Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Sabtu, 19 Agustus 2017

Penutupan Indonesia Chanel 2017


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Peserta program Beasiswa Seni dan Budaya (BSBI) yang berasal dari 45 negara tampil  dalam acara puncak Indonesia Channel (Inchan) 2017 di Empire Palace Surabaya, Jumat (18/8) malam dengan menampilkan tari-tarian Seni dan Budaya Nusantara.

Hadir dalam acara ini, Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi didampingi suami, Agus Marsudi, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri Luar Negeri, Al Busyra Basnur, para pejabat Kementerian Luar Negeri, Duta Besar Konjen dan Konsul Luar Negeri.

Dalam acara tersebut Menteri Luar Negeri RI, Retno L.P Marsudi menyampaikan bahwa tujuan utama acara ini untuk memperkenalkan budaya Indonesia melalui pemberian beasiswa kepada siswa-siswi luar negeri. Nantinya setelah menyelesaikan pembelajaran selama 3 bulan di Indonesia, mereka memperkenalkan budaya Indonesia di negaranya masing-masing.

“Selain memperkenalkan budaya Indonesia, ada maksud lain yakni membangun jembatan antara hubungan Indonesia dengan negara internasional lainnya atau dengan kata lain acara ini sebagai salah satu bentuk diplomasi kebudayaan Indonesia dengan negara-negara lain. “Belajar budaya ke negara orang sama halnya dengan memahami pola pikir dari negara tersebut,” kata Retno seusai acara.

Dirinya juga mengingatkan kepada peserta, agar transaparan menerima keberagaman dengan cara saling menghormati, menghargai serta memiliki sikap toleransi. “Mari kita junjung perbedaan dan kita jaga tali persatuan dan pertemanan antara indonesia dengan negara internasional, dengan begitu nama Indonesia bisa dibawa kemana mana,” imbuhnya.

Perlu diketahui, sejak tahun 2013 BSBI berhasil menelurkan 776 alumni yang berasal dari 49 negara. Setelah menyelesaikan studinya, sebagian besar dari mereka melanjutkan studi S-2 di Indonesia bahkan membuat karya mengenai budaya di Indonesia.

"Seperti halnya lulusan dari Negara Kepulauan Fiji membuat kelompok dance, Perancis membuat film fokumenter Tari Pakarena dan Korea Selatan meluncurkan satu album dangdut bernama papa mama di Seoul," ujar perempuan kelahiran Semarang ini.

Sementara itu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menambahkan, melalui acara ini, budaya di Indonesia akan semakin dikenal oleh dunia melalui program beasiswa bagi pemuda-pemudi yang berkesempatan belajar budaya di Indonesia. Disamping itu, pagelaran tersebut diharapkan dapat menumbuhkan kembali minat dan apresiasi generasi muda Indonesia terhadap ragam seni dan budaya.

"Inilah cara paling cerdas untuk mengenalkan budaya kesenian di Indonesia kepada dunia dan semoga dalam acara ini kita bisa menjaga tali persaudaraan serta mampu membaur dengan negara-negara internasional lewat kesenian," kata Risma diiringi tepuk tangan peserta yang mayoritas dihadiri pelajar SMP-SMA.

Risma juga menyampaikan rasa terima  kasih kepada Kemenlu yang mempercayai Surabaya sebagai tuan rumah dalam pagelaran Indonesia Chanel 2017. “Terima kasih sekali lagi saya ucapkan kepada bu Menteri (Retno Marsudi) beserta jajarannya dan pihak lainnya," sambung dia.

Selama acara berlangsung, 59 peserta BSBI dari 45 negara menampilkan berbagai macam tarian khas Indonesia sesuai dengan pelatihan di sanggar-sanggar seni yang sudah mereka jalani selama 14 pekan (3 bulan) di beberapa sanggar diantaranya, Studio Tydif Surabaya, Sanggar Semarandana Denpasar Bali, Rumah Budaya Rumata Makassar dan kampus UPN Veteran Yogyakarta. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar