Terus Kobarkan Semangat Perjuangan Arek-arek Suroboyo 10 Nopember 1945 untuk memberantas Korupsi, Terorisme dan Penyalahgunaan Narkoba

Kamis, 01 Juni 2017

KodimDemak Gelar Upacara Hari Kelahiran Pancasila

 
KABARPROGRESIF.COM : (Demak) Dandim 0716/.Demak Letnan Kolonel Agung Udayana,SE, yang bertindak sebagai Inspektur Upacara (Irup) pada Peringatan Hari Kelahiran Pancasila, Kamis (1/6/2017) yang digelar di Lapangan Apel Makodim 0716/Demak Jalan. Kyai Singkil No.01 Bintoro Demak.

Upacara tersebut diikuti oleh Kaminvetcad 22 Demak Mayor Caj (K) Ismiati, para Danramil, para Pasidim dan segenap Prajurit dan PNS jajaran Kodim 0716/Demak.

Presiden Republik Indonesia H.Ir Joko Widodo dalam sambutan tertulis yang dibacakan Dandim 0716/Demak Letnan Kolonel Agung Udayana mengatakan bahwa, Pancasila merupakan  hasil dari  satu  kesatuan  proses yang  dimulai  dengan  rumusan  Pancasila tanggal l Juni  1945 yang  dipidatokan  lr.  Sukarno,  Piagam  Jakarta tanggal  22  Juni 1945, dan  rumusan  final  Pancasila  tanggal  18 Agustus 1945. Adalah jiwa  besar para founding fathers, para  ulama  dan pejuang  kemerdekaan  dari  seluruh  pelosok  Nusantara sehingga kita  bisa  membangun kesepakatan  bangsa yang mempersatukan  kita.

Lebih lanjut dikatakan bahwa, kodrat  bangsa  lndonesia  adalah keberagaman.  Takdir Tuhan untuk  kita adalah  keberagaman. Dari Sabang  sampai  Merauke adalah  keberagaman.  Dari Miangas  sampai  Rote adalah juga  keberagaman.  Berbagai etnis,  bahasa,  adat  istiadat, agama,  kepercayaan  dan golongan  bersatu padu  membentuk  lndonesia.  ltulah  kebhinneka tunggal  ika-an  kita.

Namun,  kehidupan  berbangsa  dan bernegara  kita sedang  mengalami  tantangan. Kebinekaan  kita  sedang  diuji. Saat  ini  ada  pandangan  dan tindakan yang  mengancam kebinekaan  dan  keikaan  kita.  Saat ini  ada  sikap  tidak  toleran yang  mengusung  ideologi selain Pancasila.  Masalah ini semakin mencemaskan tatkala  diperparah  oleh penyalahgunaan  media  sosial  yang banyak  menggaungkan hoax alias  kabar  bohong”, ungkapnya.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Republik Indonesia mengajak  peran aktif  para ulama, ustadz,  pendeta,  pastor,  bhiksu,  pedanda,  tokoh  masyarakat, pendidik,  pelaku  seni  dan budaya,  pelaku media,  jajaran birokrasi,  TNI  dan  Polri  serta seluruh  komponen masyarakat untuk  menjaga Pancasila.  Pemahaman  dan  pengamalan Pancasila  dalam bermasyarakat,  berbangsa  dan  bernegara harus terus  ditingkatkan.  Ceramah keagamaan, materi pendidikan,  fokus pemberitaan  dan perdebatan  di media sosial  harus menjadi bagian dalam  pendalaman  dan pengamalan nilai-nilai  Pancasila.

Komitmen  pemerintah  untuk penguatan  Pancasila sudah jelas dan  sangat  kuat. Berbagai upaya  terus  kita lakukan.  Telah  diundangkan  Peraturan  Presiden  Nomor  54 Tahun  2017 tentang  Unit  Kerja  Presiden  Pembinaan  ldeologi Pancasila.  Bersama  seluruh  komponen bangsa,  lembaga  baru ini  ditugaskan  untuk  memperkuat pengamalan  Pancasila dalam kehidupan  sehari-hari, yang  terintegrasi  dengan program-program  pembangunan. Pengentasan  kemiskinan, pemerataan  kesejahteraan  dan berbagai  program  lainnya, menjadi  bagian  integral  dari  pengamalan  nilai-nilai  Pancasila.

“Sekali  lagi,  jaga  perdamaian,  jaga  persatuan,  dan jaga persaudaraan  di antara  kita.  Mari kita  saling  bersikap  santun, saling  menghormati,  saling  toleran,  dan saling  membantu untuk  kepentingan  bangsa. Mari  kita  saling  bahu-membahu, bergotong  royong  demi kemajuan  lndonesia.”, tandasnya.

Tidak  ada  pilihan  lain  kecuali  kita  harus bahu membahu menggapai  cita-cita  bangsa sesuai dengan  Pancasila.  Tidak ada  pilihan lain  kecuali  seluruh  anak bangsa harusmenyatukan  hati,  pikiran  dan  tenaga  untuk  persatuan  dan persaudaraan.  Tidak  ada pilihan  lain  kecuali  kita  harus kembali  ke  jati  diri  sebagai  bangsa  yang  santun,  berjiwa gotong  royong  dan  toleran.  Tidak  ada pilihan  lain  kecuali  kita harus  menjadikan lndonesia  bangsa  yang  adil,  makmur  dan bermartabat  di  mata  internasional.

Namun  demikian,  kita juga  harus  waspada  terhadap segala  bentuk  pemahaman  dan gerakan  yang  tidak  sejalan dengan  Pancasila.  Pemerintah  pasti bertindak  tegas  terhadap organisasi-organisasi  dan gerakan-gerakan  yang  AntiPancasila,  Anti-UUD 1945, Anti-NKRl,  Anti-Bhrnneka  Tunggal Ika.  Pemerintah  pasti  bertindak  tegas jika  masih  terdapat paham  dan gerakan  komunisme  yang  jelas-jelas sudah dilarang  di  bumi lndonesia.

Selamat  Hari Lahir  Pancasila. Kita lndonesia,  Kita Pancasila.  Semua Anda  lndonesia, semua  Anda  Pancasila. Saya lndonesia,  saya  Pancasila. (arf)

0 komentar:

Posting Komentar