing-masing 1 kakak panitia, untuk melakukan diskusi dan sharing. Pada aspek psikomotorik, anak-anak akan diajarkan berbagai teknik cara mempertahankan diri saat berada dalam situasi yang mengancam.

“Tema dongeng yang dipilih adalah “Aku Pahlawan”, tema ini dipilih untuk mengajarkan pada anak-anak bahwa dirinya dapat menjadi pahlawan bagi dirinya sendiri dan dapat melindungi dirinya sendiri,” ungkap Desvihane pada Minggu (14/5/2017).

Ditempat yang sama Nurlita Endah Kurnia. S.Psi, M.Psi selaku dosen pembimbing menambahkan, melalui kegiatan ini, mahasiswa diminta melakukan pendampingan berupa pembekalan kepada anak-anak di daerah Wonokromo sebagai bentuk pengabdian masyarakat di kota Surabaya yang membutuhkan pendampingan psikologis.

" Tentunya mahasiswa bisa mengaplikasikan materi-materi yang sudah didapatkan selama perkuliahan juga." pungkasnya. (Dji)

0 komentar:

Posting Komentar