Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Jumat, 27 Oktober 2017

Sekwan Usul Dua Alternatif Tempat Ibadah Yang Bahkan Tak Layak


KABARPROGRESIF.COM : (Surabaya) Perobohan masjid di lingkungan DPRD Surabaya ini ternyata juga telah terencana dari awal adanya proyek 'gajah'.

Ini terlihat dari ketidak siapannya beberapa pihak dalam menyediakan tempat ibadah bagi kaum muslim Surabaya.

Pasalnya pasca pembongkaran tersebut SKPD terkait yang membidangi proyek bernilai miliaran rupiah itu terkesan mbideg.

Parahnya lagi sorotan media dilingkungan DPRD tersebut dianggap angin lalu saja.

Namun setelah organisasi  pemuda Islam Surabaya yaitu pemuda Ansor memprotesnya dengan mengecam keras pembongkaran itu, terlihat sejumlah pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya  saling tuding menyelamatkan diri bila dikatakan kafir akan ketidak peduliannya terhadap tempat ibadah.

Buktinya solusi alternatif yang dimunculkan dalam rapat antar SKPD Pemkot Surabaya jauh dari kelaziman untuk tempat ibadah bagi kaum mayoritas di Surabaya bahkan dunia.

Hadi Siswanto, Sekretaris Dewan (Sekwan) mengatakan, sudah mengajukan alternatif tempat ibadah sebelum pembongkaran masjid tersebut yaitu dipilihnya area tempat berkumpulnya para pemuda Surabaya yang selalu ramai mengadakan kegiatan artinya jauh dari kesunyian. 

“ Dulu saya mengajukan gedung balai pemuda yang sebelah barat itu untuk pengganti masjid sementara selama proses pembangun ini,” kata Hadi.

Selain itu  lanjut Hadi ada tempat alternatif lain yang berada di dalam gedung dewan yang dianggap sudah mubazuir sebagai tempat merokok.

“ Saya  usul dua tempat ibadah alternatif untuk masyarkat umum dan pegawai dilingkungan DPRD Surabaya, pertama di atas basmen dan tempet smoking room di lantai dua gedung DPRD yang selama ini tidak difungsikan, nanti kita robah untuk menjadi tempat ibadah,” tambahnya.

Hadi mengatakan, sebelum di usulan tempat ibadah pengganti masjid tersebut disetujui, tiba-tiba berselang beberapa hari sudah dikirimi surat untuk penghentian aktifitas masjid.

“ Sebelum ada solusi itu minggu kemarin tepatnya hari rabu 18/10 kamarin sudah turun surat perintah penghentian aktifitas masjid, dan itu sudah kami koordinasikan dengan pimpinan,” katanya.

Hadi menambahkan sebelumnya sudah ada rapat dengan pihak Bapeko dan Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Surabaya terkait pembongkaran masjid  tersebut, diakui olehnya dalam pembongkaran tersebut memang sedikit berdampak pada tempat beribadah di lingkungan Dewan dan sekitarnya.

“ Sebelum pembongkaran itu kami sudah rapat koordinasi dengan Dinas terkait, ya saya usulkan sebagai alternatif itu gedung balai pemuda yang sebelah barat,. Tapi karena banyak aktifitas jadi tidak bisa,” ungkap Hadi Siswanto. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar