Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Senin, 05 Juni 2017

Danlanal Yogyakarta Sambut Kedatangan Panglima TNI di Lanud Adi Sutjipto


KABARPROGRESIF.COM : (Yogyakarta) Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Yogyakarta, Lantamal V Letkol Laut (P) Arya Delano, S.E., M.Pd. didampingi Ketua Cabang 5 DJAT Ny. Arya Delano menyambut kedatangan Panglima TNI  Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Rombongan dalam rangka Safari Ramandhan di Bandara Adi Sutjipto, Minggu kemarin.

Turut serta dalam rombongan Panglima TNI yang menggunakan Pesawat TNI AU A 7306 dengan Penerbang Letkol Pnb Erick Budi yaitu Asrenum Panglima TNI dan Ibu, Asintel  Panglima TNI dan Ibu, Aspers Panglima TNI dan Ibu, Aster Panglima TNI dan Ibu, Aslog Panglima TNI dan Ibu,  Kapuspen TNI dan Ibu, Aspotmar dan Ibu, Aspotdirga dan Ibu serta Kapusbintal TNI dan Ibu.
Tampak hadir dalam penyambutan Panglima TNI  di  Bandara Adi Sutjipto antara lain Kasdam IV / Diponegoro, Gubernur AAU, Danlanud Adi Sutjipto, Kapolda DIY, Danrem 072/PMK, para perwira Staf TNI dan Polri.

Panglima TNI pada kesempatan tersebut melaksanakan buka puasa bersama, Sholat Maghrib berjamaah, Sholat Taraweh berjamaah dan qmemberikan bingkisan kepada 1000 Yatim Piatu di Hanggar pesawat Skadron Pendidikan (Skadik) 102 Lanud Adi Sutjipto.

Selesai melaksanakan sholat taraweh, Panglima TNI memberikan kuliah ceramah kebangsaan yang dikemas dengan acara pengajian Ramandhan kepada 5000 Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan undangan di Masjid Islamic Center Kampus UAD.

Dr. H. Kasiyarno, M.Hum (Rektor Universitas Ahmad Dahlan) dalam sambutannya mengatakan “Atas nama Keluarga Besar Universitas Ahmad Dahlan mengucapkan terima kasih dan  sudah lama bekerjasama dengan TNI dalam membangun tehnologi strategis yang mematikan untuk mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia, apabila TNI kuat martabat bangsa juga akan kuat.

Sedangkan DR. Haedar Nasir,MSi (Ketua PP Muhammadiyah) dalam sambutannya mengatakan  bahwa di Yogyakarta ada tiga kampus besar milik muhammadiyah yaitu Universitas Ahmad Dahlan,  Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Aisyyah.

Sejak awalan Muhammadiyah sudah melakukan pergerakan merebut kemerdekaan bersama TNI, untuk itu TNI merupakan bagian dari Muhammadiyah dan Muhamadiyah merupakan bagian yang tidak terpisahkan di tubuh TNI.

Sedangkan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo ceramah yang bertemakan “ Tantangan dan Peluang Menjadi Bangsa Pemenang Dalam Kompetisi Global”, menyampaikan Panglima TNI pertama adalah kader Muhammadiyah dan Muhamadiyah adalah salah satu ormas pencerdas bangsa. Krisis ekonomi dan depresi ekonomi diakibatkan oleh kemajuan tehnologi.

Dengan adanya pemanasan Global maka beberapa negara sudah menutup imigran antara lain : Presiden Amerika, Uni eropa, Australia dll.

Indonesia sangat potensi masuknya imigran apabila tidak kita waspadai maka kita akan terusir dari Indonesia. Pembangunan ekonomi tidak dilihat dari besarnya negara dan besarnya energi tapi dari seberapa besar inovatif yang diciptakan. Apabila negara kalah dalam inovatif maka akan terjadi krisis ekonomi.

Tantangan kedepan adalah terorisme dan faham radikal, kalau di syiria tidak aman maka ISIS akan masuk Asia Tenggara masuk di Marawi yang sangat dekat dengan Indonesia. Kalau masih menggunakan UU Teroris yang sekarang sangat berbahaya karena berbuat dulu baru ditangkap. Seluruh masyarakat harus peduli dan mewaspadai teroris .

Tidak Lupa Panglima TNI juga menyoroti masalah yang akhir-akhir ini banyak menyita perhatian yaitu Penjajahan media sosial perlu diwaspadai karena yang diserang tidak hanya orangtua tetapi sudah masuk ke anak anak dan penistaan agama adalah melanggar hukum tapi di Indonesia bisa menjadi persoalan SARA, ini fakta dan Negara Asing ikut campur dalam persoalan penistaan agama.
Menyinggung masalah sumber daya alam, ia menambahkan bahwa Kekayaan sumber alam sangat rawan terjadinya perpecahan bangsa , Alhamdulillah bangsa ini punya Muhammadiyah sehingga perpecahan belum terjadi.

Bila tidak ada Islam, Kristen, Katholik, Budha dan Hindu bukan Indonesia itulah Bhineka Tunggal Ika, Untuk berinteraksi dengan sesama manusia harus dilakukan dengan adik dan beradab, cara berdemokrasinya harus sesuai dengan Pancasila dan demokrasi yang ada sekarang tidak sesuai dengan Pancasila karena tidak dilakukan dengan musyawarah dan mufakat.

Hadir dalam acara ceramah kebangsaan di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta antara lain, DR. Haedar Nasir,MSi (Ketua PP Muhammadiyah), Dr. H. Kasiyarno, M.Hum (Rektor Universitas Ahmad Dahlan),  Ahmad Hanawi Rais (Wakil Komisi I DPR RI), Mayjen TNI Tatang Sulaiman (Pangdam IV Diponegoro), Brigjend Pol Ahmad Dofiri (Kapolda DIY), Walikota Yogyakarta Drs. Haryadi Suyuti. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar