Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Senin, 25 September 2017

Di Monumen Yos Sudarso, Lantamal V Ajak Generasi Muda Bangsa Nobar Film G30S/PKI


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal V) kembali menggelar nonton bersama film G 30 S PKI, sedikitnya 320 siswa SMK KAL I Surabaya mengikuti pemutaran film sejarah tersebut di Monumen Yos Sudarso, Kodiklatal,  Bumimoro,  Surabaya, Senin (25/9).

Pemutaran di Museum Yos Sudarso ini dihadiri Kadispotmar Lantamal V Letkol Laut (P) Didik Dhuwijantoko, Kepala Sekolah SMK Kal -1 Letkol Laut (KH) Drs. Burhan, M.P.D dan para guru SMK Kal-1 lainnya.

Selain di Monyos,  diwaktu yang bersamaan, di Gedung Serba Guna Mako Lantamal V Jl. Laksda M. Nasir no 56 Tanjung Perak Surabaya, juga digelar Nobar yang diikuti 365 prajurit dan ASN Lantamal V yang berkantor di kawasan DBAL,  Ujung,  Surabaya.

Acara nobar tersebut dilaksanakan setelah seluruh prajurit dan ASN Lantamal V melaksanakan apel khusus yang rutin dilaksanakan setiap hari Senin di lapangan Upacara Yos Sudarso.

Tampak hadir menyaksikan Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI AL V Kolonel Marinir Nana Rukmana,  S. E,  para Kasatker dan Kadis jajaran Lantamal V, para perwira staf lainnya.

Wakil Komandan Lantamal V sebelum pemutaran film menyampaikan bahwa pelaksanaan nobar ini merupakan perintah dari pimpinan TNI, agar kita sebagai generasi penerus bangsa tidak lupa dengan sejarah, termasuk sejarah kelam yang pernah dialami oleh bangsa Indonesia sebagai pelajaran agar tidak terulang kembali.

Melalui nobar ini diharapkan agar kita bisa mengerti dan memahami sejarah perjalan bangsa,  bahwa bangsa ini pernah mengalami peristiwa kelam dengan adanya peristiwa G 30 S PKI tanggal 30 September 1965.

Menurutnya,  Komunisme hanya bisa hidup di negara yang berideologikan komunis, Ideologi dan filsafat komunisme yang materialis dan mengedepankan kekerasan tidak pernah bisa disejajarkan dengan ideologi dan filsafat Pancasila.

Nana- sapaan akrab Wadan Lantamal ini- menerangkan jika film ini hanyalah salah satu bagian dan bukti dari upaya pemberontakan penganut komunisme terhadap Pancasila diantara banyak pemberontakan lainnya dalam sejarah negara Kesatuan Republik Indonesia.

TNI sebagai garda terdepan sekaligus benteng terakhir Pancasila dan NKRI tidak akan pernah mentolerir kebangkitan komunisme yang pernah menorehkan tinta merah dalam sejarah bangsa dan telah jelas-jelas dinyatakan sebagai bahaya laten bagi bangsa Indonesia.

Ia juga menghimbau kepada seluruh generasi muda agar mewaspadai kebangkitan komunisme gaya baru yang pernah bermetamorfosis kedalam berbagai bentuk dan semakin sulit dikenali.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan memelihara dan meningkatkan  kejelian kita bersama untuk melihat setiap gejala bangkitnya komunisme ditengah-tengah masyarakat. Jangan pernah memberikan ruang sekecil apapun bagi kebangkitan komunisme walaupun dalam pikiran kita, agar tidak dapat menyusup dan berkembang menjadi bahaya yang besar.

“Mulai 20 sampai dengan tanggal 30 September mendatang, satuan jajaran Lantamal V akan menggelar Nobar di lingkungan Markas, komplek komplek TNI AL dan masyarakat sekitar," pungkasnya. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar